Anda di halaman 1dari 18

INFEKSI GIGI PENYEBAB

HENOCH-SCHONLEIN PURPURA
DENGAN KETERLIBATAN GINJAL
APA ITU HSP??
HSP (Henoch Schonlein purpura) adalah vaskulitis pembuluh
darah kecil yang dimediasi oleh immunoglobulin (Ig) A yang secara
predominan mempengaruhi anak-anak tetapi juga terlihat pada orong
dewasa.
Ditemukan pertama kali oleh Heberden tahun 1801, dan diteliti
lebih jauh oleh Johann Shnolein dan muridnya Eduard Henoch tahun
1837.
KLASIFIKASI DIAGNOSE HSP
I. Menurut American College of Rheumathology. Terdapat 2 atau lebih :
 Pasien berumur lebih muda dari 20 tahun
 Purpura yang dapat dipalpasi
 Nyeri abdomen atau perdarahan saluran cerna
 Pada biopsy ditemukan granulosit pada dinding pembuluh darah
L AN J UTA N , ,

I. Menurut American College of Rheumathology


II. Menurut EULAR/PRINTO/PRES adalah :
Purpura atau petekia di ekstremitas bawah (jika lokasi tidak khas diperlukan biopsi
untuk melihat deposit IgA) tanpa disertai trombositopenia ditambah sekurang-
kurangnya 1 dari 4 kriteria
1) Nyeri abdomen yang bersifat kolik dan difus dengan onset akut berupa intususepsi
dan perdarahan saluran cerna
2) Histopatologi berupa gambaran leukositoklastik dengan dominasi deposit IgA pada
kulit atau glomerulonefritis proliferatif dengan dominasi deposit IgA
3) Artritis dengan onset akut: pembengkakan atau nyeri sendi dengan keterbatasan
gerak; atau atralgia dengan onset akut
4) Keterlibatan ginjal, yaitu adanya proteinuria > 0,3 g/24 jam atau rasio
albumin/kreatinin urin > 30 mmol/mg pada urin pagi hari atau >+2 pada dipstick;
hematuria atau Red Blood Cell atau Red Blood Cell Cast >5/ lpb pada sedimen urin.
EPIDEMIOLOGI

 Penyakit vasculitis terbanyak pada anak


 Estimasi insidensi HSP 14 – 18/ 100.000
anak/ tahun dengan manifestasi keterlibtan
ginjal 20-60%
 Kelompok usia terbanyak 8-9 tahun
 Laki-laki : Perempuan 1,8:1
ETIOLOGI
PENYEBAB HSP ??
 Belum diketahui secara pasti.
 Faktor resiko : Umur, Jenis kelamin, Ras , Musim
 Infeksi diduga disebabkan oleh Streptokokus –hemolitikus grup A, merupakan salah
satu bakteri gram positif yang dapat bersifat pathogen yang berasal dari gigi dan mulut.
Dan Mycoplasma, Helicobacter pylori, Haemophilus parainfluenzae, Varicella zooster
virus, Rubella virus, Herpes simpleks virus, sitomegalovirus, virus hepatitis A dan B,
paratifoid A dan B, measles, kolera, yellow fever.
 Fokus infeksi pada penyakit HSP dengan keterlibatan ginjal disebabkan oleh karies
dentis (70%), Apikal periodontitis (53%), Rinosinusitis (19%), Tonsillitis (5%), dan
Otitis media (4%).
MANIFESTASI
KLINIS
APA SIH GEJALA KLINIS YANG DAPAT MUNCUL??

Gejala klinis umum


Purpura atau ruam merah yang dapat dipalpasi
Arthritis / radang sendi
Altralgia
Gangguan Gastrointestinal
Nyeri abdomen
Gangguan pada ginjal
Manifestasi khusus keterlibatan ginjal
Hematuria mikroskopik
Hipertensi, sindrom nefritis akut, sindrom nefrotik,
Gagal ginjal akut.
PATOFISIOLOGI
Infeksi gigi (bakteri gigi) , Idiopatik

Streptococcus haemolyticus grup A (TERSERING) ini merupakan flora normal mulut dan bisa menjadi
infektif bila jumlahnya melebihi

Bakterimia
Proses autoimun
System pertahanan tubuh immunoglobulin A (+) IgA

Bermigrasi dan berakumulasi kebagian tubuh manapun (pembuluh darah usus, ginjal, kulit dan persendian

Terjadi manifestasi klinis berdasar daerah yang terkena

Kultur bakteri dapat sebagai diagnosis sumber infeksi


Purpura Glomerulonefrit Arthritis
Nyeri perut is, sindroma
nefrotik
RIWAYAT INFEKSI SEBAGAI FAKTOR PENCETUS HENOCH
SCHONLEIN PURPURA

Riwayat infeksi Jumlah Persentase


Diare 2 2,2
Gigi 39 42,4
Ispa 27 29,3
Kulit 2 2,2
Sindroma viral 21 22,8
Tuberkulosis 1 1,1
Jumlah 92 100,0

GEJALA KLINIS PASIEN HSP


Gejala klinis Jumlah Persentase
Purpura 146 100,0
Nyeri abdomen 97 66,4
Artitis 59 40,4
Keterlibatan ginjal 41 28,0
MANIFESTASI KETERLIBATAN GINJAL
Pemeriksaan urin Jumlah Persentase
Proteinuria 6 14,6
Hematuria 9 22,0
Proteinuria+hematuria 26 63,4
Jumlah 41 100,0

HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT INFEKSI DAN KEJADIAN HSP


DENGAN KETERLIBATAN GINJAL
Riwayat HSP dengan keterlibatan ginjal
infeksi
Diare 1
Gigi 25
ISPA 2
Kulit 2
Sindroma 6
viral
TBC 0
Tidak 5
diketahui
PEMERIKSAAN
Anamnesa
Usia, jenis kelamin, Riwayat infeksi( infeksi gigi) atau penyait sebelumnya
Pemeriksaan fisik
Purpura, nyeri perut, radang sendi, hematemesis atau melena
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium :
 Darah lengkap ( trombosit normal, leukositosis), anemia ( dapat disebabkan oleh
kehilangan darah gastrointestinal akut maupun kronik)
 Kompleks imun : peningkatan konsentrasi IgA
 Urinalisa : hematuria, proteinuria,
 Biopsy ginjal : deposisi IgA Mesangial glomerulus, C3 serta fibrin
 Kultur jaringan : bakteri streptococu haemophilus grup A
 USG : diindikasikan jika nyeri abdomen muncul untuk melihat adanya edema usus
atau perforasi usus
 Endoskopi : jika ada melena atau hematemesis
TATALAKSANA

NONMEDIKAMENTOSA
 Rutin perawatan gigi atau pemeriksaan gigi
• Riwayat infeksi gigi merupakan faktor pencetus terbanyak terjadinya HSP
dengan keterlibatan ginjal pada anak, sehingga perawatan gigi perlu
mendapat perhatian khusus pada penatalaksanaan HSP untuk mencegah
keterlibatan ginjal.
• Berdasarkan penelitian Igawa dkk ditemukan, bahwa fokus infeksi
odontogenik menjadi faktor pencetus keterlibatan ginjal pada pasien HSP dan
setelah dilakukan perawatan gigi secara konservatif pada tujuh pasien dengan
infeksi gigi berat didapatkan perbaikan HSP secara klinis.
MEDIKAMENTOSA
Pengobatan secara simptomatik
 Metyl prednisolone
•Menurunkan inflamasi dengan menekan migrasi leukosit PMN dan mengubah peningkatan
permiabilitas kapiler. Steroid menghambat efek dari reaksi anafilaktoid.
•1-2 mg/kg BB (IV)
Prednison
Ibuprofen
•Untuk nyeri ringan hingga berat. Menghmbat reaksi inflamasi dan nyeri dengan menurunkan
sintesis prostaglandin.
•30-70 mg/ kgBB dalam 3-4 dosis
KOMPLIKASI DAN PROGNOSIS
KOMPLIKASI
Komplikasi utama dari HSP adalah keterlibatan ginjal, termasuk sindrom nefrotik dan
perforasi usus

PROGNOSIS
HSP adalah penyakit vasculitis yang sembuh sendiri dengan prognosis yang
sempurna. Penyakit ginjal kronis dapat menghasikan morbiditas, kematian dapat
timbul selama fase akut penyakit sebagai hasil dari infark usus, keterlibatan SSP atau
penyakit ginjal.
KESIMPULAN
 Riwayat infeksi gigi merupakan faktor pencetus terbanyak terjadinya HSP dengan keterlibatan ginjal pada
anak, sehingga perawatan gigi perlu mendapat perhatian khusus pada penatalaksanaan HSP untuk mencegah
keterlibatan ginjal.
 Etiologi tersering yang menyebabkan periodontitis apikal adalah Haemophilus parainfluenzae.
 HSP sering disebut radang pembuluh darah
 Tidak menular dan menurun secar genetic
 Dapat berupa ruam di tungkai bawah, memar, muncul bitnik merah, gatal-gatal, arthritis, muntah, sakit perut
 Cenderung menyerang anak laki-laki dari pada perempuan, serta berdampak lebih parah pada orang dewasa
 Diyakini berhubungan dengan system kekebalan tubuh, 2/3 kasus HSP terjadi setelah penderita terkena infeksi
 Lebih kurang 5% pasien HSP mengalami penyakit ginjal progresif
 Lebih kurang 1 % mengalami gagal ginjal total
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai