Anda di halaman 1dari 17

NAMA : REZA PAHLEVI

NIM : 200102110094
KELAS : PIPS A
MK : KONSEP DASAR IPS
INTERAKSI SOSIAL
PENGERTIAN INTERAKSI SOSIAL
Secara umum, pengertian interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu
dengan individu maupun kelompok, atau kelompok dengan kelompok. Hubert Bonner dalam
Social Psychology (1953) menjelaskan interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua atau
lebih individu. Perilaku individu yang satu memengaruhi, mengubah atau memperbaiki
kelakuan individu yang lain, atau sebaliknya.
Menurut Georg Simmel, para sosiolog, dan filsuf Jerman, menyatakan masyarakat muncul
dimana sejumlah orang melakukan interaksi dan membentuk kesatuan baik sementara maupun
permanen. Dan melalui interaksi timbal balik tersebut, setiap individu saling berhubungan dan
saling memangaruhi. Jika individu-individu saling berhubungan dan saling memengaruhi, maka
terbentuklah suatu masyarakat
Contoh Interaksi Sosial adalah :
1. Gotong royong dalam pembuatan suatu fasilitas umum.
2. Toleransi kehidupan antar umat beragama.
3. Pernikahan 2 orang yang berbeda etnis dan ras.
4. Perlombaan sepak bola antar kesebelasan.
5. Rekan kerja maupun kawan yang melakukan pengkhianatan.
6. Konflik Papua merdeka.
BENTUK – BENTUK INTERAKSI SOSIAL
Bentuk interaksi sosial dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu proses
sosial asosiatif dan disasosiatif

 ASOSIATIF DISASOSIATIF
Bentuk interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial Proses sosial disosiatif ini lebih mengarah
positif yang mengarah pada kesatuan. Ingat, ya. Begitu kepada perpecahan baik individu maupun kelompok.
mendengar kata "asosiatif" yang terbayang adalah kegiatan- Artinya, berkebalikan dari asosiatif, disosiatif ini identik
kegiatan yang bersifat "baik". Bentuk interaksi sosial asosiatif dengan hal-hal "negatif". Adapun bentuk-bentuk dari
berupa kerja sama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi. disosiatif meliputi, persaingan (kompetisi), kontravensi,
dan pertentangan (konflik).
Bentuk Interaksi Sosial Asosiatif 
 KERJA SAMA
Pastinya sudah nggak asing dong sama kata "kerja sama"? Kerja sama bukanlah suatu usaha untuk
melakukan siulan-siulan kecil, nendang kaki kursi temen di depan, dan menggunakan kode-kode jari untuk
menentukan mana jawaban "A", "B", "C", dan "D".
Kerja sama, secara istilah berarti suatu usaha yang dilakukan bersama antara individu atau kelompok,
tujuannya untuk mencapai satu tujuan atau beberapa tujuan bersama. 

 AKOMODASI
Akomodasi adalah suatu proses penyesuaian diri individu atau kelompok manusia yang semula saling
bertentangan, kemudian berupaya mengatasi ketegangan. Tujuannya untuk mengurangi perbedaan
pandangan dan pertentangan serta untuk mencegah terjadinya konflik. Akomodasi memiliki beberapa jenis-
jenis, yaitu koersi, mediasi, konsiliasi, kompromi, arbitrase, toleransi, stalemate.
 AKULTURASI
Akulturasi adalah penerimaan unsur-unsur baru untuk menjadi suatu kebudayaan baru tanpa
menghilangkan unsur-unsur yang lama. Akulturasi merupakan hasil dari perpaduan dua kebudayaan
yang berbeda.

 ASIMILASI
Asimilasi adalah usaha-usaha untuk meredakan perbedaan antarindividu atau antarkelompok guna
mencapai satu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan-tujuan bersama.
Bentuk Interaksi Sosial Disosiatif
 KOMPETISI
Kompetisi atau persaingan adalah bentuk interaksi sosial disosiatif, di mana orang-orang atau
kelompok-kelompok berlomba meraih tujuan yang sama. Persaingan dilakukan secara sportif sesuai
aturan tanpa adanya benturan fisik.

 KONTRAVENSI
Kontravensi adalah bentuk interaksi sosial disosiatif berupa sikap menentang dengan tersembunyi
agar tidak adanya perselisihan atau konflik terbuka. Kontravensi merupakan proses sosial dengan
tanda ketidakpastian, keraguan, penolakan, dan penyangkalan yang tidak diungkapkan secara terbuka.
Ada beberapa macam-macam kontravensi, yaitu kontravensi umum, sederhana, intensif, rahasia dan
taktis.

 KONFLIK SOSIAL
Konflik sosial atau pertikaian, yakni bentuk interaksi sosial disosiatif yang terjadi karena perbedaan
paham dan kepentingan antarindividu atau kelompok. Adanya konflik ditandai dengan ancaman,
kekerasan dan kontak fisik antar pihak-pihak yang bertentangan.
PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT DI
MASA PANDEMI
Virus Corona merupakan virus yang menular serta mematikan yang berasal dari Wuhan, China.
Virus yang mulai memasuki Indonesia pada tahun 2020 ini telah menyebabkan perubahan.
Salah satunya yaitu menyebabkan perubahan interaksi sosial didalam masyarakat. Adapun
perubahan interaksi sosial masyarakat di masa pandemi, yaitu:
 Karena dengan adanya pandemi ini interaksi
sosial langsung didalam masyarakat menjadi
berkurang. Pandemi ini membuat masyarakat
saling berinteraksi secara tidak langsung atau
tatap maya. Dengan menggunakan platform
yang terbaru seperti, Google Meet, Zoom,
ataupun Video Call. Sehingga segala aktivitas
masyarakat dilakukan secara online ataupun
daring. Baik itu aktivitas pendidikan ataupun
pekerjaan.
PERTEMUAN VIRTUAL

Salah satu dampak perubahan interaksi


sosial
 Dengan adanya lockdown wilayah, social distancing
atau menjaga jarak yang membuat semua masyarakat
untuk berdiam diri dirumah dan menjaga jarak
kepada semua orang agar terhindar dari virus corona.
Namun secara tidak langsung itu membuat lunturnya
rasa silaturahmi, gotong royong didalam masyarakat.
Sehingga membuat interaksi sosial itu menjadi
berkurang dan membuat semua orang saling berjaga
jarak sehingga rasa kebersamaan pun sedikit luntur.
 Dengan adanya pandemi covid-19 memaksa
kita untuk berkehidupan dengan normal baru.
Sehingga membuat masyarakt tetap
menjalankan aktivitas biasanya namun dengan
tetap menjalankan protokol kesehatan seperti
menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci
tangan.

 Dan pada saat pandemi seperti sekarang ini


masyarakat yang tadinya lebih memilih belanja
di toko offline sekarang menjadi lebih beralih
ke toko online. Karena toko online atau online
shop dirasa lebih memudahkan masyarakat
untuk memenuhi kebutuhan di masa pandemi
ini.
KASUS BULLYING YANG MASIH MARAK TERJADI DI LINGKUNGAN
SEKOLAH
Kata “Bullying” bagi beberapa orang di Indonesia mungkin sudah terdengar tidak asing lagi.
Beberapa dari mereka juga mungkin sudah paham apa itu tindakan bullying. Bullying adalah sebuah
tindakan atau perilaku menyakiti orang lain dalam bentuk fisik, verbal, dan
emosional. Bullying dilakukan oleh seseorang atau sebuah kelompok orang yang merasa bahwa
dirinya memiliki kelebihan seperti bentuk fisik yang lebih kuat dari korban. Tujuan dari tindakan
tersebut adalah membuat korban menjadi menderita dan juga membuat korban memiliki tekanan
pada psikologisnya.
Bullying dalam bentuk fisik adalah perilaku menyakiti fisik orang lain. Selain itu bullying dalam
bentuk verbal adalah perilaku seperti mengolok ataupun mengejek. Sedangkan bullying mental dapat
berupa tindakan pengucilan. Banyak sekali kejadian bullying yang kerap ditemui. Hal tersebut sering
kali terjadi pada usia anak-anak yang masih sekolah, baik SD, SMP, maupun SMA.
Contohnya saja seperti kasus bullying yang beberapa waktu lalu viral di media sosial. Kasus ini
berada di Kota Malang di mana siswa SMP Negeri 16 Kota Malang mengalami kejadian bullying yang
dilakukan oleh teman-temannya. Bullying yang dilakukan membuat korban harus mengalami
amputasi pada jari tengahnya. Polisi pun telah melakukan penyidikan lebih lanjut mengenai
kasus bullying tersebut.
Kapolresta Malang Kota menyatakan bahwa sebelumnya korban juga pernah diangkat beramai-ramai dan
dibanting di paving pada saat jam istirahat. Tindakan bullying yang terjadi beberapa waktu lalu ini cukup
menyita banyak perhatian dari masyarakat Indonesia. Selain kasus tersebut , masih banyak
kasus bullying lainnya.

Dan solusi untuk mengatasi kasus bullying tersebut ialah pertama berasal dari lingkungan keluarga dimana
para orang tua harus menanamkan nilai-nilai keagamaan dan cinta kasih antar sesama sejak dini,
membangun rasa percaya diri anak, memupuk keberanian dan ketegasan anak serta mengembangkan
kemampuan anak untuk bersosialisasi. Selain dalam lingkungan keluarga bullying dapat dicegah melalui
lingkungan sekolahan dimana para guru harus membangun komunikasi yang efektif antara guru dan murid,
menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan kondusif.
Sehingga dengan adanya berbagai pencegahan
tersebut diharapkan kasus bullying di Indonesia bisa turun.
Perilaku bully di atas bisa menimbulkan berbagai efek
negatif bagi korban, antara lain: Gangguan mental, mulai
dari sensitif, rasa marah yang meluap-luap, depresi, rendah
diri, cemas, kualitas tidur menurun, keinginan menyakiti
diri sendiri, hingga bunuh diri.

Tidak hanya korban yang akan merasakan dampak


negatifnya. Si pelaku juga akan mengalami dampak negatif
dari kegiatan bullying tersebut. Dampak bullying bagi
pelakunya "Ada seperti perasaan bahagia, puas dan merasa
diakui ketika pelaku berhasil mem-bully orang lain, jelas
hal ini sudah tidak sehat secara psikis dan sosial.
Dampaknya pelaku juga akan merasa tindakan bully atau
menindas orang yang lebih lemah adalah hal yang biasa.
THANKS
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai