Anda di halaman 1dari 30

PERTEMUAN KE 3

KODE ETIK AKUNTAN

Kelompok 3:

 Azkia
 Kholafatun nafisah
 Putri Elisabet
 Yuliana
Pengantar
Etika profesional bagi praktek akuntan di Indonesia
berkembang dengan cepat, dengan tumbuhnya entitas yang
wajib membuat akuntanbilitas dan integritas terhadap audit
keuangan kepada masyarakat, hal ini harus dibarengi dengan
adanya etika pfofesional bagi para pelaksananya. Sehingga
kualitas laporan yang disajikan benar-benar dapat dipahami
dan dilaksanakan dengan adanya kesamaan bagi seluruh
akuntan.
Etika profesi akuntansi yaitu suatu ilmu yang membahas
perilaku atau perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang
dapat memahami oleh pikiran manusia terhadap pekerjaan
yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu
pengetahuan khusus sebagai akuntan.
Etika Teleologi
Teologi berasal dari kata yunani, telos = tujuan, yang berarti mengukur baik buruknya suatu
tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang
ditimbulkan oleh tindakan itu.

Dua aliran etika etiologi

-Egoisme Etis
Egoisme etis adalah tindakan yang dilandasi oleh kepentingan diri sendiri (self-interst). Jadi yang
membedakan tindakan berkutat diri (egoisme psikologis) dengan tindakan untuk kepentingan diri
(egoisme etis) adalah pada akibatnya terhadap orang lain.

-Utilitarianisme
Utilitarianisme adalah teori etika normatif yang menentukan bahwa kebaikan adalah tindakan
yang memaksimalkan kebahagiaan dan kesejahteraan bagi semua individu terdampak.
Etika sebagai salah satu unsur utama dari profesi sebagai landasan bagi Akuntan dalam
menjalankan kegiatan profesional. Akuntan memiliki tanggung jawab untuk bertindak sesuai
dengan kepentingan publik. Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK) sebagai pembina
profesi Akuntan yang menaungi organisasi profesi Kode Etik tersebut
perlu dimutakhirkan dengan perkembangan saat ini dan ketentuan kode etik yang berlaku
secara internasional.
PRINSIP-PRINSIP ETIKA
Prinsip-prinsip yang membentuk kode perilaku profesi sudah
-
ditentukan dan dipegang teguh oleh profesi tersebut. Sebagai
contoh terdapat prisip-prinsip kode etik menurut lembaga-
lembaga yang mengaturnya, antara lain;
•Menurut IFAC (The Inrernational Federation of Accountants)
Menurut The Inrernational Federation of Accountants, seorang
profesi dituntut memiliki berbagai sikap seperti :
1. Integritas, -
2. Objektivitas,
3. Kompetensi profesional dan Kesungguhan,
4. Kerahasiaan,
5. Perilaku Profesional,
Menurut AICPA (American Institute of Certified Public
Accountants)
Menurut American Institute of Certified Public
Accountants, seorang profesi dituntut memiliki berbagai
sikap seperti:
1. Tanggung Jawab,
2. Kepentingan Umum
3. Integritas
4. Objektivitas dan Independensi,
5. Due Care,
6. Sifat dan Cakapan Layanan,
-
Menurut IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia)
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia, seorang profesi
dituntut memiliki berbagai sifat seperti :
1. Tanggung Jawab
2. Kepentingan Publik
3. Integritas
4. Objektivitas
5. Kompetensi dan kehati-hatian
6. Kerahasiaan
7. Perilaku Profesional
8. Prinsip Etika Profesi
menurut Arens
1.Tanggung jawab
2.Kepentingan Publik
3.Integritas
4.Obyektivitas dan independensi
5.Keseksamaan
6.Ruang Lingkup dan Sifat Jasa
Prinsip –prinsip Etika

-Keindahan

-Persamaan

-Kebaikan

-Keadilan

-Kebebasan

-Kebenaran
⁕ Kepercayaan (trustworthiness) mencakup kejujuran, integritas, realibilitas, dan loyalitas.
⁕ Penghargaan (respect) mencakup gagasan seperti kesopanan (civility), kesopansantunan (courtesy),
harga diri, toleransi, dan penerimaan.
⁕ Pertanggungjawaban (responsibility) berarti bertanggung jawab atas tindakan seseorang serta
melakukan pengendalian diri.
⁕ Kesepadanan (fairness) dan keadilan mencakup isu-isu tentang kesejajaran, sikap tidak memihak,
proposionalitas, keterbukaan, serta perlindungan hukum.
⁕ Perhatian (caring) berarti secara sungguh-sungguh memperhatikan kesejahteraan sesamanya termasuk
di dalamnya adalah tindakan yang selalu memperhatikan kepentingan sesama serta menunjukkan
perbuatan baik.
⁕ Kewarganegaraan (citizenship) termasuk di dalamnya adalah kepatuhan pada undang-undang serta
melaksanakan kewajiban sebagai warga negara agar proses dalam masyarakat berjalan dengan baik. 
Perilaku etika dalam profesi akuntansi

Akuntansi sebagai profesi dan peran akuntansi

Kepentingan utama profesi akuntan adalah untuk membuat pemakai jasa akuntan paham bahwa jasa
akuntan dilakukan dengan tingkat prestasi tertinggi sesuai dengan persyaratan etika yang diperlukan
untuk mencapai tingkat prestasi tersebut. Dan semua anggota mengikat dirinya untuk menghormati
kepercayaan publik. Atas kepercayaan yang diberikan publik kepadanya, anggota harus secara terus
menerus menunjukkan dedikasi mereka untuk mencapai profesionalisme yang tinggi.
Peran Akuntan Profesional

Akuntan adalah penasihat bisnis independen. Akuntan dapat menawarkan berbagai layanan.
Akuntan dapat didaftarkan auditor, dapat mengatur sistem akuntan klien, bisa menjadi
penasihat pada perencanaan pajak, atau detektor penipuan dan penggelapan, dapat melakukan
penganggaran dan analisis laporan keuangan, menyarankan klien pada keputusan pembiayaan,
memberikan pengetahuan khusus dan dapat membantu menjaga etika lingkungan.
EKSPEKTASI PUBLIK

Masyarakat umumnya mempersepsikan akuntan


sebagai orang yang profesional dibidang akuntansi. Ini
berarti bahwa mereka mempunyai suatu kepandaian
yang lebih dibandingkan dengan orang awam.
Nilai nilai etika

Integritas
Inovasi
setiap tindakan dan kata-
pelaku profesi mampu
kata pelaku profesi
memberi nilai tambah pada
menunjukkan sikap
pelanggan dan proses kerja
transparansi, kejujuran dan
dengan metode baruhesis
konsisten

Simplisitas
pelaku profesi mampu
Kerjasama
memberikan solusi pada
mempunyai kemampuan
setiap masalah yang timbul,
untuk bekerja sendiri
dan masalah yang komplek
maupun tim
menjadi lebih sederhana.
Teknik akuntan adalah aturan-aturan
khusus yang duturunkan dari prinsip
akuntan yang menerangkan transaksi
dan kejadian tertentu yang dihadapi
oleh entitas akuntansi tersebut.
Perilaku Etika dalam Pemberian Jasa Akuntansi Publik

Setiap akuntan publik sebagai bagian anggota Institut Akuntan Indonesia maupun staff profesional (baik
yang anggota IAPI maupun yang bukan anggota IAPI) yang bekerja pada satu Kantor Akuntan Publik
(KAP) harus menerapkan Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik atau sekarang disebut sebagai
Kode Etik Profesi Akuntan Publik dalam melaksanakan tugasnya sebagai pemberi jasa. Kode Etik Ikatan
Akuntan Indonesia dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi seluruh anggota, baik yang berpraktik
sebgaai akuntan publik, bekerja di lingkungan dunia usaha, pada instansi pemerintah, maupun di
lingkungan dunia pendidikan dalam pemenuhan tanggung jawab profesionalnya.
KODE ETIK AKUNTANSI INDONESIA

Kode etik merupakan sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara
tegas menyatakan hal yang benar/baik dan yang tidak benar/tidak baik. Kode etik
diusahakan untuk mengatur tingkah laku moral suatu kelompok khusus dalam
masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan akan dipegang
teguh oleh seluruh anggota kelompok tertentu
Kode etik akuntansi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan
perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan
sehari-hari dalam profesi akuntansi
Sasaran pokok dari kode etik yaitu:
(1)kode etik bermaksud melindungi masyarakat dari
kemungkinan dirugikan oleh
kelalaian baik secara disengaja ataupun tidak disengaja dari
kaum profesional,
(2)kode etik bertujuan melindungi keseluruhan profesi
tersebut dari perilaku buruk orang-orang yang mengaku diri
profesional.
Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia terdiri dari:

1.Prinsip Etika, memberikan kerangka dasar bagi Aturan Etika, yang mengatur pelaksanaan pemberi jasa
profesional oleh anggota. Prinsip Etika disahkan oleh Kongres dan berlaku bagi seluruh anggota.
2.Aturan Etika, disahkan oleh Rapat Anggota Himpunan dan hanya mengikat anggota Himpunan yang
bersangkutan.
3.Interprestasi Aturan Etika, merupakan interprestasi yang dikeluarkan oleh Badan yang dibentuk oleh
Himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihak-pihak berkepentingan lainnya,
sebagai panduan dalam penerapan Aturan Etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan
penerapannya
Kode perilaku profesional dapat dikatakan sebagai pedoman
umum yang mengikat dan mengatur setiap anggota serta
sebagai pengikat suatu anggota untuk bertindak. Kode
perilaku profesional diperlukan untuk menjaga kepercayaan
masyarakat atas kualitas pelayanan yang diberikan oleh
profesi. Kode perilaku profesi terdiri dari prinsip-prinsip,
peraturan etika,
interprestasi atas aturan etika dan kaidah etika .

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo


, and includes icons by Flaticon, and infographics & images by
Freepik
beberapa alasan mengapa kode etik perlu untuk di buat. Beberapa alasan tersebut adalah:

-Kode etik merupakan suatu cara untuk memperbaiki iklim organisasional sehingga individu –
individu dapat berperilaku secara etis.
-Kontroletis di perlukan karena system legal dan pasar tidak cukup mampu mengarahkan
perilaku oragnisasi untuk mempertimbangkan dampak moral dalam setiap keputusan
bisnis.
-Perusahaan memerlukan kode etik untuk menentukan status bisnis sebagai sebuah profesi,dimana
kode etik merupakan salah satu penandanya.
-Kode etik dapat juga di pandang sebagi upaya menginstitusionalisasikan moral dan nilai- nilai
pendiri perusahaan,sehingga kode etik tersebut menjadi bagian dari budaya perusahaan dan
membantu sosialisasi individu baru dalam memasuki budaya tersebut.
-Kode etik merupakan sebuah pesan.
Etika profesi akuntan di Indonesia diatur dalam Kode Etik Akuntan Indonesia. Kode etik
ini mengikat para anggota Ikatan Akuntan Indonesia dan dapat dipergunakan oleh seluruh
-
akuntan di Indonesia.
Penegakkan kode etik di Indonesia diawasi oleh:
• Kantor Akuntan Publik
• Unit Peer-Review Kompartemen Akuntan Publik- IAI
• Badan Pengawas Profesi Kompartemen Akuntan Publik-IAI
• Dewan Pertimbangan Profesi IAI
• Departemen Keuangan RI
• BPKP
• Anggota dan Pimpinan KAP
RUU Kode Etik Akuntansi Indonesia

Departemen Keuangan RI melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) no. 17 tahun 2008 bertindak
mengawasi kegiatan akuntan publik, khusunya mengatur kode etik. Peraturan ini mewajibkan
akuntan dalam melaksanakan tugas selalu berdasarkan pada SPAP (Standar Profesi Akuntansi
Publik) beserta kode etiknya sesuai standar internasional. Misalkan standar dalam auditing
menggunakan International Auditing Standard.

-
UU tersebut tercantum juga dibahas mengenai kode etik profesi akuntan. Dimana penjelasan secara
teknisnya mengenai Akuntan publik pada umumnya dijelaskan di peraturan pelaksana yaitu
peraturan Permen nomor 84 tahun 2012 tentang komite profesi akuntan publik. Permen ini
fungsinya untuk menjelaskan dan mendukung UU nomor 5 tahun 2011 tentang akuntan publik.

Penjelasan singkat mengenai IFRS, International Accounting Standards, yang lebih dikenal sebagai
International Financial Reporting Standards (IFRS), merupakan standar tunggal pelaporan
akuntansi yang memberikan penekanan pada penilaian (revaluation) profesional dengan disclosures
yang jelas dan transparan mengenai substansi ekonomis transaksi, penjelasan hingga mencapai
kesimpulan tertentu.
Kode Etik Akuntan Indonesia disusun bersama oleh tiga asosiasi profesi akuntansi di
Indonesia yaitu:
1. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI),
2.Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), dan
3. Institut Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI)

yang didukung oleh Pusat


Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK) Kementerian Keuangan.
Kode Etik Akuntan Indonesia diterbitkan secara paralel oleh IAI dan IAMI, serta oleh
IAPI dengan nama Kode Etik Profesi Akuntan Publik.
Kode Etik Akuntan lndonesia merupakan adopsi dari Handbook of the Code ot Ethics for
Professional Accountant 2018 Edition yang dikeluarkan oleh lntemational Ethics Standards
Board for Accountants of The lntemational Federation of Accountants (IESBA-IFAC). tujuan agar
terjadi sinergi antar organisasi profesi akuntan dan menciptakan
keseragaman ketentuan etika bagi seluruh akuntan di lndonesia.
Kode Etik Akuntan lndonesia diharapkan akan meningkatkan kepercayaan masyarakat
kepada Akuntan serta meningkatkan kontribusi Akuntan bagi kepentingan masyarakat dan
negara serta penggerak pertumbuhan perekonomian di lndonesia.
Dalam melakukan setiap pekerjaan, tentunya kita harus memiliki etika. Tidak terkecuali dalam profesi
akuntansi ini. Seorang akuntan memiliki pedoman kode etik yang berisi landasan dan dasar bagi mereka
untuk dapat menciptakan kepercayaan antara semua pihak yang berkaitan. Contohnya seperti organisasi,
masyarakat, maupun perusahaan.

Kode etik ikatan akuntan Indonesia (IAI) merupakan aturan yang mengatur perilaku etika para akuntan
para akuntan dalam memenuhi tanggung jawab profesionalnya.
CUKUP BAGI KAMI
ATENG BAWA KAYU THANK YOU…

Anda mungkin juga menyukai