Anda di halaman 1dari 35

Kesimpulan

Praktikum
Mekanika Tanah II

Yoel Adriel Kresna Suranta Singarimbun


17 0404 065
Consolidation Test
Bertujuan untuk mendapatkan penurunan pada tanah
uji menggunakan alat.
Prosesnya dengan mengeluarkan air di dalam butiran
tanah dengan cara memberikan pembebanan pada
tanah tersebut
Consolidation Test
Terdapat 3 jenis penurunan
Penurunan segera = akibat deformasi tanah, tidak
keluar air
Penurunan primer = akibatnya penurunan volume
dengan keluarnya air
Penurunan sekunder = Pemampatan tanah plastis, dan
air pori seluruhnya hilang
Consolidation Test
Peralatan :
Arloji pengukur
Air Suling
Stopwatch
Beban
Satu set alat konsolidasi
Consolidation Test
Prosedur :
 Buat benda uji
 Bersihkan sisa tanah pada cincin
 Ambil sebagian sisa tanah untuk diuji kadar air dan berat jenis
 Timbang benda uji
 Masukan benda uji kedalam sel konsolidasi
 Susun dengan urutan terbawah adalah batu pori, kertas saring, benda uji, kertas saring dan batu pori
 Kencangkan sekrup pengencang
 Letakan landasan pengencang pada bagian atas
 Pasang sel konsolidasi pada alat pembebanan
 Pasang rangka pembebanan
 Set arloji, ukur agar berada pada posisi nol
 Jenuhkan benda uji dengan memasukan air kedalam sel konsolidasi
 Berikan tekanan sebesar 1 kg. catat bacaan arloji pada rentan waktu yang telah ditentukan
 Kemudian tambahkan tekanan pada benda uji berturut-turut sebesar 4,8 dan 16 kg pada masing-
masing penambahan tekanan. Catat bacaan arloji sesuai dengan rentan waktu yang telah ditentukan
Consolidation Test
 Setelah proses penambahan tekanan selesai, lakukan
proses pengurangan tekanan berturut-turut dari 8,4, dan
1 kg. catat bacaan arloji pada masing-masing pengurangan
tekanan sesuai waktu yang ditentukan
 Setelah proses pengurangan tekanan selesai, keluarkan air
pada sel konsolidasi dan biarkan 30 menit
 Keluarkan benda uji dari sel konsolidasi, kemudian
timbang benda uji + cincin
Consolidation Test
Aplikasi
 Penimbunan tanah lunak, harus bertahap, dengan tujuan
saat penimbunan bertahap terjadi pembebanan pada tanah
lunak yang mengakibatkan terjadinya konsolidasi yaitu
keluarnya air dari pori tanah yang membuat kuat geser
tanahnya meningkat.
Metode Pengujian DCP dan CP
Bertujuan untuk mengetahui nilai CBR lapangan
DCP :
 Penumbukan 30 kali atau batang mistar sudah masuk
100cm ke dalam tanah
 Pada grafik DCP akan dihasilkan garis nilai CBR sebelum
dan sesudah regresi
Pemakaian untuk tanah timbun
Memakai 2 konus, 30° tanah granular dan 60°
berbutir halus
Cukup 1x uji titik
Metode Pengujian DCP dan CP
CP :
Pemakaian untuk tanah asli
Memakai 1 konus 60°
Pembacaan melalui dial
3x uji titik, dengan jarak kurang lebih 30cm
Metode Pengujian DCP dan CP
Peralatan :
DCP CP
• Alat Dynamic Cone • Alat Cone
Penetrometer Penetrometer
• Cangkul • Perlengkapan
menggali
• Mistar
• Kain lap
• Mistar
Metode Pengujian DCP dan CP
Prosedur DCP :
• Tanah yang diperiksa dibersihkan dahulu
• Periksa sambungan alat dan kencangkan
• Ujung konus harus tegak lurus denan tanah
• Letakan mistar sejajar dengan titik tengah alat
DPC
• Angkat palu dengan ketinggian 57,5 cm
kemudian lepas. Kemudian baca mistarnya dan
catat hasilnya.
• Lakukan sampai 30 kali pukulan atau alat
mencapai kedalaman 100cm
Metode Pengujian DCP dan CP
Prosedur CP :
• Bersihkan tanah yang akan diperiksa
• Periksa sambungan alat
• Tekan alat dengan gerakan konstan ±25
mm/detik samapai batas kedalaman nol pada
batang
• Stel proving ring ke angka nol
• Baca jarum arloji saat memasuki kedalaman yang
ditentukan
• Lakukan pada 3 titik berbeda dengan jarak ±30
cm
Metode Pengujian DCP dan CP
Aplikasi DCP :
• Mendapatkan nilai CBR perencanaan jalan raya
• Mendapatkan Daya Dukung Tanah dasar (DDT)
Aplikasi CP :
• Menentukan tebal perkerasan jalan yang
direncanakan
• Menilai kekuatan tanah dasar
• Mengetahui perubahan kadar air yang mungkin
terjadi setelah perkerasaan selesai dibuat
Direct Shear Test
 Bertujuan mendapatkan parameter kuat geser tanah yang
diperlukan untuk menghitung daya dukung dan tegangan
tanah.
Direct Shear Test
Peralatan :
• Alat pengukur untuk menentukan beban vertikal
• Alat pengukur untuk menentukan tegangan geser horizantal
• Beban untuk memberikan tekanan normal
• Trimming ring
• Stop watch
• Pisau pemotong
• Grease/vaseline
• Timbangan kapasitas 1 kg dengan ketelitian 0.5 gr
• Timbangan kapasitas 200 gr dengan ketelitian 0.01 gr
• Kertas hisap
• Oven listrik
• Gergaji kawat
Direct Shear Test
Prosedur :
• Timbang tanah didalam cincin cetak
• Lumuri minyak bagian dalam kotak geser
• Ukur diameter dan tebal sampel tanah
• Masukan batu pori bergigi ke dalam kotak geser
• Diatas sampel tanah diberi lagi kertas hisap, kemudian pasang batu pori bergigi.
• Letakkan beban pada pelat pembebanan
• Letakan alat pengukur yang semestinya
• Berikan beban normal sesuai dengan beban yang diperlukan
