PEMBIMBING:
Dr. TAMSIL BACHRUN,M.Kes, Sp.An
PENDAHULUAN
yess
perdarahan massif dengan
shock hemoragik atau no
gangguan metabolik resusitasi level II
a1
a1 MTP
MTP pac
pac pada
pada pasien
pasien
ye 6unit pRBC, 6 unit FFP, 1 apheresis
resusitasi
resusitasi level
level II ss paket PLT
a1 MTP pac pada pasien bila crossmathed tidak tersedia (paket MTP selanjutnya harus
bila
di crosmathed)
6unit pRBC, 6 unit FFP, 1
6unit
apheresis paket PLT binisiasi
binisiasi transfuse
transfuse per
per protocol
protocol dengan
dengan rasio
rasio 1:1:1
1:1:1
bila
bila crossmathed
crossmathed tidak
tidak tersedia
tersedia (paket
(paket MTP
MTP selanjutnya
selanjutnya ccbank darah tidak otomatis menyediakan paket MTP yang baru
harus
harus di
di crosmathed)
crosmathed) kecuali dengan permintaan
ccbank
bank darah menegluarkan MTP baru ke tempat tidur ecek
ecek lab
lab ulang
ulang sesuai
sesuai kebutuhan
kebutuhan
pasien setiap 20 menit sampa MTP leader menghentikan
MTP
MTP
d
dcek lab ulang sesuai kebutuhan
evaluasi ulang pasien
untuk control
SEDIAAN DARAH
WB
GRANULOSIT PRC
TRANSFUSI
TROMBOSIT FFP
WHOLE BLOOD
Ket:
∂ Hb : Target Hb – Hb pasien
BB : Berat badan
Trombosit < 20 x 109 I_ (20.000 mm3) dan kegagalan sumsum tulang dengan faktor resiko perdarahan tambahan
Pada anak yang mengalami infeksi dengan kegagalan sumsum tulang yang
berlangsung lama misalnya pada neoplasma maligna yang resisten terhadap terapi,
anemia aplastik, dan resipien pencangkokan sumsum tulang akan memperoleh
manfaat yang Iebih baik bila diberikan transfusi granulosit bersama antibiotika
Defek kualitatif neutrofil dan infeksi bakteri dan jamur yang tidak memberikan respon yang memadai terhadap respon
anti mikroba
Temperatur >35◦ C
Status asam basa pH > 7,,2 < kelebiham dasar < -6, laktat
Hemoglobin (Hb) Ini tidak boleh digunakan sendiri sebagai pemicu transfusi; dan,
harus ditafsirkan dalam konteks dengan status hemodinamik,
perfusi organ & jaringan.
Fibrinogen ≥ 1.0 g / L
Indikasi diberhentikannya transfusi masif
• pendarahan dalam pembedahan bedah telah dikendalikan oleh ahli bedah
di ruang operasi atau ada bukti radiografi dan fisiologis kontrol perdarahan
setelah angioembolisasi.
• MTP harus dihentikan bila ada pengakuan bahwa resusitasi lebih lanjut sia-
sia
berikut ini harus digunakan sebagai panduan untuk menghentikan terapi
dengan komponen darah dan darah pada pasien yang (1) tidak mengalami
pendarahan secara aktif dan (2) masih dalam fase resusitasi akut
• Transfusi sel darah merah untuk hemoglobin ≥10g / dl
• transfusi plasma untuk waktu protrombin (PT) <18 detik
• Transfusi plasma untuk waktu tromboplastin parsial teraktivasi (aPTT)
<35 detik
• transfusi trombosit untuk hitung trombosit> 150 x 109
• Konsentrasi kriopresipitat atau fibrinogen untuk tingkat fibrinogen> 180 g
/ L.2
Indikator kinerja
waktu untuk memanggil MTP untuk infus
unit RBC pertama
Dilutional
TRALI
Coagulopathy
KONSEKUENSI
ASIDOSIS
METABOLIK
HIPOTERMIA HIPERKALEMI
Transfusion-associated circulatory overload
(TACO)
• sering menyebabkan
ancaman kematian,
Terapi pada TRALI lebih bersifat suportif dan • terjadi dalam waktu 6
acute lung injury (ALI) biasanya dapat sembuh jam sejak awal transfusi
dengan cepat, dimana infiltrasi paru dapat hilang
dalam waktu 96 jam. Terapi suportif pada TRALI
terdiri dari ventilator, restriksi cairan derajat
sedang
Parameter TRALI TACO
Temuan klinis
Temuan tambahan
Chest radiograph Infiltrat bilateral baru Infiltrat bilateral (sentral) baru, pembesaran
siluet kardiak, Kerley’s B line
Temuan laboratorium
Transfusi dengan darah dingin sebanyak 5 unit dalam waktu 30 menit akan
dapat menurunkan temperatur 4 C. pada 33 C, hipotermi dapat
menyebabkan asidosis metabolik dan depressi “cardiac out put”. Perubahan
posisi tubuh atau respirasi dapat menyebabkan “cardiac arrest”.