Anda di halaman 1dari 28

BIOAVAILABILITI

dan
BIOEKIVALEN
POKOK BAHASAN
• Pengertian B.A & B.E
• Tujuan Kajian B.A & B.E
• Ketersediaan relatif& absolut
• Metoda uji B.A & B.E
• Rancangan & evaluasi kajian B.A & B.E
PENDAHULUAN
DEFINISI
BIOAVALABILITAS/KETERSEDIAAN HAYATI
Leon Shargel :
menunjukkan suatu ukuran kecepatan dan jumlah
(extent) dari obat yang aktif secara terapetik
yang mencapai sistem sirkulasi dan berada pada
tempat kerja (site of action).
Nobue Aoyagi :
Laju dan besarnya absorpsi obat dari sediaannya
DEFINISI
BIOAVALABILITAS
Presentasi dan kecepatan zat aktif dalam satu
produk obat yang mencapai/tersedia dalam
sirkulasi sistemik dalam bentuk utuh/aktif setelah
pemberian produk obat tersebut, diukur dari
kadarnya dalam darah terhadap waktu atau dari
ekskresinya dalam urin.
DEFINISI
BIOEKIVALENSI
Dua produk obat disebut bioekivalen jika keduanya
mempunyai ekivalensi farmasetik atau merupakan
alternatif farmasetik dari pemberian obat dengan
dosis obat yang sama akan menghasilkan
bioavailabilitas yang sebanding sehingga efeknya
akan sama dalam hal efikasi dan keamanan
Mengapa dilakukan uji BA / BE
Biaya kesehatan semakin tinggi

Dibutuhkan substitusi obat dengan obat kopian generik

Obat substitusi harus ekivalen secara terapetik dengan

obat inovator

Terapetik ekivalen diasumsikan sebagai bioekivalen


Mengapa dilakukan uji BA / BE
Parameter BA & Kriteria BE
• Parameter BA yang dibandingkan :
– AUCt & AUCinf
– Cmax & tmax
• Kriteria BE :
– AUC rasio : 80-125% (umumnya) 90-111% (batas
keamanan sempit)
– Cmax rasio : 80-125% (umumnya) 75-133% atau
70-143% (diterima untuk obat yang relatif aman)
PARAMETER BIOAVALABILITAS

• Laju ketersediaan hayati -> laju absorbsi (F) -> Cmax


• Derajat ketersediaan hayati : AUC
JENIS KETERSEDIAAN HAYATI
1. Ketersediaan Hayati Absolut:
adalah suatu obat dapat diukur dengan
membandingkan AUC produk yang bersangkutan
(misal ORAL) dengan pemberian Intravena (IV). Jadi
yang diambil sebagai pembanding adalah sediaan
obat yang sama tetapi diberikan secara intravena
(semua dosis masuk sirkulasi sistemik).
Ketersediaan Hayati Absolut
• Data darah

• Data Urin

F Absolut = (0-<100) %
JENIS KETERSEDIAAN HAYATI
2. Ketersediaan Hayati Relatif :
adalah ketersediaan dalam sistemik suatu produk obat
dibandingkan terhadap suatu standar yang diketahui. Jadi
yang diambil sebagai pembanding adalah sediaan obat lain
yang diberikan secara ekstravaskuler. Dengan catatan bahwa
sediaan yang dijadikan sebagai pembanding tersebut sudah
diakui manfaat kliniknya. Dalam hal ini sering juga dilakukan
pembandingan dari bentuk-bentuk sediaan atau berbagai
produk formulasi obat dari satu pabrik dengan pabrik yang
lain (Comparative Bioavailability)
JENIS KETERSEDIAAN HAYATI
• Data darah

• Data urin

• F Relatif = Bisa lebih dari 100 %


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KETERSEDIAAN HAYATI SUATU OBAT
Ketersediaan hayati dari sediaan-sediaan yang setara
secara farmaseutik dapat berbeda yang disebabkan
oleh beberapa faktor, di antaranya adalah :
1. Perbedaan sifat fisiko-kimia bahan baku zat aktif
yang dipakai (bentuk kristal, ukuran partikel)
2. Perbedaan komposisi dan kualitas bahan pembantu
3. Perbedaan cara pencampuran
4. Perbedaan teknik pembuatan.
• Adanya perbedaan dalam hal-hal tersebut dapat
menyebabkan perbedaan kecepatan pelepasan dan
kecepatan melarut zat aktif dari sediaannya (untuk
sediaan padat).
• Kecepatan dua proses tersebut dapat mempengaruhi
kecepatan dan efisiensi absorpsi zat aktif dalam
tubuh.
• Untuk sediaan-sediaan dalam bentuk larutan pun
(yang diberikan secara ekstravaskular) bisa terjadi
ketersediaan hayati yang berbeda karena terjadinya
antaraksi antara bahan pembantu dengan zat aktif
atau antara zat aktif yang satu dengan zat aktif yang
lain (untuk sediaan kombinasi) pada proses absorpsi
TUJUAN UJI BIOEKIVALENSI

Jika dua formulasi mempunyai bioavailabilitas yang ekivalen, maka ke


dua formula tersebut dikatakan terapetik ekivalen
Kriteria Bioekivalensi

• Untuk : α = 0,1, uji dua arah atau α= 0,05 uji


satu arah.
Pada Tabel III Nilai gawat t (Schefler, 1987)
DISAIN DAN CARA UJI BABE
• Etik
• Disain
• Subyek : jumlah & seleksi
• Cara Sampling
• Analisis kadar obat dan validasi
• Produk obat uji dan pembanding
• Parameter BA dan kriteria BE
• Analisis statistik
Tipe Bioekivalensi
•Average Bioequivalence (ABE)
–Current regulatory requirement
•Population Bioequivalence (PBE)
–Prescribability
•Individual Bioequivalence (IBE)
–Switchability
DISAIN PENGUJIAN
Pada umumnya : membandingkan 2 formula :
– Disain menyilang ( crossover design), 2-
sekuen, 2- periode
- Washout : > 5x waktu paruh eliminasi
obat /metabolit aktif
– Dosis tunggal
PERHITUNGAN CLI
OBAT GENERIK
Obat generik adalah suatu obat yang mempunyai :
– senyawa aktif,
– bentuk sediaan,
– kekuatan,
– indikasi dan efektivitas,
– cara dan dosis
yang sama dengan obat paten (brand drug) bila produk
obat ini mempunyai efektivitas dan keamanan yang
sama dengan obat paten, maka produk ini dapat
mensubstitusi obat paten

Anda mungkin juga menyukai