Anda di halaman 1dari 29

S T R U K T U R & M AT E R I A L

PENYUSUN

MITOKONDRIA
F U N G S I MI TO KON D R IA

R E S PIR A S I A E ROB

Anggota Kelompok
Amri Ardi 200205025
Nabillah Suwandi 200205022
Putri Tri Adhani 200205019
Salsabila Azhara 200205011
Wanda Zulkarnaen 200205078
DEFINISI
Mitokondria adalah Suatu Organel Sel Tunggal yang berfungsi
sebagai tempat terjadinya fungsi respirasi pada manusia, hewan
& tumbuhan. Contoh: ketika proses Metabolisme Homeostasis
Kalsium, Asam Lemak, Transduksi Jaringan Selular,
Biosintesis Pirimidina & Pengolahan Protein untuk
dijadikan sebuah energi.

Organel Sel Mitokondria juga diketahui berperan pada kematian


suatu sel tertentu di dalam jaringan tubuh.
Contohnya ketika didalam jaringan tubuh ada suatu proses
sel yang abnormal atau berpenyakit, maka mitokondria akan
menyeleksi organisme sel abnormal agar tidak berkembang
di dalam jaringan tubuh.
STRUKTUR
M I T O K O N D r I A

•Ribosom
•Membran bagian Luar
•Membran bagian Dalam
•Krista
•Ruang antar Membran
•Matriks
•DNA Mitokondria
RIBOSOM

• Organel sel yang dibangun dalam nucleolus


berfungsi sebagai tempat sintesis protein dalam
sitoplasma terdiri dari rRNA dan molekul
protein, yang membentuk 2 subunit.
Membran Bagian Luar

• Membran bagian luar ini, tersusun dari Fosfolipid


Bilayer bersifat Semi Permeable & mengandung Protein
Porin.
• Pada lapisan ini dapat dilewati (Permeable) dengan Ion-
ion, ATP (Adenosina Trifosfat), ADP (Adenosina
Difosfat), & Molekul-molekul Nutrisi.
• Fungsi Membran Bagian Luar : Pada bagian membran
luar ini mengandung Enzim-enzim yang berfungsi
dalam membantu proses biosintesis pada jaringan
tubuh makhluk hidup.
Membran Bagian Dalam

• Membran bagian dalam ini, merupakan Membran Kompleks tetapi


Permeable dan terbentuk dari molekul-molekul kompleks Transpor
Elektron, kompleks ATP Sintase, & Transport Protein.
• Membran dalam merupakan bagian yang kurang permeabel
dibandingkan membran luar terdiri dari 20% lipid dan 80% protein.
Membran ini merupakan tempat utama pembentukan ATP.

• Fungsi Membran Bagian Dalam : Berfungsi dalam membantu


pembuatan energi pada jaringan tubuh makhluk hidup.
Krista

• Pelipatan membran dalam mitokondria yang merupakan


tempat rantai transpor elektron dan enzim-enzim yang
mengkatalisis sintesis ATP.

• Stuktur krista ini meningkatkan luas permukaan membran


dalam sehingga meningkatkan kemampuannya dalam
memproduksi ATP.

• Fungsi Krista : Krista berfungsi dalam membantu perluasan


struktur membran yang berada didalam sel, ketika molekul-
molekul DNA mitokondria berkembang lebih banyak.
Ruang Antar Membran

• Ruang Antar Membran adalah merupakan ruang


yang terdapat diantara membran luar & membran
dalam. Ruang antar membran bertanggung jawab
atas fosforilasi oksidatif.
• Fungsi Ruang Antar Membran : Fungsi Ruang Antar
Membran sebagai tempat berlangsungnya suatu
reaksi-reaksi yang penting untuk sebuah sel.
Matr i k s

• Matriks berisi molekul-molekul DNA


(bertanggung jawab atas respirasi sel), enzim-
enzim (bertanggung jawab atas siklus reaksi asam
sitrat), gas-gas terlarut (seperti oksigen & karbon
dioksida), & air.
• Fungsi Matriks : Menyimpan bagian-bagian yang
penting seperti materi genetik (DNA), ribosom &
ion-ion penting lainnya.
DNA MITOKONDRIA
• DNA mitokondria memiliki ciri-ciri yang berbeda dari DNA nukleus
ditinjau dari ukuran, jumlah gen, dan bentuk. Di antaranya adalah
memiliki laju mutasi yang lebih tinggi, yaitu sekitar 10-17 kali DNA inti.
Selain itu DNA mitokondria terdapat dalam jumlah banyak (lebih dari
1000 kopi) dalam tiap sel, sedangkan DNA inti hanya berjumlah dua
kopi.
• DNA inti merupakan hasil rekombinasi DNA kedua orang tua sementara
DNA mitokondria hanya diwariskan dari ibu (maternally inherited).
• Besar genom pada DNA mitokondria relatif kecil apabila dibandingkan
dengan genom DNA pada nukleus.
• Ukuran genom DNA mitokondria pada tiap tiap organisme sangatlah
bervariasi.
FUNGSI
M I T O K O N D r I A

