Anda di halaman 1dari 22

Burnout pada Tenaga Kesehatan

Kristian Wiranata
1815118
Pembimbing : dr. July Ivone, MKK., M.Pd.Ked
BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
2020
Pendahuluan
• Perkembangan zaman  tingginya penggunaan teknologi serta tuntutan
pasien  dampak yang besar dalam dunia medis
• Salah satu dampak yang kini mulai turut menjadi sorotan adalah
burnout para penyedia jasa, termasuk di dalamnya tenaga medis dalam
pelaksanaan pelayanan kesehatan
• Singapura : 37% dokter dari berbagai disiplin memiliki risiko tinggi untuk
mengalami burnout
• Burnout  kesalahan medis, risiko malpraktik
• Kondisi kronis >kondisi sementara
• Implikasi :Kesehatan mental dokter, kemampuan untuk berfungsi
secara optimal , bertahan lama dalam karier.
Definisi
• Burnout : kelelahan emosional, fisik, dan mental yang disebabkan
oleh stress yang berlebihan dan berkepanjangan, terjadi ketika anda
merasa kewalahan, terkuras secara emosional, dan tidak mampu
memenuhi tuntutan terus menerus
• Mulai kehilangan minat dan motivasi
• Mengurangi produktivitas dan menyedot energi
• Membuat anda merasa semakin tidak berdaya, putus asa , sinis
• Merasa seperti tidak punya apa-apa lagi untuk diberikan.
Faktor yang mempengaruhi pada tenaga
medis

• Faktor Pekerjaan
• Karakteristik individu
• Faktor organisasi
Faktor Pekerjaan
• Beban kerja
• Waktu kerja
• Pilihan spesialisasi
• Panggilan tugas di malam hari
• Waktu dirumah terkait dengan faktor pekerjaan
• Risiko tuntutan
• Hilangnya otonomi
• Rendahnya pengendalian terhadap lingkungan pekerjaan
• Administrasi
• Hilangnya dukungan sejawat
Karakteristik individu
• Sifat kritis
• Mekanisme koping
• Waktu tidur
• Komitmen berlebih
• Perfeksionis dan idealis
• Sistem dukungan di luar lingkungan kerja kurang
Faktor organisasi
• Perilaku pimpinan negative
• Ekspektasi beban kerja
• Imbalan tidak sesuai
• Peluang peningkatan jabatan terbatas
• Dukungan sosial terbatas
Konsekuensi burnout pada perawatan pasien
• 9% dokter burnout membuat setidaknya satu kesalahan medis
utama dalam tiga bulan terakhir + skor kepuasan pasien rendah
• Hubungan dua arah antara burnout dan kesalahan medis
• Cabang paling berisiko: penyakit dalam, neurologi, pengobatan
darurat
• Stress beban kerja tekanan psikologis  gesekan di tempat kerja,
seperti kekerasan verbal
Konsekuensi burnout bagi Kesehatan
• Lelah, lalai, mudah marah • Kesejahteraan dokter
• Peningkatan risiko kecelakaan • Kehidupan pribadi
kendaraan • Mengurangi efisiensi
• Meningkatkan kejadian stress professional
• Gangguan suasana hati • Risiko penyalahgunaan
zat
• Depresi
• Bunuh diri
Gejala klinik

Gejala burnout yang memengaruhi kondisi fisik :


