Anda di halaman 1dari 27

BIOLOGI MOLEKULER

(DNA Test)
OLEH:
Maha Ayun P27834117021
Fatima P27834117022
Jazaul Aufa P27834117023
Nadya Berliana P27834117024
Reza Resvilia P27834117025
Dewi Ika P27834117026
IDENTIFIKASI Upaya yang dilakukan dengan tujuan
FORENSIK membantu penyidik untuk
menentukan identitas seseorang
Dalam identifikasi terutama pada
jenazah yang telah membusuk,
rusak, hangus terbakar dan pada
kecelakaan massal

PRIMER
IDENTIFIKAS
I FORENSIK
SEKUNDER
IDENTIFIKASI PRIMER
identifikasi yang dapat berdiri sendiri tanpa perlu
dibantu oleh kriteria identifikasi lain

Teknik Identifikasi Primer:

DNA test
Fingerprint
Odontology forensic
IDENTIFIKASI SEKUNDER
pemeriksaan yang tidak dapat berdiri sendiri
dan perlu didukung kriteria identifikasi yang
lain.
Teknik Identifikasi Sekunder

PROPERTI
VISUAL
DOKUMEN
DNA Pengujian DNA (DNA testing)=
profiling DNA (DNA
profiling profiling), penyidikan genetik/DNA =
penyidik jarian
genetik/DNA (genetic/DNA
fingerprinting

Pengujian forensik yang melibatkan teknik biologi


molekuler untuk mendapatkan profil DNA sejumlah
materi uji yang merupakan bahan biologis.
Profil DNA ini biasa disebut sebagai sidik jari DNA (DNA
fingerprint). Profil DNA dari berbagai sumber dapat
dicocokkan untuk menunjukkan keterkaitan biologis
berbagai materi uji,sehingga dapat mendukung
suatu pembuktian forensik.
Kelebihan dari Tes DNA

DNA stabil di setiap kondisi

DNA dapat didapat dari banyak jaringan


tubuh (pada sel berinti)

DNA bisa digandakan meskipun sampel


sangat sedikit

Bisa dibandungkan dari separuh


komponen DNA ibu, ayah atau saudara
kandungnya
DNA profiling ( tes DNA)

Alat yang Dibutuhkan:


DNA profiling ( tes DNA)
Bahan yang Dibutuhkan
• Darah EDTA
• DNAZol
• Chloroform
• Isopropanol
• Etanol 70%
• Aquadest steril
• PCR mix :
1. Enzim polymerase (katalisator reaksi)
2. dNTP (energy untuk menempelkan DNA primer)
3. MgCl (kofaktor agar enzim polymerase bekerja)
4. Buffer (sebagai pemberat dan penyeimbang pH)
DNA profiling ( tes DNA)

Tahapan dalam DNA profiling:


1. Ekstraksi DNA
2. Kuantifikasi DNA
3. PCR
Ekstraksi dan Isolasi DNA
Memisahkan
benang-benang DNA Proses “pull-out”
dengan sel-sel lain DNA sehingga
yang telah dilisiskan didapat kadar
sehingga didapat yang optimum
kemurnian optimum

Prinsip kerja dari ekstraksi DNA / DNA Extraction :


1. Preparasi sel/jaringan
2. Lisis membran sel/organella (nukleus)
3. Denaturasi senyawa organik
4. Presipitasi DNA
5. Pencucian/washing
PROSEDUR ISOLASI DAN EKSTRAKSI
1. Memipet darah sebanyak 0,5 cc kemudian dimasukkan ke dalam
tabung centrifuge.
2. Tambahkan DNAZol sebanyak 1 cc ke dalam tabung centrifuge berisi
darah, kemudian divortex.
3. Inkubasi selama 10 menit.
4. Tambahkan chloroform sebanyak 0,2 cc kemudian divortex.
5. Inkubasi selama 10 menit.
6. Centrifuge 8000 rpm selama 10 menit.
7. Ambil supernatant dengan hati-hati menggunakan mikropipet, lalu
dimasukkan ke tabung Eppendorf baru.
8. Isopropanol 0,5 cc kemudian dihomogenkan dengan cara dibolak-
balik secara perlahan. Inkubasi selama 10 menit.
9. Centrifuge 12.000 rpm selama 10 menit.
10. Buang supernatant.
11. Cuci pellet dengan etanol 70% sebanyak 0,5 cc.
12. Centrifuge 12.000 rpm selama 5 menit.
13. Buang supernatant lalu tiriskan tabung Eppendorf di atas tisu kering
(tanpa diketuk).
14. Tambahkan aquadest steril sebanyak 50 µl.
Kuantifikasi DNA
untuk mengetahui tingkat kemurnian hasil isolasi DNA dan tingkat
kadar hasil ekstraksi DNA untuk dapat dilanjutkan ke proses
berikutnya

Kuantifikasi dilakukan menggunakan spektrofotometer nanodrop TM 2000


Thermo Sciencetific. Sampel diukur Optical density (OD) atau
absorbansinya pada panjang gelombang 260 nm dan 280 nm.

• Rumus :
Kemurnian DNA = OD 260/ OD 280
Konsentrasi DNA/RNA (ng/µl) = OD 260 x Faktor DNA/RNA x
Pengenceran (bila dalam pengukuran menggunakan pengenceran)

Faktor DNA = 50
Faktor RNA = 40
Keterangan :
Kemurnian DNA/RNA yang bagus adalah 1,8 – 2
 
Hasil ekstraksi dan kuantifikasi
DNA
KADAR KEMURNIAN

= OD 260
OD 280
OD 260 × pengenceran × 50ng/µl
0,129 × 70 × 50 = 451,5 ng/µl = 0,129
0,097
= 1,3298
AMPLIFIKASI

1. Memipet 12,5 µL PCR mix ke dalam tabung Eppendorf


2. Memipet masing-masing 2,5 µL primer forward dan primer
reverse ke dalam tabung Eppendorf
3. Memipet 1 µL DNA template ke dalam tabung Eppendorf
4. Memipet 6,5 µL Nuclease Free Water ke dalam tabung
Eppendorf. Kemudian divortex agar cairan yang masih
menempel di dinding dapat turun ke bawah dan tercampur
5. Masukkan tabung Eppendorf ke dalam alat PCR (Thermal
Cycler T100, BIO-RAD)
6. Mengatur suhu dan waktu pada alat PCR yang sesuai
dengan amplifikasi DNA Toxoplasma gondii
PCR
[Polymerase Chain Reaction]
Teknik atau metode perbanyakan
(replikasi) DNA secara enzimatik tanpa
menggunakan organisme.
Dengan teknik ini, DNA dapat dihasilkan
dalam jumlah besar dengan waktu relatif
singkat sehingga memudahkan berbagai
teknik lain yang menggunakan DNA.
PENGATURAN SUHU PADA PCR UNTUK
PEMERIKSAAN TOXO

STEP 1
Pradenaturasi =˃ 94°C, 7 menit
Denaturasi =˃ 94°C, 30 detik
Annealing =˃ 55°C, 30 detik
Extension =˃ 72°C, 1 menit

STEP 2
Elongasi (30 siklus) =˃ 72°C, 10 menit
Proses dalam PCR
1. Denaturation (Pemisahan)

proses terputusnya ikatan hidrogen antar basa yang


terdapat dalam pasangan untai DNA tamplate. Untai
ganda DNA template dipisahkan dengan denaturasi
termal (suhu 95°C).
Proses ini menyebabkan DNA yang semula untai
ganda, kini terpecah menjadi untai tunggal
2. Annealing (Penempelan)

- Setiap untai tunggal DNA template akan ditempeli


pasangan primer.
- Ada 2 jenis primer yang akan menempel, yaitu
primer maju (forward primer) dan primer mundur
(reserve primer).
3. Extention (Pemanjangan)

DNA polimerase untuk proses memperpanjang primer


dengan bantuan dNTPs dan buffer yang sesuai.
Primer yang telah menempel pada untai tunggal DNA
template akan mengalami perpanjangan pada sisi 3’
dengan penambahan dNTP
Proses pemanjangan primer ini juga dikenal dengan istilah
polimerisasi primer.
ELEKTROFORESIS

 PEMBUATAN GEL AGAROSE 2%


1. Menimbang 0,4 gram bubuk agarose
2. Tambahkan TBE (Tris Borat EDTA) 0,5x sebanyak 20mL
3. Larutkan dengan pemanasan
4. Masukkan ke dalam cetakan agar dan pasang sisir/comb
 RUNNING ELEKTROPHORESIS GEL
1. Gel yang sudah memadat, dimasukkan ke dalam chamber
elektroforesis yang sudah ada larutan TBE 0,5x
2. Masukkan produk PCR ke dalam kolom agarose
menggunakan mikropipet
3. Jalankan mesin elektroforesis selama 30 menit
RUNNING ELEKTROPHORESIS GEL
Proses Visualisasi Sinar UV
bp
1500
1000
900
800
700
600
500
443
400

300
200

100

Positive
control
1500
1000
900
800
700
600
500
400
300

200

100

Sampel 5
Sampel 3 Sampel 1
Sampel 6
Sampel 4 Sampel 2
THE END

Anda mungkin juga menyukai