• Diamkan beban uji sampai konsolidasi selesai
• Hitung t50 untuk menentuka kecepatan geseranambil sampel tanah tadi untuk
diselidiki kadar airnya
• Untuk benda uji kedua berikan beban normal dua kali beban normal
sebelumnya, bend uji tiga sebanyak dua kali beban normal pertama
Direct Shear Test
Aplikasi :
Digunakan untuk perhitungan perhitungan pondasi
konstruksi
Sand Cone Test
 Pengujian untuk menentukan kepadatan tanah, untuk
mengevaluasi hasil pekerjaan lapangan (Degree of
Compaction), adalah perbandingan d lapangan dan d
hasil uji laboratorium. Syaratnya adalah D
Terdapat 3 perhitungan :
Berat isi tanah 
Berat isi kering 
Derajat kepadatan lapangan  D
Sand Cone Test
Peralatan :
• Satu set alat sand cone test
• Timbangan
• Pahat
• Mistar
• Palu
• Ember
• Plat kaca
• Dan peralatan untuk test kadar air
• Dan pasir Ottawa yang memiliki sifat bersih kering dan mudah
bergerak
Sand Cone Test
Prosedur Laboratorium :
• Timbang berat alat sand cone test lengkap
• Kemudian letakan alat sand cone lengkap diatas plat kaca
dengan posisi corong kerucut pada bagian bawah, lalu buka
kran pada corong untuk mengalirkan pasir Ottawa mengisi
corong kerucut hingga penuh
• Setelah corong kerucut penuh, timbang kembali alat sand
cone test dengan sisa pasir didalam botol transparan
Sand Cone Test
Prosedur Lapangan :
• Menentukan titik lokasi
• Kemudian ratakan permukaan tanah yang akan diuji, letakan plat dasar pada permukaan
tanah tersebut. Agar plat tidak mudah bergeser, pakukan keempat sisi plat dasar terebut
• Gali lubang dengan diameter sesuai diameter lubang pada plat dasar dan dengan
kedalaman 10-20 cm. tanah galian ditimbang
• Setelah lubang sesuai digali, timbang alat sand cone yang terisi pasir Ottawa lengkap
dengan corong kerucutnya, kemudian letakkan dengan posisi corong kerucut dibagian
bawah dan menempel pada lubang plat dasar
 Buka kran pada corong kerucut untuk mengalirkan pasir mengisi lubang dan corong
kerucut sampai penuh
 Setelah lubang dan corong kerucut terisi penuh, angkat alat sand cone test lalu timbang
kembali dengan sisa pasir didalam botol transparan
 Kemudian bersihkan pasir Ottawa yang tertinggal dilubang, timbun kembali lubang
dengan tanah galian yang sebelumnya sudah ditimbang beratnya
 Ambil sampel bekas tanah galian untuk ditest kadar airnya
Sand Cone Test
Aplikasi :
Mengecek berat isi kering atau derajat kepadatan suatu lokasi
pembangunan.
Unconfined Compression Test
 Tujuan dari UCT ialah untuk menentukan besarnya
kekuatan tekan bebas (Qu) sampel tanah yang bersifat
kohesif dalam keadaan asli maupun buatan (remoulded).
 Untuk menentukan klasifikasi suatu tanah, apakah lunak,
kenyal, dan sebagainya, dipakailah nilai Qu. Nilai Qu juga
dapat menentukan nilai sensivitasnya (st)
 Qu= axial load/area
 st = Qu undisturbed/Qu remolded
Unconfined Compression Test
Peralatan :
• Alat uji kompresi
• Alat untuk mengeluarkan contoh tanah
• Cetakan benda uji
• Timbangan
• Arloji
Unconfined Compression Test
Prosedur :
• Keluarkan benda uji dari dalam tabung
• Masukkan benda uji ke dalam cetakan kemudian ratakan permukaannya
• Keluarkan benda uji
• Timbang benda uji
• Lakukan pengujian
• Catat pembebanan setiap regangan 0.50%, 1.0%, dst
• Lakukan pembebanan hinga benda uji mengalami keruntuhan atau regangan mencapai
maksimum 20%
• Gambar bidang keruntuhan pada benda uji
• Hitung dengan rumus:
• besar regangan aksial
• luas penampakan benda uji rata-rata
• beban aksial
• tegangan
Unconfined Compression Test
Aplikasi :
Pemeriksaan kuat tekan bebas pada suatu lahan konstruksi,
yang dilakukan pada tanah asli atau tanah buatan.
CBR Laboratorium
Pemeriksaan ini dimaksud untuk menentukan CBR
(California Bearing Ratio) tanah yang dipadatkan di
laboratorium pada kadar air tertentu.
CBR Laboratorium
Peralatan
• Mesin penetrasi
• Alat penumbuk standar
• Cetakan logam berbentuk silinder
• Gelas ukur
• Pisau perata
• Palu karet
• Talam, alat pengaduk, cawan, dan sendok
• Saringan no. 4
• Proving ring
• Timbangan kapasitas 25kg
• Timbangan kapasitas 311 gr
• Oven
• Keping beban
CBR Laboratorium
Prosedur :
• Benda uji diberi air hingga mencapai kadar air optimum
• Cetakan dan alasnya ditimbang
• Masukan benda uji kedalam cetakan
• Buka leher sambungan dan ratakan tanah dengan alat perata
• Cetakan dibalik dan piringan pemisah dikeluarkan
• Rendam benda uji beserta cetakannya selama 24 jm letakan keping
pemberat diatas permukaan benda uji
• Atur jarak penetrasinya
• Pembebanan dilakukan dengan memutar engkol secara konstan
• Pembacaan arloji pembebanan
• Setelah pebacaan, keluarkan benda uji dan ambil bagian atas, tengah dan
bawah untuk diperiksa kadar airnya.
CBR Laboratorium
Aplikasi
• Umumnya digunakan untuk memperoleh nilai CBR dan
untuk perencanaan tebal perkerasan jalan yang lapisan
tanah dasarnya tidak akan dipadatkan lagi
• Untuk klasifikasi tanah dasar
Triaxial Test

