OLEH:
VIDYA GUSFARINDA
RISKI KURNIAWAN
RAMA ANDRIANSA
NURIAWANI URFIA
MOHAMMAD ALFIAN
CHELSY YOLANDA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Analisis Risiko Pada Film Inside
Job (2010) ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Risiko. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Analisis Risiko bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penulisan
makalah ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang saya tekuni.
Penulis menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
Daftar Isi
Kata Pengantar............................................................................................................................i
Daftar Isi....................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2
A. Resensi Film...................................................................................................................2
B. Analisis Risiko yang akan dihadapi................................................................................4
BAB III PENUTUP....................................................................................................................9
A. Kesimpulan.....................................................................................................................9
B. Saran................................................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen risiko adalah segala proses kegiatan yang dilakukan semata untuk
meminimalkan bahkan mencegah terjadinya risiko perusahaan. Di dalamnya ada
kegiatan identifikasi, perencanaan, strategi, tindakan, pengawasan dan evaluasi
terhadap hal-hal negatif yang kemungkinan akan menimpa usaha. Bisa dibilang juga
jenis manajemen ini adalah satu metode untuk mencegah perusahaan mengalami
masalah. Seperti kolaps, kerugian yang besar, gulung tikar, dijauhi klien dan
semacamnya. Tentu strategi sistematis ini perlu dijalankan terutama untuk pebisnis
pemula.
Penilaian risiko menjadi hal yang sangat penting yang harus dipahami sebleum
kita dapat memahami tindakan apa yang akan dilakukan untuk mengatasi risiko
tersebut. Penilaian risiko dapat kita pelajari dengan cara mempertajam pemahaman
ktentang risiko. Dilatar belakangi oleh hal tersebut penulis membuat sebuah makalah
yang memuat analisis risiko dalam sebuah film yang berjudul Inside Job yang rilis
pada 2010.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah bagaimana analisis risko
yang terdapat dalam film yang berjudul Inside Job yang rilis pada 2010?
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Resensi Film
2
Berbicara mengenai derivative yang menjadi topic utama dalam kisah ini, kita
perlu membandingkan sistem yang melatarbelakanginya. Jika dulu apabila pihak yang
meminjamkan dana kepada pihak lain akan sangat berhati-hati akan kredibilitas pihak
peminjam, maka sistem baru yang kemudian disebut rantai sekuritisasi ini akan
membuat mereka tidak perlu repot untuk itu, sebab mereka dapat menjual sertifikat
utang kepada bank. Selanjutnya, bank menggabungkan semua sertifikat utang itu
bersama-sama jenis pinjaman lainnya menjadi suatu derivative rumit yang kemudian
disebut collateralized debt obligation(CDO) untuk kemudian dijual kepada investor.
Dalam proses ini, bank juga membayar rating agency untuk menilai kredibilitas CDO
bank, dan anehnya, CDO selalu mendapatkan rating tinggi, yakni AAA. Yang penting
dicatat di sini adalah karena sistem ini, pihak yang meminjamkan dana menjadi tidak
peduli lagi akan kemampuan membayar pihak peminjam, begitu pula dengan bank,
inilah yang disebut-sebut dengan “bom waktu” yang bisa meledakkan gelembung
ekonomi Amerika.
Namun, rupanya bukan hanya itu saja “bom waktu” yang suatu saat dapat
meledak. “Bom waktu” itu tidak lain menjurus pada derivative yang disebut credit
default swap yang dijual perusahaan asuransi AIG dalam jumlah besar. Credit default
swap ini bekerja seperti halnya polis asuransi bagi para investor yang membeli CDA.