• Tempat Berlangsungnya Respirasi Sel


• Menghasilkan Energi Dalam Bentuk ATP
• Menjaga Konsentrasi Ion Kalsium
• Membangun Bagian-Bagian Dari Darah Dan Hormon
• Mendetoksifikasi Amonia
• Menjalankan Proses Apoptosis
• Mengawasi Pertumbuhan Sel
FUNGSI
M I T O K O N D R I A

SECARA UMUM

• Mitokondria memiliki fungsi yang sangat penting yaitu


untuk menghasilkan energi. Makanan yang kita konsumsi
akan dipecah dalam bentuk molekul yang sederhana seperti
karbohidrat, lemak, dan sebagainya. Hal tersebut akan
dikirim ke mitokondria di mana mereka akan memproses
menjadi lebih lanjut untuk dapat menghasilkan molekul
bermuatan yang akan bergabung dengan oksigen serta akan
menghasilkan molekul ATP. Seluruh proses tersebut dikenal
dengan fosforilasi oksidatif.
• Mitokondria memiliki peran yang sangat penting dalam
menjaga konsentrasi ion kalsium yang tepat dan cukup
dalam berbagai kompartemen sel. Mitokondria dapat
membantu sel-sel untuk mencapai tujuan tersebut dengan
melayani sebagai sebuah tangki penyimpanan yang dapat
menyimpan ion kalsium.

• Mitokondria juga berperan dalam membangun bagian-


bagian tertentu dari darah serta hormon seperti
testosteron dan estrogen.

• Mitokondria yang terdapat dalam sel-sel hati mempunyai


enzim yang dapat mendetoksifikasi amonia.
• Mitokondria berperan dalam proses kematian sel
terprogram, yaitu sel yang tidak diinginkan serta
jumlah yang terlalu banyak sehingga akan
dipangkas selama perkembangan organisme.
Proses tersebut disebut apoptosis. Kematian sel
yang abnormal dikarenakan disfungsi
mitokondria akan berdampak dalam
mempengaruhi fungsi organ.
KOMPOSISI KIMIA
M I T O K O N D R I A

• Pada mitokondria utuh, air merupakan komponen utama yang


dominan dan ditemukan di seluruh mitokondria kecuali dalam
lapisan bilayer lipida.
• Pada beberapa mitokondria, membran dalam mengandung kira-kira
60% dari total protein organel. Berdasarkan distribusi enzim di
dalam mitokondria hati tikus, telah terbukti bahwa membrane dalam
mengandung 21% dari total protein mitokondria dan membran luar
40%.Menurut perhitungan ini, kurang lebih 67% protein terdapat
pada matriks dan biasanya ditemukan dalam ruang intraseluler.
• Protein terlarut terutama terdiri atas enzim-enzim matriks dan
protein perifer membran
• Protein tidak terlarut biasanya menjadi bagian integral membran.
• Fosfatidilamin dan fosfatidiletanolamin umumnya
merupakan fosfatidil dalam jumlah yang besar pada
mitokondria. Namun demikian, ditemukan kadar kardiolipin
dan kolesterol dengan konsentrasi yang rendah.

•  molekul redoks yang ikut serta dalam transpor elektron.

• Ubiquinon (koenzim Q), flavin (FMN dan FAD), dan


nukleotida piridin (NAD+) secara normal terikat membran
S I FAT- S I FAT
M I TO K O N D R I A

• Memiliki DNA tersendiri,yang dikenal dengan MtDNA (Mitochondrial DNA)


• MtDNA berpilin ganda,sirkular,dan tidak terlindungi membarn (prokariotik)
• DNA Mitokondria juga memiliki sifat unik yaitu laju mutasinya yang sangat
tinggi.Dikarenakan mtDNA tidak memiliki mekanisme reparasi yang efesien,
tidak memiliki protein histon,dan terletak berdekatan dengan membran
dalam mitokondria.
RESPIRASI AEROB
• Respirasi aerob merupakan suatu proses perubahan glukosa
menjadi energi yang membutuhkan oksigen dalam jumlah yang
cukup banyak.Energi yang dihasilkan akan sangat berguna untuk
kelancaran tugas regular makhluk hidup untuk mempertahankan
hidup.
• Tahapan pada respirasi aerob :

1. Glikolisis

• Glikolisis adalah proses pengurain molekul heksosa yang


Memiliki enam atom karbon dan berlangsung secara
enzimatis untuk menghasilkan dua molekul asam piruvat
yang memiliki tiga atom karbon.
J A LU R TA H A PA N G L I KO L I S I S
P RO S E S DA N TA H A PA N
GLIKOLISIS
1.Langkah pertama adalah pengubahan glukosa menjadi glukosa
6 fosfat.
2.Kemudian glukosa 6 fosfat diubah menjadi fruktosa 6 fosfat.
3.Setelah itu fruktosa 6 fosfat diubah menjadi fruktosa 1,6 difosfat
4.fruktosa 1,6 difosfat dipecah menjadi dihidroksiaseton fosfat dan
gliseraldehida 3 fosfat.
5.Karena glikolisis hanya memproses gliseraldehida 3 fosfat, maka
dihidrosiaseton fosfat akan diubah menjadi gliseraldehida 3 fosfat
(ini menyebabkan terbentuknya dua gliseraldehida 3 fosfat)
6.Masing-masing gliseraldehida 3 fosfat akan diubah menjadi asam 1,3
difosfogliserat
7.Kemudian asam 1,3 difosfogliserat diubah menjadi asam 3 fosfogliserat
8.Berlanjut dengan pengubahan asam 3 fosfogliserat menjadi asam 2
fosfogliserat
9.Asam 2 fosfogliserat akan diubah menjadi fosfoenol piruvat
10.Dan langkah terakhir adalah pengubahan fosfoenol piruvat menjadi
asam piruvat Dalam proses pemecahan glukosa
menjadi asam piruvat ini juga nantinya
kan dihasilkan molekul ATP dan NADH.
                   
Sehingga hasil akhir dari glikolisis adalah
2. Dekarboksilasi Oksidatif Piruvat

• Proses ini berlangsung di dalam matriks mitokondria.


Proses ini merupakan penghubung antara glikolisis
dengan asam trikarbosilat
• Senyawa hasil dari tahapan glikolisis akan masuk
ke tahapan dekarboksilasi oksidatif,yaitu tahapan
pembentukan CO2 melalui reaksi oksidasi reduksi
(redoks) dengan O2 sebagai penerima elektronnya.
Dekarboksilasi Oksidatif ini terjadi di dalam 
mitokondria sebelum masuk ke tahapan
siklus krebs.
• Di tahapan glikolisis, jumlah satu senyawa
glukosa akan menghasilkan 2 Asam Piruvat,
akibatnya akan terbentuk pula 2 Asetil Co-A,
proses ini juga membutuhkan koenzim-A
yang akan menghasilkan 2 NADH dari NAD+
• 2 molekul Asetil Co-A akan menuju
tahapan berikutnya, yaitu Siklus Krebs
3. Siklus Krebs
• Salah satu reaksi yang terjadi dari rangkain reaksi metabolism sel di
dalam mitokondria yang membawa katabolisme residu asetyl,
membebaskan ekuivalen hydrogen,yang dengan oksidasi meyebabkan
pelepasan dan penangkapan ATP sebagai pemenuh kebutuhan energi
jaringan
TAHAPAN SIKLUS KREBS
• Asetil co-A akan berikatan dengan oksaloasetat dan
terbentuk sitrat.
• Sitrat akan diubah menjadi isositrat.
• Isositrat akan diubah menjadi α-ketoglutarat (dibaca
alfa ketoglutarat), langkah ini menghasilkan 1 NADH.
• α-ketoglutarat akan diubah menjadi suksinat, langkah
ini akan menghasilkan 1 NADH dan 1 ATP.
• Suksinat akan diubah menjadi fumarat, langkah ini
menghasilkan 1 FADH2.
• Fumarat akan diubah menjadi malat.
• Dan malat akan diubah menjadi oksaloasetat
lagi dengan menghasilkan pula 1 NADH.
• Oksaloasetat yang terbentuk akan bereaksi
dengan asetil co-A yang baru memasuki siklus
krebs.
4. Transpor Elektron
• Terjadi pada bagian membrane dalam mitokondria.
• Baik FADH2 dan NADH adalah bentuk energi yang belum dapat digunakan oleh tubuh.
Agar dapat digunakan oleh tubuh, kedua molekul tersebut perlu diubah menjadi ATP
(Adenosin Trifosfat). Selanjutnya, ATP ini akan menjadi bentuk energi yang dapat
digunakan tubuh dalam melakukan berbagai aktivitas.

 Tahapan Proses Transpor Elektron

Pengubahan NADH menjadi ATP


• Proses yang terjadi pada tahapan transpor elektron, diawali dari NADH diuraikan
menjadi NAD+ yang membuat elektron hasil dari reaksi makan masuk ke kompleks
protein 1 kemudian dikirim ke koenzim Q. Saat elektron melewati kompleks protein 1
akan dikeluarkan 1 atom hidrogen.
• Elektron dari koenzim Q dibawa melewati kompleks protein 3 ke sitokrom C. Saat
melewati kompleks protein 3, akan dikeluarkan 1 atom hidrogen.
• Kemudian dari sitokrom C, elektron akan dibawa ke matriks mitokondria melalui
kompleks protein 4. Saat elektron melewati kompleks protein 4 akan mengeluarkan
1 atom hidrogen lagi.
• Kemudian, elektron akan bereaksi dengan ion hidrogen dan
ditangkap oleh oksigen dan menghasilkan molekul air atau H2O.
Oksigen berperan sebagai aseptor elektron (penangkap elektron)
terakhir. Jumlah ion hidrogen yang dikeluarkan berjumlah 3,
sehingga akan membentuk 3 ATP untuk setiap perubahan 1 molekul
NADH.
• Pada akhirnya, untuk setiap 1 NADH menghasilkan 3 ATP.
Pengubahan FADH2 menjadi ATP:
• Pertama, FADH2 diuraikan menjadi FAD+ kemudian elektron masuk ke
kompleks protein 2 kemudian ke koenzim Q dan berikutnya ke sitokrom C.
Saat melewati kompleks protein 3, dikeluarkan 1 ion hidrogen. Berikutnya,
elektron dari sitokrom C dibawa ke matriks mitokondria melalui kompleks
protein 4. Pada saat melewati kompleks protein 4 juga dikeluarkan 1 atom
hidrogen.
• Setiap atom hidrogen yang terbentuk kemudian akan masuk ke ATPase yang
mengubah ADP menjadi ATP. Selanjutnya, elektron akan bereaksi dengan ion
H+ dan ditangkap oksigen menghasilkan H2O. Jumlah ion hidrogen yang
dikeluarkan berjumlah 2 untuk setiap 1 molekul FADH 2
• Jadi, hasil dari perubahan untuk setiap 1 FADH2 menghasilkan 2 ATP.
H a s i l A k h i r Tr a n s p o r E l e k t r o n
• Pada tahapan glikolisis, banyaknya NADH yang dihasilkan adalah 2 molekul.
Tahapan dekarboksilasi oksidatif menghasilkan 2 NADH. Sedangkan pada siklus
krebs molekul yang dihasilkan adalah 6 NADH dan 2 FADH2.
• Jadi, total NADH yang dihasilkan sebanyak 10 molekul dan FADH2 yang
dihasilkan sebanyak 2 molekul.
• Pada bahasan proses transpor elektron respirasi aerob di atas, didapat
kesimpulan bahwa untuk setiap 1 NADH menghasilkan 3 ATP dan setiap 1
FADH2 menghasilkan 2 ATP.
• Sehingga energi yang dihasilak akan setara dengan,
10 NADH = 30 ATP
2 FADH2 = 4 ATP
• Jadi, seluruh ATP yang dihasilkan pada tahapan transpor elektron adalah 34 ATP.
• Selain ATP, pada proses transpor elektron juga dihasilkan 6 molekul air/H 2O
• Jadi, hasil akhir dari tahapan transpor elektron respirasi aerob
adalah :

34 ATP dan 6 H2O.


KELEBIHAN RESPIRASI AEROB

 Respirasi aerob memerlukan oksigen sebagai bahan baku utama


dalam memecah glukosa untuk menghasilkan energi sangat
tinggi.Dan total energi yang dihasilkan adalah 36 ATP.

KEKURANGAN RESPIRASI AEROB

 Diperlukannya oksigen dalam jumlah sangat besar dengan


tahapan cukup lama.Ada 4 tahapan untuk menghasilkan
36 ATP.
 Tidak bisa bekerja tanpa oksigen
HASIL DARI RESPIRASI AEROB
• Energi pada setiap proses
Energi utama yang dihasilkan respirasi aerob sebesar 38 ATP
yang kemudian terjadi pengurangan di transpor elektron
menjadi 36 ATP

• Hasil sampingan pada setiap proses


Respirasi aerob mempunyai hasil sampingan berupa
karbon dioksida dan air.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai