PT PLN (Persero) PPPK - 1

SOP P3K
1. PENGERTIAN P3K
PPPK (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) adalah
pertolongan pertama pada keadaan darurat yang segera
diberikan kepada korban yang terluka atau tiba – tiba sakit atau
mendapat kecelakaan yang memerlukan penanganan medis
dasar.
2. Petugas P3K
Adalah petugas yang bekerja pada pekerjaan TT / TET sebagai
penolong pertama kali di tempat kejadian yang memiliki
kemampuan dan terlatih dalam penanganan Medis Dasar.

Doc:Anton/07/03/ags
 DASAR-DASAR P3K
TUJUAN PPPK

• Menyelamatkan jiwa penderita

• Mencegah cacat
• Memberikan rasa aman dan menunjang proses
penyembuhan
• Menunjang Upaya Penyembuhan
 PPPK - 2

PETUGAS P3K
Petugas P3K adalah petugas yang bekerja pada pekerjaan
TT / TET sebagai penolong pertama kali di tempat
kejadian yang memiliki kemampuan dan terlatih dalam
penanganan Medis Dasar.

Medis Dasar : Tindakan perawatan berdasarkan ilmu

kedokteran yang dimiliki oleh orang awam atau orang
awam yang terlatih secara khusus.

Doc:Anton/07/03/ags
 PETUGAS P3K
Petugas P3K harus bertindak dengan pedoman sebagai berikut :
1. Panggilah dokter secepat mungkin.
2. Memastikan penolong dalam kondisi aman
3. Mengamankan korban
4. Dapat mengenali masalah
5. Memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat
6. Hentikan pendarahan.
7. Cegah Shock dan Infeksi.
8. Perbaikan pernafasan.
 PETUGAS P3K
Kualifikasi Petugas P3K
• Jujur dan bertanggung jawab
• Berlaku professional
• Emosional yang matang
• Kemampuan bersosialisasi
• Kondisi fisik yang sehat
• Dapat menjaga rahasia medis korban
 Peralatan Dasar Petugas P3K

APD yang digunakan antara lain :

•Sarung tangan karet
•Kacamata pelindung
•Masker penolong
•Masker Resusitasi
•Full Body Harness
•Rescue Kit
•Helm
•Rompi pelindung
 Peralatan Dasar Petugas P3K
Peralatan Utama P3K
• Penutup muka (kassa steril, bantalan kasa)
• Pembalut (verban, mitella, plester)
• Cairan antiseptic (Alkohol 70 %, Betadine)
• Cairan pembersih (Boorwater)
• Peralatan Stabilitasi (bidai, spinal panjang)
• Gunting pembalut
• Pinset
• Senter
• Stateskop Tensimeter, Neck Collar, tandu
 PPPK - 6

KARTU LUKA
DATA KORBAN :
1. NAMA : …………………………..……….
2. UMUR : …………………………………...
3. JENIS KELAMIN : …………………………………...
4. ALAMAT : ………………………………..….

TINDAKAN PPPK
1. TEMPAT KEJADIAN :
2. KEADAAN KORBAN : …………………….
A. SADAR / TIDAK SADAR *
B. LUKA / TIDAK *
C. MUNTAH / TIDAK *
3. TINDAKAN PERTOLONGAN YANG TELAH DILAKSANAKAN
A. ………………………………………………….
B. ………………………………………………….
C. ………………………………………………….
4. TRANSFORTASI : ………………………………………………….
5. DIKIRIM KE : DOKTER/RUMAH SAKIT/PUSKEMAS/DIBAWA PULANG *
6 PERALATAN : ………………………………………………….
: ………………………………………………….
: ………………………………………………….
TANGGAL : ………………..
PETUGAS P3K,

(……………………………..)
*----> CORET
*----> CORET YANG
YANG TIDAK
TIDAK PERLU
PERLU Doc:Anton/07/03/ags
 GANGGUAN KESADARAN
UMUM :
KORBAN PERLU PENANGANAN CERMAT DIKARENAKAN OTOT-OTOTNYA (LIDAH, RAHANG,
OTOT) MENJADI LEMAS.
APABILA KORBAN DIBIARKAN BERBARING TERLENTANG, PANGKAL LIDAH AKAN JATUH
KEBELAKANG DAN MENYUMBAT TENGGOROKAN, DARAH, BAHAN MUNTAH YANG MASUK
KEDALAM MULUT/TENGGOROKAN DAPAT MENYUMBAT SALURAN PERNAPASAN. POSISI
KORBAN TIDAK SADAR, MASIH BERNAPAS HARUS DITEMPATKAN DALAM POSISI AMAN
STABIL.
PENYEBAB GANGGUAN KESADARAN :
1. BENTURAN PADA KEPALA
2. SENGATAN SINAR MATAHARI YANG LANGSUNG
3. KEKURANGAN OKSIGEN
PERBEDAAN SADAR DAN TIDAK SADAR :

