Anda di halaman 1dari 18

PRINSIP DAN KODE ETIK

DALAM BISNIS
PENGERTIAN PROFESI

– Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa:


“Profesi yaitu bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlihan tertentu.”
“Profesional yaitu sesuatu yang bersangkutan dengan profesi, yang memerlukan kepandaian khusus
untuk menjalankannya, dan mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya.”
“Profesionalisme merupakan ciri suatu profesi atau orang yang profesional.”
– Menurut Kanter (2001):
“Profesi adalah pekerjaan dari kelompok terbatas orang-orang yang memiliki keahlihan khusus yang
diperolehnya melalui training atau pengalaman lain.
– Menurut Prof. Dr. Widjojo Nitisastro:
Karyanya berarti hasil karya (hasil pekerjaan) dari seseorang profesional.
Kaidah berarti pedoman, aturan, norma, asas.
ciri-ciri
1. Profesi adalah suatu pekerjaan mulia.
2. Untuk menekuni profesi diperlukan pengetahuan, keahlihan, dan keterampilan tinggi.
3. Pengetahuan, keahliahan, dan keteampilan diperoleh melalui pendidikan formal, pelatiahan dan
praktik/ pengalaman langsung,
4. Memerlukan komitmen moral (kode etik) yang ketat.
5. Profesi ini berdampak luas bagi kepentingan masyarakat umum.
6. Profesi ini mampu memberikan penghasilan bagi penyadang profesi untuk hidup layak.
7. Ada organisasi profesi sebagai wadah untuk bertukar pikiran, mengembangkan,
menyempurnakan, menegakkan dan mengawasi pelaksanaan kode etik dintara anggota profesi
tersebut.
8. Ada izin dari pemerintah untuk menekuni profesi ini.
BISNIS SEBAGAI PROFESI

Bisnis adalah suatu profesi dan para pelaku bisnis dituntut untuk bekerja secara profesional. Bisnis
dapat dianggap sebagai profesi karena telah sesuai dengan defenisi dan ciri-ciri suatu profesi, yaitu:
– Profesi adalah pekerjaan dan didalam bisnis terdapat banyak jenis pekerjaan
– Sebagian besar jenis pekerjaan didalam perusahaan-terutama yang dilaksanakan oleh jajaran
manajemen-menuntut pengetahuan dan keterampilan tinggi, baik melalui pendidikan formal maupun
berbagai
– Profesi menuntut penerapan kaidah moral/etika yang sangat ketat
– Tuntutan kaidah moral yang tinggi menjadi keharusan dalam bisnis karena pengalaman membuktikan
bahwa perilaku para pelaku bisnis menentukan kinerja perusahaan yang akan berpengaruh besar bagi
kehidupan ekonomi masyarakat dan negara baik secara positif maupun secara negatif. 
PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS

menurut Caux Round Table (dalam Alois A. Nugroho, 2011)


– Tanggung Jawab Bisnis: dari Shareholders ke Stakeholders.
– Dampak Ekonomis dan Sosial dari Bisnis: Menuju Inovasi, Keadilan dan
Komunitas Dunia.
– Perilaku Bisnis: dari Hukum yang Tersurat ke Semangat Saling Percaya.
– Sikap Menghormati Aturan.
– Dukungan bagi Perdagangan Multilateral.
– Sikap Hormat bagi Lingkungan Alam.

Menurut Sonny Keraf (1998).
Setidaknya ada lima prinsip etika bisnis yang dapat dijadikan titik tolak
pedoman perilaku dalam menjalankan praktik bisnis, yaitu:

– Prinsip Otonomi
– Prinsip Kejujuran
– Prinsip Keadilan
– Prinsip Saling Menguntungkan
– Prinsip Integritas Moral
ETIKA LINGKUNGAN HIDUP
Isu Lingkungan Hidup

– Secara deontologis
– Secara teologis
– Secara teonomis
Sebagaimana dikatakan oleh Bertens (2001),
pertumbuhan ekonomi global saat ini telah
memunculkan enam persoalan lingkungan
hidup, yaitu:
.

– akumulasi bahan beracun


– efek rumah kaca
– perusakan lapisan ozon
– hujan asam

PARADIGMA ETIKA LINGKUNGAN

– Etika kepentingan generasi mendatang


– Etika lingkungan biosentris
– Etika ekosistem (ecosystem)
KODE ETIK DI TEMPAT KERJA

Kode Etik Sumber Daya Manusia (Human Resource)


Di lihat dari sejarah perkembangannya,A.M.lilik agung(2017)
– Peran administrative
– Peran kontribusi
– Peran agen perubahan
– Peran mitra strategis.
Dimensi kode etik supaya suatu
kode etik di patuhi
– Kode etik formal
– Komite etika
– Sistem komunikasi etika
– Pejabat etika
– Program pelatihan etika
– Proses penetapan disiplin
Hak-hak karyawan menurut sonny(1998)
yang harus di perhatikan antara lain:

– Hak atas pekerjaan yang layak


– Hak atas upah yang adil
– Hak untuk berserikat dan berkumpul
– Hak atas pelindung keamanan dan kesehatan
– Hak untuk diproses hukum secara sah
– Hak untuk diperlakukan secara sama
– Hak atas rahasia pribadi
– Hak atas kebebasan suara hati
Kode Etik Pemasaran

Fungsi pemasaran di dalam perusahan


memegang peranan yang sangat penting
dalam menentukan bagi kelangsungan hidup
perusahanan karena menjadi ujung tombak
perusahaan yang bersentuhan langsung
dengan pelanggan di luar perusahaan.
Kode Etik  Akuntansi

Karyawan yang berada dibawah departemen akuntasi yang


memenuhi syarat yang di perlukan sebagai akuntan,sering
disebut sebagai akuntan manejemen.Tugas utama akuntan
manejemen adalah merancang dan memelihara system
infoprmasi akuntansi agar departemen akuntansi mampu
menghasilkan dua jenis laporan akuntansi yaitu (1). Laporan
keuangan (financial statements) sebagai alat
pertanggungjawaban manejemen kepada pihak-pihak diluar,
manejemen; (2) Laporan manejemen untuk kepentingan
manejemen dalam rangka melaksanakan fungsi perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, dan proses keputusan manejemen.
Kode Etik Keuangan

– Fungsi pokok akuntansi antara lain menghasilkan laporan


keuangan (neraca, perhitungan laba-rugi, laporan perubahan
ekuitas danlaporan arus kas),
– sedangkan fungsi keuangan adalah mengelola arus kas (kas
masuk dan kas keluar) termasuk menetapkan struktur
permodalan dan mencari sumber-sumber jenis pembiayaan
baik untuk membiayai kegiatan operasi maupun untuk
rencana investasi.
Kode Etik Teknologi Informasi
association of computing machinery ( ACM)

Keharusan umum untuk anggota ACM mencakup kontribusi


bagi masyarakat dan kesejahteraan umat manusia,menghindari
kerugian orang lain, bertindak jujur dan dapat dipercaya, adil
dan tidak ada diskriminasi, menghormati hak kekayaan,
termasuk hak cipta dan hak paten, memberikan penghargaan
yang pantas bagi hakkekayaan intelektual, menghormati privasi
orang lain dan menghargai kerahasiaan.
Kode Etik Fungsi Lainnya

Organisasi perusahaan adalah suatu sistem. Ciri pokok suatu sistem adalah
bahwa setiap elemen dalam suatu perusahaan akan berinteraksi satu
dengan yang lainnya yang akan memengaruhi perusahaan secara
keseluruhan. Komunikasi yang tidak efektif antar orang di dalam satu
bagian, atau komunikasi yang tidak kondusif antar bagian di dalam suatu
perusahaan bisa menimbulkan suasana dan budaya perssusahaan yang
tidak kondusif. Oleh karena itu, semua karyawan pada semua fungsi di
suatu perusahaan harus selalu bersikap profesional. Ketaatan dalam
mematuhi kode etik yang telah ditetapkan oleh perusahaan akan
menentukan kualitas SDM dalam perusahaan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai