Anda di halaman 1dari 10

Obat–Obat Parasimpatis

Anggota
Kelompok:
• Legana Hafidz 17160016 • Putri Mayang Sari
• Pikri Junba Zena 19160057
17160056 • Fresti Rahma Augesti
• Rizki Indah Trismarni 19160065
20160032 • Desi Melisa 19160068
• Fadhila Amelia Azhari • Bintang Pramana
19160046 19160071
• Cindy Paraditha Kasandra
Obat Pada Sistem Saraf Parasimpatik

Ada 2 macam yaitu agonis kolinergik dan antagonis kolinergik.

A. Agonis kolinergik (Kolinomimetik)


Merupakan obat atau senyawa yg memperkuat atau meningkatkan aktivitas syaraf kolinergik,
dibagi menjadi 2 golongan berdasarkan target aksinya:

1. Agonis kolinergik langsung


Agonis kolinergik bekerja langsung artinya obat-obat yang mempunyai efek asetilkolin dan dapat
berikatan langsung dengan kolinoseptor.

Contoh obatnya:
Karbakol (karbamikolin)
- Bekerja sebagai muskarinik dan nikotinik
- Melepaskan epinefrin dari medulla adrenal karena kerja nikotiniknya,
- Pada mata menimbulkan miosis sehinngadapat digunkan sebagai obat miotikum, menyebabkan
kontraksi pupil.
Lanjutannya...
Betanekol
- Kerja muskariniknya sangat kuat,
- Meningkatkan motilitas usus,
- Merangsang otot detrusor kandung kemih,
- Merelaksasi otot trigonum dan sfingter urin , sehingga urin keluar. Oleh sebab itu
betanekol digunakan untuk pengobatan urologi,
- Digunakan untuk merangsang kandung kemih akibat retensi urin pasca persalinan
atau pasca operasi.
- Efek samping betanekol dapat meningkatan aktivitas kolinergik umum seperti
berkeringat, salivasi, kemerahan, penurunan tekanan darah, mual, nyeri abdomen,
diare dan bronkospasme.
Lanjutannya...
Pilokarpin.
- Menunjukkan aktifitas muskarinik.
- Digunakan untuk oftalmologi.
- Digunakan untuk terapi pada glaukoma.
- Efek samping dapat mencapai otak dan menimbulkan gangguan SSP.
- Obat ini merangsang keringat dan salivasi yang berlebihan.
2. Agonis Koligernik Bekerja Secara
Tidak Langsung
Agonis kolinergik bekerja tidak langsung artinya obat tidak menduduki kolinoseptor
tetapi mengikat enzim asetilkolinesterase sehingga asetilolin meningkat (antikolinesterase).

• Antikolinesterase (reversibel).
- Obat ini merupakan penghambat asetilkolinesterase secara tidak langsung
- Bekerja sebagai kolinergik dg memperpanjang ketersediaan asetilkolin endogen yang
dilepas oleh ujung syaraf kolinergik
- Menimbulkan akumulasi asetilkolin dalam sinap.
- Obat penghambat asetilkolinesterase merangsang semua kolinoseptor dalam tubuh
(muskarinik maupun nikotinik) dari sistem syaraf otonom, sambungan neuromuskular
dan otak.
Lanjutannya...
Contoh Obatnya:

Fisostigmin.
- Merupakan substrat untuk asetilkolinesterase
- Berfungsi menginaktifkan secara reversibel asetilkolinesterase.
- Meningkatkan gerakan usus dan kandung kemih.
- Digunakan utk pengobatan glaukoma walaupun pilokarpin lebih efektif.
- Efek samping meninbulkan kejang bekerja pada SSP dalam dosis besar dan bradikardi.
pada sambungan neuromuskular menyebabkan akumulasi asetilkolin yg menibulkan
kelumpuhan otot rangka. jarang terjadi pada dosis terapeutik.
Lanjutannya...

Neostigmin.
- Obat ini lebih polar dibandingkan fisostigmin sehingga tidak dapat masuk ke dalam SSP.
- Efek terhadap otot rangka lebih kuat dibandingkan fisostigmin.
- Masa kerja obat 2-4 jam.
- Digunakan untuk merangsang kandung kemih dan saluran cerna
- Sebagai antidotum keracunan tubokurarin.
- Digunakan untuk terapi simtomatis Miastenia gravis.
- Efek samping merangsang kolinergik (salivasi, muka merah dan panas, menurunya tekanan darah,
mual, nyeri perut,diare dan bronkospasme)

Pirodostigmin.
- Digunakan untuk pengobata jangka panjang
- Miastenia gravis.
- Masa kerja 3-6 jam.
Lanjutannya...

Edrofonium.
- Cara kerja mirip neostigmin,
- Obat ini lebih cepat diserap dan masa kerja lebih singkat (sekitar 10-20 menit).
- Digunakan untuk mendeteksi Miastenia gravis.
- Injeksi intravena menyebabkan peningkatan kekuatan otot dengan cepat.
- Kelebihan dosis dapat menyebabkan krisis kolinergik antidotumnya adalah
Atropin.
Lanjutannya...
• Antikolinesterase (Irreversibel)
- Beberapa senyawa organopospat sintetik mempunyai kapasitas untuk berikatan secara kovalen
pada asetilkolinsterase,
- Menyebabkan perpanjangan efek asetilkolin pada semua tempat pelepasannya.
- Obat-obat ini sangat toksik dan digunakan untuk keperluan militer sebagai racun syaraf.
- Senyawa turunannya digunakan sebagai insektisida seprti paratoin.

Contoh Obatnya:

Isoflurofat.
- Berikatan dg enzim asetilkolinesterase secara permanen, sehingga pemulihan kembali tidak
mungkin.
- Kerja obat ini merangsang kolinergik umum, kelumpuhan fungsi motor (kesulitan bernafas) dan
kejang, miosis kuat.
- Penggunaan terapi digunakan sebagai salep mata untuk pengobatan glaukoma jangka panjang.
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai