Asuhan Keperawatan Sars (1) - 1
Asuhan Keperawatan Sars (1) - 1
KEPERAWATAN SARS
Nama Kelompok :
Identitas Klien
• Nama : Tn. A
Penanggung Jawab
• Umur : 38 Tahun • Nama : Ny.A
• Jenis Kelamin: Laki - Laki • Umur : 35 Tahun
• Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia • Jenis Kelamin : Perempuan
• Agama : Islam
• Pendidikan : SMA
• Pekerjaan : SWASTA
• Pendidikan : SMA • Pekerjaan : Ibu rumah
• Alamat : Ploso tangga
• No. Reg : 19210 • Hubungan dengan pasien: Istri
• Tgl. MRS : 24 SEPTEMBER 2020 (14.00) • Alamat : Ploso
• Diagnosis medis : Sars
• Tgl Pengkajian : 24 SEPTEMBER 2020 (14.00)
RIWAYAT KEPERAWATAN
• Keluhan Utama
Pasien mengeluhkan sesak nafas
• Riwayat Kesehatan
Pasien tinggal bersama istrinya dan 2 anaknya. .Pasien juga memiliki kebiasaan merokok
PENGKAJIAN POLA GORDON
POLA SAAT DI RUMAH/SBLUM MRS SAAT MRS
Pola persepsi terhadap kesehatan Pasien mengatakan jika merasa sakit, pasien hanya Penggunakan obat sesuai resep dokter.
beristirahat saja.
Pola nutrisi Px makan 1 porsi habis setiap kali makan. Px hanya makan 3- 5 sendok makan per porsi
Minum ± 2000 cc tiap hari. Minum ±500 cc tiap hari
Pola eliminasi Bab 2x sehari, konsistensi lembek, warna kuning, bau Px belum BAB sama sekali
khas BAK 1x sehari
BAK 5-6x sehari, warna kuning jernih
Pola aktivitas Px biasanya bekerja Px hanya tiduran
Px melakukan aktivitas sehari – hari sendiri Px tidak bisa melakukan aktivitas sehari - hari atau
meminta bantuan keluarga untuk melakukan
aktivitasnya
Pola pertahanan (koping) Px berusaha mengatasi masalahnya sendiri jika ada Px meminta bantuan istri untuk mengatasi masalahnya.
kesulitan
Pola keyakinan Px beribadah sholat 5 waktu Px hanya bisa berdoa di tempat tidur
PEMERIKSAAN FISIK • Area dada
• TD : 100/60 mmHg Inspeksi : Sesak, batuk, nyeri dada,
RR : 35x/menit penggunaan alat bantu pernafasan,
Suhu : 38,5º C pernafasan diafragma dan perut meningkat
Nadi : 105x/menit pernafasan cuping hidung.
Pemeriksaan Per Sistem Palpasi : terdapat nyeri tekan
• Hidung Perkusi : suara perkusi redup sampai pekak
Inspeksi : terdapat sputum berlebih Auskultasi : didapatkan ronkhi pada paru
Palpasi : ada nyeri tekan kanan dan kiri,
• Ekstrimitasatas • Mata
Inspeksi : Tidak sianosis Inspeksi : simetris.
Kornea : Normal berkilau
Palpasi : tidak ada CRT, suhu akral panas Iris dan pupil : warna iris dan ukuran normal
Lensa : Normal jernih dan transparan
Sclera : warna ( putih)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pada pemeriksaan fisik : dengan menggunakan stetoskop, terdengar
bunyi pernafasan abnormal (seperti ronki atau wheezing). Tekanan
darah seringkali rendah dan kulit, bibir serta kuku penderita tampak
kebiruan ( sianosis, karena kekurangan oksigen).
• Rontgen dada (menunjukkan adanya penimbuhan cairan ditempat
yang seharusnya terisi udara).
• CT-scan toraks menunjukkan gambaran Bronkiolitis Obleterans
Organizing Pneumonia (BOOP).
ANALISIS DATA
DS: Pasien mengeluh sesak nafas. Hipersekresi jalan napas Bersihan jalan napas tidak efektif
DO:
- Terdapat ronkhi pada paru kanan dan kiri.
- Tidak mampu batuk secara produktif.
- Terdapat sianosis.
- TD : 100/60 mmH
- RR : 35x/menit
- Suhu : 38,5º C
- Nadi : 105x/menit
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Bersihan jalan napas tidak efektif
• Berhubungan dengan Hipersekresi jalan napas yang ditandai dengan :
Bersihan jalan napas tidak efektif b.d Hipersekresi jalan napas yang Tujuan: Manajemen Jalan Napas 1.01011
Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 2x24 jam masalah
ditandai dengan: nyeri angkut teratasi. Observasi:
DS: Pasien mengeluh sesak nafas. Kriteria Hasil: 1. Monitor jalan napas.
1. Batuk efektif meningkat.
DO: 2. Sianosis menurun 2. Monitor bunyi napas tambahan.
- Terdapat ronkhi pada paru kanan dan kiri. 3. Ronkhi menurun 3. Monitor sputum.
4. Frekuensi nafas membaik
- Tidak mampu batuk secara produktif. 5. Frekuendi nadi membaik. Terapeutik:
- Terdapat sianosis. 4. Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tit dan chin-lift.
- TD : 100/60 mmHg 5. Posisikan semi-Fowler atau Fowler.
- RR : 35x/menit 6. Berikan minum hangat.
- Suhu : 38,5º C 7. Lakukan fisioterapi dada,jika perlu.
- Nadi : 105x/menit 8. Lakukan penghisapan lender kurang dari 15 detik.
9. Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal.
10. Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsep McGill.
11. Berikan oksigen, jika perlu.
Edukasi:
12. Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari.
13. Ajarkan teknik batuk efektif.
Kolaborasi:
14. Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu.
DIAGNOSA KEPERAWATAN Pukul Implementasi Keperawatan TTD dan Nama Terang
Perawat
Bersihan jalan napas tidak efektif b.d 08.00 Memonitor jalan nafas Reni
Hipersekresi jalan napas yang ditandai
dengan: 08.30 Memonitor bunyi nafas tambahan Reni
DS:
• Pasien mengeluh sesak nafas. 08.45 Memonitor sputum Dian
DO:
• Terdapat ronkhi pada paru kanan dan 09.00 Mempertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tit dan Dian
kiri.
• Tidak mampu batuk secara produktif. chin-lift.
• Terdapat sianosis.
• TD : 100/60 mmHg 09.30 Memposisikan semi-Fowler atau Fowler. Nila
• RR : 35x/menit
• Suhu : 38,5º C
• Nadi : 105x/menit
10.00 Memberikan minum hangat Nila
10.30 Melakukan fisioterapi dada Ipus
10.45 Melakukan penghisapan lender kurang dari 15 detik Ipus