Keragaman Mikroba, Fungi, Dan Protista
Keragaman Mikroba, Fungi, Dan Protista
REPRODUKSI
Prokariota bereproduksi aseksual dengan pembelahan biner, karena tidak
mengalami mitosis.
Reproduksi Bakteri
- Perspektif historis
Pada 430 SM, wabah Athena menewaskan seperempat pasukan Athena yang
bertempur dama perang Peloponnesia Besar, para ilmuan mengidentifikaasi dari
bakteri pathogen yang menyebabkan demam tifoid. Dari 541-750 SM, wabah
Justinian atau wabah pes yang menurunkan populasi di Eropa hingga 50% selama
wabah.
MANFAAT PROKARIOT
- Membersihkan bumi dengan prokariot
- Menciptakan symbiosis komensalisme, seperi bakteri dapat tempat hidup dan
manusia tidak terkena penyakit apapun dari keberadaan bakteri tersebut.
Mikroba Eukariotik
Penggolongan sel
sel eukariotik yang memiliki inti sel yang sangat kompleks
dengan selubung inti yang terdiri atas dua membran. Yang
termasuk golongan sel eukariotik adalah tumbuhan dan hewan
seperti protista, protozoa, dan semua jamur (fungi).
Pembelahan :
Reproduksi eukariota dilakukan melalui pembelahan sel,
umumnya terjadi secara mitosis, yaitu proses pembelahan inti
sel yang menyebabkan sebuah sel anak menerima duplikat
setiap kromosom yang dimiliki sel induk.
Struktur Eukariotik
Membran Sitoplasma
Dinding Sel
terdapat sterol, lemak kompleks yang
komponen yang utama adalah kitin, tidak terdapat pada membran
yaitu polimer dari N-acetyl bakteri
glucosamine.
Nukleus
Sitoplasma Nukleus adalah organel terbesar yang
mengandung materi genetika ADN.
mengandung granula (inclusion
bodies), seperti granula enzim
(zymogen), lemak, vakuola, dan
glikogen Kompleks Golgi
Fungsinya adalah untuk sekresi
Retikulum Endoplasma (RE) (pengeluaran) protein, lemak yang
disintesis pada RE dan juga
karbohidrat.
RE adalah membran paralel yang
bersambungan dengan membran
sitoplasma atau membran Mitokondria
nukleus dalam bentuk yang
berbeda-beda. Berfungsi dalam metabolisme untuk menghasilkan
energi dalam bentuk ATP
Asam nukleat :
Pada sel eukariotik (mengandung banyak kromosom) mempunyai banyak molekul
DNA dengan Mr yang sangat besar.
Kode genetik :
Proses transkipsi berlangsung didalam nukleus. Proses transkipsi merupakan
penyalinan kode kode genetik yang ada pada urutan DNA menjadi molekul RNA.
Sintesis protein :
Pada eukariota, tempat sintesis proteinnya berlangsung di dua tempat yaitu di
nukleus/inti sel dan sitoplasma. Di nukleus, terjadi proses transkripsi DNA dimana
DNA akan diubah menjadi mRNA. Setelah mRNA terbentuk, selanjutnya mRNA
akan keluar dari pori nukleus menuju ke sitoplasma untuk melakukan kegiatan
sintesis protein.
FUNGI
Jamur pernah dianggap organisme seperti tumbuhan. Namun,
perbandingan DNA menunjukkan bahwa jamur lebih erat kaitannya dengan
hewan daripada tanaman. Jamur tidak mampu melakukan fotosintesis mereka
menggunakan senyawa organik kompleks sebagai sumber energi dan karbon.
Beberapa organisme jamur berkembang biak hanya secara aseksual. Sebagai
eukariota, sel jamur khas mengandung inti sejati dan banyak organel yang
terikat membran.