Adapun masalahnya adalah para spekulan yang tidak memiliki CDO juga berhak
memiliki credit default swap untuk turut memperoleh keuntungan dari CDO. Di
jangka pendek, AIG memang mampu memperoleh peningkatan keuntungan yang
signifikan, namun bagaimana bila CDO yang dijaminkan itu menjadi “buruk”? Tentu
AIG menghadapi risiko kebangkrutan ini di jangka panjang. Menghadapi situasi
seperti ini, tentu saja banyak pihak yang mengkritik maupun memberi peringatan
kepada bank-bank yang menjamurkan CDO dalam perekonomian, di antaranya adalah
FBI, IMF, dan ekonom-ekonom seperti Raghuram Rajab, Nouriel Rubini, dan Allan
Sloan lewat tulisan-tulisan mereka, namun sepertinya tidak mampu menghentikan
praktik yang sudah berlangsung bertahun-tahun hingga krisis yang dikhawatirkan
benar-benar terjadi.
Mulainya krisis ditandai ketika para lender sudah tidak dapat menjual loan kepada
bank, dank arena loan menjadi “buruk”, para lender pun menjadi bangkrut. Pada 7
September 2008, dua mortgage lender raksasa saat itu, Fanni Mae dan Freddie Mac,
diambil alih oleh bank sentral untuk menyelamatkannya dari kebangkrutan. Pada
tahun ini pun, berturt-turut bank-bank investasi terbesar menghadapi kebangkrutan,
seperti Lehman Brothers, Bear Stearns, tidak luput juga perusahaan asuransi AIG, dan
anehnya, CDO yang dikeluarkan semuanya memiliki rating tinggi(AAA, AA) tidak
lama sebelum mereka benar-benar bangkrut. Kebangkrutan bank-bank besar ini
memberi dampak yang sangat besar, di antaranya adalah tertahannya ribuan atau
bahkan lebih transaksi dan tertahannya aset yang penting. Kejatuhan Lehman
Brothers juga berdampak pada kejatuhan pasar commercial paper, yang sering dipakai
berbagai perusahaan untuk membayar beban operasi mereka, misalnya beban gaji. Di
minggu yang sama, AIG juga mengalami kebangkrutan dan diambil alih oleh
3
pemerintah pada saat itu. Semua krisis ini menjadi penyebab naiknya tingkat
pengangguran di AS dan eropa ke angka 10%, dan tentunya krisis ini juga berdampak
pada dunia secara keseluruhan. Ini bagaikan seluruh dunia “jatuh” bersama-sama dan
ini benar-benar fenomena yang mengerikan.
4
tindakan penyelewengan oleh para pemerintah untuk memperkaya diri sendiri dari
hasil investasi oleh perusahaan multinasional tersebut. Risiko lingkungan berupa
kerusakan lingkungan, karena perusahaan multinasional cenderung mengeksploitasi
Sumber daya alam sepeti mineral yang pada pproses eksploitasinya mengakibatkan
kerusakan lingkungan.
3. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir bank kecil yang hanya beroperasi di
islandia meminjam uang 120 milyar dolar
Peminjaman uang dalam jumlah besar oleh bank kecil ini tanpa
mempertimbangkan risiko pada pembayaran nantinya, bank kecil ini hanya beroperasi
di wilayah islandia dengan jumlah penduduk yang sedikit yang tidak memungkinkan
membuat sirkulais keuangan yang hanya diharapkan dari penduduk islandia dapat
menjadi cara untuk melakukan pelunasan terhadap hutang yang dilakukan. Risiko
yang dihadapi ialah kebangkrutan yang akan dialami oleh tiga bank kecil tersebut.
4. Pinjaman terbesar oleh Jon Asgeir Johanneson dengan cara meminjam uang
milyaran dolar ke bank kecil
Keberanian bank kecil dalam memberikan pinjaman uang dalam jumlah besar
terhadap seorang pengusaha yang bergerak di bidang properti namun tidak semua
uang tersebut dihabiskan untuk usahanya melainkan untuk kepuasan pribadinya,
mengakibatkan pengusah tersebut membutuhkan uang dalam jumlah besar untuk
mengembalikan pinjaman kepada bank kecil. Pengusaha tersebut mengambil risiko
dengan cara menaikkan hrga properti yang dia jual untuk mendapatkan keuntungan.
Risiko yang ditimbulkan ialah perusaan lain yang bergerak di bidang properti akan
mengikuti cara tersebut sehingga harga properti melambung.
5
keuangan karena tidak ada lagi sektor keuangan lain yang dapat membantu mereka
sebagai penopang. Bank besar ini juga menghimpun dan nasabah dalam jumlah yang
sangat banyak sehingga mereka dapat mengendalikan sistem perkonomian sesuka hati
mereka.
8. Bank- bank membantu Enron menutupi Penipuan Denda 385 Juta Dollar
Denda yang dijatuhkan kepada Enron dilunasi dengan bantuan oleh bank. Dengan
adanya hal tersebut dapat menimbulkan risiko ketidakpercayaan terhadap bank
karena membantu hal yang salah demi keuntungan
11. Pencucian uang oleh Rigs Bank Untuk diktaktor Chile Augusto Pinochet
Pencucian uang yang dilakukan oleh rigs bank untuk diktaktor chile tersebut
dilakukan sesuai arahan diktaktor tesebut untuk memperlancar keinginannya dalam
memperoleh kendali dalam keuangan chile menimbulkan risiko kerugian keuangan
yang dialami oleh investor di chile.
6
12. Dikembangkannya sekuritas
Perkembangan perusahaan sekuritas yang berperan sebagai perantara antar investor
dengan pasar modal. Dengan pekembangan sekuritas ini dapat menimbulkan
kerumpangan antara dana investor dengan pasar modal
13. Pemberi pinjaman tidak peduli peminjam bisa melunasi pinjamannya atau tidak
Pemberi pinjaman tidak memperhitungkan lagi apakah peminjam dapat
mengembalikan pinjamanya atau tidak, yang dipikirkan adalah bagimana uang
pinjaman tersebut mempengaruhi elektabilitas peminjaman, hal ini dapat
menimbulkan risiko tidak kembalinya pinjaman dan risiko kebangkrutan sang
peminjam.
15. Rasio pinjaman dan rasio jaminan peminjaman oleh bank yang berbanding
lurus
Rasio pinjaman yang berbanding lurus dengan jaminan dimaksudkan bahwa
jaminan akan menjadi berkali lipat dari pinjaman yang dapat menimbulakn risiko
kerugian berganda jika pinjaman tidak dapat dikembalikan.
7
Perbankan semakin ingin menunjukkan eksistensi masing-masing perbankan
meskipun dengn cara saling menjatuhkan antar perbankan. Hal ini dapat menimbukan
risiko perbankan berupa kebangkrutan sebuah bank yang tidak dapat mengcover
tindakan yang telah dilakukan demi memperoleh kekuatan.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Inside Job merupakan film sangat menarik dan bagus yang bercerita tentang
investasi, film dari Charles Ferguson ini mulai ditayangkan pada tahun 2008 silam
melibatkan pihak pihak yang memiliki pengaruh yang sangat kuat didalam
perekonomian Amerika pada saaat itu yang berupa investor, politisi, pekerja sex
komersial, wartawan, dan akademisi. Film ini mbercerita tentang krisis keuangan
global pada tahun 2008, fitur penelitian dan wawancara ekstensif. Film ini fokus
terhadap perubahan dalam industri keuangan pada dekade menjelang krisis , gerakan
politik terhadap deregulasi, dan bagaimana perkembangan perdagangan yang
kompleks seperti pasar derivatif memungkinkan peningkatan yang lebih luas dalam
mengambil resiko pelanggaran peraturan, yang ada difilm untuk dapat mengedalikan
resiko/dampak sistematik.
B. Saran
Film inside job ini sangat baik ditonton untuk menambah pengetahuan tentang
sistem keuangan dunia dan bisa menjadi referesnis dalam pembelajran untuk
menganilisi risiko dan menemukan solusi untuk risiko tersebut. Dalam penulisan
makalah ini diperlukan adanya saran dari pembaca untuk perbaikan makalah ini
kedepannya.