Anda di halaman 1dari 16

Jurnal Manajemen, 2018

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK CACAT


DALAM PROSES PRODUKSI PEMBIBITAN INDUKAN
AYAM PADA PT. INTERTAMA TRIKENCANA BERSINAR
CABANG SUKABUMI

Nanjar Setiawan1), Jaenudin2), Sri Hidajati Ramdani3)


1
Mahasiswa, Fakultas Ekonomi, Universitas Pakuan
2
Dosen, Ketua Komisi Pembimbing, Fakultas Ekonomi, Universitas Pakuan
3
Dosen, Anggota Komisi Pembimbing, Fakultas Ekonomi, Universitas Pakuan

ABSTRAK

NANJAR SETIAWAN, 021114002. Analisis Pengendalian Kualitas Produk Cacat Dalam Proses
Produksi Pembibitan Indukan Ayam Pada PT. Intertama Trikencana Bersinar Cabang Sukabumi.
Dibawah Bimbingan: JAENUDIN dan SRI HIDAJATI RAMDANI. 2018.

PT. Intertama Trikencana Bersinar cabang Cijangkar Sukabumi merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang industri peternakan. Permasalahan yang terjadi diperusahan ini adalah jumlah
kecacatan pada produk yang di produksi setiap bulannya mengalami peningkatan pada tahun 2017 dan
ketidak stabilan jumlah produk yang di produksi.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan pengendalian kualitas pada PT. Intertama
Trikencana Bersinar, untuk mengetahui proses produksi pembibitan ayam pada PT. Intertama
Trikencana Bersinar, untuk menganalisis tingkat kecacatan ayam pada PT. Intertama Trikencana
Bersinar, dan untuk menjelaskan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kecacatan pada ayam yang
di produksi PT. Intertama Trikencana Bersinar.

Jenis data yang diteliti adalah jenis data kuantitatif merupakan data primer dan sekunder yang di
peroleh dari perusahaan. Metode analisis yang digunakan yaitu grafik p (p-char) dari SPC (Statistical
Process Control), dan diagram penyebab dan efek.

Hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu Berdasarkan hasil analisis pengendalian kualitas
statistik dengan menggunakan alat analisis peta kendali p (p-chart) kecacatan yang ada pada perusahaan
hampir semuanya melebihi batas kendali hanya satu bulan saja kecacatan itu berada dalam batas kendali
yaitu pada bulan juli, sehingga tidak memenuhi kriteria pengendalian kualitas statistik. Sedangkan
berdasarkan hasil analisis diagram penyebab dan efek yaitu dengan melakukan wawancara dapat
diketahui jenis-jenis produk cacat yang terjadi pada produk yang dihasilkan PT. Intertama Trikencana
Bersinar cabang Sukabumi beserta hal-hal yang menyebabkan terjadinya produk cacat tersebut. Secara
keseluruhan, ada empat faktor yang menyebabkan produk cacat yaitu: bahan baku (material),
mesin/peralatan (machine), manusia/tenaga kerja (man), dan metode (method). Dari keempat faktor
tersebut, faktor manusia/tenaga kerja (man) dan faktor mesin/peralatan (machine) merupakan penyebab
utama terjadinya produk cacat pada perusahaan.

Kata kunci: Pengendalian Kualitas, Produk Cacat, Produksi Pembibitan

1|F a ku ltas E kono mi Un iv er s ita s Pa kua n


Jurnal Manajemen, 2018

PENDAHULUAN stock (galur murni), adalah ayam hasil


persilangan dan seleksi dari berbagai kelas,
Latar Belakang Masalah bangsa, atau varietas yang dilakukan oleh
Industri peternakan merupakan seorang pembibit (genetisis) untuk
bagian dari subsektor peternakan yang terus menghasilkan turunan kedua yang disebut
diupayakan perkembangannya untuk GPS. PS adalah turunan ketiga dari hasil
memenuhi kebutuhan protein hewani. Salah perkawinan GPS. FS adalah turunan
satu usaha peternakan yang dapat keempat atau ayam terakhir yang biasanya
membantu menunjang kebutuhan tersebut dikhususkan untuk produksi daging dan
adalah peternakan ayam. Ayam merupakan telur. Semakin banyak populasi percobaan
komoditas ternak yang potensial persilangan maka hasilnya semakin baik
dikembangkan di Indonesia. Hal ini pula. Singkatnya, garis keturunan pada
dikarenakan iklim di Indonesia yang tropis ayam adalah: GGPS, GPS, PS, dan FS.
sangat mendukung perkembangan ternak Keturunan ke empat (FS) juga masih bisa
pada usaha peternakan ayam ini. Selain itu untuk dikawinkan lagi, tetapi hasilnya tidak
permintaan akan ayam potong ini produktif lagi. Demi mencapai efisiensi
menunjukan kesetabilan dan terus usaha, maka FS tidak perlu dikawinkan
meningkat sehingga dapat dikatakan bahwa lagi.
usaha industri peternakan ayam ini http://sopotani.com/peternakan/memahami
merupakan usaha yang menjanjikan. -arti-gps-ps-dan-fs/
Dengan demikian banyak sekali perusahaan
Dalam proses pembibitan tersebut,
yang tertarik untuk menggeluti usaha dalam
masing-masing proses pembibitan ini
bidang industri peternakan ayam ini. Akan
mempunyai pengaruh yang sangat besar
tetapi kerugian yang cukup besarpun bisa
terhadap proses pembibitan tahap akhir
terjadi, dikarenakan proses produksi
dikarenakan target maksimal dalam 1 ekor
pembibitan ayam yang kurang baik dimana
indukan dapat menghasilkan 150 ekor
akan menyebabkan banyak sekali ayam
DOC, oleh karena itu perusahaan harus
yang cacat pada proses produksi
melakukan proses pembibitan ayam dengan
pembibitan ayam tersebut. Kecacatan pada
baik sehingga dapat memaksimalkan target
ayam biasanya terjadi pada ayam yang
produksi yang telah ditargetkan oleh
berusia dini yaitu pada usia 1 - 15 hari
perusahaan. Jika perusahaan tidak
karenakan pada usia tersebut ayam sangat
melakukan proses produksi pembibitan
rentan terserang penyakit. Jenis kecacatan
ayam dengan baik, akan sangat merugikan
yang terjadi seperti paruh bengkok, luka
perusahaan itu sendiri. Cacatnya 1 ekor
pada kaki ayam, dan daya tahan tubuh
indukan ayam dapat berpengaruh terhadap
menurun yang disebabkan berbagai macam
proses pembibitan selanjutnya dan target
faktor.
perusahaan tidak akan tercapai. Seperti
Pada unggas, khususnya pada ayam adanya ayam yang cacat 1 ekor dalam
terdapat 4 (empat) garis keturunan (bibit) proses pembibitan GGPS itu sama dengan
yang menghasilkan bibit kualitas unggul hilangnya 150 DOC GPS, adanya ayam
yang dikenal dengan istilah GGPS, GPS, yang cacat 1 ekor dalam proses pembibitan
PS, dan FS. Keturunan pertama GPS itu sama dengan hilangnya 150 DOC
disebut pure line atau great grand parent PS, dan jika ada ayam yang cacat 1 ekor

2|F a ku ltas E kono mi Un iv er s ita s Pa kua n


Jurnal Manajemen, 2018

pada proses pembibitan PS itu sama dengan Pengendalian terhadap mesin atau alat yang
hilangnya 150 DOC FS. digunakan, 4) Pengendalian terhadap
produk akhir. Pengendalian kualitas yang
Untuk menghindari terjadinya baik sangatlah penting dilakukan oleh
kerugian yang sangat besar yang perusahaan karena proses pembibitan PS
disebabkan oleh banyaknya ayam yang (Parent Stock) merupakan proses
cacat pada saat proses produksi pembibitan pembibitan indukan ayam yang sangat
dilakukan, maka perusahaan harus perlu dijaga kualitasnya karena dapat
melakukan pengendalian kualitas produk mempengaruhi proses pembibitan
sehingga dapat mengendalikan tingkat selanjutnya, dan demi tercapainya target
kecacatan pada ayam. Dalam proses yang telah di tetapkan oleh perusahaana.
produksi pembibitan, pengendalian kualitas
sangatlah penting bagi suatu perusahaan Namun yang menjadi
untuk mengendalikan proses produksinya, permasalahannya, masih ada ayam yang
karena dengan melakukan pengendalian cacat pada saat proses pembibitan
kualitas produk perusahaan dapat dilakukan seperti paruh bengkok, kaki
mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada ayam terluka, dan yang paling banyak
saat proses produksi itu dilakukan. terjadi yaitu daya tahan tubuh ayam
Sehingga perusahaan dapat melakukan menurun. Kecacatan tersebut biasanya
perbaikan secara cepat sehingga proses disebabkan beberapa faktor seperti: 1)
produksi dapat berjalan dengan lancar dan Bahan baku (bahan baku doc yang kurang
menghasilkan produk yang berkualitas. baik, yang disebabkan hasil dari keturunan
yang kurang baik dan proses pengiriman
PT. Intertama Trikencana Bersinar doc yang kurang baik yang menyebabkan
merupakan perusahaan yang bergerak di daya tahan tubuh doc kurang prima). 2)
bidang industri peternakan dan pembibitan karyawan (ketidak telitian karyawan saat
ayam, yang berkantor pusat di Jakarta pemberian makan,minum dan obat-
Timur yang memiliki lebih dari 20 cabang obatan/vaksin terhadap ayam yang di
di Indonesia dan memiliki kerja sama produksi serta karyawan yang kurang teliti
dengan berbagai universitas terkemuka di dan malas saat melakukan pengecekan dan
Indonesia. PT. Intertama Trikencana perawatan terhadap mesin atau alat-alat
Bersinar cabang Cijangkar Sukabumi yang digunakan perusahaan pada saat
merupakan peternakan yang melakukan proses produksi pembibitan berlangsung).
proses produksi pembibitan indukan ayam 3) Mesin atau alat yang digunakan
PS (Parent Stock) yaitu proses pembibitan (rusaknya mesin dan salah nya setingan
indukan ayam yang menghasilkan DOC FS suhu yang menyebabkan suhukandang
(Final Stock). Dalam pelaksanaannya PT. tidak teratur).
Intertama Trikencana Bersinar cabang
Cijangkar Sukabumi telah melakukan Berikut ini merupakan data jumlah
pengendalian kualitas dengan baik seperti produk yang di produksi dan jumlah produk
standar yang telah ditetapkan oleh cacat pada proses produksi pembibitan
perusahaan, yaitu dengan melakukan: 1) tahun 2017 pada PT. Intertama Trikencana
Pengendalian terhadap bahan baku, 2) Bersinar Cijangkar Sukabumi, yaitu:
Pengendalian terhadap proses produksi, 3)

3|F a ku ltas E kono mi Un iv er s ita s Pa kua n


Jurnal Manajemen, 2018

Tabel 1 menimbulkan kerugian yang besar bagi


Jumlah Produk yang di Produksi perusahaan.
dan Produk Cacat Berdasarkan uraian tersebut, penulis
PT. Intertama Trikencana Bersinar tertarik dan merasa perlu untuk melakukan
Cijangkar Sukabumi penelitian tentang pengendalian kualitas
Periode 2017 produk pada PT. Intertama Trikencana
Bersinar dalam bentuk skripsi dengan judul
“Analisis Pengendalian Kualitas Produk
Cacat dalam Proses Produksi
Pembibitan Indukan Ayam pada PT.
Intertama Trikencana Bersinar Cabang
Sukabumi”.