- Merasa lelah dan lemas
- Sering sakit
- Sakit kepala dan nyeri otot
- Nafsu makan menurun
- Gangguan tidur
Gejala klinik
Gejala burnout yang memengaruhi kondisi emosional :
- Merasa gagal dan meragukan diri sendiri
- Merasa tak ada yang membantu dan terjebak dalam pekerjaan
- Merasa sendirian
- Kehilangan motivasi
- Menjadi lebih sinis dan negatif
- Merasa tidak puas akan pekerjaan
Gejala klinik
Gejala burnout yang memengaruhi kebiasaan :
- Melepaskan tanggung jawab
- Mengisolasi diri dari rekan kerja
- Menunda-nunda pekerjaan
- Makan berlebih, konsumsi obat-obatan, dan alkohol
- Melampiaskan rasa frustrasi Anda pada orang lain
- Datang ke kantor terlambat dan pulang lebih cepat
- Tidak mengerjakan tugas yang diberikan
Diagnosis
• Ada berbagai kuesioner untuk penilaian diri.
• Tetapi karena tidak ada definisi burnout yang diterima secara umum,
tidak jelas apakah kuesioner benar-benar dapat “mengukur” burnout
dan membedakannya dari penyakit lain.
Diagnosis
• Parameter untuk pengukuran kelelahan kerja  skala perasaan lelah
dan untuk pengukuran perasaan kelelahan  Kuesioner Alat Ukur
Perasaan Kelelahan Kerja (KAUPK2) untuk pekerja Indonesia.
• KAUPK2 ini terdiri dari pertanyaan-pertanyaan tentang keluhan kerja
• Terdiri dari 17 pertanyaan yang telah teruji validitas dan reabilitasnya,
menggambarkan pelemahan aktivitas sebanyak 7 butir, aspek
pelemahan motivasi 3 butir, dan aspek gejala fisik 7 butir.
Setiap jawaban diberi skor dengan ketentuan :

• a. Skor 3 (tiga) : diberikan untuk jawaban “Ya, sering”

• b. Skor 2 (dua) : diberikan untuk jawaban “Ya, jarang”

• c. Skor 1 (satu) : diberikan untuk jawaban “Tidak pernah”

Berdasarkan jumlah skor dari kuesioner menggunakan skala interval dengan tiga
skala pengukuran, tingkat perasaan kelelahan kerja dikategorikan sebagai berikut :

• a. Kurang lelah bila jumlah skor KAUPK2 berkisar < 23

• b. Lelah bila jumlah skor KAUPK2 berkisar antara 23-31

• c. Sangat lelah bila jumlah skor KAUPK2 berkisar antara > 31


Penatalaksanaan individu
• Menelaah penyebab
• Berbicara pada orang dekat
• Bergaul dengan rekan kerja
• Batasi kontak dengan orang negative
• Terhubung dengan komunitas
• Menemukan makna dalam pekerjaan
• Meminta cuti
• Beristirahat sejenak dari teknologi
Penatalaksanaan individu
• Mengembangkan sisi kreatif
• Relaksasi
• Tidur yang cukup
• Olahraga
• Nutrisi yang sehat
• Hindari merokok
• Batasi minum alkohol
• Konsultasi dengan psikiater
Penatalaksanaan oleh perusahaan
- Melakukan analisis kinerja pekerja dan organisasi.

- Menelaah hubungan kinerja dengan kelelahan kerja pekerja.

- Menganalisis jenis uraian kerja dan beban kerja hubungannya dengan kinerja.

- Menyusun program peningkatan kinerja khususnya subprogram mengurangi kelelahan kerja


termasuk menentukan beban kerja optimum dan membangun lingkungan kerja yang nyaman.

- Melaksanakan program peningkatan kinerja secara teratur.

- Mengevaluasi keberhasilan pelaksanaan program dan kinerja pekerja/organisasi.


Pencegahan
• Mencari sisi positif dalam pekerjaan
• Mencari teman di tengah buruknya lingkungan
kerja
• Membangun hubungan erat dengan sesama
rekan kerja
• Mencari dukungan orang terdekat
• Mencari hobi baru
• Istirahat sejenak
Kesimpulan
• Burnout  keadaan dimana seorang pekerja merasakan stress secara psikologis
akibat kelelahan emosional dan fisik, produktifitas yang rendah, dan perasaan
terisolasi yang disebabkan oleh tekanan yang berhubungan dengan pekerjaan
• Gejala klinis yang dapat muncul adalah kelelahan fisik yang ditunjukkan dengan
adanya kekurangan energi, terdapat juga kondisi perubahan mental ditunjukan
dengan adanya sikap sinis terhadap orang lain, bersikap negatif terhadap orang
lain, cenderung merugikan diri sendiri, pekerjaan dan organisasi, umumnya
diekspresikan dengan mudah curiga terhadap orang lain.
• Perkembangan zaman dengan tingginya penggunaan teknologi serta tuntutan
pasien memiliki dampak yang besar dalam dunia medis
• Terlepas dari efek langsung terhadap kesehatan mental dokter, burnout juga
dikaitkan dengan peningkatan tingkat kesalahan medis, risiko malpraktik

Anda mungkin juga menyukai