Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK 2

Tugas kriminologi:TEORI TENTANG SEBAB KEJAHATAN

Dosen pengampu: Heni Widiani SH,.MH.


Di susun oleh:
1. Muhamad Nazri (190574201130)
2. David Rioland Aritonang (170574201038)
3. Miduk Tobing (180574201036)
4. Novi Melyanti (170574201053)
5. Erifa Agustianissyah (190574201020)
6. Vika Rachayu (190574201011)
7. Yohana Tambunan (190574201122)
8. Predderics Simanjuntak (180574201060)
9. Dendi Rahmadani (190574201121)
10. Putri Rahmayanti (190574201014)
11. Rezki Aripa (190574201131)
12. Nova Ramadhani (190574201008)
TEORI TENTANG SEBAB
KEJAHATAN
 MAZHAB ANTHROPOLOGI/ M. ITALIA
 MAZHAB PERANCIS (MAZHAB LINGKUNGAN)
 MAZHAB BIO-SOSIOLOGIS
 TEORI DIFFERENTIAAL ASSOCIATION

MAZHAB PERANCIS (MAZHAB


LINGKUNGAN)
MAZHAB PERANCIS (MAZHAB LINGKUNGAN)

Tokoh:
• A. LACASSAGNE Definisi:
• L. MANOUVRIER  (DUNIA ADALAH LEBIH BERTANGGUNG JAWAB
• GABRIEL TARDE TERHADAP BAGAIMANA JADINYA SAYA, DARIPADA DIRI
SAYA SENDIRI)
 YANG PENTING ADALAH KEADAAN SOSIAL SEKELILING
KITA! KEADAAN SOSIAL SEKELILING KITA ADALAH
SUATU PEMBENIHAN UNTUK KEJAHATAN; KUMAN
ADALAH SIPENJAHAT, SUATU UNSUR YANG BARU
MEMPUNYAI ARTI APABILA MENEMUKAN
PEMBENIHAN YANG MEMBUATNYA BERKEMBANG.
(LACASSAGNE)
 G. TRADE: KEJAHATAN BUKAN SUATU GEJALA YANG
ANTHROPOLOGIS TETAPI SOSIOLOGIS YAITU SEPERTI
KEJADIAN-KEJADIAN MASYARAKAT LAINNYA DIKUASAI
OLEH PENIRUAN (IMITASI).
Contoh kasus:
file:///C:/Users/ACER/Downloads/1845-3664-1-SM.pdf

PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI ACEH


penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang di Aceh kini
kian mencemaskan, tidak bisa disebut secara pasti jumlah warga
Aceh yang menggunakan narkoba. Tetapi, dari hasil penelitian
yang dilakukan oleh Universitas Indonesia (UI) yang dibiayai
BNN, diperoleh info bahwa Aceh berada pada rangking 12
pecandu narkoba terbanyak di Indonesia.
Dilihat dari pemakai dan peredaran narkoba hingga saat ini
kondisi Aceh sudah berada dalam situasi membahayakan, karena
peredaran narkoba tidak lagi bermain di wilayah perkotaan,
melainkan sudah merambah perkampungan penduduk.
Perspektif yuridis

Berdasarkan undang-undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika Pasal


111, penanaman ganja merupakan sebuah kejahatan.

“Pasal 111 ayat (1) UU Narkotika yang berbunyi : “Setiap orang yang
tanpa hak atau melawan hukum menanam, memelihara, memiliki,
menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I dalam
bentuk tanaman, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat)
tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan pidana denda paling
sedikit Rp. 800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dan paling banyak
Rp. 8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah).”
Penyebab banyaknya
penyalahgunaan ganja

Potensi ekonomi
Kurangnya perhatian pemerintah
Adanya pesanan
Kontrol sosial mayarakat yang
minim
Potensi Ekonomi
Tumbuhan ganja telah dikenal manusia sejak lama karena banyak
manfaatnya dan digunakan sebagai bahan pembuat plastik karena serat
yang dihasilkannya kuat, biji ganja juga digunakan sebagai sumber
minyak industri dan minyak esensial, namun karena ganja juga dikenal
sebagai sumber narkotika dan kegunaan ini lebih bernilai ekonomi,
orang lebih banyak menanamnya untuk hal ini. Ganja sangat terkenal
dan hampir tidak ada masyarakat Aceh yang tidak pernah mendengar
tentang ganja, ganja juga sering disebut dengan istilah bakoeng, cimeng
dan gelek.
Terkenalnya ganja bukan karena manfaat ilmu pengetahuan atau
termasuk ke dalam rempah-rempah, melainkan karena adanya zat THC
(Tetra Hidro Cannabinol) di dalamnya yang dapat membuat pemakainya
merasakan beberapa efek seperti euforia (rasa senang yang
berkepanjangan tanpa sebab) serta timbulnya ketergantungan.
Kurangnya perhatian pemerintah
Daerah aceh seperti Beutong Ateuh Banggalang yang
jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten Nagan Raya
merupakan sebuah tantangan tersendiri dalam
pembangunan dan pengawasan yang dilakukan oleh
Pemerintah Kabupaten Nagan Raya. Disisi lain masyarakat
beranggapan bahwa pemerintah tidak menghiraukan
masyarakat yang ada di Kecamatan Beutong Ateuh
Banggalang, karena hal itu mereka berupaya menarik
perhatian pemerintah dengan menanam ganja.
Adanya pesanan

Kondisi alam yang yang subur, cara kerja yang mudah,


dan susahnya jangkauan dari aparat penegak hukum juga
membuat masyarakat Beutong Ateuh Banggalang di
manfaatkan oleh pihak lain yang diluar daerah Beutong
Ateuh. Sebagian oknum memesan ganja dengan jumlah
besar dengan mengambil keseluruhan hasil panen, hal itu
membuat penanam ganja merasa aman tanpa harus
mencari penampung lagi.
Kontrol Sosial dari Masyarakat Beutong
Ateuh Banggalang yang minim

Masyarakat yang ada di Kecamatan Beutong Ateuh


Banggalang tidak memberikan sanksi khusus terhadap pelaku
penanam ganja yang dimuat dalam qanun gampong, namun
karena penanaman ganja ini tidak disukai oleh masyarakat
maka akan diberikan sanksi baik itu sanksi tindakan ataupun
sanksi moral terhadap pelaku penanam ganja. Berdasarkan
berita yang beredar sangsi hanya berupa pengucilan,
membersihkan masjid ,dan di nasehati
Perspektif teori MAZHAB LINGKUNGAN
• DUNIA ADALAH LEBIH BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP
BAGAIMANA JADINYA SAYA, DARIPADA DIRI SAYA SENDIRI

Penemuan ladang ganja di Aceh khususnya di Kabupaten Nagan


Raya baru-baru ini tergolong sangat mengejutkan, karena jumlah
yang ditemui sangat fantastis. Berdasarkan keterangan dari Polres
Nagan Raya, pada Februari 2015 mereka berhasil menemukan ladang
ganja seluas 1 hektar, menyita 25 batang ganja dan memusnahkan
1000 batang
Melihat maraknya penyalahgunaan narkotika jenis ganja di Aceh
tentunya tidak lepas dari banyaknya produksi atau penanaman ganja
di kalangan masyarakat, hal itu berhubungan dengan teori tentang
kajian kriminologi yang menjelaskan tentang sebab munculnya
kejahatan itu sendiri yaitu
Keterangan TEORI MAZHAB LINGKUNGAN

Perilaku jahat dibentuk oleh lingkungan yang buruk dan


jahat, kondisi sekolah yang kurang menarik dan pergaulan
yang tidak terarahkan oleh nilai-nilai kesusilaan dan agama.
Teori ini mengungkapkan bahwa penyebab kejahatan karena
dipengaruhi oleh faktor lingkungan sekitarnya, baik
lingkungan keluarga, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan
keamanan serta penemuan teknologi. Teori ini mengarahkan
kita bahwa orang memiliki kecenderungan bisa melakukan
kejahatan karena proses meniru keadaan sekelilingnya atau
yang lebih dikenal dengan proses imitation ,seperti yang di
katakan G. TRADE dalam teori mazhab lingkungan.
kesimpulan

Berdasarkan contoh kasus di atas dapat di simpulkan bahwa masyarakat


Aceh tentunya sangat mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar sesuai
dengan teori MAZHAB LINGKUNGAN oleh G. TRADE yang berbunyi
“KEJAHATAN BUKAN SUATU GEJALA YANG ANTHROPOLOGIS TETAPI
SOSIOLOGIS YAITU SEPERTI KEJADIAN-KEJADIAN MASYARAKAT LAINNYA
DIKUASAI OLEH PENIRUAN (IMITASI).
bahkan lingkungan tersebut terbukti menjadi sebab banyak nya
penyalahgunaan atau pengedaran narkoba di Aceh,baik itu karena faktor
banyaknya masyarakat menjadi penanam yang di sebapkan oleh kebutuhan
ekonomi ,kurangnya perhatian pemerintah dan kontrol sosial masyarakat
yang sangat minim ,karena tidak memiliki sangsi khusus tetapi hanya berupa
sangsi ringan seperti sekedar pengucilan, membersihkan masjid dan di beri
nasehat.

Anda mungkin juga menyukai