Identifikasi dan Perumusan Masalah

Identifikasi Masalah

Masih adanya produk cacat serta


ketidak stabilan jumlah produksi pada saat
proses produksi pembibitan berlangsung di
PT. Intertama Trikencana Bersinar yang
terdapat pada tabel di atas terutama pada
bulan Oktober dan November dengan
Sumber, PT. Intertama Trikencana persentase kecacatan sebesar 1% dan
Bersinar cabang Sukabumi, 2017 1,28% dengan jumlah kecacatan 4.150 dan
3.277 ekor ayam. Menunjukan bahwa ada
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa masalah atau penyimpangan pada proses
jumlah produksi di setiap bulannya produksi pembibitannya
mengalami ketidak stabilan jumlah
produksi. Dan pada bulan Oktober sampai Perumusan Masalah
November perusahaan mengalami
Adapun perumusan masalah dalam
penurunan jumlah produksi yang cukup
penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
banyak, serta kecacatan yang cukup banyak
terutama pada bulan Oktober dan 1. Bagaimana pelaksanaan
November dengan persentase kecacatan pengendalian kualitas pada PT.
sebesar 1,00% dan 1,28% dengan jumlah Intertama Trikencana Bersinar?
kecacatan 4.150 dan 3.277 ekor ayam. 2. Bagaimana proses produksi
Ketidak setabilan jumlah produksi tersebut pembibitan ayam pada PT.
serta diikuti dengan kenaikan jumlah ayam Intertama Trikencana Bersinar?
yang cacat menunjukan bahwa adanya 3. Seberapa besar tingkat kecacatan
masalah atau penyimpangan pengendalian ayam pada PT. Intertama
kualitas produk pada proses produksi Trikencana Bersinar?
pembibitan pada perusahaan. Bila hal ini 4. Faktor-faktor apa saja yang
terjadi terus menerus maka akan dapat menyebabkan kecacatan pada ayam

4|F a ku ltas E kono mi Un iv er s ita s Pa kua n


Jurnal Manajemen, 2018

yang di produksi Pt. Intertama teori yang diperoleh dalam dunia


Trikencana Bersinar? nyata mengenai manajemen
operasional khususnya mengenai
Maksud dan Tujuan Penelitian pengendalian kualitas produk dalam
Maksud dari Penelitian upaya mengendalikan kecacatan
ayam.
Maksud dilakukannya penelitian ini
adalah untuk mendapatkan data dan 2. Kegunaan Praktik
informasi yang dilakukan untuk Membantu memecahkan masalah
menganalisis pengendalian kualitas dan mengantisipasi masalah yang
terhadap proses produksi pembibitan pada ada pada lokasi yang diteliti, yang
PT. Intertama Trikencana Bersinar, dapat berguna bagi pengambilan
sehingga permasalahan yang ada keputusan manajemen dan usaha
diharapkan dapat diselesaikan atau
oleh PT. Intertama Trikencana
terpecahkan. Bersinar dan pihak eksternal yang
Tujuan dari Penelitian terkait.

Mengacu latar belakang di atas, maka TINJAUAN PUSTAKA


tujuan dari penelitian ini adalah: Menurut Roger G. Schroder. Susan Mayer
1. Untuk mengetahui pelaksanaan Goldstein dan M. Johnny Rungtusanatham
pengendalian kualitas pada PT. (2013:210) mengatakan bahwa “quality
Intertama Trikencana Bersinar. control is define as the stabilization and
2. Untuk mengetahui proses produksi maintenance of a process to procedure
pembibitan ayam pada PT. consistent output. continous improvement
Intertama Trikencana Bersinar. can occure once a stable process in
3. Untuk menganalisis tingkat achieved.” Dalam bahasa Indonesianya
kecacatan ayam pada PT. Intertama yaitu “pengendalian kualitas didefinisikan
Trikencana Bersinar. sebagai stabilisasi dan pemeliharaan suatu
4. Untuk menjelaskan faktor-faktor proses terhadap prosedur output yang
apa saja yang menyebabkan konsisten. Perbaikan terus menerus bisa
kecacatan pada ayam yang di terjadi begitu proses yang stabil tercapai.
produksi PT. Intertama Trikencana Menurut Irwan dan Didi Haryanto
Bersinar. (2015:69) mengatakan bahwa tujuan
Kegunaan Penelitian pengendalian kualitas adalah untuk
menyelidiki dengan cepat sebab-sebab
Adapun kegunaan penelitian yang terduga atau pergeseran proses sedemikian
diharapkan dalam penelitian ini yaitu rupa hingga menyelidiki terhadap proses itu
sebagai berikut: dan tindakan pembetulan dapat dilakukan
sebelum terlalu banyak unit yang tidak
1. Kegunaan Teoritik.
sesuai diproduksi.
Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan tambahan pengetahuan Menurut Sofjan Assauri (2008:219)
dan wawasan dalam pengaplikasian mengatakan bahwa Statistical Quality

5|F a ku ltas E kono mi Un iv er s ita s Pa kua n


Jurnal Manajemen, 2018

Control SQC merupakan suatu sistem yang sistematis, kemungkinan masalah


dikembangkan untuk menjaga standar yang kualitas dan titik inpeksi disorot.
uniform dari kualitas hasil produksi, pada 4. Grafik Pareto
tingkat biaya yang minimum dan Grafik pareto adalah metode dalam
merupakan bantuan untuk mencapai mengorganisasikan kesalahan, atau
efisiensi. cacat untuk membantu fokus atas
usaha penyelesaian masalah.
Menurut Heizer, dan Render (2015:276) Mereka adalah berdasarkan pada
mengatakan bahwa Statistical Process Pareto Vilfredo, ekonomis pada
Control (SPC) adalah penerapan dari tehnik Abad ke-19. Josep M. Juran
statistik untuk memastikan bahwa proses mempopulerkan kerjaan Pareto saat
memenuhi standar. ia menyarankan 80% dari masalah
Menurut Heizer dan Render (2015:254) kantor yang di hasilkan hanya
menyatakan bahwa ada tujuh alat yang sebesar 20% dari penyebab.
biasa digunakan dalam pengendalian Analisis Pareto mengindikasikan
kualitas, yaitu: masalah dimana yang memberikan
hasil yang terbesar.
1. Lembar Periksa 5. Diagram Alur
Lembar periksa adalah sebuah Diagram alur secara grafik
formulir yang di rancang untuk menyajikan sebuah proses atau
mencatat data. Lembar periksa juga sistem dengan menggunakan kotak
membantu analisis menemukan brnotasi dan garis yang
fakta atau pola yang mungkin dapat berhubungan. Merupakan alat yang
membantu analisis selanjutnya. sederhana, namun bagus untuk
2. Diagram Pencar mencoba membuat arti sebuah
Diagram pencar menunjukan proses atau menjelaskan proses.
hubungan antara dua pengukuran. 6. Histogram
Sebuah contoh adalah hubungan Histogram menunjukan rentan nilai
positif antara panjang telepon dari pengukuran dan frekuensi
service dan jumlah perjalanan dimana setiap nilai terjadi. Mereka
seorang yang memperbaiki kembali menunjukan pembacaan yang
ke truk untuk mengambil peralatan. paling sering terjadi begitu pula
Jika dua hal saling berkaitan, titik variasi pengukurannya. Statistik
data akan membentuk kelompok dekriptif, seprti rata-rata dan standar
yang sangat dekat. Jika deviasi dapat dihitung untuk
menghasilkan pola yang acak, hal- menjabarkan distribusinya..
halnya tidak berkaitan. 7. Pengendalian Proses Statistik
3. Diagram Penyebab dan Efek (Statistical Process Control – SPC)
Manajemen operasional memulai Pengendalian proses statistik
dengan empat kategori: material, (statistical procss control – SPC)
mesin/peralatan, manusia/tenaga memonitot standar, melakukan
kerja, dan metode. Keempat M ini pengukuran, dan mengambil
adalah penyebab. Saat grafik fish- tindakan perbaikan saat barang atau
bone dikembangkan secara jasa sedang dihasilkan.
6|F a ku ltas E kono mi Un iv er s ita s Pa kua n
Jurnal Manajemen, 2018

Menutut Ony Widilestariningtyas, Sri 4) Faktor bahan baku, pekerja atau


Dewi Anggadini, dan Dony Waluya karyawan, dan mesin atau alat-alat
Firdaus (Buku Akuntansi Biaya. 2012:120- yang digunakan merupakan faktor
125) mengatakan bahwa: yang menyebabkan kecacatan pada
produk yang di produksi PT.
Produk rusak adalah “Produk yang tidak Intertama Trikencana Bersinar
memenuhi standar mutu yang telah di
tetapkan, yang secara ekonomis tidak dapat METODE PENELITIAN
di perbaiki menjadi produk yang baik.”
Jenis Penelitian
Produk cacat adalah “produk yang tidak
Jenis penelitian yang dilakukan oleh
memenuhi standar mutu yang telah di
penulis adalah deskriptif (eksploratif)
tentukan, tetapi dengan mengeluarkan
dengan metode study kasus yang bertujuan
biaya pengerjaan kembali untuk
untuk mengumpulkan data dan
memperbaikinya, produk tersebut secara
menguraikan secara menyeluruh dan teliti
ekonomis dapat disempurnakan lagi
sesuai dengan masalah yang akan
menjadi produk jadi yang baik.”
dipecahkan dalam upaya mengendalikan
Menurut Temy Setiawan dan Ahalik produk cacat pada PT. Intertama
(2014:36) mengatakan bahwa kerusakan Trikencana Bersinar Cabang Sukabumi.
produk disebabkan oleh dua faktor yaitu:
Objek, Unit Analisis, dan Lokasi
1. Kerusakan yang terjadi akibat Penelitian
kesalahan konsumen (eksternal)
Objek penelitian pada penelitian ini
2. Kerusakan yang terjadi akibat
adalah variabel pengendalian kualitas
kesalaham perusahaan (internal)
produk dengan indikator bahan baku,
Hipotesis Penelitian proses produksi, mesin atau alat-alat dan
produk akhir. Serta vriabel produk rusak
Berdasarkan kerangka pemikiran peneliti atau cacat dengan indikator jumlah produk
yang didukung dengan sejumlah acuan cacat pada PT. Intertama Trikencana
teori, maka dapat disusun hipotesis Bersinar Cabang Sukabumi.
penelitian sebagai berikut:
Unit analisis yang digunakan dalam
1) Pelaksanaan penendalian kualitas penelitian ini adalah respon group yang di
pada PT. Intertama Trikencana peroleh dari bagian quality control dan
Bersinar dalam sudah dilakukan bagian proses produksi pada PT. Intertama
dengan cukup baik.
Trikencana Bersinar Cabang Sukabumi.
2) Proses produksi pembibitan ayam
pada PT.Intertama Trikencana Lokasi penelitian ini dilakukan pada
Bersinar sudah dilakukan dengan PT. Intertama Trikencana Bersinar cabang
cukup baik. Sukabumi yang merupakan salah satu
3) Jumlah tingkat kecacatan ayam pada perusahaan yang bergerak di bidang
PT. Intertama Trikencana Bersinar industri perternakan dengan produk yang
masih dalam batas wajar. dihasilkan yaitu telur dan ayam yang
berlokasi di Cijangkar Sukabumi.

7|F a ku ltas E kono mi Un iv er s ita s Pa kua n


Jurnal Manajemen, 2018

Jenis Data Penelitian berkepentingan yaitu dengan manajer


dan karyawan perusahaan
Jenis data yang diteliti adalah jenis 3. Pengumpulan data sekunder yang
data kuantitatif yang merupakan data dilakukan secara manual dengan
mengenai jumlah, tingkat, perbandingan memfotocopy buku atau literature
volume yang berupa angka angka. atau laporan dari perusahaan dan
Sumber Data Penelitian mengumpulkan data dengan
mengunduh (mendownload) media
Sumber data penelitian ini menggunakan on line internet berupa data dari
data primer dan sekunder yang di peroleh media massa cetak atau website resmi
dari perusahaan. Pengumpulan data perusahaan, atau data dari perusahaan
sekunder diperoleh melalui obsevasi langsung dengan cara memintanya
langsung dan wawancara. Data yang dengan baik-baik.
dikumpulkan berupa: Data internal
perusahaan yang meliputi visi, misi, Metode Analisis
struktur organisasi secara kualitatif dan Data dan inpormasi yang terkumpul
kuantitatif, kegiatan fungsional, atau diolah dan dianalisis lebih lanjut dengan
organisasi dan juga data operasional cara:
perusahaan mengenai data jumlah produksi
untuk menganalisis pengendalian kualitas 1. Analisis deskriptif yang bertujuan
pada PT. Intertama Trikencana Bersinar untuk mendeskripsikan dan
Cabang Sukabumi. memperoleh gambaran secara
mendalam dan objektif mengenai
Pengumpulan data sekunder proses produksi ayam dan
diperoleh melalui studi kepustakaan yang
pengendalian kualitas guna
isinya berupa data teori pendukung mengendalikan produk cacat saat
organisasi. Studi pustaka dilakukan dengan proses produksi pembibitan di PT.
mengumpulkan data yang diperoleh dari Intertama Trikencana Bersinar.
laporan perusahaan atau literature yang 2. Dengan menggunakan metode grafik
dimiliki oleh perusahaan. p (p-char) dari SPC (Statistical
Metode Pengumpulan Data Process Control) dimana metode ini
merupakan cara utama untuk
Metode pengumpukan data dilakukan mengendalikan atribut. Meskipun
dengan beberapa cara, yaitu: atribut ada yang baik atau buruk
mengikuti distribusi binomial,
1. Observasi langsung yaitu dengan
distribusi normal dapat digunakan
melakukan pengamatan langsung
untuk menghitung batas grafik p
dilapangan dengan tujuan untuk
ketika ukuran sampelnya besar.
mengetahui secara langsung kegiatan
proses produksi pada PT. Intertama Rumus:
Trikencana Bersinar
2. Wawancara yang dilakukan pada Rata-rata persen
pihak-pihak berwenang dan kecacatan dalam sampel:

8|F a ku ltas E kono mi Un iv er s ita s Pa kua n


Jurnal Manajemen, 2018

𝑝̅ = faktor yang menjadi penyebab


𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑐𝑎𝑐𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑖𝑘𝑠𝑎
kerusakan produk.
Manajemen operasional memulai
Batas kendali atas dengan empat kategori: material,
= 𝑈𝐶𝐿𝑝 = 𝑝̅+ 𝑧𝜎𝑝 mesin/peralatan, manusia/tenaga
kerja, dan metode. Keempat M ini
Batas kendali adalah penyebab. Saat grafik fish-
bawah = 𝐿𝐶𝐿𝑝 = 𝑝̅ - 𝑧𝜎𝑝 bone dikembangkan secara
Dimana: sistematis, kemungkinan masalah
kualitas dan titik inpeksi disorot
𝑝̅ = rata-rata
bagian (persen) kecacatan dalam sampel

z = jumlah standar
deviasi (z = 2 untuk
batas 95,45%; z = 3
untuk batas 99,73%)

𝜎𝑝 = standar deviasi
atas distribusi sampel

𝜎𝑝 diestimasikan PEMBAHASAN
oleh formula:
Pengumpulan Data
( )
𝜎𝑝 = √𝑝̅ 1 − 𝑝̅ Dalam melakukan pengendalian
𝑛 kualitas secara statistik, langkah pertama
Dimana: akan dilakukan adalah mengumpulkan data
dari perusahaan, dalam hal ini data yang
n = jumlah digunakan adalah data jumlah produk yang
observasi dalam tiap-tiap sampel di produksi dan produk cacat per periode
produksi. Berikut tabel jumlah produk yang
di produksi dan produk cacat pada PT.
Intertama Trikencana Bersinar periode
2017:

3. Diagram Penyebab dan Efek


Diagram penyebab dan efek
digunakan sebahgai alat bantu
statistik untuk memper mudah
penelitian dalam menganalisis faktor-

9|F a ku ltas E kono mi Un iv er s ita s Pa kua n


Jurnal Manajemen, 2018

Tabel 4 Adapun langkah-langkah untuk membuat


Jumlah Produk yang di Produksi peta kendali p tersebut adalah:
dan produk cacat
a. Menghitung Persentase kerusakan
PT. Intertama Trikencana Bersinar
Cijangkar Sukabumi Rumus : p =
𝑝𝑛

Periode 2017 𝑛

Keterangan :

pn = jumlah kematian ayam per bulan

n = jumlah produksi pembibitan ayam


per bulan

Maka penghitungan datanya adalah


sebagai berikut:
𝑝𝑛 835
Januari = p = = =
𝑛 𝟏𝟔𝟑.𝟕𝟖𝟎
0,005208
𝑝𝑛 𝟑.𝟕𝟕𝟐
Februari = p = = =
𝑛 𝟔𝟒𝟒.𝟎𝟖𝟖
0,005856
𝑝𝑛 𝟒.𝟕𝟔𝟐
Maret = p = = =
Sumber, PT. Intertama Trikencana 𝑛 𝟕𝟗𝟕.𝟐𝟎𝟒
0,005973
Bersinar cabang Sukabumi, 2017
𝑝𝑛 𝟑.𝟔𝟖𝟒
Analisis Menggunakan Peta Kendali P April = p = = =
𝑛 𝟔𝟕𝟎.𝟐𝟒𝟗
0,005496
Setelah melihat data pada tabel 3,
maka dapat dilihat masih terdapat ayam 𝑝𝑛 𝟒.𝟑𝟐𝟏
Mei = p = = =
𝑛 𝟕𝟑𝟗.𝟔𝟖𝟔
yang mati pada setiap produksi per
0,005842
bulannya. Oleh karena itu, selanjutnya akan
di analisis kembali untuk mengetahui Juni = p =
𝑝𝑛
=
𝟑.𝟓𝟖𝟖
=
𝑛 𝟓𝟕𝟔.𝟗𝟖𝟔
sejauh mana tingkat produk cacat/ayam
0,006219
mati apakah masih dalam batas kendali atau
tidak melalui grafik kendali p. Grafik 𝑝𝑛 𝟒.𝟐𝟏𝟎
Juli = p = = =
kendali p/peta kendali p mempunyai 𝑛 𝟓𝟕𝟔.𝟔𝟑𝟗
0,007301
manfaat untuk membantu mengetahui
apakah produk cacat/ayam yang mati pada 𝑝𝑛 𝟒.𝟐𝟔𝟔
Agustus = p = = =
saat proses produksi masih dalam batas 𝑛 𝟒𝟖𝟗.𝟕𝟒𝟎

kendali atau tidak serta dapat memberikan 0,008711


informasi mengenai kapan dan dimana 𝑝𝑛 𝟒.𝟏𝟓𝟎
September = p = = =
perusahaan harus melakukanperbaikan 𝑛 𝟒𝟏𝟐.𝟐𝟒𝟖

kualitas. 0,010067

10 | F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s P a k u a n
Jurnal Manajemen, 2018

𝑝𝑛 𝟐.𝟗𝟒𝟓 𝜎𝑝 diestimasikan oleh formula: 𝜎𝑝 =


Oktober = p = = =
𝑛 𝟑𝟏𝟒.𝟑𝟒𝟒
( )
0,009369 √𝑝̅ 1 − 𝑝̅
𝑛
𝑝𝑛 𝟑.𝟐𝟕𝟕
November = p = = =
𝑛 𝟐𝟓𝟒.𝟖𝟖𝟖 Keterangan:
0,012857
n = jumlah observasi dalam tiap-tiap
sampel
b. Menghitung Garis Pusat Central Line Maka penghitungannya adalah:
(CL)
( )
Garis pusat merupakan rata-rata dari 𝑈𝐶𝐿𝑝 = 𝑝̅ + 3√𝑝̅ 1 − 𝑝̅
𝑛
persentase kecacata produk/ayam mati
JAN = 0,007061+
Rumus: ( )
3√ 0,007061 1 − 0,007061 =
∑𝑝𝑛 𝟏𝟔𝟑. 𝟕𝟖𝟎
CL = 𝑝̅ = 0,007682631
∑𝑛

Keterangan: FEB = 0,007061 +


0,007061(1 − 0,007061)
∑pn = Total jumlah ayam mati 3√ =
𝟔𝟒𝟒. 𝟎𝟖𝟖
∑n = Total jumlah produksi pembibitan 0,007374906
ayam MART = 0,007061 +
( )
Maka penghitungannya adalah: 3√ 0,007061 1 − 0,007061 =
𝟕𝟗𝟕. 𝟐𝟎𝟒
∑𝑝𝑛 𝟑𝟗.𝟖𝟐𝟖
CL = 𝑝̅ = = 𝟓.𝟔𝟑𝟗.𝟖𝟓𝟐 = 0,007061 0,007343245
∑𝑛

APRIL = 0,007061 +
c. Menghitung Batas Kendali Atas Upper
( )
Control Line (UCL) 3√ 0,007061 1 − 0,007061 =
𝟔𝟕𝟎. 𝟐𝟒𝟗
Untuk menghitung batas kendali atas 0,007368736
(UCL) yaitu sebagai berikut:
MEI = 0,007061 +
Rumus: 𝑈𝐶𝐿𝑝 = 𝑝̅ + 𝑧𝜎𝑝 ( )
3√ 0,007061 1 − 0,007061 =
𝟕𝟑𝟗. 𝟔𝟖𝟔
Keterangan: 0,007353979

𝑝̅ = rata-rata bagian (persen) kecacatan JUN = 0,007061 +


dalam sampel 0,007061(1 − 0,007061)
3√ =
𝟓𝟕𝟔. 𝟗𝟖𝟔
z = jumlah standar deviasi (z = 2 untuk
0,007392607
batas 95,45%; z = 3 untuk batas 99,73%)
JUL = 0,007061 +
𝜎𝑝 = standar deviasi atas distribusi
0,007061(1 − 0,007061)
sampel 3√ =
𝟓𝟕𝟔. 𝟔𝟑𝟗
0,007392707

11 | F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s P a k u a n
Jurnal Manajemen, 2018

AGST = 0,007061 + Maka penghitungannya adalah:


( )
3√ 0,007061 1 − 0,007061 = ( )
𝟒𝟖𝟗. 𝟕𝟒𝟎 𝐿𝐶𝐿𝑝 = 𝑝̅ - 3√𝑝̅ 1 − 𝑝̅
0,007420859 𝑛

SEP = 0,007061 + JAN = 0,007061 -


( )
(
3√ 0,007061 1 − 0,007061
)
= 3√ 0,007061 1 − 0,007061 =
𝟒𝟏𝟐. 𝟐𝟒𝟖 𝟏𝟔𝟑. 𝟕𝟖𝟎
0,007453146 0,006441144

FEB = 0,007061 -
OKT = 0,007061 +
( )
( ) 3√ 0,007061 1 − 0,007061
3√ 0,007061 1 − 0,007061 =
= 𝟔𝟒𝟒. 𝟎𝟖𝟖
𝟑𝟏𝟒. 𝟑𝟒𝟒
0,006748869
0,007509952
MART = 0,007061 -
NOV = 0,007061 +
( )
0,007061(1 − 0,007061) 3√ 0,007061 1 − 0,007061 =
3√ = 𝟕𝟗𝟕. 𝟐𝟎𝟒
𝟐𝟓𝟒. 𝟖𝟖𝟖
0,00678053
0,007559473

d. Menghitung Batas Kendali Bawah Lower APRIL = 0,007061 -


( )
Control Line (LCL) 3√ 0,007061 1 − 0,007061 =
𝟔𝟕𝟎. 𝟐𝟒𝟗
Untuk menghitung batas kendali bawah 0,006755038
(LCL) yaitu sebagai berikut:
MEI = 0,007061 -
Rumus: 𝐿𝐶𝐿𝑝 = 𝑝̅ - 𝑧𝜎𝑝 ( )
3√ 0,007061 1 − 0,007061 =
𝟕𝟑𝟗. 𝟔𝟖𝟔
Keterangan: 0,006769796
𝑝̅ = rata-rata bagian (persen) kecacatan JUN = 0,007061 -
dalam sampel
0,007061(1 − 0,007061)
3√ =
z = jumlah standar deviasi (z = 2 untuk 𝟓𝟕𝟔. 𝟗𝟖𝟔
0,006731168
batas 95,45%; z = 3 untuk batas 99,73%)
JUL = 0,007061 -
𝜎𝑝 = standar deviasi atas distribusi
0,007061(1 − 0,007061)
sampel 3√ =
𝟓𝟕𝟔. 𝟔𝟑𝟗
𝜎𝑝 diestimasikan oleh formula: 𝜎𝑝 = 0,006731068
( )
√𝑝̅ 1 − 𝑝̅ AGST = 0,007061 -
𝑛 ( )
3√ 0,007061 1 − 0,007061 =
Keterangan: 𝟒𝟖𝟗. 𝟕𝟒𝟎
0,006702916
n = jumlah observasi dalam tiap-tiap
sampel

12 | F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s P a k u a n
Jurnal Manajemen, 2018

SEP = 0,007061 - SIMPULAN DAN SARAN


( )
3√ 0,007061 1 − 0,007061 = Simpulan
𝟒𝟏𝟐. 𝟐𝟒𝟖
0,006670629 Berdasarkan hasil pembahasan
OKT = 0,007061 - mengenai analisis pengendalian kualitas
produk dalam upaya mengendalikan
( )
3√ 0,007061 1 − 0,007061 = produk cacat dalam proses produksi
𝟑𝟏𝟒. 𝟑𝟒𝟒
0,006613823 pembibitan pada PT. Intertama Trikencana
Bersinar cabang Sukabumi, maka penulis
NOV = 0,007061 - dapat menarik beberapa kesimpulan dari
0,007061(1 − 0,007061) tugas akhir ini diantaranya:
3√ =
𝟐𝟓𝟒. 𝟖𝟖𝟖
0,006564302 1. Pengendalian kualitas pada PT.
Intertama Trikencana Bersinar
cabang Sukabumi sudah cukup baik
sesuai prosedur yang ada pada
perusahaan dengan melakukan
pengendalian terhadap bahan baku,
proses produksi, mesin atau alat,
dan produk akhir. Akan tetapi,
masih terdapat produk cacat pada
saat proses produksi pembibitan
yang dilakukan oleh perusahaan.
Hal ini terlihat pada tabel 3 dimana
pada tiap bulan nya ter jadi
kecacatan pada proses produksi
pembibitan serta dari hasil analisis
pengendalian kualitas statistik yang
telah dilakukan dengan
menggunakan peta kendali p (p-
chart) menunjukan bahwa
kecacatan yang ada pada
perusahaan hampir seluluruhnya
melebihi batas kendali, hanya satu
bulan saja kecacatan itu berada
dalam batas kendali yaitu pada
bulan juli dengan persentase
kecacatan sebesar 0,0073/0,73%.
Ini menunjukan bahwa pelaksanan
pengendalian kualitas pada PT.
Intertama Trikencana Bersinar
cabang Sukabumi mengalami
penyimpangan sehingga
pelaksanaan pengendalian kualitas
yang dilakukan belum cukup baik.

13 | F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s P a k u a n
Jurnal Manajemen, 2018

2. Proses produksi pembibitan ayam terjadinya produk cacat pada


pada PT. Intertama Trikencana perusahaan, berdasarkan hasil
Bersinar cabang Sukabumi belum wawancara kecacatan sering terjadi
optimal. Karena dari hasil analisis karena dipengaruhi suhu kandang
dan pembahasan yang telah yang tidak teratur sehingga daya
dilakukan oleh penulis masih terjadi tahan tubuh ayam menurun dan
ketidak stabilan jumlah produksi gampang terserang penyakit. Tidak
dan kecacatan pada ayam, sehingga teraturnya suhu kandang serta
berdampak pada target yang telah di gampang terserang penyakitnya
tetapkan oleh perusahaan dimana ayam terjadi karena ketidak telitian
tidak tercapainya target yang telah dan kurang ketatnya pemberi vaksin
di tetapkan oleh perusahaan. atau obat serta lambatnya
3. Tingkat kecacatan ayam pada PT. pengecekan dan perbaikan pada
Intertama Trikencana Bersinar mesin atau peralatan kandang yang
cabang Sukabumi cukup besar. Hal dilakukan oleh karyawan.
ini terlihat pada hasil analisis dan
Saran
pembahasan yang telah dilakukan
oleh penulis dengan menggunakan Setelah melakukan penelitian dengan
metode analisis peta kendali p (p- menggunakan metode peta kendali p (p-
chart) dimana dapat dilihat pada chart) dari SPC (Statistical Proses Qontrol)
gambar 9 peta kendali p dimana dan alat bantu diagram penyebab dan efek
kecacatan yang ada hampir berdasarkan data dan wawancara dari PT.
semuanya melebihi batas kendali, Intertama Trikencana Bersinar cabang
hanya satu bulan saja kecacatan itu
Sukabumi, maka penulis mengajukan saran
berada dalam batas kendali yaitu
yang diharapkan dapat menjadi masukan
pada bulan juli dengan persentase
kecacatan sebesar 0,0073/0,73% bagi perusahaan. Berikut saran yang
dan pada setiap bulannya penulis ajukan:
mengalami kenaikan, penurunan, 1. Dalam melakukan pelaksanaan
dan kenaikan lagi puncaknya pada pengendalian kualitasnya
bulan november dengan persentase perusahaan sebaiknya lebih
kecacatan sebesar 1,28%. memperketat dan meningkatkan
4. Dari hasil analisis dengan pelaksanaan pengendalian
menggunakan diagram penyebab kualitasnya sehingga pelaksanaan
dan efek, ada empat faktor yang pengendalian kualitas dapat
menyebabkan kecacatan pada dilakukan dengan baik dan
produk/ayam pada PT. Intertama diharapkan produk cacat dapat di
Trikencana Bersinar cabang kendalikan dan mendapat produk
Sukabumi yaitu: bahan baku yang berkualitas.
(material), mesin/peralatan 2. Dengan memperketat dan
(machine), manusia/tenaga kerja meningkatkan pelaksanaan
(man), dan metode (method). Dari pengendalian kualitasnya, otomatis
keempat faktor tersebut, faktor
proses produksi yang ada di
manusia/tenaga kerja (man) dan perusahaan dapat berjalan dengan
faktor mesin/peralatan (machine) baik dan lancar karena
merupakan penyebab utama pengendalian kualitas terhadap

14 | F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s P a k u a n
Jurnal Manajemen, 2018

proses produksinya juga baik, oleh Heizer Render Edisi Bahasa Indonesia,
karena itu diharapkan perusahaan 2015. Manajemen Operasi. Edisi 11.
dapat melakukan pengendalian Jakarta: Salemba Empat.
kualitasnya dengan baik sehingga
proses produksi perusahaan dapat Hery Prasetya dan Fitri Lukiasyuti, 2011.
berjalan dengan baik dan lancar. Manajemen Operasi. Jakarta: PT.
3. PT. Intertama Trikencana Bersinar Buku Seru.
cabang Sukabumi diharapkan dapat
menerapkan metode peta kendali p Irwan dan Didi Haryono, 2015.
(p-chart) dari SPC (Statistical Pengendalian Kualitas Statistik.
Proses Qontrol) sehingga dapat Bandung: Alfabeta Bandung
mengetahui tingkat kecacatan yang
Jacobs F.R, Chase R.B, and Aquilano H.J,
ada pada perusahaan, apakah
kecacatan yang ada masih dalam 2008. Operation Management For
batas kendali atau melebihi batas Competitive Advantage. 12𝑡ℎ ed.
kendali sehingga perusahaan dapat Boston Burr Ridge: McGraw Hill
melakukan tindakan lebih lanjut. Irwin.
4. Dalam hal ini PT. Intertama
Trikencana Bersinar cabang Jo Boluncang, 2010. Production &
Sukabumi diharapkan dapat Operations Management.
menerapkan alat bantu statistik http://www/slideshare.net/mobile/job
diagram penyebab dan efek yang itonjo/production-and-operations:
dapat digunakan untuk mengetahui management
faktor penyebab apa saja yang
menyebabkan terjadinya kecacatan Kumar, S. Anil and N. Suresh (2009),
pada produk yang di produksi Operations management. New Age
perusahaan serta dapat mengetahui International (P) Ltd. Publisher, New
faktor apa saja yang dominan yang Delhi.
menyebabkan kecacatan tersebut.
Manahan P. Tampubolon, 2014.
Sehingga perusahaan dapat segela
melakukan evaluasi perbaikan Manajemen Operasi dan Rantai
dengan cepat dan dapat Pasokan. Jakarta: Mitra Wacana
mengendalikan kecacatan yang ada. Media

DAFTAR PUSTAKA Murdifin Haming dan Mahfud


Nurjamuddin, 2012. Manajemen
Bastian Bustami dan Nurlela, 2010.
Produksi Modern. Jakarta: Bumi
Akuntansi Biaya. Edisi 2. Jakarta: Aksara.
mitra Wacana Media.
Murdifin Haming dan Mahfud
Nurjamuddin, 2007. Manajemen
Eddy Herjanto, 2008. Manajemen Operasi.
Edisi Ketiga , Revisi. Jakarta: PT Produksi Modern. Buku 2. Jakarta:
Gramedia. Bumi Aksara.

Ony Widilestariningtyas, Sri Dewi


Anggadini, dan Dony Waluya

15 | F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s P a k u a n
Jurnal Manajemen, 2018

Firdaus, 2012 Akuntansi Biaya. T. Hani Handoko, 2012. Dasar-dasar


Yogyakarta: Graha Ilmu Manajemen Produksi dan Operasi.
Edisi Pertama. Yogyakarta: Anggota
Roger G. Schroder. Susan Mayer Goldstein IKAPI.
dan M. Johnny Rungtusanatham,
Temy Setiawan dan Ahalik, 2014. Mahir
2013. Operation Management in Akutansi Biaya. Jakarta: Buana Ilmu
Supply Chain. Sixht Edition,
Populer.
McGraw-Hill/Irwin.
Venkateswararo Meesela, 2010.
Rusdiana, 2014. Manajeme Operasi. Production & Operations
Bandung: CV. Pustaka Setia.
Management.
Schroeder, Roger G, 2013. Manajemen http://www/slideshare.net/mobile/job
Operasi. Edisi 6. Jakarta: Penerbit itonjo/production-and-operations:
Erlangga. management

Slack, Nigel, Aliastair Brandon-Jones dan Vincent, Gasperz, 2011. Total Quality
Robert Johnston, 2013. Operations Management. Jakarta: PT. Gramedia
Management. Sevent Edition. Italy: Pustaka Utama.
Pearsion.
Zulian, Yamit, 2013. Manajemen Kualitas
Sofjan Assauri, 2008. Manajemen Operasi Produk dan Jasa. Yogyakarta: Ekonesia.
dan Produksi. Edisi Revisi. Jakarta:
Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia.

16 | F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s P a k u a n

Anda mungkin juga menyukai