Triaxial
  test merupakan uji kuat geser tanah . Triaxial test
bertujuan untuk mengetahui parameter kuat geser tanah
yaitu kohesi (c) dan sudut geser dalam tanah ()

Dimana :
= tegangan geser
c= kohesi
= tegangan normal
= sudut geser dalam
= tegangan air pori
Triaxial Test
Triaxial test dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
• UU Test (unconsolidated undrained test)
Selama percobaan berlangsung, saluran drainase ditutup
dan benda uji tidak dibiarkan terkonsolidasi
• CU Test (consolidated undrained test)
Selama percobaan berlangsung, saluran drainase ditutup
dan benda uji dibiarkan terkonsolidasi
• CD Test (consolidated drained test)
Selama percobaan berlangsung, saluran drainase dibuka
dan benda uji dibiarkan terkonsolidasi
Triaxial Test
Peralatan
• Satu unit triaxial test
• Tabung reservoir
• Proving ring
• Dial bacaan regangan dan tegangan
• Membran karet
• Batu pori
• Tabung air untuk cell pressure dan back pressure
• Cetakan dan extruder
• Penggaris
Triaxial Test
Prosedur :
• Sampel tanah diletakan pada batu pori secara vertikal diatas dasar
tabung reservoir dengan penutup diatasnya, kemudian ditutup
seluruhnya dengan penutup
• Bagian atas tabung reservoir yang dipasang pada tempatnya dan dikunci
dengan skrup pengunci. Pastikan pemberi tegangan vertikalnya
mengenai batu pori yang diletakan diatas sempel. Sel diisi dengan air
dan tekanannya dinaikan sampai harga yang diperlukan. Tegangan sel
yang ditutup, hal ini dibiarkan bekerja selama percobaan berlangsung
• Pengukuran kekuatan geser dilakukan dengan memberikan tegangan
vertical yakni memberi cell pressure dari tagki air dengan bantuan
pompa. Pembacaan dial tegangan geser dilakukan setiap kenaikan 50
pada dial regangan
• Pembacaan dihentikan jika regangan mencapai 20%
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai