Anda di halaman 1dari 57

Pengembangan Soal

HIGHER-ORDER THINKING SKILL HOTS

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Apa itu HOTS?
KOMPETENSI: BILANGAN PECAHAN
LEVEL KOGNITIVE TERTINGGI: REASONING (RELATIONAL STRUCTURE)

IBU MEMBELI SEBUAH MARTABAK DAN MEMBAGI SEPARUH MARTABAK KEPADA TIGA ORANG
ANAKNYA. TIDAK BERAPA LAMA, AYAH DATANG. IBU MEMBAGI SISA SEPARUH MARTABAK
TERSEBUT, SEHINGGA AYAH DAN KETIGA ANAK PADA AKHIRNYA AKAN MENDAPATKAN BAGIAN
MARTABAK YANG SAMA .

JIKA BAGIAN DIARSIR PADA DIAGRAM BERIKUT ADALAH ILUSTRASI SEPARUH MARTABAK
YANG TELAH DIBAGI TIGA, GAMBARKAN PEMBAGIAN YANG IBU LAKUKAN TERHADAP
SEPARUH MARTABAK SISANYA!

DALAM BERAPA CARA IBU DAPAT MEMBAGI MARTABAK TERSEBUT?


PENGERTIAN
HOTS adalah kemampuan berpikir kritis, logis,
reflektif, metakognitif, dan berpikir kreatif yang
merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi

Higher-order thinking adalah HOTS merupakan instrumen


pengukuran yang digunakan untuk mengukur keterampilan
berpikir tingkat tinggi, yaitu keterampilan berpikir yang tidak
sekadar mengingat (remember), memahami (undestand), atau
menerapkan (apply)
Soal HOTS mengukur kemampuan:
o Transfer satu konsep ke konsep lainnya
o Memproses dan menerapkan informasi
o Mencari kaitan dari berbagai informasi
yang berbeda-beda
o Menggunakan informasi untuk
menyelesaikan masalah
o Menelaah ide dan informasi secara
kritis
Pemanfaatan kemampuan menganalisis, mengevaluasi,
dan mencipta dengan indikator:

o Transfer of Learning

o Critical Thinking
HOT
o Problem Solving

o Logic Thinking
‘Difficulty’ is NOT same as higher-order
thinking.

Mengetahui arti dari kata yang jarang


digunakan mungkin sulit, tetapi ini bukanlah
Higher-Order Thinking kecuali melibatkan
proses bernalar (seperti mencari arti dari
konteks/stimulus).
DIMENSI BERPIKIR HOTS?
DIMENSI PENGETAHUAN & DIMENSI
PROSES PENGETAHUAN
Gradasi Tingkatan Berpikir
Taksonomi Bloom
METACOGNITIVE
Metakognitif
PROCEDURAL
Prosedural
CONCEPTUAL
THE KNOWLEDE DIMENTION

Konseptual
FACTUAL
Faktual

REMEMBER UNDERSTAND APPLY ANALYZE EVALUATE CREATE


Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisis Mengevaluasi Mencipta

THE COGNITIVE PROCESS DIMENTION


Gradasi Tingkatan Berpikir
Taksonomi Bloom
METACOGNITIVE
Metakognitif
PROCEDURAL
Prosedural
KETERAMPILAN
BERPIKIR
CONCEPTUAL TINGKAT TINGGI
THE KNOWLEDE DIMENTION

Konseptual

FACTUAL
Faktual

REMEMBER UNDERSTAND APPLY ANALYZE EVALUATE CREATE


Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisis Mengevaluasi Mencipta
Taksonomi Bloom LOTS ke HOTS
(McCurry)
MENCIPTA
MENCIPTA

MENG
EVALUASI
MENG
EVALUASI
MENG
MENG
ANALISIS
ANALISIS

MENERAPKAN
 
HOT ‘‘
MEMAHAMI
MEMAHAMI
  

MENGINGAT
MENGINGAT

LOTS HOTS
Proses Kognitif Bloom
(Anderson & Krathwohl, 2001)
Proses Kognitif Definisi
Ingatan Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan jangka-panjang

Pemahaman Membangun arti dari proses pembelajaran, termasuk komunikasi lisan,


tertulis, dan gambar

Aplikasi Melakukan atau menggunakan prosedur di dalam situasi yang tidak


biasa

Analisis Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan menentukan


bagaimana bagian-bagian itu terhubungkan antarbagian dan ke struktur
atau tujuan keseluruhan

Evaluasi Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria atau standar


Kreasi Menempatkan unsur-unsur secara bersama-sama untuk membentuk
keseluruhan secara koheren atau fungsional; menyusun kembali unsur-
unsur ke dalam pola atau struktur baru
Tabel berikut mengklasifikasi instruksi-instruksi
yang umum digunakan dalam soal/pertanyaan sesuai
kategori Bloom taxonomy.

• Mengkreasi ide/gagasan sendiri.


Mencipta • Kata kerja: mengkonstruksi, desain, kreasi,
mengembangkan, menulis, memformulasikan.
• Mengambil keputusan sendiri.
HOTS Evaluasi • Kata kerja: evaluasi, menilai, menyanggah,
memutuskan, memilih, mendukung.
• Menspesifikasi aspek-aspek/elemen.
Analisis • Kata kerja: membandingkan, memeriksa,
menguji, mengkritisi, menguji.

Sumber: Anderson & Krathwohl (2001)

@ Dit. PSMA
LEVEL KOGNITIF
(PUSPENDIK)

NO. LEVEL KARAKTERISTIK SOAL


KOGNITIF
1. Pengetahuan dan Mengukur pengetahuan faktual, konsep, dan
Pemahaman prosedural.
2. Aplikasi  Menggunakan pengetahuan faktual, konsep, dan
prosedural tertentu pada konsep lain dalam
mapel yang sama atau mapel lainnya;
 Menggunakan pengetahuan faktual, konsep, dan
prosedural tertentu untuk menyelesaikan
masalah kontekstual (situasi lain unfamiliar).
3. Penalaran Menggunakan penalaran dan logika untuk:
 Mengambil keputusan (evaluasi)
 Memprediksi & Refleksi
 Menyusun strategi baru untuk memecahkan
masalah

@ Dit. PSMA
SOAL BERDASARKAN LEVEL

1. Pengetahuan dan Pemahaman

Di antara eubacteria berikut yang dapat menimbulkan


sakit perut (diare) pada manusia adalah….
A. Psedomonas sp
B. Thiobaccilus ferrooksidan
C. Clostridium botulinum
D. Escerichia coli
E. Acetobacter xylinum

@ Dit. PSMA
2. Aplikasi (Penerapan)

Jumlah uang yang beredar di masyarakat sebesar Rp 100


milyar, tingkat harga umum yang berlaku Rp 200.000,00 dan
jumlah barang yang diperdagangkan 5.000.000 unit, maka
kecepatan uang yang beredar menurut teori kuantitas Irving
Fisher adalah ….
A. 5 kali
B. 10 kali
C. 50 kali
D. 100 kali
E. 1000 kali

@ Dit. PSMA
3. Penalaran
Materi Pokok:
Sistem pertidaksamaan linear dua variabel

Ahmad adalah siswa lulusan SMA yang ingin melanjutkan ke


Fakultas Pertanian IPB. Syarat untuk dapat diterima di
Fakultas Pertanian IPB harus lulus tes Matematika dengan
nilai tidak kurang dari 70 dan tes Biologi dengan nilai tidak
kurang dari 50, serta jumlah nilai Matematika dan Biologi
tidak boleh kurang dari 130.
Ternyata jumlah nilai Ahmad untuk dua kali nilai Matematika
dan tiga kali nilai Biologi sama dengan 300.
 
Apakah Ahmad diterima atau ditolak di Fakultas Pertanian
IPB? Jelaskan jawaban Anda!
Pedoman Penskoran
Penyelesaian Skor
Nilai tes Matematika = x (1) 4
Nilai tes Biologi = y
Didapat pertidaksamaan : x  70 dan y  50 ........... (1)
Syarat diterima :
x  y  130 ........... (2)

Kita misalkan juga seorang peserta tes mendapat nilai C, maka 1


didapat satu persamaan yaitu: C = 2x + 3y ................. (3)
Agar diterima, nilai peserta tes harus lebih besar dari C minimal.

g1  x  70 1

g 2  y  50

g 3  x  y  130
MODEL SOAL BENTUK PENALARAN

Gambar disamping menunjukkan 2 buah botol


minuman. Kapasitas botol A 1500 ml dan kapasitas
botol B 1000 ml.

Seseorang mempunyai sebuah ember yang berisi air


sebanyak 6 liter. Air tersebut akan dimasukkan ke dalam
dua jenis botol seperti pada gambar di samping tanpa
sisa. Manakah kemungkinan banyak masing-masing
botol yang dapat diisi air tersebut.
A. 2 Botol A dan 4 Botol B
B. 2 Botol A dan 3 Botol B
C. 4 Botol A dan 0 Botol B
D. 3 Botol A dan 2 Botol B
E. 0 Botol A dan 6 Botol B
MODEL SOAL BENTUK PENALARAN

Pepohonan yang tumbuh di pinggir jalan yang menaik.


Kemiringan jalan dengan arah horizontal 17. Jika matahari
menyinari pohon besar dan memberikan bayangan 22 m (seperti
pada gambar), maka tinggi pohon besar adalah ... .
A. 22 sin 73
B. 22 cos 73
C. 22 tan 73
D. 22 cosec 17
E. 22 sec 17
MODEL SOAL BENTUK PENALARAN

Pada perlombaan seni pencak silat, empat orang juri


memberikan tiga kriteria penilaian pada peserta lomba
dengan interval skor 1-10. Hasil penilaian tampak pada
tabel berikut .

Skor akhir adalah rata-rata tertinggi dari ketiga kriteria. Disyaratkan juga pemenang tidak
memiliki skor kurang dari 6. Berdasarkan aturan tersebut, siapakah yang menjadi pemenang?
A. Toni
B. Rizki
C. Yanto
D. Bowo
MODEL SOAL BENTUK PENALARAN
MODEL SOAL BENTUK PENALARAN
MODEL SOAL BENTUK PENALARAN
MODEL SOAL BENTUK PENALARAN
MODEL SOAL BENTUK PENALARAN
Karakteristik Soal HOTS
1. Soal memuat STIMULUS
2. Stimulus mengangkat masalah
KONTEKSTUAL (berbasis kasus)
3. Stimulus menarik (trending topic)
4. Soal mengukur level kognitif penalaran
(menganalisis-C4, ••mengevaluasi-C5,
menganalisis
menganalisis mencipta-
C6) dan mengukur•• menginterpretasi
salah satu kemampuan untuk
•• membandingkan
membandingkan
menginterpretasi
•• memecahkan
transfer of learning, problem solving, critical
memecahkan masalah
•• memprediksi
memprediksi
masalah

•• membuktikan
thinking, atau logic•• menyimpulkan
Thinking
membuktikan
menyimpulkan
•• mengambil
mengambil keputusan
keputusan yang
yang
5. Jawaban tersirat pada tepat Stimulus
tepat
•• menemukan
menemukan

6. Kebaruan/tidak rutinD
•• menciptakan
menciptakan strategi
•• dll
dll
strategi baru
baru
Menyusun Stimulus
 Stimulus adalah informasi yang digunakan sebagai dasar untuk
membuat pertanyaan/soal.
 Stimulus soal HOTS memiliki kriteria sebagai berikut.
1. Memuat satu atau beberapa informasi, dapat berupa gambar,
grafik, tabel, wacana, dll yang memiliki keterkaitan dalam sebuah
kasus sesuai dengan lingkup materi yang diujikan dalam kisi-kisi
USBN.
2. Menuntut kemampuan menginterpretasi, mencari hubungan,
menganalisis, menyimpulkan, memprediksi, atau menciptakan.
3. Bersifat konstekstual dan menarik (terkini) untuk memotivasi
peserta didik membaca. Pengecualian untuk mapel Bahasa,
Sejarah boleh tidak kontekstual.
4. Terkait langsung dengan pertanyaan (pokok soal), berfungsi.
MENYUSUN & MENGEMBANGKAN
SOAL HOTS
Alur Pengembangan Soal HOTS

STIMULUS T

MENYUSUN
KD ANALISIS KD KISI2 SOAL ANALISIS KUA
SOAL

Y
KUNCI/
RUBRIK
SOAL
HOTS
Alur Pengembangan Soal HOTS
1. Menganalisis KD

 Setiap KD memiliki karakteristik kata kerja operasional dan materi


 Lingkup Materi: disusun berdasarkan hasil analisis KD pada mata
pelajaran tertentu sesuai kurikulum yang berlaku. Semua materi
kemudian dikelompokkan menjadi beberapa lingkup materi.
 Level Kognitif: materi yang tercakup dalam setiap lingkup materi
dipetakan ke dalam tiga level kognitif: Pengetahuan dan
Pemahaman (C1 dan C2), Aplikasi (C3), dan Penalaran (C4, C5, atau
C6).
 Untuk mengembangkan indikator soal HOTS, dipilih level kognitif
Penalaran (C4, C5, atau C6).
Karakteristik Level Kognitif

Level-1 (Pengetahuan dan Pemahaman)

 Mengingat (C1): kemampuan menghafal, mengingat menjawab


pertanyaan, karakteristik C1 : siapa, kapan, di mana?
 Memahami (C2):
a. Kemampuan mengolah pengetahuan seperti menggantikan
suatu kata/istilah dengan kata/istilah lain yang sama
maknanya;
b. Menulis kembali suatu kalimat/paragraf/tulisan dengan
kalimat/paragraf/tulisan sendiri dengan tanpa mengubah
artinya informasi aslinya.
Karakteristik Level Kognitif
Level-2 (Aplikasi)
 Menerapkan (C3): menggunakan informasi, konsep, prosedur, prinsip,
hukum, teori yang sudah dipelajari pada konsep yang baru/belum
dipelajari.

Level-3 (Penalaran)
 Menganalisis (C4): kemampuan mengurai suatu masalah menjadi
bagian-bagian yang spesifik, mengelompokkan informasi,
membandingkan, menentukan keterhubungan antara satu
kelompok/informasi dengan kelompok/informasi lainnya.
 Mengevaluasi (C5): menyimpulkan informasi berdasarkan suatu kriteria,
memprediksi, hipotesa.
 Mencipta (C6): membuat sesuatu yang baru dari apa yang sudah ada
sehingga hasil tersebut merupakan satu kesatuan utuh dan berbeda dari
komponen yang digunakan untuk membentuknya,
Indikator Soal
 Indikator Soal menggambarkan kompetensi yang diuji
sesuai dengan level kognitif dan materi. Dari satu indikator
soal dapat disusun beberapa soal yang pararel.

 Kriteria perumusan Indikator Soal:


1. Memuat ciri-ciri kompetensi yang akan diuji.
2. Memuat kata kerja operasional yang dapat diukur (satu
kata kerja operasional untuk soal pilihan ganda, satu
atau lebih kata kerja operasional untuk soal uraian).
3. Berkaitan dengan materi/konsep yang dipilih.
4. Dapat dibuat soalnya sesuai dengan bentuk soal yang
telah ditetapkan.
Indikator Soal

Komponen Indikator Soal yang perlu diperhatikan:


a. Subjek: siswa, peserta didik.
b. Perilaku yang akan diukur: membandingkan,
menganalisis, memecahkan masalah,
memprediksi, menginterpretasi, menyimpulkan,
merumuskan, dll.
c. Stimulus/Konteks/Kondisi: grafik, gambar, tabel
data, teks, wacana, dll.
Contoh Indikator Soal HOTS

1. Disajikan sebuah wacana tentang belanja


online, siswa dapat memprediksi 3
permasalahan sosial yang mungkin terjadi
dengan tepat.
2. Disajikan 5 pernyataan tentang gejala
alam, siswa dapat merancang strategi
yang tepat untuk mengantisipasi bencana
alam yang akan terjadi.
2. Menyusun Kisi-Kisi Soal

FORMAT KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN

Jenjang Pendidikan : SMA


Mata Pelajaran : …………………………………..
Kurikulum : K-2013
No. KD Lingkup Materi Level Indikator Soal Bentuk No.
Materi Kognitif Soal Soal
3. Menentukan Stimulus
Stimulus soal HOTS agar ditentukan dengan memenuhi kriteria sebagai
berikut.
1. Memuat satu atau beberapa informasi, dapat berupa gambar, grafik,
tabel, wacana, dll yang memiliki keterkaitan dalam sebuah kasus
sesuai dengan lingkup materi yang diujikan dalam kisi-kisi USBN.
2. Menuntut kemampuan menginterpretasi, mencari hubungan,
menganalisis, menyimpulkan, memprediksi, atau menciptakan.
3. Bersifat konstekstual dan menarik (terkini) untuk memotivasi
peserta didik membaca. Pengecualian untuk mapel Bahasa, Sejarah
boleh tidak kontekstual.
4. Terkait langsung dengan pertanyaan (pokok soal), berfungsi.
5. STIMULUS berisi informasi yang bermanfaat untuk menjawab soal
dan sebagai dasar menyusun pertanyaan
4. Menulis Soal pada Kartu Soal

KARTU SOAL USBN (PG)

Mata Pelajaran : …………………………………..


Kurikulum : K-2013

Kompetensi yang diuji: …………………………………..


Lingkup materi : …………………………………..
Materi : …………………………………..
Level kognitif : …………………………………..
Indikator Soal : …………………………………..

Butir Soal:

Kunci Jawaban:
KARTU SOAL USBN (URAIAN)

Mata Pelajaran : …………………………………..


Kurikulum : K-2013

Kompetensi yang diuji: …………………………………..


Lingkup materi : …………………………………..
Materi : …………………………………..
Level kognitif : …………………………………..
Indikator Soal : …………………………………..

Butir Soal:
PEDOMAN PENSKORAN
No. Jawaban Skor

  jumlah skor yang diperoleh


Nilai= x 100
Jumlah skor maksimum
SIMULASI KELOMPOK
Kisi-Kisi
Mata Pelajaran : PPKn
Peminatan : ---
Kelas/Semester: XII/1
Kompetensi Materi Kelas/ Indikator Soal Bentuk Level No
Dasar Pokok Semester Soal Kognf Soal

3.1. Menganalisis Hak asasi 1. Peserta didik dapat Uraian Penalaran 1


berbagai manusia mengevaluasi HAM C5
kasus dalam yang disajikan dalam
pelanggaran Pancasila sebuah wacana
HAM secara
argumentatif 2. Peserta didik dapat Penalaran 2
dan saling memprediksi C6
keterhubunga pelanggaran HAM
n antara yang disajikan dalam
aspek ideal, sebuah wacana
instrumental
dan praksis
sila-sila
Pancasila
KAKEK DAN PENCURI
PEPAYA
Cerita ini tentang seorang kakek yang sederhana, hidup
sebagai orang kampung yang bersahaja. Suatu sore, ia
mendapati pohon pepaya di depan rumahnya telah berbuah.
Walaupun hanya dua buah namun telah menguning dan siap
dipanen. Ia berencana memetik buah itu di keesokan hari.
Namun, tatkala pagi tiba, ia mendapati satu buah pepayanya
hilang dicuri orang.

Kakek itu begitu bersedih, hingga istrinya merasa heran. “Suamiku, jangan hanya
karena sebuah pepaya saja engkau demikian murung” ujar sang istri. “Bukan itu
yang aku sedihkan,” jawab sang kakek. “Aku berpikir, betapa sulitnya orang itu
mengambil pepaya kita. Ia harus sembunyi-sembunyi di tengah malam agar tidak
ketahuan orang. Belum lagi mesti memanjatnya dengan susah payah untuk bisa
memetik pepaya.”
“Oleh karena itu istriku...,” lanjut sang kakek. “Saya akan meminjam
tangga dan saya taruh di bawah pohon pepaya kita. Mudah-mudahan ia
datang kembali malam ini dan tidak akan kesulitan lagi mengambil pepaya
yang satunya.” Namun saat pagi kembali hadir, ia mendapati pepaya yang
tinggal sebuah itu tetap ada beserta tangganya tanpa bergeser sedikitpun.
Sang Kakek tetap menunggu. Namun di pagi berikutnya, tetap saja buah
pepaya itu masih di tempatnya.

Di sore harinya, sang kakek kedatangan seorang tamu yang menenteng dua
buah pepaya besar di tangannya. Sang kakek belum pernah mengenal si
tamu tersebut. Singkat cerita, setelah berbincang lama, sang tamu dengan
amat menyesal mengaku bahwa dialah yang telah mencuri pepayanya.
“Sebenarnya, di malam berikutnya saya ingin mencuri buah
pepaya yang tersisa. Namun saat saya menemukan ada tangga
di sana, saya tersadarkan dan sejak itu saya bertekad untuk
tidak mencuri lagi. Untuk itu, saya kembalikan pepaya Anda
dan untuk menebus kesalahan saya, saya hadiahkan pepaya
yang baru saya beli di pasar untuk Anda.”

Diambil dari
http://www.kisahinspirasi.com/2012/09/kisah-kakek-
dan-pencuri-pepaya.html
PERTANYAAN
Berdasarkan wacana tsb,
1. Buah apa yang hilang dicuri orang?
2. Kapan Kakek menaruh tangga untuk memfasilitasi agar si pencuri hadir
kembali tidak mengalami kesulitan mengambil pepaya yang lain?
3. Apakah yang membuat perasaan Kakek sedih setelah menyadari satu buah
pepaya miliknya hilang?
4. Apakah yang dilakukan sang pencuri untuk menebus kesalahannya?
5. Ani berpendapat bahwa sifat Kakek tersebut dermawan. Setujukah kamu
dengan pendapat Ani tersebut? Jelaskan alasanmu!
6. Apakah pendapatmu jika pada cerita tersebut si pencuri tetap mengambil
pepaya milik Kakek yang kedua?
Berdasarkan soal tersebut, soal yang
manakah yang jawabannya
memerlukan penalaran tinggi
(HOTS)?
Kisi-Kisi
Mata Pelajaran : Matematika
Kompetensi Dasar Materi Kelas/ Indikator Soal Bentuk Level No
Pokok Sem Soal Kognf Soal
3.2 Menentukan Satistika XII/1 Disajikan data tunggal dalam PG C4 1
dan menganalisis bentuk grafik dari
ukuran pemusatan permasalahan tertentu
dan penyebaran dengan jumlah total
data yang keuntungan dari penjualan
disajikan dalam suatu produk diketahui dan
bentuk tabel salah satu datanya tidak
distribusi frekuensi diketahui peserta didik dapat
dan histogram menentukan data yang
belum diketahui tersebut
3.1. Menyusun Sistem X/1 Diberikan masalah nyata Uraian Penala 2
sistem persamaan Persam yang berkaitan dengan ran
linear tiga variabel aan sistem persamaan linier tiga C4
dari masalah Linear variabel, siswa dapat
kontekstual Tiga menentukan
Variabel penyelesaiannya.
Penjualan bensin eceran setiap hari dalam minggu tertentu disajikan dalam diagram
garis di bawah ini.

Pak Amir membeli tiap liter bensin dengan harga Rp 6.000,00 dijual kembali dengan
harga Rp 6.450,00. Jika pada akhir minggu Pak amir memperoleh keuntungan sebesar
Rp31.500 maka banyak penjualan bensin pada hari minggu adalah ....
6 liter
8 liter
10 liter
12 liter
14 liter
Burj Khalifa
Butuh tiga bulan untuk membersihkan menara
tertinggi di dunia Burj Khalifa. Sebuah
perusahaan jasa pembersih gedung mempunyai
tiga Tim (Tim 1, Tim 2 dan Tim 3). Biasanya
Mereka dapat membersihkan eksterior (bagian
luar) Burj Khalifa dalam waktu tiga bulan kerja
(asumsikan 1 bulan = 30 hari) secara bersama-
sama. Pengalaman Tim 2 dan Tim 3 pernah
bersama-sama membersihkan eksterior (bagian
luar) Burj Khalifa dalam waktu 4,5 bulan kerja.
Pada suatu kesempatan, ketiga Tim ini bekerja
membersihkan Burj Khalifa selama 36 hari kerja,
namun Tim 3 tidak dapat melanjutkan pekerjaan karena ada pekerjaan lain yang
mendadak. Tim 1 dan Tim 2 memerlukan tambahan waktu 72 hari kerja lagi untuk
menyelesaikan pembersihan tersebut. Setiap Tim sanggup membersihkan menara
tersebut dengan biaya perharinya sebesar Rp5.000.000,-.
Jika manajemen Burj Khalifa hanya ingin mengontrak satu Tim untuk membersihkan
Menara tersebut. Tim manakah yang harus dipilih agar biaya yang dikeluarkan
seminimal mungkin? Jelaskan jawaban anda!
Terima Kasih
Selamat Berkarya

IWAN SUYAWAN
HP: 0812 9886 486
Email: iwan.suyawan@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai