Anda di halaman 1dari 137

Sehatkah Buah Hatiku ?

Kelompok 18
Selasa, 22 Agustus 2018
Tutor : dr. Marcella E. Rumawas, MS., Ph.D
Ketua : Halim Angga Mulyono (405170055)
Penulis : Salsabil Inas Labiba (405170209)
Sekertaris : Josephine Alicia Bierhuijs (405170166)
Anggota :
Melani Nugraha (405140036)
Rara Poetri Claudya (405170114)
Siti Fatimah R M (405170116)
Intan Dwi Wahyu F (405170119)
Rayhan Alghifari I S (405170163)
Salma Fikri Raprianti (405170206)
Tannica Pazia (405170225)
Robby Suryajaya H (405170228)
Kasus
Seorang ibu berusia 41 tahun mebawa bayi perempuannya usia 3 bulan
ke puskesmas untuk pemeriksaan dan imunisasi. Riwayat obstetric
P4A1 bayi lahir cukup bulan spontan di bidan dengan berat badan lahir
2300 gram. Saat ini bayi tampak aktif dan menagis kuat, masih
menyusu. Selama hamil ibu melakukan ANC (ante Natal Care) ke bidan
hanya 2 kali karena sering sakit dan mudah merasa lelah. Ia juga tidak
pernah melakukan pemeriksaan USG. Dokter menanyakan ke ibu
apakah bayinya masih diberi ASI eksklusif dan sudah dapet terngkurap
sendiri. Setelah imunisasi, dokter juga memberikan edukasi mengenai
gizi dan tumbuh kembang. Apa yang dapat anda pelajari dari kasus
diatas?
Embriogenesis

Faktor Neonatus Faktor Ibu ANC

Tahapan Pemeriksaan
tumbuh tumbuh Bayi 3 Bulan gizi ASI + MPASI
kembang kembang

Kelainan genetik Refleks Primitif Imunisasi

Posyandu
Learning Issues
1. Menjelaskan embryogenesis
2. Menjelaskan tahapan tumbuh kembang
3. Menjelaskan faktor-faktor tumbuh kembang
4. Menjelaskan ciri-ciri neonates normal
5. Menjelaskan mendeteksi kelainan genetik
6. Menjelaskan imunisasi
7. Menjelaskan gizi yang diperlukan bayi
8. Menjelaskan posyandu
Menjelaskan Embriogenesis
Learning Issue 1
Embriogenesis
Adalah pembentukan suatu embrio;
pengembangan individu baru melalui reproduksi
seksual, yaitu dari zigot.

Tahap-tahap:
1. Fertilisasi/Pembuahan
2. Pembelahan/Cleavage
3. Implantation
4. Differensiasi massa dalam blastokista
5. Perkembangan lanjutan dari cakram mudigah
1. Fertilisasi
Bersetubuh → sperma masuk ke vagina terus ke tuba fallopi →
bertemu sel telur → menerobos masuk zona pelusida dan membran
sel telur → sperma berdegenerasi hingga hanya tersisa nukleus dan
sentriol →nukleus ovum membelah diri menjadi 2 → nukleus
sperma dan nukleus ovum bergabung → fertilisasi selesai zigot
diploid terbentuk
2. Cleavage
3. Implantation
Hari ke 6, blastokista bersarang di selaput lendir
uterus (nidasi/implantasi)
4. Differensiasi massa dalam blastokista
5. Perkembangan lanjutan dari cakram
mudigah
Embriologi Umum
• Gametogenesis
• Ovulasi hingga implantasi (Perkembangan minggu I)
• Cakram mudigah berlapis 2 (Perkembangan minggu II)
• Cakram mudigah berlapis 3 (Perkembangan minggu III)
• Masa mudigah (Perkembangan minggu IV-VIII)
Janin 1 bulan Minggu ke 20 ( 5 bulan)

Minggu ke 16 ( 4 bulan)
TINGKATAN PERKEMBANGAN MANUSIA
PRENATAL
• Zigot: sel tunggal hasil fertilisasi
• Morula: sel bentuk bola kompak (16-32 sel).
• Blastosit/ blastula
• Gastrula
• Embrio: perkembangan sejak minggu ke-2 sampai minggu ke-8.
• Fetus: perkembangan sejak minggu ke-9 sampai lahir.
ZIGOT - MORULA
• Kira-kira 1 hari setelah fertilisasi, zigot membelah secara cepat
(cleavage).
• Hasil cleavage: blastomer.
• Membentuk struktur seperti bola > 16 sel (morula, mirip mulberry).
• Terbentuk lubang dan terisi cairan pada bagian tengah bola
(blastokista).
• Kumpulan sel dalam bola (inner cell mass) akan membentuk
embrioblas, sedangkan outer cell mass akan menjadi trofoblas.
BLASTOSIT/ BLASTULA
• Blastokista menempel pada endometrium (implantasi) pada 1 minggu
kehamilan.
• Trofoblast mensekresikan hormon human Chorionic Gonadotrophin
(hCG), yaitu hormon yang memperkuat implantasi.
• hCG dapat dideteksi pada urin atau darah yang mengindikasikan
kehamilan.
• hCG mulai meningkat pada 4 minggu kehamilan, mencapai puncaknya
pada usia 6 minggu, dan mulai menurun setelah usia 8 minggu.
IMPLANTASI
Pertumbuhan cakram mudigah
• Cakram mudigah yang mula-mula rata dan bundar, jadi memanjang.
Perluasan terutama pada daerah kepala.
• Terjadi invaginasi sel-sel permukaan di garis primitif ke depan dan
lateral hingga minggu ke-4. Garis primitif mulai hilang.
• Embrio berkembang secara sefalokaudal.
• Diferensiasi lapisan germinal pada minggu ke-3 sampai ke-4.
Cakram Mudigah Minggu Ke-1
• Blastokista sebagian terbenam dalam stroma endometrium.
• Trofoblas  sitotrofoblas dan sinsitiotrofoblas
• Mitosis terjadi di sitotrofoblas.
• Embrioblas  lapisan hipoblas dan epiblas.
• Muncul rongga kecil dalam epiblas  rongga amnion. Sel-sel yang dekat epiblas
disebut amnioblas dan bersama sisa epiblas lainnya melapisi rongga amnion.
• Stroma tampak edematus dan sangat vaskular. Kelenjar-kelenjar besar yang
berkelok-kelok mengeluarkan banyak glikogen dan mukus.
Cakram Mudigah Minggu ke-
2
• Kadang-kadang terjadi
perdarahan pada implantasi.
• Terbentuk villi primer.
• Mesoderm ekstraembrional
yang melapisi sitotrofoblas
disebut lempeng korion.
• Tangkai penghubung (tali pusat)
 penghubung mesoderm
ekstraembrional melintasi
rongga khorion.
GASTRULA - EMBRIO
• Selama minggu ke-2 perkembangan embrio, terbentuk amniotic cavity
(rongga amnion) di antara inner cell mass dan lapisan terluar dari
endometrium.
• Inner cell mass terbagi atas 2 lapisan: ektoderm & endoderm.
Ektoderm terletak dekat amniotic cavity, sedangkan endoderm dekat
blastocyst cavity. Dilanjutkan dengan pembentukan lapisan tengah
(mesoderm)  Gastrula (3 primary germ layers)  embrio
Cakram mudigah trilaminer (minggu ketiga)
• Gastrulasi: dimulai dengan pembentukan primitive streak (garis
primitif) pada epiblas.
• Muncul lapisan baru di antara epiblas dan hipoblas. Invaginasi 
mesoderm dan endoderm. Sel-sel yang tetap di epiblas membentuk
ektoderm.
• Semakin banyak sel yang menyusup masuk, mereka menyebar ke arah
lateral dan kepala.
LAPISAN GERMINAL
• Ektoderm : Sel saraf ( Pusat & Tepi)
Sel epidermis, rambut, dan kuku
Epitel sensorik telinga, hidung,mata
Sel pigmen
Kel. Hipofisis, mammae, keringat dan enamel gigi
• Endoderm : Sel epitel usus
Sel pankreas, hati
Sel epitel paru-paru
Sel kelenjar tiroid,paratiroid
Sel kandung kemih
Epitel kavum timpani
Epitel tuba eustachius
• Mesoderm :
1. Chorda dorsalis(mesoderm axial) Induksi neural tube(nucleus pulposus)
2. Somit (mesoderm para-axial)
> Dermatom(segmen kulit, kulit, subcutis)
> Myotom (otot rangka dan otot batang tubuh)
> Sclerotom(vertebra, tulang iga)
3. Nephrotom(mesoderm intermediat) Ginjal, epididimis, duktus deferens
4. Lempeng lateral
>Lapisan parietal(Somatopleura) : dinding batang tubuh dgn plruta dan
peritoneum parietale, sternum, tulang ekstremitas
> Lapisan visceral (viscero/splanchnopleura) : Pleura/peritoneum, dinding usus
Garis primitif dan neurula
Tahapan pembentukan janin
minggu ke-1

Sel telur bertemu dengan 5 juta sel sperma sekaligus


sel2 sperma dan memulai berenang menuju saluran sel
proses pembuahan telur ,tetapi pada akhirnya hanya
1 sel saja yang bisa menembus
indung telur.

Kepala sel
sperma
menerobos
dinding indung
telur
Minggu ke-2 ke-3 ke-4

Pembuahanmembelah jadi Sel telur yang telah EmbrioHCG. Telah


2(setelah 30 jam membelah menjadi terjadi pembentukan
pembuahan)sel telur di ratusan akan menempel otak dan tulang
lubang falopi ke rahim sambil pada dinding rahim belakang serta jantung
membelahmembelah mjd disebut blastosit. dan aorta (urat besar
32(morula)hr ke-12 jumlah sel yang membawa darah
bertambahmembantu ke jantung).
blastocyst terpaut pada
endometrium.
Figure 2. Normal
human
gastrulation. Upper:
Prospective endo- and
mesodermal cells of the
epiblast migrate toward
the primitive streak and
ingress (arrows)
through the primitive
groove to become the
definitive endoderm
and mesoderm. Lower:
Prospective notochordal
cells in the cranial
margin of the Hensen
node will ingress
through the primitive
pit (arrows) during
primitive streak
regression to become
the notochordal
process.
Figure 3.
Formation of the notochord in avian embryos. The notochord is formed
through the addition of cells to its caudal end as the primitive streak
regresses; true cranial growth of the notochord is minimal.
Minggu ke-5 ke-6
Terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm(lapisan
paling atas)membentuk sistem saraf pd
janinotak, tulang belakang, kulit serta
rambut., mesoderm (lapisan
tengah)membentuk organ jantung, buah
pinggang, tulang dan organ reproduktifdan
endoderm (lapisan paling dalam)
membentuk usus, hati, pankreas dan pundi
kencing.

Tuba saraf sepanjang punggung


telah menutup, jantung mulai
berdetak, Sistem pencernaan
dan pernafasan mulai dibentuk,
pucuk-pucuk kecil lengan kaki
pun mulai tampak
Minggu ke-7 ke-8 ke-9

Pucuk lengan
Mulai terbentuk lubang Mulai terbentuk
bahu dan
hidung, bibir, mulut serta telinga bagian luar,
tangan yang
lidah, mata, anggota kaki dan tangan
mungil. Jantung 
tangan serta kaki terus berkembang
bilik kanan dan
walaupun belum berikut jari kaki
bilik kiri
sempurna dan tangan mulai
tampak.
Minggu ke-10 ke-11 ke-12

Bentuk wajah bayi lengkap,


Semua organ Gerakan demi gerakan jari-jari tangan dan kaki
penting yang telah kaki dan tangan terpisah penuh. Usus telah
terbentuk, berada di dalam rongga
pertumbuhan otak perut.
meningkat dengan Mulai terbentuk telinga dan
cepat kelopak mata dan
proses penyempurnaan
seluruh organ tubuh
Minggu ke-13 ke-14 ke-15

Lehernya panjang Tulang dan sumsum tulang di


Pada akhir trimester pertama, dan kuat. Rambut halus dalam sistem kerangka terus
plasenta berkembang (menyediakan tumbuh di seluruh berkembang. Kulit bayi masih
oksigen , nutrisi dan pembuangan tubuh dan melindungi sangat tipis sehingga
sampah bayi). Kelopak mata bayi kulit. Kelenjar prostat pembuluh darahnya
merapat ( melindungi mata yang bayi laki-laki kelihatan.
sedang berkembang). berkembang dan
Kepala bayi membesar dengan lebih ovarium turun dari Bayi sudah mampu
cepat rongga perut menuju menggenggam tangannya
panggul. dan mengisap ibu jari.
Kelopak matanya masih
tertutup
Minggu ke-16 ke-17 ke-18