Tidak mempunyai klorofil
Bersifat heterotrof
Ciri-Ciri Umum Mempunyai dinding sel yang terdiri dari zat kitin dan
Jamur selulosa
Bersifat eukariot
Tubuhnya ada
Reproduksi secara
yang uniseluler, Hidupnya ada yang bersifat saprofit, bersifat parasit, dan
aseksual & seksual
ada yang bersifat simbiotik
Pertumbuhan dan
Reproduksi Jamur
Kebanyakan jamur adalah organisme multiseluler. Mereka menampilkan dua tahap
morfologis yang berbeda: vegetatif dan reproduksi. Tahap vegetatif ditandai oleh
kusutnya struktur seperti benang ramping yang disebut hifa (tunggal, hifa), massa hifa
disebut miselium. Kebanyakan hifa jamur dibagi menjadi sel-sel yang terpisah oleh
dinding ujung yang disebut septa (singular, septum). Jamur dapat bereproduksi secara
seksual atau aseksual. Baik dalam reproduksi seksual maupun aseksual, jamur
menghasilkan spora yang menyebar dari organisme induk dengan mengambang di
angin atau menumpang pada hewan. Menurut Peltczar (1986), spora seksual
dihasilkan dari peleburan dua nukleus. Ada beberapa spora seksual yaitu:
o Askospora
o Basidiospora
o Zigospora
o
Reproduksi Jamur
Konidiospora
atau
konidium
Aseksual
Askospora
Pembelahan
Oidium atau
Reproduksi Penguncupan artospora
Jamur Pembentukan
spora Blastospora
aseksual
Askospora
Seksual
Basidiospora
Konjugasi
Zigospora
Pembentukan
spora seksual Oospora
STRUKTUR
❑ Dinding sel jamur umumnya tersusun dari
kitin. Jamur multiselular memiliki sel-sel
memanjang menyerupai benang benang
halus yang disebut miselium. Miselium ada
yang berdiferensiasi membentuk alat
reproduksi yang disebut miselium generatif.
Protista Mirip
Tumbuhan Alga
Amoeba proteus
Paramaecimu Plasmodium Kapang Lendir
\
Protozoa berdasarkan alat geraknya terdapat enam filum, yaitu:
1. Filum Rhizopoda yang bergerak dengan pseudopodia (kaki semu) di
permukaannya.
Contoh: Amoeba
2. Filum Actinopoda yang bergerak dengan pseudopodia ramping dan
menyebar.
Contoh: Heliozoa dan Radiozoa
3. Filum Foraminifera yang bergerak dengan pseudopodia.
Contoh: Globigerina dan Polistornella
4. Filum Zooflagellata yang bergerak dengan flagela.
Contoh: Trypanosoma cruzi
5. Filum Ciliata yang bergerak dengan ribuan silia atau rambut getar.
Contoh: Balantidium coli
6. Filum Sporozoa yang tidak memiliki alat gerak.
Contoh: Plasmodium falcifarum
b. Protista mirip jamur
Ciri- ciri:
o Bersifat eukariotik.
o Tidak memiliki klorofil.
o Dapat menghasilkan spora.
o Bersifat heterotrof.
Algae adalah protista bersifat fotoautotrof karena memiliki kloroplas yang mengandung klorofil atau
plastida yang mengandung pigmen fotosintetik lainnya.
Ciri-ciri Algae :
o Bersifat uniseluler atau multiseluler.
o Ukuran tubuh bervariasi, mulai dari algae mikroskropis dengan ukuran 8 µm hingga algae
makroskropis dengan ukuran 60 m.
o Bentuk tubuh tetap karena adanya dinding sel.
o Algae uniseluler dapat hidup soliter ataupun membentuk koloni.
o Memiliki beberapa jenis klorofil (klorofil a, klorofil b, klorofil c, dan klorofil d) yang tersimpan dalam
kloroplas.
o Memiliki pigmen fotosintetik selain klorofil (xantofil [kuning], fikosianin [biru], fukosantin [cokelat],
fikoeritrin [merah], dan karotenoid).
o Memiliki bentuk kloroplas yang bervariasi (spiral, cakram, jala, mangkung, bulat, dan lainnya).
o Dapat hidup seperti plankton, neuston, atau bentos.
o Bereproduksi secara aseksual (dengan pembelahan biner, fragmentasi, dan pembentukan spora
vegetatif) atau seksual (dengan konjugasi, singami, dan anisogami).
Klasifikasi Alga
Chrysophyta (alga emas)
Rhodophyta
Terima Kasih…