SADAR TIDAK SADAR

BILA DIAJAK BICARA BILA DIAJAK BICARA TIDAK
ADA RESPON TIDAK ADA RESPON
 SKEMA PERTOLONGAN GANGGUAN KESADARAN

TIDAK SADAR ? YA

BUKAN JALAN NAPAS

TIDAK BERNAPAS ? YA

PERNAPASAN POSISI MIRING

BUATAN
MEMBERSIHKAN TINDAKAN P3K
JALAN NAPAS
 TANDA VITAL
Parameter yang digunakan dalam dua tanda vital adalah :

1. Denyut Nadi Normal (Jam tangan selama 15 detik)

- Bayi : 120 - 150 kali/menit
- Anak : 80 - 150 kali/menit
- Dewasa : 60 - 90 kali/menit
2. Frekuensi Pernafasan Normal (Jam tangan selama 30 detik)
- Bayi : 25 - 50 kali/menit
- Anak : 15 - 30 kali/menit
- Dewasa : 12 - 20 kali/menit
 TANDA VITAL

3. Suhu Tubuh Normal : 37 derajat celcius

4. Tekanan Darah Normal
- Sistolik : 100 – 140 mmHg
- Diastolik : 60 – 90 mmHg
5.Kulit (lembab, kering, berkeringat)
 LUKA BAKAR

Penyebab
a.Thermal (suhu > 60 derajat Celcius)
b.Kimia (asam/basa kuat)
c.Radiasi
d.Aliran listrik
PT PLN (Persero) PPPK - 22
UDIKLAT BOGOR

TINGKATAN LUKA BAKAR

1. LUKA BAKAR TINGKAT I
KEDALAM LUKA BAKAR :
- HANYA TERKENA LAPISAN KULIT ARI
TANDA DAN GEJALA ;
- KULIT KEMERAHAN, RASA NYERI, BENGKAK
2. LUKA BAKAR II :
KEDALAM LUKA BAKAR :
- LAPISAN KULITA ARI DAN JANGGAT
TANDA DAN GEJALA :
- KULIT SANGAT MERAH RASA NYERI DAN BENGKAK GELEMBUNG BERISI CAIRAN KUNING
3. LUKA BAKAR TINGKAT III :
KEDALAM LUKA BAKAR :
- SAMPAI LAPISAN BAWAH KULIT, BAHKAN DAPAT SAMPAI KE OTOT DAN TULANG
TANDA DAN GEJALA :
- KULIT WARNA HITAM KEPUTIH-PUTIHAN
- SYOK
Doc:Anton/07/03/ags
 LUKA BAKAR
Pertolongan luka bakar
1. Luka bakar derajat satu (permukaan)
Ciri-cirinya :
- Warna kemerahan, nyeri dan bengkak
- Lapisan kulit paling atas (kulit ari)
2. Luka bakar derajat dua (sedikit lebih kedalam)
Ciri-cirinya :
Lapisan kulit yang rusak dan lapisan dibawahnya terganggu
 LUKA BAKAR

3. Luka bakar derajat tiga (ke dalam jaringan tulang)

Ciri-cirinya :
• Lapisan yang kena tidak terbatas, bahkan dapat
sampai ke tulang dan organ
• Warna kulit hitam dan gosong, kulit tampak
kering, pucat
• Mati rasa karena kerusakan syaraf
• Tidak menimbulkan rasa nyeri
 Kategori Luka Bakar

1. Luka bakar ringan

- Tidak mengenai wajah, tangan, kaki, sendi,
kemaluan, atau saluran nafas
- Luka bakar derajat tiga < dari 2 % luas tubuh
- Luka bakar derajat dua < dari 15 % luas tubuh
- Luka bakar derajat satu < dari 50 % luas tubuh
- Luka bakar derajat dua < dari 10 % luas tubuh
 Kategori Luka Bakar

2. Luka bakar sedang

- Tidak mengenai wajah, tangan, sendi,
kemaluan, dan saluran nafas
- Luka bakar derajat tiga antara 2 % - 10 % luas tubuh
- Luka bakar derajat dua antara 15 % - 30 % luas tubuh
- Luka bakar derajat satu > dari 50 % luas tubuh
 Kategori Luka Bakar

3. Luka bakar berat

- Luka bakar disertai cedera saluran nafas
- Luka bakar derajat tiga pada wajah, tangan, kaki, sendi,
kemaluan dan saluran nafas
- Luka bakar derajat tiga diatas 10 % luas tubuh
- Luka bakar derajat dua lebih dari 30 % luas tubuh
 Kategori Luka Bakar
3. Luka bakar berat (Lanjutan)
• Luka bakar disertai nyeri, bengkak serta perubahan
bentuk alat gerak
• Luka bakar meliputi satu bagian tubuh seperti lengan,
tungkai dan dada
• Semua luka derajat tiga > 20 % pada anak-anak dapat
mengakibatkan syok
• Luka bakar derajat dua seluas 20 % pada luka bakar pada orang
dewasa dapat mengakibatkan syok
• Luka bakar derajat dua seluas 10 % pada anak-anak dapat
mengakibatkan syok
 Luka bakar listrik

Luka bakar listrik yang harus diwaspadai adalah

terjadinya henti nafas dan henti jantung, serta
kerusakan jaringan syaraf dan organ dalam.
 Luka bakar listrik
Gejala dan tanda shock listrik antara lain :
• Perubahan status mental dan respon
• Tampak luka bakar berat
• Pernafasan dangkal, tidak teratur atau tidak ada
• Denyut nadi lemah
• Patah tulang majemuk karena kontraksi otot
 Penanganan Luka Bakar Listrik
1. Nilai keamanan tempat kejadian dan keselamatan
diri penolong
2. Lakukan penilaian dini
3. Periksa dan cari luka bakar di daerah listrik
masuk dan keluar
4. Atasi shock, bila ada
5. Lakukan RJP jika diperlukan
6. Rujuk ke RS terdekat
 PPPK - 10

GANGGUAN PERNAPASAN

PENGERTIAN UMUM :

OKSIGEN SANGAT PENTING DALAM PROSES BERNAPAS (OKSIDASI) OKSIGEN

DIPEROLEH DARI UDARA MELALUI ALAT PERNAPASAN (HIDUNG - TENGGOROK -
PARU-PARU ) OKSIGEN HANYA 1/5 MASUK KEDALAM DARAH SISA OKSIGEN DALAM
UDARA DIKELUARKAN BERSAMA KARBONDIOKSIDA.

1. CARA MENENTUKAN KORBAN BERNAPAS ATAU TIDAK :

1. LIHAT GERAKAN DADA DAN PERUT

2. APAKAH ADA GERAKAN NAIK TURUN?

3. DENGAR SUARA ALIRAN UDARA (RONGGA DADA/HIDUNG)

4. RASAKAN HEMBUSAN UDARA DARI HIDUNG DAN MULUT KORBAN

5. PERHATIKAN SISA OKSIDASI (CO2) DENGAN MENGGUNAKAN CERMIN / KACA

 GANGGUAN PERNAPASAN

SEBAB TERJADINYA GANGGUAN PERNAPASAN

1. SUMBATAN JALAN NAPAS

2. MENGISAP GAS BERACUN

3. TENGGELAM

4. KEJANG OTOT PERNAPASAN

 A. PERNAPASAN BUATAN DARI MULUT KE MULUT

1. BARINGKAN KORBAN TERLENTANG

2. LONGGARKAN PAKAIAN KORBAN
3. BERSIHKAN MULUT, HIDUNG, DAN TENGGOROKAN KORBAN
4. BEBASKAN JALAN NAPAS DENGAN CARA :
TENGGADAHKAN KEPALA KEBELAKANG DENGAN SATU LENGAN LALU TANGAN LAIN MENUNJANG LEHER.
PERHATIKAN GAMBAR

5. PADA PERNAPASAN BUATAN DARI MULUT KE MULUT TUTUP HIDUNG KORBAN AGAR UDARA TIDAK
KELUAR MELALUI HIDUNG
6. AMBIL NAPAS DALAM
7. LETAKAN MULUT PENOLONG RAPAT-RAPAT MENCAKUP SELURUH MULUT KORBAN, KEMUDIAN TIUP
DENGAN KUAT SEHINGGA DADA KORBAN MENGEMBANG
8. BERIKAN 4 KALI NAPAS DENGAN CEPAT 912-15 KALI PER MENIT)
9. PERIKSA KEADAAN KORBAN
10. POSISI AMAN STABIL
PERNAPASAN BUATAN TIDAK DAAPAT DILAKUKAN MOUTH TO MOUTH /NOSE, BILA :
A. LUKA DIMULUT ATAU HIDUNG
B. KERACUNAN MELALUI MULUT
Doc:Anton/07/03/ags
 PPPK - 14

SKEMA PERTOLONGAN GANGGUAN

PERNAPASAN

TIDAK SADAR
SADAR YA

BEBASKANJALAN
BEBASKAN JALANNAPAS
NAPAS

TIDAK BERNAPAS
BERNAPAS YA

44 xxHEMBUSAN
HEMBUSANNAPAS
NAPAS
PENUHDENGANCEPAT
PENUH DENGANCEPAT

LANJUTKANBANTUAN
LANJUTKAN BANTUAN
NAPAS
NAPAS

KORBANMULAI
KORBAN MULAIBER
BER POSISI AMAN
POSISI AMANSTABIL
STABIL TINDAKANP3K
TINDAKAN P3KBILA
BILA
TIDAK NAPAS YA PERLU
NAPAS PERLU
 PT PLN (Persero) PPPK - 16
UDIKLAT BOGOR

RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)

ADALAH ==> CARA UNTUK MEMPERTAHANKAN HIDUP SELAMA KORBAN TIDAK ADA PERNAPASAN DAN DENYUT
JANTUNG.
KAPAN HARUS DIBERIKAN RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)

TIDAK SADAR ? BEBASKAN JALAN NAPAS

TIDAK SADAR ?

ADA TIDAK ADA

POSISI AMAN STABIL PERNAPASAN BUATAN 3-5

KALI

PERIKSA NADI LEHER

ADA TIDAK ADA

PERNAPASAN BUATAN 12-15 KALI / MENIT TEKNIK KOMBINASI PIJAT JANTUNG LUAR
(DEWASA) 20-30 KALI/ MENIT (ANAK/BAYI) DENGAN PERNAPASAN BUATAN

Doc:Anton/07/03/ags
 RJP ( RESUSITASI JANTUNG PARU)

ADALAH BANTUAN PERNAPASAN DAN PENEKANAN JANTUNG DARI LUAR

YANG DIBERIKAN KEPADA KORBAN DIMANA GERAK PERNAPASAN DAN
DENYUT NADI TELAH TERHENTI.
METODE RESUSITASI JANTUNG PARU :
FASE I BANTUAN HIDUP DASAR:
A. AIRWAY CONTROL : PENGUASAAN JALAN NAPAS
B.BREATHING SUPPORT : VENTILASI BUATAN DAN OKSIGENISASI PARU DARURAT.
C.CIRCULATION SUPPORT : PENGENALAN ADA TIDAKNYA DENYUT NADI.
FASE II BANTUAN HIDUP LANJUT ;
D. DRUGS AND FLUIDS : PEMBERIAN OBAT DAN CAIRAN
E. ELECTRO CARDIOGRAPHY : CONTROL FAAL JANTUNG
F. FIBRILLATION TREATMENT : TERAPI FIBRILLASI (URAT)

FASE III BANTUAN HIDUP JANGKA LAMA :

G. GAUGING : PENENTUAN TERAPI
H. HUMAN MENTATION : RESUSITASI OTAK
I. INTENSIVE CARE : PENGELOLAAN INTENSIF.
TANDA JANTUNG BERHENTI :
1. KORBAN TIDAK SADAR DAN TIDAK BERNAPAS
2. DENYUT JANTUNG TIDAK TERABA (PERIKSA DENYUT NADI LEHER)
3. TIDAK TERDENGAR DETAK JANTUNG
4. WARNA KULIT PUCAT / KELABU
RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP) ORANG DEWASA :

1. KORBAN BERBARING TERLENTANGDI ATAS YANG KERAS

2. KEPALAKORBANDITENGADAHKAN
3. SEGERA LAKUKAN PERNAFASAN BUATAN MOUTH TO MOUTH 3-5 KALI
4. PERIKSA NADI LEHER, BILA TIDAK TERABA SEGERA LAKUKAN TEKANAN JANTUNG DARI LUAR
5. LETAKKAN SALAH SATU PANGKAL TANGAN PENOLONG PADA DUA JARI DI ATAS UJUNG TULANG DADA
KORBAN SEDANGKAN TANGAN LAIN DILETAKKAN DI ATAS TANGAN PERTAMA
6. RENGGANGKAN DAN ANGKAT JARI-JARI TANGAN HINGGA DAPAT MELAKUKAN PENEKANAN TANPA
MERUSAK TULANG RUSUK
7. BILA POSISI TANGAN SUDAH BENAR, DENGAN KEDUA TANGAN TEGAK LURUS TERHADAP TULANG DADA
DILAKUKAN TEKANAN DENGAN BANTUAN BERAT BADAN
8. TEKAN LANGSUNG KE BAWAH TULANG DADAKORBAN 4-5 CM UNTUK MEREMAS DARAH KELUAR DARIJANTUNG,
KEMUDIAN DILEPASKAN AGAR JANTUNGTERISI KEMBALI.
JANGAN MENGANGKAT TANGAN DARI DADA KARENA TITIK TEKAN DAPAT BERUBAH. TEKANAN LEMBUT DAN
TERATUR
9. PENEKANAN DILAKUKAN 60 KALI PER MENIT, DENGAN MENGHITUNG ONE AND TWO AND THREE AND ……..…

10. SETELAH BEBERAPA MENIT LIHAT DAN RABA DENGAN CEPAT NADI LEHER
11. BILA PENOLONG HANYA SEORANG DIRI DILAKUKAN DULU PERNAFASAN BUATAN 2 KALI DI SUSUL DENGAN
PIJAT JANTUNG LUAR 15 KALI

BILA ADA 2 PENOLONG MAKA BAIK TEKANAN JANTUNG MAUPUN PERNAPASAN BUATAN DIKERJAKAN
BERSAMA-SAMA DENGAN PERBANDINGAN 1 ; 5
 PPPK - 19

BALUT- MEMBALUT
1. PENGERTIAN
PEMBALUT / VERBANDLE ADALAH BAHAN DARI KAIN KELIHATANNYA TIPIS,
SIFATNYA LEMAS DAN KEADAANNYA KUAT
2. TUJUAN MEMBALUT
a. MENGURANGI RESIKO KERUSAKAN JARINGAN YANG TELAH ADA SEHINGGA
MENCEGAH MAUT
b. MENGURANGI RASA NYERI / SAKIT
c. MENCEGAH CACAT DAN INFEKSI

3. MACAM PEMBALUT
a. PEMBALUT SEGITIGA
- SEGITIGA SAMA KAKI
- CARA PLATENGA
- CARA FUNDA
b. PEMBALUT PLESTER
c. PEMBALUT PITA / GULUNG
d. PEMBALUT CEPAT
4. INDIKASI PEMBALUT
a. GUNA PEMBALUT :
• UNTUK MENUTUP LUKA SUPAYA JANGAN KENA CAHAYA DEBU / KOTORAN
• UNTUK MENEKAN, MENARIK, MENAHAN MENUNJANG, MENGUNCI DAN
UNTUK INUNOBILASI (AGAR ANGGOTA TUBUH TIDAK BERGERAK)
b. INDIKASI PEMBALUT
MENGHENTIKAN PERDARAHAN, MELINDUNGI BAKTERI/KUMAN PADA .

LUKA MENGURANGI RASA NYERI PADALUKA

c. ANGGOTA TUBUH YANG AKAN DIBALUT DAPAT :
• BERBENTUK BUNDAR YAITU KEPALA
• BERBENTUK BULAT PANJANG, HAMPIR SAMA BESAR UJUNG DAN
PANGKALNYA YAITU : LEHER, BADAN, LENGAN ATAS DAN JARI TANGAN
• BERBENTUK BULAT PANJANG TAPI LONJONG, ARTINYA KECIL KE UJUNG ,
BESAR KE PANGKAL YAITU : LENGAN BAWAH DAN BETIS
• BENTUKNYA TIDAK KARUAN DAN TIDAK SAMA PULA BENTUKNYA SATU
SAMA LAINNYA :
UMPAMANYA : SENDI BAHU TIDAK SAMA BENTUKNYA DENGAN SENDI
SIKU, DAN SENDI PANGKAL TIDAK SAMA BENTUKNYA DENGAN
SENDI LUTUT.