Telah terbentuk Lapisan lemak cokelat


butuh nutrisi dari mulai
plasenta, punya berkembang( menjaga
tulang yang kuat dan suhu tubuh bayi setelah Mendengar dan mengetahui
mulai bisa lahir.) cahaya.
mendengar suara, , rambut, kening, bulu
system peredaran mata, garis kulit pada
darah terbentuk dan ujung jari, sidik jari
berfungsi. mulai terbentuk
Minggu ke-19 ke-20 ke-21 ke-22 ke-23

• Ke-19 Tubuh diselimuti vernix caseosa, ( lapisan lilin yang melindungi kulit
dari luka). Otak mencapai jutaan saraf motorik membuat gerakan sadar
• Ke-20 Dibawah lapisan vernix, kulit bayi mulai membuat lapisan dermis,
epidermis dan subcutaneous. Kuku, pigmen kulit, penyempurnaan paru-paru
dan system pernafasan di mulai.
• K-21 Usus berkembang mampu menyerap atau menelan gula dari cairan
lalu dilanjutkan melalui sistem pencernaan menuju usus besar. Gerakan
bayi semakin pelan karena beratnya sudah 340 gram dan panjangnya 20 cm
• Ke-22Perbandingan kepala dan tubuh semakin proporsional
• Ke-23 Ia memiliki kebiasaaan "berolahraga", menggerakkan otot jari-jari
tangan dan kaki, lengan dan kaki secara teratur.
Tangan dan kaki bayi telah terbentuk dengan sempurna, jari juga
terbentuk sempurna.
Minggu ke-24 ke-25 ke-26 ke-27 ke-28
Ke-25 Ke-27
Bayi cegukan, tulang bayi Minggu pertama trimester ketiga,
semakin mengeras , saluran paru-paru, hati dan sistem kekebalan
darah di paru-paru bayi tubuh masih harus dimatangkan.
semakin berkembang, garis Indra perasa mulai terbentukdan
Ke-24 disekitar mulut bayi sudah pandai mengisap ibu jari dan
Paru-paru berfungsi, bagian hidung menelan air ketuban yang
surfaktan bayi (nostrils) sudah mulai mengelilinginya.
(menjaga kantung berfungsi.
udara tetap
mengembang)dan
kulit mulai menebal
Ke-28
Otak,lemak dan rambut
Ke-26 bayi semakin berkembang
Retina matanya telah mulai dan meluas.
terbentuk. Aktifitas otaknya Matanya sudah mulai bisa.
yang berkaitan dengan Kepalanya sudah mengarah
pendengarannya dan ke bawah.
pengelihatannya sudah
berfungsi
Minggu ke-29 ke-30 ke-31 ke-32
Ke-30
Bayi mulai menggerak-
gerakan dan
memproduksi air mata.

Ke-31 Ke-32
Perkembangan fisik bayi Jari tangan dan kaki telah tumbuh
Kelenjar adrenalin bayi sudah mulai sempurna, begitu pula dengan bulu mata,
androgen dan melambat,tetapi alis dan rambut di kepala bayi yang semakin
estrogenhormon otaknya berkembang jelas. Lanugo(Bulu halus dapat menutupi
prolaktin di dalam tubuh dengan pesat. Lapisan pundak, punggung, dahi, dan pelipis)mulai
ibu kolostrum (air lemak akan semakin rontok tetapi sebagian masih ada di bahu
susu yang pertama kali bertambah dibawah dan punggung saat dilahirkan.
keluar saat menyusui). jaringan kulitnya. Tulang Kulit bayi semakin merah, kelopak mata
Postur dari bayi sudah mulai memadat dengan terbuka dan system pendengaran telah
semakin sempurna zat-zat penting (kalsium, terbentuk dengan sempurna. Kuku sudah
sebagai seorang zat besi, fosfor.) lengkap dan sempurna. Rambut semakin
manusia banyak dan panjang. Bayi sudah mulai bisa
bermimpi, .
Minggu ke-33 ke-34 ke-35
Ke-35
Pendengaran, lemak
tubuh, testis(jika laki2)
bayi sudah sempurna.
Semakin membesar dan
memenuhi rahim bunda.

Ke-34
Ke-33
Bayi berada di pintu
Telah memiliki bentuk wajah yang
rahim dan tubuh
menyerupai orang , otak bayi sudah bisa
bunda mengirimkan
berkoordinasi (menghisap jempolnya
antibodi melalui
dan sudah bisa menelan), tulang bayi
darah
sudah semakin mengeras tetapi otot-
otot bayi belum benar-benar bersatu.
Bayi sudah bisa mengambil nafas di
dalam air. Apabila bayinya laki-laki maka
testis bayi sudah mulai turun dari perut
menuju skrotum.
Minggu ke-36 ke-37 ke-38 s/d ke-40
Ke-37
Kepala bayi turun ke ruang
pelvik. Bentuk bayi semakin
membulat dan kulitnya menjadi
merah jambu

Ke-36
Kulit bayi semakin halus.
Lapisan lemak di bagian lengan
dan betis. Ginjal dan paru2 dari
bayi sudah bekerja dengan baik
dan livernya pun telah
memproduksi kotoran.
Proses pembentukan telah berakhir dan bayi
siap dilahirkan.
Menjelaskan Tahapan Tumbuh
Kembang
Learning Issue 2
Tahap Tumbuh Kembang 0 – 12 bulan
(SDDTK, KEMENKES 2013)

0 – 3 Bulan 3-6 Bulan


Mengangkat kepala 45 derajat Berbalik dari telungkup ke telentang

Menggerakan kepala dari kira/ Mengangkat kepala setinggi 90 derajat


kanan ke tengah
Menggenggam pensil
Melihat/ menatap wajah
Meraih benda yang ada dalam jangkauan
Mengoceh spontan/ bereaksi Memegang tangan sendiri
dengan mengoceh
Berusaha memperluas pandangan
Tertawa keras
Mengarahkan matanya pada benda-benda
Terkejut/ beraksi terhadap suara kecil
keras
Mengeluarkan suara gembira bernada
Membalas senyum tinggi
Mengenal ibu dengan penglihatan Tersenyum ketika melihat mainan/ gambar
dan penciuman yang menarik saat sendiri
6-9 Bulan 9-12 Bulan
Duduk sendiri Mengangkat badannya ke posisi berdiri
Belajar berdiri, kedua kaki menyangga Belajar berdiri selama 30 detik / berpegangan di
sebagian berat badan kursi
Merangkak meraih mainan atau Berjalan di tuntun
mendekati seseorang Mengulurkan tangan untuk meraih benda yang di
Memindahkan benda dari satu tangan inginkan
ke tangan lainnya Menggenggam erat pensil
Memungut dua benda, dengan Memasukan benda ke mulut
masing-masing tangan
Mengulang/ menirukan bunyi yang di dengar
Memungut benda sebesar kacang
dengan cara meraup Menyebut 2-3 suku kata yang sama tanpa arti
Mengeksplorasi sekitar, ingin tahu, ingin
Bersuara tanpa arti (mamama-bababa) menyentuh apa saja
Mencari mainan yang di jatuhkan Bereaksi terhadap suara perlahan atau bisikan
Bertepuk tangan / ciluk-baa Senang di ajak bermain ciluk-baa
Bergembira dengan melampar bola Mengenal anggota keluarga, takut pada orang
Makan kue sendiri yang belum di kenal
Empat parameter yang dipakai dalam menilai
perkembangan anak adalah:
1. Gerakan motorik kasar (pergerakan dan sikap tubuh).
2. Gerakan motorik halus (menggambar, memegang suatu benda dll).
3. Bahasa (kemampuan merespon suara, mengikuti perintah, berbicara
spontan).
4. Kepribadian/tingkah laku (bersosialisasi dan berinteraksi
denganlingkungannya).
Menjelaskan Faktor-faktor
Tumbuh Kembang
Learning Issue 3
Faktor internal
• Ras / Etnik / Bangsa
Terdapat ciri khas dari setiap ras / etnik yang ada.
Contoh : Orang eropa memiliki tinggi badan
yang relatif lebih besar dibandingkan orang asia.

• Keluarga
Ada kecenderungan yang muncul dari keluarga.
Contoh : Ayah dan ibu yang tinggi memiliki kemung-
kinan memiliki anak yang tinggi dibandingan dengan
ayah dan ibu yang pendek.
Faktor internal
• Umur
Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada
Masa prenatal , tahun pertama dan remaja.

• Jenis Kelamin
Wanita lebih cepat dewasa dibandingkan laki-laki.
Pubertas wanita juga terjadi lebih awal, sehingga
pertumbuhan pada wanita umumnya terjadi lebih
awal dibandingkan laki-laki.
Faktor internal
• Genetik
Kelainan genetik seperti Achondroplasia yang
Menyebabkan dwarfisme dapat menyebabkan
kegagalan pertumbuhan.

• Kromosom
Kelainan kromosom seperti Syndrome Down atau
Turner Syndrome dapat menyebabkan kegagalan
Pertumbuhan.
Faktor Eksternal
Gizi

Mekanis

Toksin

pranatal Radiasi

Infeksi
Kelainan
imunologi
Psikologi ibu
Faktor Eksternal
Faktor Pranatal :
• Gizi
 Nutrisi ibu hamil akan memengaruhi permbuhan
janin, khususnya trimester ketiga.

• Mekanis
Posisi fetus yang abnormal dapat menyebabkan
berbagai kelainan seperti club foot.
Faktor Eksternal
• Toksin
Berbagai zat toxin dapat menyebabkan kecacatan
pada janin.

• Endokrin
Kelainan endokrin seperti diabetes melitus dapat
menyebabkan berbagai kelainan, seperti : Makro-
somia , Kardiomegali , Hiperplasia adrenal.

• Radiasi
Paparan radiasidapat mengakibatkan kelainan pada
janin, seperti: Mikrosefali , Spina bifida,dll
Faktor Eksternal
• Infeksi
Infeksi pada trimester pertama dan kedua dapat
menyebabkan kecacatan pada janin, seperti :
katarak , bisu , tuli,dll

• Kelainan imunologi
Apabila terjadi perbedaan golongan darah antara
ibu dengan janin,tubuh ibu dapat membuat antibodi
terhadap sel darah merah janin  hemolisis 
Hiperbilirubinemia dan Kem icterus  Kerusakan
otak pada janin.
Faktor Eksternal
Faktor Perinatal
• Komplikasi persalinan seperti trauma kepala
dan asfiksia dapat menyebabkan kerusakan
pada otak

Pasca natal
• Gizi
Diperlukan gizi adekuat untuk tumbuh kembang
yang optimal
Faktor Eksternal
• Penyakit Kronis
 Dapat mengakibatkan retardasi pertumbuhan
jasmani. Contoh : TB , Anemia

• Lingkungan fisis dan kimia


Lingkungan yang tidak baik (Kurangnya sanitasi ,
kurangnya sinar matahari , rokok) dapat berdampak
negatif bagi pertumbuhan anak.

• Psikologis
Stress  ACTH  Peningkatan Cortisol  Pening-
katan pemecahan protein  Pertumbuhan terhambat.
Faktor Eksternal
• Endokrin
Kelainan hormon dapat menyebabkan gangguan
pada pertumbuhan. Mis : Kekurangan GH dapat
menyebabkan anak menjadi kerdil.

• Obat-obatan
Pemakaian obat-obatan tertentu dapat menye-
Babkan gangguan tumbuh kembang anak.Mis : golongan
kortikosteriod dalam jangka panjang akan menghambat
pertumbuhan.
Faktor Eksternal
• Stimulasi
Perkembangan memerlukan rangsangan
stimulasi. Mis : mainan, perlakuan ibu, adaptasi
anak terhadap lingkungan sekitar.

• Sosio-ekonomi
Keadaan sosial ekonomi sangat berpengaruh
dalam tumbuh kembang anak. Kemiskinan dapat
Mengakibatkan gizi yang tidak adekuat , kurangnya
Informasi ,dll
Golden Standard Of Infant Feeding
• Standar emas makanan bayi atau golden of infant feeding adalah salah
satu upaya mendasar untuk menjamin pencapaian kualitas tumbuh
kembang sekaligus memenuhi hak anak.
Ada empat Standar Emas Nutrisi Bayi yang telah ditetapkan oleh WHO, yakni
:
1. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) segera setelah lahir dalan satu jam pertama,
dilanjutkan dengan rawat gabung.
2. Memberikan hanya ASI saja sejak lahir sampai bayi berumur 6 bulan.
3. Memberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI) mulai umur 6 bulan.
4. Menyusui dilanjutkan sampai anak berumur 24 bulan.
Kebutuhan dasar anak
1. Kebutuhan fisik-biomedis (ASUH)
meliputi :
a. Pangan/gizi merupakan
kebutuhan terpenting
b. Perawatan kebutuhan dasar,
antara lain imunisasi, pemberian ASI,
penimbangan bayi yang teratur, dll.
c. Pemukiman yang layak
d. Higiene perorangan, sanitasi lingkungan
e. Sandang
f. Kesegaran jasmani, rekreasi, dll.
2. Kebutuhan emosi/kasih sayang (ASIH)
kasih sayang dari orang tua (ayah-ibu) akan
menciptakan ikatan yang erat (bonding) dan
kepercayaan dasar (basic trust)

3. Kebutuhan akan stimulasi mental (ASAH)


stimulasi mental merupakan cikal bakal
dalam proses pembelajaran(pendidikan dan
pelatihan) pada anak. Stimulasi mental ini
mengembangkan perkembangan
mentalpsikososial : kecerdasan,
keterampilan, kemandirian,kreativitas, dan
sebagainya.
Faktor Pranatal
• Kesehatan ibu selama hamil, keadaan gizi, dan emosi yang baik
memengaruhi keadaan bayi sebelum lahir.
• Penyakit menahun pada ibu hamil menjadi faktor pranatal lainnya,
seperti TBC paru, hipertensi, DM, anemia, penggunaan narkotik,
alkohol, serta rokok yang berlebihan.
• Infeksi virus juga memengaruhi cacat fisis maupun mental pada bayi,
seperti yang paling ganas biasanya Rubela dan penyakit inklusi
sitomegalik.
Faktor Perinatal
• Proses kelahiran yang lama, misalnya pendarahan oleh plasenta
praevia atau ruptur tali umbilikus akan mengurangi suplai O2 ke otak
sehingga mengakibatkan kerusakan otak
• Posisi janin yang abnormal bisa menyebabkan kerusakan otak yang
dapat mengakibatkan retardasi mental
• Bayi lahir biru dan tidak menangis biasanya disebabkan oleh anoksia
Faktor Pascanatal
• Infeksi (meningitis, ensefalitis, meningoensefalitis, dll)
• Trauma kapitis
• Tumor otak
• Kelainan tulang tengkorak
• Kelainan endokrin dan metabolik
• Keracunan pada otak
• Faktor sosio-budaya ataupun sosio-ekonomi bisa menyebabkan
retardasi mental
Menjelaskan ciri-ciri Neonatus
Normal
Learning Issue 4
Neonatus Normal

1. Berat lahir 2500-4000 gram

2. Panjang badan waktu lahir 48 – 51 cm

3. Warna kulit merah muda / pink

4. Kulit diliputi verniks caseosa

5. Pada dahi jelas perbatasan tumbuhnya rambut kepala

6. Kelihatan montok karena jaringan lemak di bawah kulit cukup

7. Tulang rawan pada hidung dan telinga sudah tumbuh jelas

8. Kuku telah melewati ujung jari

9. Menangis kuat
11. Refleks menghisap baik
12. Pernapasan berlangsung baik (40-60 kali/menit)
13. Pergerakan anggota badan baik
14. Alat pencernaan mulai berfungsi sejak dalam kandungan ditandai dengan adanya /
keluarnya mekonium dalam 24 jam pertama
15. Alat perkemihan sudah berfungsi sejak dalam kandungan ditandai dengan keluarnya
air kemih setelah 6 jam pertama kehidupan
16. Pada bayi laki-laki testis sudah turun ke dalam skrotum dan pada bayi perempuan
labia minora ditutupi oleh labia mayora
17. Anus berlubang
Refleks primitif (bayi normal)
Refleks Primitif Usia Mulai Usia menghilang
Refleks MORO Sejak lahir 5-6bulan
Refleks memegang (GRASP)
1. Palmar Sejak lahir 2-3 bulan
2. Plantar Sejak lahir 9-10 bulan

Refleks SNOUT Sejak lahir 1-2 bulan


Refleks TONIC NECK Sejak lahir 6-7 bulan
Refleks berjalan (STEPPING) Sejak lahir 12 bulan
Refleks LANDAU 3 bulan 21 bulan
Reaksi penempatan taktil (PLACING 5 bulan
RESPONSE)
Refleks terjun (PARACHUTE) 8-9 bulan Seterusnya ada
Menjelaskan cara mendeteksi
Kelainan Genetik
Learning Issue 5
Deteksi Kelainan
Genetik
I nva s i ve N o n - I nva s i ve
1. A m n i o c e nte s i s 1. U S G
2. C h o r i o n i c V i l l o u s 2. Fe ta l C e l l i n M ate r n a l
S a m p l i n g ( C VS ) Blood
3. Pe rc u ta n e o u s U m b i l i ca l
C o rd
B l o o d ( C o rd o c e nte s i s )
Amniocentesis
CVS
Cordocentesis
USG
Fetal Cell in Maternal Blood
Analyzed
• Karyotype
• FISH
• Chromosome Microarray Analysis
• DNA Testing
Menjelaskan Imunisasi
Learning Issue 6
IMUNISASI
Proses menginduksi imunitas
secara buatan

IMUNISASI IMUNISASI PASIF


AKTIF (PEMBERIAN
(VAKSINASI) ANTIBODI)
PENGERTIAN IMUNISASI
Imunisasi : pemindahan/transfer antibodi secara pasif. (Anti tetanus serum)
Vaksinasi : pemberian vaksi/antigen yang dapat merangsang pembentukan imunitas dari
system imun dalam tubuh.
Memasukan antigen lemah agar merangsang antibodi keluar sehingga tubuh dapat
resisten terhadap penyakit tertentu (Proverawati, 2010)
Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan
memasukkan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah
terhada penyakit tertentu. (Alimul, 2009)
TUJUAN IMUNISASI
1. Memberikan kekebalan pada bayi agar dapat mencegah penyakit dan kematian bayi
serta anak yang disebabkan oleh penyakit yang sering berjangkit. (Proverawati, 2010)
2. Anak menjadi kebal terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbiditas
dan mortalitas serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi. (Alimul, 2009)
• Syarat imunisasi:
• Tidak sedang sakit berat dan akut
• Tidak demam tinggi
• Tidak ada reaksi alergi yang berat atau reaksi anafilaktik
• Tidak menderita gangguan sistem imun berat (sedang
menjalani terapi steroid jangka lama, HIV). Jika menderita
tidak boleh diberi vaksin hidup (Polio Oral, MMR, BCG,
Cacar Air)
• Tidak alergi terhadap telur, jika alergi harus menghindari
imunisasi influenza
• Prosedur imunisasi:
• Sebelum Diimunisasi
• Beritahu tentang resiko bila diberikan imunisasi dan resiko bila
tidak diberikan
• Periksa kembali persiapan untuk melakukan pelayanan jika terjadi
KIPI yang tidak diharapkan
• Baca teliti informasi tetntang produk dan harus dengan
persetujuan orang tua
• Tanya jawab dengan orangtua/ pengasuh
• Perhatikan kontraindikasi vaksin
• Periksa identitas penerima vaksin dan berikan antipiretik bila perlu
• Periksa jenis vaksin dan kualitasnya
• Diberikan sesuai jadwal
• Diberikan dengan teknik yang benar
• Prosedur imunisasi:
• Setelah diimunisasi
• Beri petunjuk kepada orangtua/pengasuh bila terjadi reaksi ikutan
• Catat imunisasi dalam rekam medis pribadi dan dalam catatan
klinis
• Catatan imunisasi secara rinci harus disampaikan kepada Dinas
Kesehetan bidang Pemberantasn Penyakit Menular(P2M)
• Periksa status imunisasi angota keluarga lainnya
• KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) menurut WHO:
• Related programme: timbul bengkak bahkan abses pada bekas
suntikan vaksin (biasanya karena jarum tidak steril), kelenjar
limfe di daerah ketiak/lipat paha membengkak dan terasa
sedikit nyeri akibat aktivitas sistem kekebalan tubuh yang
menerima vaksin tersebut
• Reaction related to properties of vaccine: reaksi terhadap sifat
– sifat yang dimiliki oleh vaksin yang bersangkutan terhadap
bahan campuran vaksin → biasanya berupa pembengkakan,
kemerahan, demam (misalnya terhadap vaksin campak,
biasanya akan normal kembali dalam satu hari)
• Coincidental atau koinsidensi: 2 kejadian secara bersama tanpa
adanya hubungan satu sama lain → ketika anak menerima
imunisasi, sebenarnya dia sudah dalam keadaan masa
perjalanan penyakit yang sama atau penyakit lain (masa tunas)
yang tidak ada hubungannya dengan vaksin yang bersangkutan.
→ biasanya berbarengan dengan batuk/pilek/diare
Jenis-Jenis Vaksin di Indonesia
1. Hepatitis B
salah satu penyakit infeksi hati berbahaya yang disebabkan oleh virus melalui
cairan tubuh dan darah.
2. Polio
penyakit virus yang dapat menyebabkan kelumpuhan, sesak napas, dan
terkadang kematian.
3. BCG
mencegah penyakit tuberkulosis atau yang lebih dikenal sebagai TBC (penyakit
menular).
4. DTP
untuk mencegah penyakit difteri, tetanus, dan pertusis. Pertusis lebih dikenal
dengan sebutan batuk rejan.Difteri merupakan penyakit berbahaya yang dapat
menyebabkan sesak napas, radang paru-paru, hingga masalah pada jantung dan
kematian. Sedangkan tetanus merupakan penyakit kejang dan kaku otot yang
sama mematikannya.
Jenis-Jenis Vaksin di Indonesia
5. Campak
penyakit virus yang menyebabkan demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, radang
mata, dan ruam.
6. MMR
merupakan vaksin kombinasi. Vaksin ini merupakan gabungan antara vaksin campak,
gondong, dan campak Jerman.
7. Hib
untuk mencegah infeksi mematikan yang disebabkan oleh bakteri haemophilus
influenza tipe B. Beberapa kondisi parah yang dapat disebabkan virus Hib adalah
meningitis (radang selaput otak), pneumonia (radang paru-paru), septic arthritis
(radang sendi), dan pericarditis (radang kantong jantung).
8. Pneumokokus
untuk mencegah penyakit pneumonia, meningitis, dan septikemia yang disebabkan
oleh bakteri Streptococcus pneumoniae.
Jenis-Jenis Vaksin di Indonesia
9. Rotavirus  untuk mencegah diare.
10. Varisela  untuk mencegah penyakit cacar air yang disebabkan oleh virus varicella
zoster.
11. HPV
diberikan kepada remaja perempuan untuk mencegah kanker serviks atau kanker
pada leher rahim yang sebagian besar kasusnya disebabkan oleh virus human
papillomavirus.  Vaksin HPV dapat diberikan sejak anak berumur 10 hingga 26
tahun.
12. Hepatitis A  mencegah penyakit hepatitis A yang disebabkan oleh virus.
13. Tifus  mencegah penyakit tifus yang disebabkan oleh bakteri salmonella typhi.
14. Influenza  untuk mencegah virus-virus influenza.
JADWAL IMUNISASI
KemenKes

