Anda di halaman 1dari 22

BAHASAN ASPEK

FARMAKOKINETIK DARI OBAT –


OBAT YANG BEREDAR
FARMAKOKINETIKA
Farmakokinetika adalah cabang ilmu dari farmakologi yang
mempelajari tentang perjalanan obat mulai sejak diminum hingga
keluar melalui organ ekskresi di tubuh manusia. Umumnya sejumlah
fase yang dilalui ketika obat masuk ke dalam tubuh dan memulai
kontak dengan organ tubuh terbagi menjadi proses absorpsi,
distribusi, dan biotransformasi.
Proses ADME
1. Absorbsi, tahapan pertama penyerapan obat
2. Distribusi, aliran darah akan membawa obat – obatan keseluruh
tubuh
3. Metabolisme, pemecahan obat atau dimetabolisme
4. Eksresi, pengeluaran sisa obat melalui urine atau feses terkadang
melalui keringat
ORAL
1 Oral merupakan cara pemberian obat yang paling
umum dilakukan. Untuk membantu absorbsi, maka
pemberian obat per oral dapat disertai dengan
pemberian setengah gelas air atau cairan yang lain.
Distribusi
Gabapentin kapsul Gabapentin sebagian besar tidak terikat
protein plasma (<3%). Volume distrbusi
gabapentin setelah pemberian 150 mg IV adalah
58±6 1 (mean ±SD). Pada penderita epilepsi,
konsentrasi awal gabapentin untuk mencapai
kondisi tunak (Cmin) pada cairan serebrospinal
Absorpsi berkisar 20% dari konsentrasi plasma. Setelah
Rata -rata konsentrasi plasma gabapentin Cmaks tercapai pemberian berulang gabapentin, kondisi tunak
kira-kira 3 jam (Tmaks) setelah pemberian dosis oral tercapai dalam 1 hingga 2 hari setelah memulai
tunggal tanpa memperhatikan formulasi ukuran dosis. pemberian dosis berulang dan dipertahankan
Nilai Tmaks setelah pemberian dosis berulang kira-kira 1 sepanjang pemberian regimen dosis.
jam lebih pendek dibanding nilai Tmaks pada pemberian
dosis tunggal. Hubungan antara dosis dengan
bioavailabilitas gabapentin tidak berbanding lurus,
contohnya bila dosis dinaikkan, bioavailabilitas menurun. Ekskresi
Walau demikian, perbedaan biovailabilitasnya tidak besar. Gabapentin
Bioavailabilitas gabapentin adalalah sekitar 60%. Metabolisme di eliminasi
Makanan hanya berefek sedikit pada kecepatan dan Gabapentin tidak
tingkat absorpsi gabapentin (meningkat 14% pada AUC dimetabolisme oleh tubuh atau di
dan Cmaks). manusia dan tidak
menginduksisistem oksidasi
eksresikan
enzim hepatik. dari sirkulasi
sitemik
• Metabolisme
Glucovance tablet Metformin diekskresikan tidak berubah dalam urin. Tidak
ada metabolit yang teridentifikasi pada manusia.

 Penyerapan
• Eliminasi
Setelah dosis oral metformin, konsentrasi plasma Pembersihan ginjal dari metformin> 400 ml / menit,
maksimum (Cmax) dicapai dalam 2,5 jam (Tmax).
Ketersediaan hayati absolut tablet metfornin 500 mg atau menunjukkan bahwa metformin adalah dieliminasi dengan
850 mg. filtrasi glomerulus dan sekresi tubular. Setelah dosis oral,
waktu paruh eliminasi terminal apparert adalah sekitar 6,5
 Distribusi jam. Ketika fungsi ginjal terganggu, klirens ginjal menurun
pengikatan protein plasma dapat diabaikan. Partisi sebanding dengan itu kreatinin dan dengan demikian waktu
metformin menjadi eritrosit. puncak darah lebih rendah
dari puncak plasma dan muncul pada waktu yang kira-kira paruh eliminasi diperpanjang, menyebabkan peningkatan
bersamaan . Sel darah merah kemungkinan besar mewakili leveis metformin dalam plasma.
kompartemen distribusi sekunder. Volume rata-rata dari
distribusi Vd berkisar dari 63 hingga 276 I
SUBLINGUAL
Obat dapat diberikan pada pasien secara

2
sublingual yaitu dengan cara meletakkan obat di
bawah lidah. Dengan cara ini, aksi kerja obat
lebih cepat yaitu setelah hancur di bawah lidah
maka obat segera mengalami absorbsi ke dalam
pembuluh darah. tempat berlangsungnya
rebsorpsi oleh selaput lender setmpat ke dalam
vena lidah yang banyak di lokasi ini.
Nitrostat

Farmakokinetika
 Absorbsi
Nitrogliserin dengan cepat diabsorpsi setelah
penggunaan tablet sublingual. Puncak konsentrasi •Volume
Distribusi
distribusi nitrogliserin
plasma rata-rata terjadi pada sekitar 6-7 menit setelah
penggunaan. Konsentrasi plasma maksimum adalah 3,3 liter/kg. Pada konsentrasi
nitrogliserin dan area di bawah kurva konsentrasi plasma antara 50 hingga 500ng/mL,
plasma-waktu (AUC) meningkat proporsional dengan pengikatan nitrogliserin kepada
peningkatan dosis dari 0,3-0,6 mg.Bioavailabilitas plasma protein adalah sekitar 60%,
absolut nitrogliserin tablet adalah sekitar 40% namun di mana untuk 1,2-dinitrogliserin
cenderung bervariasi tergantung dari faktor-faktor yang pengikatan plasma adalah 60% dan
mempengaruhi absorpsi obat, seperti hidrasi
untuk 1,3-dinitrogliserin sebesar
(kelembaban) sublingual serta metabolisme mukosa.
30%.
 Metabolisme •Konsentrasi
Eliminasi
plasma nitrogliserin
Enzim reduktase liver merupakan komponen utama
dalam metabolisme nitrogliserin menjadi gliserol dinitrat menurun dengan cepat, dengan waktu
dan mononitrat yang pada akhirnya akan diubah menjadi
gliserol dan nitrat organik. Lokasi metabolisme paruh eliminasi rata-rata selama 2-3
ekstrahepatik nitrogliserin antara lain, sel darah merah menit (1,5 - 7,5 menit). Pembersihan
dan dinding vaskular. Selain nitrogliserin, 2 metabolit
yakni 1,2- dan 1,3-dinitrogliserin juga ditemukan pada (clearance) nitrogliserin jauh melebihi
plasma. Konsentrasi plasma puncak rata-rata 1,2- dan aliran darah hepar yakni 13,6
1,3-dinitrogliserin adalah pada 15 menit setelah
penggunaan obat. Waktu paruh eliminasi dari 1,2- dan liter/menit. Utamanya, obat ini
1,3-dinitrogliserin adalah 36 dan 32 menit secara diekskresikan melalui urine.
berurutan. Metabolit dari 1,2- dan 1,3-dinitrogliserin
dilaporkan menghasilkan sekitar 2% dan 10%, secara
berurutan.Efek farmakologis dari nitrogliserin.
konsentrasi plasma yang lebih tinggi dari metabolit
dinitro, bersamaan dengan waktu paruhnya yang sekitar
Lampiran
10 kali lipat lebih tinggi, mungkin berkontribusi secara
signifikan terhadap durasi efek farmakologis obat Obat Nitrostat
tersebut. Metabolit gliserol mononitrat yang dihasilkan
oleh nitrogliserin tidak aktif secara biologis.
REKTAL

3
Rektal adalah pemberian obat melalui rectum
(dubur) yang layak untuk obat yang merangsang
atau yang diuraikan oleh asam lambung,
biasanya dalam bentuk suppositoria, kadang-
kadang sebagai cairan (klisma: 2-10 mL,
lavemen: 10-500 mL)..
 Absorpsi
Kortikosteroid topikal perkutan ditentukan oleh banyak faktor termasuk faktor
penyebab, integritas penghalang epidermis, dan penggunaan balutan oklusif.
Kortikosteroid topikal dapat diserap dari kulit utuh normal. Peradangan dan / atau
proses penyakit lain di kulit meningkatkan penyerapan perkutan. Dressing oklusif
secara substansial meningkatkan absorpsi kortikosteroid topikal perkutan. Setelah
diserap melalui kulit, kortikosteroid topikal ditangani melalui jalur farmakokinetik mirip
dengan kortikosteroid yang diberikan secara sistemik. Kortikosteroid terikat pada
protein plasma dalam berbagai derajat. Kortikosteroid dimetabolisme terutama di hati
dan kemudian diekskresikan oleh ginjal. Beberapa kortikosteroid topikal dan
metabolitnya juga diekskresikan ke dalam empedu.
Mikonazole

Farmakokinetika
 Absorpsi
Miconazole oral tidak diserap seluruhnya melalui traktus gastrointestinal. Konsentrasi
puncak plasma sebesar 1 mcg/mL dicapai dalam 4 jam setelah konsumsi obat dengan dosis
1 gram. Konsentrasi puncak saliva sebesar 15 mcg/mL dalam waktu 7 jam dan konsentrasi
puncak plasma sebesar 0,4mcg/mL dicapai pada penggunaan miconazole buccal dengan
dosis 50 mg. Adhesi buccal setelah penggunaan dosis tunggal miconazole 50 mg bertahan
hingga 15 jam. Penggunaan miconazole intravena dengan dosis lebih dari 9 mg/kgBB akan
menghasilkan konsentrasi puncak plasma sekitar 1 mcg/mL. Penggunaan miconazole nitrat
topikal pada kulit dan intravagina, diabsorpsi minimal. Penggunaan miconazole nitrat 100
mg suppositoria menghasilkan sejumlah kecil miconazole pada feses dan urin, yaitu 0,85%
dari total dosis
INTRAMUSKULAR

5
Injeksi intramuskular merupakan cara
memasukkan obat ke dalam jaringan otot.
Injeksi IM disuntikan kearah bawah pada sudut
90 derajat. Dengan injeksi di dalam otot, obat
yang terlarut bekerja dalam waktu 10-30 menit.
Ketorolac Trometamin

Absorpsi
Ketorolac diabsorbsi cepat dengan biovaibilitas berkisar antara 80-100%
setelah pemberian oral. Dalam penggunaan obat analgesik ketorolac, ketorolac
digunakan dalam bentuk ketorolac trometamin dimana ketorolac (anion) dan
trometamin (kation). Absorbsi ketorolac trometamin baik dalam pemberian rute
parenteral maupun oral hampir sama yaitu di absorbsi sekitar 100% walaupun ada
pengaruh makanan yang dapat menurunkan absorbsi pada saluran gastrointestinal
dapat menurun pada pasien dengan gangguan hati atau ginjal dan juga pada pasien
dengan usia lanjut. Pada orang dewasa sehat pemberian ketorolac secara IV
dengan dosis 15-30 mg didapatkan waktu puncak konsentrasi dalam plasma
sekitar 1 atau 3 menit, 30-60 menit pada pemberian IM dan puncak konsentrasi
dalam plasma dari p-hydroxyketorolat (metabolit akit dari ketorolac) sekitar 1 jam
pada pemberian oral dosis 30 mg ( McEvoy, 2008).
SUBKUTAN

6
Pemberian obat secara subcutan adalah
pemberian obat melalui suntikan area bawah
kulit yaitu pada jaringan konektif atau lemak
bawah dermis. Karena jaringan subcutan tidak
dialiri darah ebanyak darah yang yang
mengaliri otot, absorpsi dijaringan subcutan
sedikit kebih lambat dari pada absorpsi pada
injeksi intra muskular.Pada injeksi subcutan ini
injeksikan jarum dengan cepat dan mantap
pada sudut 45-90 derajat
Distribusi
Pada penelitian yang
SerumAbsorpsi
Anti Difteri (ADS) melibatkan 4 subjek yang
dicurigai mengalami difteri
Data terkait dan mendapatkan serum
absorpsi serum antidifteri, didapatkan bahwa
antidifteri masih rerata konsentrasi puncak
terbatas. Serum equine anti-diphtheria binding
ini bekerja antibody pada satu jam pasca
menetralisir pemberian serum antidifteri
toksin yang ada adalah 19,48 U/mL (16,70 –
di luar sel. 24,15) dan rerata konsentrasi
Metabolisme
Ekskresi puncak toxin neutralizing
Tidak ada
data Waktu paruh activity pada satu jam pasca
mengenai serum pemberian serum antidifteri
metabolis antidifteri adalah 34,55 AU/mL (28,42–
me serum diperkirakan 38,64).
antidifteri. antara 48,9-
209,6.
INTRA VENA

8 Yaitu memasukan cairan obat langsung


kedalam pembuluh darah vena, waktu cepat
sehingga obat langsung masuk kedalam sistem
sirkulasi darah.Dimana pada injeksi intravena
ini, lokasi
Pethidine HCl Injeksi
Farmakokinetik
 Absorpsi
Pethidine HCl dapat diinjeksikan melalui rute IM, IV, dan SC. Penyerapan obat yang bervariasi
telah diamati dalam beberapa kasus meliputi pemberian secara IM. Telah ditemukan bahwa 80 %
atau lebih 100 mg pethidine yang diberikan secara IM dapat diabsorbsi lebih dari enam jam dari
rata-rata konsentrasi obat maksimum sekitar 24 menit.

 Distribusi
Tidak terdapat informasi yang spesifik terhadap distribusi dari pethidine HCl, tetapi data
mengindikasikan bahwa pethidine secara intensive didistribusikan secara extravascular dengan
reaksi awal dan cepat ke semua jaringan. Jumlah distribusi obat pethidine sekitar 4.17 L/kg. Ikatan
protein plasma telah diperkirakan sekitar 64.3%. Dikarenakan jumlah volume distribusi pethidine
yang luas, pemindahan pethidine dari protein plasma yang sepertinya tidak terlalu signifikan
meningkat dalam bentuk konsentrasi pethidine dalam bentuk yang bebas.
 Metabolisme
Mekanisme metabolisme protamin sulfat belum diketahui pasti. Protamin sulfat merupakan
campuran dari protein peptida sulfat yang dibuat dari sperma atau telur ikan salmon, sehingga
diduga terdapat peranan katalisis protein melalui peptidase endogen dalam
metabolismenya.Waktu paruh protamin sulfat pada individu sehat tanpa heparin dalam tubuhnya
mencapai rata-rata 7,4 menit. Untuk pasien yang menjalani operasi cardio-pulmonary bypass
dengan menggunakan heparin, waktu paruh Protamin Sulfat mencapai rata-rata 4,5 menit.

 Ekskresi
Ekskresi protamin sulfat dari tubuh manusia didominasi oleh ginjal. Dalam kelompok studi
yang terdiri dari 26 orang pasien berusia antara 26-80 tahun dan menjalani operasi cardio-
pulmonary bypass, hasil bersihan (clearance) protamin sulfat mencapai 1,4 L/menit.
INHALASI

9
Penyerapan obat yang diberikan dengan
inhalasi ini dapat terjadi pada selaput mulut,
tenggorokan dan pernafasan. Bentuk sediaan
obat inhalasi adalah dalam bentuk gas dan zat
padat, tetapi bisa juga mempunyai efek
sistematik.
Protamine Sulfate Injection, USP
Farmakokinetik
Aspek farmakokinetik salbutamol hanya sedikit berbeda pada sediaan oral dan inhalasi.

 Absorpsi
Salbutamol tablet 4 mg, cepat diabsorpsi setelah konsumsi per oral oleh individu normal. Tablet
salbutamol dengan masa kerja panjang, penyerapannya sekitar 80% dengan, atau tanpa makanan.
Salbutamol tablet dengan masa kerja cepat atau segera, absorpsinya 100% dalam keadaan stabil.
Namun, kecepatan absorpsinya diperlambat oleh makanan tanpa mempengaruhi bioavailabilitas
obat. Onset kerja obat pada sediaan inhalasi adalah kurang dari 15 menit, sedangkan per oral dalam
waktu 30 menit. Konsentrasi plasma maksimum sekitar 18 ng/mL, dicapai dalam waktu dua
jam.Pada uji klinis terhadap para pasien dengan asma, onset perbaikan fungsi pulmonal, adalah
dalam waktu 30 menit setelah konsumsi satu dosis salbutamol tablet. Perbaikan gejala mencapai
puncaknya dalam waktu 2-3 jam. Masa kerja tablet salbutamol sekitar 8 jam
Thanks!
Kalau impianmu tak bisa membuatmu takut, mungkin karena
impianmu tak cukup besar
– Muhammad Ali

Anda mungkin juga menyukai