telah memiliki sertifikat CPOB untuk sediaan kapsul antibiotik, juga membuat cangkang kapsul keras. Kata Kunci: Memiliki sertifikat CPOB untuk sediaan kapsul antibiotik tetapi juga membuat cangkang kapsul keras (bahan baku) Pembahasan Kasus
UU 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
Pasal 105 ayat 1 • Sediaan farmasi yang berupa obat dan bahan baku obat harus memenuhi syarat farmakope Indonesia atau buku standar lainnya. PerKaBPOM No. HK.04.1.33.12.11.09937/2011 pasal 2 (2), 4
• Selain ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Industri Farmasi yang membuat Bahan Baku Aktif Obat wajib memenuhi persyaratan pada Pedoman CPBBAOB yang berlaku, karena membuat cangkang kapsul (bahan baku) tanpa memiliki sertifikat CPBBAOB. Penyelesaian Kasus (Sanksi) • Dapat dikenakan sanksi administratif berupa: 1. Peringatan; 2. Peringatan keras; 3. Penghentian sementara kegiatan; 4. Pembekuan Sertifikat CPOB/CPBBAOB; 5. Pencabutan Sertifikat CPOB/CPBBAOB; dan 6. Rekomendasi pencabutan izin industri farmasi. Upaya Pencegahan • Pengurusan sertifikat dan izin Cara Pembuatan Bahan Baku Aktif Obat yang baik (CPBBAOB) sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku.
• Berdasarkan NOMOR HK.04.1.33.12.11.09937 TAHUN 2011
tentang tata cara sertifikasi cara pembuatan obat yang baik pasal 6.
• Berdasarkan kajian dan inspeksi, Kepala Badan dapat
menerbitkan Sertifikat CPBBAOB bagi industri yang membuat bahan tidak berkhasiat yang digunakan dalam pengolahan obat dengan standar mutu sesuai dengan Farmakope.