DPM FK UNTAR
Reaksi KIPI yang biasa dan ringan
Vaksin Reaksi Lokal Demam (> 38 Gelisah , lesu ,
C) Gejala
sistemik
BCG 90 – 95% - -
HIB 5 - 15% 2 – 10% -
Hepatitis B Dewasa – 15% 1 – 6% -
Anak – 5%
Campak / 10% 5 – 15% 5% (ruam)
MMR
Polio oral - < 1% < 1%
Tetanus/DT/Td 10% 10% 25%
Pertusis 10 – 50% 10 – 50% 25 – 55%
Menjelaskan gizi yang
diperlukan bayi
Learning Issue 7
Standar Emas Makanan Bayi
1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
Cara IMD adalah : begitu bayi lahir, letakkan bayi di dada ibu (skin to skin),
lalu dengan spontan bayi akan mencari puting ibu untuk menyusui
• Keuntungan IMD :
- Dada ibu akan menghangatkan bayi
- Bayi mendapat kolostrum yang kaya antibodi (sIgA), hal ini penting untuk
pertumbuhan usus dan ketahanan terhadap infeksi
- Sentuhan dan emutan pada puting merangsang pengeluaran hormon
oksitosin yang penting untuk kontraksi rahim ( membantu mengurangi
pendarahan) dan merangsang pengaliran ASI
2. ASI Ekslusif
Cara nya dengan hanya
memberi ASI saja pada bayi
dari sejak lahir sampai bayi
berumur 6 bulan tanpa
disertai makanan lain
Macam-macam ASI:
• Kolostrum: merupakan cairan yg
pertama kali keluar, bewarna kekuning-
kuningan. Banyak mengandung protein,
antibody (kekebalan tubuh). Terjadi pd
hari ke 1-4.
• Air Susu Masa Peralihan: merupakan
ASI peralihan dari kolostrum menjadi
ASI matur. Terjadi pd hari ke 4-10
• Air Susu Matur: cairan bewarna putih
kekuningan. Terjadi pd hari ke 10-
seterusnya
Faktor bifidus S IgA
untuk pemacu pertumbuhan mengikat protein asing
lactobacilus bifidus (bakteri
yang dpt menghancurkan
kolonisasi patogen di saluran
bermolekul besar
(bakteri,virus, zat toksik), IgM, IgG
ASI
cerna) mengikat alergen potensial

Faktor antistafilokokus Laktoferin :


protein pengikat zat besi, Protein pengikat
Stafiokokus :
penyebab abses
agar zat besi tsb tidak B12 (untuk
digunakan bakteri utk
(mastitis) tumbuh kembang memebentuk RBC)

Lisozim : Leukosit : Limfosit, interferon,


enzim yang mencegah enterokolitis
komplemen c3 dan
menghancurkan bakteri nekrotikan (penyakit
dengan merobek dinding mematikan bagi bayi c4 ,Faktor lipid, asam
sel bakteri BBLR) lemak, monogliserida
ASI
• Karbohidrat : laktosa  Berdasarkan fase diproduksinya,
ASI dibagi:
• Lemak : polyunsaturated
1. Kolostrum
fatty acid (asam lemak
Kadar antibodi sangat tinggi
tak jenuh ganda ; DHA) (sIgA, faktor bifidus,
• Protein : lactalbumin laktoferin, laktoperoksidase,
(mudah dicerna) makrofag dll)
Kadar lemak= ASI matur
• Tinggi vitamin dan
minreal Laktosa < ASI matur
2. ASI peralihan
• Rasio kalsium : fosfat =
3. ASI matur
2 : 1 (kondisi ideal utk
kandungan protein, mineral,
penyerapan kalsium) vit < susu formula
• Zat anti-infeksi Mengandung hormon: ACTH,
TRH, TSH, prolaktin
MPASI
• Memberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI) mulai umur 6 bulan
• Tanda bayi siap diberikan MPASI : Dapat mengendalikan lidahnya lebih
baik, suka memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya
• Jenis MP-ASI:
1. Makanan Lumat: makanan yang dihancurkan atau disaring tampak
kurang merata, contoh : bubur susu, pisang saring yang dikerok, nasi
tim saring dll
2. Makanan lunak adalah makanan yang dimasak dengan banyak air dan
tampak berair, contoh bubur nasi, nasi tim, dll
3. Makanan padat adalah makanan lunak yang tidak nampak berair dan
biasanya disebut makanan keluarga, contoh: kentang rebus, biskuit dll
MPASI
Pola Makan Bayi dan Balita:
1. Usia 0 – 6 bulan : ASI Eksklusif
2. Usia 6 – 9 bulan : ASI + makanan lumat
3. Usia 9 - 12 bulan : ASI + makanan lunak
4. Usia 12 - 24 bulan : ASI + makanan padat

• Pemberian MP-ASI yang terlalu dini dapat meningkatkan


reaksi alergi kerena belum sempurnanya saluran cerna
• Pemberian MP-ASI yang terlambat, fase perkembangan
kemampuan mengunyah akan terlewatkan, sehingga
terjadilah kegagalan pertumbuhan akibat ketidakcukupan
gizi
Kebutuhan Gizi Bayi Umur 6-9 Bulan
Kebutuhan Gizi Bayi Umur 9-12 Bulan
Kebutuhan Gizi Bayi Umur 1-2 Tahun
Kebutuhan Energi Bayi
• 2 bulan pertama : 120 kkal/kgBB/hari
• 6 bulan pertama : 115-120 kkal/kgBB/hari
• 6 bulan selanjutnya : 105-110 kkal/kg/hari
• Terutama dipasok dr KH & lemak
ASI memasok 40-50% energi sbg lemak (3-4 gr/100cc) 60-70%
energi dipasok o/ KH

 Air merupakan 70% BB pada saat lahir  menurun sampai


60% menjelang usia 12 bln
Cairan  Kebutuhan air u/ bayi (& anak) 50% kebutuhan org dewasa
 Rasio cairan : kalori = 1,5cc/1kkal
 Bayi sehat merasa kenyang dng pasokan ASI 150-200
cc/kgBB/hari (setara 100-130 kkal/kgBB/hari) sampai 6 bulan
kehidupan.
Lemak
• ASI memasok 40-50% energi sbg lemak (3-4 gr/100cc)
• Lemak menyediakan 30% energi untuk mencukupi kebutuhan
energi, penyerapan as lemak esensial, vit yg larut lemak, Ca, &
mineral lain, jg u/ seimbangkan diet agar zat gizi lain tdk
terpakai sbg sumber energi

Karbohidrat
 60-70% energi dipasok o/ KH
 KH yg diberikan sebaiknya laktosa bukan sukrosa krn
bermanfaat u/ sal cerna bayi, yaitu pembentukan flora yg
bersifat as dlm usus besar shg penyerapan Ca↑ & penyerapan
fenol ↓
Protein
• Mutu => digestibility,
absorpability dan Kebutuhan Akan Protein (berdasar
komposisi asam amino BB)
• Bayi akan tumbuh Usia Protein
dengan baik jika ia dapat
mengkonsumsi ASI 0 – 6 bln 2,2 g/kg BB/hari
sebanyak 150-200cc/kg 6 – 12 2 g/kg BB/ hari
BB/hari > 12 1-1,5 g /kg
menyiratkan kebutuhan BB/hari
1,3-1,8 g protein, dan
zat-zat gizi yang
dibutuhkan oleh tubuh
GIZI IBU HAMIL
• TRIMESTER 1
• Asam folat
• Pembentukan sistem saraf pusat, termasuk otak.
• Sumber: sayuran berdaun hijau tua, jeruk, apel, hati sapi, kacang kedelai, tempe , serta serealia yang
sudah difortifikasi dengan asam folat.
• Asam lemak tak jenuh
• Tumbuh kembang sistem saraf pusat dan otak janin juga butuh bantuan asam lemak tak jenuh.
• Sumber: ikan tenggiri, ikan kembung, ikan tuna, dan ikan tongkol.
• Vitamin B12
• Fungsi normal sel tubuh janin, menjaga kerja sel-sel sumsum tulang belakang, sistem saraf, dan saluran
pencernaan.
• Sumber: hasil ternak dan produk olahannya, serta produk olahan kacang kedelai, misalnya tempe dan
tahu.
• Vitamin D
• Memperbaiki penyerapan kalsium (Ca) dan membantu keseimbangan mineral di dalam darah.
• Sumber: vitamin D, di antaranya adalah ikan salmon, ikan hering, dan susu.
• TRIMESTER 2
• Vitamin A
• Penglihatan, pembentukan tulang, sistem kekebalan tubuh, serta pembentukan
sistem saraf, membutuhkan zat gizi berupa vitamin A.
• Sumber: daging ayam, telur itik, kangkung, dan wortel.
• Kalsium (Ca)
• Pembentukan tulang dan gigi janin, juga diri ibu.
• Sumber: yoghurt, bayam rebus, jeruk, dan roti gandum.
• Zat besi (Fe)
• Membentuk sel darah merah sebagai “alat” mengedarkan oksigen ke seluruh
tubuh ibu dan janin,.
• Sumber: daging sapi, daging ayam, hati sapi, ikan bawal, dan udang segar.
• TRIMESTER 3
• Kalori
• Mengonsumsi karbohidrat dalam bentuk padi-padian (nasi, roti),
umbi seperti kentang, gula, kacang-kacangan, biji-bijian, dan susu.
• Vitamin B6 (piridoksin)
• Pembentukan senyawa kimia penghantar pesan antar-sel saraf
(neurotransmitter).
• Sumber: hati sapi, daging ayam tidak berlemak, daging ayam
panggang, nasi putih, dan pisang.
• Vitamin C, serat, seng (Zn), dan yodium (I).
Menjelaskan Posyandu
Learning Issue 8
Pengertian
• Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber
Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari,
oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka
kematian ibu dan bayi.
Tujuan
• 1. Tujuan Umum:Menunjang percepatan penurunan Angka Kematian
Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Anak Balita
(AKABA) di Indonesia melalui upaya pemberdayaan masyarakat.
• 2. Tujuan Khusus:a. Meningkatnya peran masyarakat dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan dasar, terutama yang berkaitan
dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.b. Meningkatnya peran lintas
sektor dalam penyelenggaraan Posyandu, terutama berkaitan dengan
penurunan AKI, AKB dan AKABA. c. Meningkatnya cakupan dan
jangkauan pelayanan kesehatan dasar, terutama yang berkaitan
dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.
Manfaat
Manfaat
Pembentukan posyandu
Sasaran posyandu

• Sasaran Posyandu adalah seluruh masyarakat, utamanya:


1. Bayi
2. Anakbalita
3. Ibuhamil,ibunifasdanibumenyusui
4. PasanganUsiaSubur(PUS)
Fungsi
• 1. Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan
keterampilan dari petugas kepada masyarakat dan antar sesama
masyarakat dalam rangka mempercepat penurunan AKI, AKB dan
AKABA
• 2. Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar,
terutama berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.
Penyelenggaraan posyandu
• A. Waktu PenyelenggaraanPosyandu buka satu kali dalam sebulan. Apabila
diperlukan, hari buka Posyandu dapat lebih dari satu kali dalam sebulan.
• .B. Tempat PenyelenggaraanTempat penyelenggaraan kegiatan Posyandu
sebaiknya berada pada lokasi yang mudah dijangkau oleh masyarakat. Tempat
penyelenggaraan tersebut dapat di salah satu rumah warga, halaman rumah, balai
desa/kelurahan, balai RW/RT/dusun, salah satu kios di pasar, salah satu ruangan
perkantoran, atau tempat khusus yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat.
• C. Penyelenggaraan KegiatanKegiatan rutin Posyandu diselenggarakan dan
digerakkan oleh Kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari Puskesmas dan
sektor terkait. Pada saat penyelenggaraan Posyandu minimal jumlah kader adalah
5 (lima) orang. Jumlah ini sesuai dengan jumlah langkah yang dilaksanakan oleh
Posyandu, yakni yang mengacu pada sistim 5 langkah.
Kegiatan posyandu
Kegiatan posyandu
• Kegiatan utama, mencakup • Kegiatan pengembangan/pilihan,
1. kesehatan ibu dan anak misalnya
1. Bina Keluarga Balita (BKB)
2. keluarga berencana
2. Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
3. Imunisasi 3. Bina Keluarga Lansia (BKL)
4. Gizi 4. Pos Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD)
5. pencegahan dan
penanggulangan diare. 5. Berbagai program pembangunan
masyarakat desa lainnya.
Yang membutuhkan pelayanan posyandu
• Semua anggota masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan
dasar yang ada di Posyandu terutama;
1. bayi dan anak balita
2. ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui
3. pasangan usia subur
4. pengasuh anak.
Daftar Pustaka
• Narendra, M. B. 2005. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja Buku Ajar
I. Jakarta: Sagung Seto.
• Sadler TW. Langman’s medical embriology. 12th ed. Pennsylvania,
Lippincott William & Wilkins, 2006.
• Depkes RI. Buku kesehatan ibu dan anak. 2011
• Arisman MB. Buku ajar ilmu gizi : gizi dalam daur kehidupan.2008.
Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta.
• IDAI. Neonatologi. Ed1.Jakarta: Badan penerbit IDAI, 2012.

Anda mungkin juga menyukai