9/19/2012 10:52:24 PM 2
Dua lipatan dari kulit diantara kedua paha bagian atas. Labia
mayora banyak mengandung urat syaraf. Labia mayora merupakan
struktur terbesar genetalia eksterna wanita dan mengelilingi organ
lainnya, yang berakhir pada mons pubis.
Merupakan lemak lanjutan mons pubis
Letak : ke arah bawah Membentuk Perineum
Rugae
FUNGSI VAGINA
Serviks uteri
Dinding Uterus dibagi atas 3 bagian :
Perimetrium (peritonium)
Meliputi dinding uterus (rahim) sebelah luar, merupakan penebalan yang
diisi jaringan ikat dan pembuluh darah limfe dan urat syaraf. Meliputi tuba
dan mencapai dinding abdomen.
Myometrium (Lapisan Otot)
Merupakan lapisan yang paling tebal. Terdiri dari otot polos. Otot ini akan
tersusun menyerupai jala rapat, pada sela jala terdapat pembuluh darah
uterus.
Endometrium (selaput lendir)
Merupakan lapisan bagian dalam dari corpus uteri yang membatasi cavum
uteri. Dibentuk oleh epitel torak yang banyak mengandung kelenjar
mukosa, tebalnya ± 1 cm. Dilapisan ini banyak terdapat pembuluh darah
yang berlekuk – lekuk.
FUNGSI UTERUS
25
LIGAMENTUM CARDINALE
(MACKENRODT) LIGAMENTUM ROTUNDUM
UTERUS
Letak Uterus
o Ante dan Retroflexio Uteri
o Ante dan Retroversio Uteri
30
04/24/21 01:11 AM
31
4. TUBA FALLOPII
Tuba fallopii terdapat di tepi atas ligamentum latum, terbagi menjadi 4
bagian yaitu :
Pars Interstitialis (intramuralis)
• Bgn yg berjln dlm ddg uterus,mulai ostium internum tuba
Pars Isthmica
• Stlh kelur ddg uterus, lurus & sempit
Pars ampularis
• Paling lebar berbentuk S
Infundibulum
• Ujung tuba dengan umbai-umbai:fimbriae, lubangnya disebut ostium
abdominale tubae
04/24/21 01:11 AM
32
Fungsi utama tuba fallopii yaitu :
Menangkap ovum yang dilepaskan saat ovulasi
Saluran dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi
Tempat terjadinya konsepsi
Tempat pertumbuhan dan perkembangan hasil
konsepsi sampai membentuk blastula yang siap
mengadakan implantasi (penanaman)
04/24/21 01:11 AM
33
TUBA FALOPI
5. OVARIUM
04/24/21 01:11 AM
35
FUNGSI OVARIUM
Dorsum penis,
skrotum
40
Membentuk dan mengeluarkan sperma agar seorang
perempuan menjadi hamil
41
Ureter
Peritoneum
Kandung kemih
koksigis
Vesika seminalis Spermatic cord (duktus deferens,
Saraf, pemb. darah, limpatik)
Rektum
Duktus ejakulatorius Simfisis pubis
uretra prostat
Kel. bulbourethral
Duktus deferens
Korpus cavernosum
Epididimis
Scrotum Korpus spongiosum
Tunica albuginea Prepureum
Testis Glans penis
Orifisium uretra
42
Spermatic cord
Genitalia interna
Vena testiskular
Arteri testiskular
Duktus deferens
Kaput epididimis
Duktus efferens
Tunika vaginalis
Tunika albuginea
lobulus
Tubulus seminiferus
Kaudal epididimis
Rete testis
Korpus epididimis
43
Spermatogoneum
(diploid, 2n; 46 kromosom)
mitosis
Spermatosit primer
(diploid, 2n; masing-masing 46 kromosom)
Meiosis I (pengurangan ½ jumlah kromosom)
Spermatosit sekunder
(haploid, n; masing-masing 23 kromosom)
Meiosis II
spermatid
(haploid, n; masing-masing 23 kromosom)
Sperma
(haploid, n; masing-masing 23 kromosom)
44
spermatid
sperma
Spermatosit
sekunder Sperma
Spermatosit
primer
spermatogonium
Perkembangan sperma di
Tubulus seminiferus
ekor
tengah
45
Pada setiap spermatogonium, salah satu dari 23 pasang
kromosom membawa informasi genetik dari turunan
akhir
Pasangan itu terdiri dari:
- kromosom ‘X’ = kromosom perempuan
- kromosom ‘Y’ = kromosom pria
46
spermatid pertama masih bersifat umum sel epiteloid
setelah sitoplasma hilang, sperma terdiri atas:
- kepala: terdapat akrosom, dibentuk dari aparatus golgi, mengandung
hialuronidase dan protease, memegang peranan penting
untuk masuknya sperma ke dalam ovum
- leher: sentriol mengelompok pada leher sperma
- badan: terdapat mitokondria tersusun berbentuk spiral
- ekor: mirip silia, mengandung mikrotubulus,
perluasan membran sel,
mengandung banyak adenosin trifosfat
(dibentuk oleh mitokondria dalam badan)
47
• sperma di tempat masuk epididimis belum matang belum
mampu membuahi sel telur
• setelah 2 minggu dalam Vas deferens sperma menjadi matang
• sperma matang dapat disimpan dalam Vas deferens dan ampula,
bertahan hidup selama > 1 bulan
• efek jumlah sperma pada fertilitas pada ejakulasi:
- semen 3,5 ml
- sperma rata-rata 120 juta/ml semen, pada orang normal dapat
bervariasi antara 35 – 200 juta/ml
- < 20 juta/ml biasanya infertil
- masa hidup maksimum 24 – 72 jam pada suhu tubuh, tetapi
dapat diawetkan > 1 tahun bila suhu minus 100º C
- pH 6 – 6,5 membuat sperma dapat bergerak optimum, pH rata-rata
semen gabungan 7,5
48
Gonad pria
Terbentuk selama gestasi sebagai respon terhadap sintesis
androgen
Androgen primer adalah testosteron, sintesisnya dimulai
pada usia kehamilan 8 minggu
Testis janin terletak di rongga abdomen pada masa gestasi
dini
Sekitar usia gestasi 6 bulan testis turun melalui kanalis
inguinalis ke dalam skrotum (terletak di sebelah dorsal penis,
maka memiliki suhu lebih rendah dari suhu tubuh kondisi
optimum untuk pembentukan sperma
Setelah turun, lubang kanalis bagian abdomen tertutup
49
bentuk bergelung-gelung
terbentuk dari sel Sertoli dan sel intertisium Leydig
terdapat dalam testis
sperma terbentuk di tepi luar testis, bermigrasi melalui
tubulus seminiferus
sel Sertoli memberi makan sperma selama pematangan
sel-sel interstisium Leydig mensintesis dan mengeluarkan
hormon
testosteron selama masa gestasi dan pubertas
testosteron penting untuk pematangan sperma dan
kelangsungan
hidup sel Sertoli
50
sperma dari tubulus seminiferus berjalan ke epididimis
epididimis melingkar di belakang testis, menuju ke atas
ke arah rongga peritoneum
kelanjutan dari epididimis adalah Vas deferens yang
masuk ke rongga peritoneum
Vas deferens yang melebar disebut ampula.
pada ampula Vas deferens membentuk duktus
ejakulatorius
duktus ejakulatorius melewati kelenjar prostat dan
bergabung dengan uretra internal di bawah kandung
kemih
uretra internal memasuki penis membentuk uretra
kelenjar penyekresi mukus melapisi uretra
51
• mengeluarkan zat mirip mukus (rangsangan seksual) yang
mengandung fruktosa (gula), prostaglandin, dan fibrinogen
yg masuk ke dalam duktus ejakulatorius
• fruktosa untuk energi sperma
• prostaglandin diperkirakan membantu sperma menembus
serviks, dapat juga membuat kontraksi saluran genetalia
perempuan
mendorong sperma dalam perjalanannya menuju sel
telur, beberapa sperma mencapai ujung tuba fallopii dalam
tempo 5 menit
52
kelenjar berbentuk seperti buah kenari
terletak tepat di bawah kandung kemih
sewaktu rangsang seksual, prostat mengeluarkan cairan encer
seperti susu (mengandung enzim dan ion) ke dalam
duktus ejakulatorius
cairan ini menambah volume cairan vesikula seminalis dan sperma
sifatnya basa menetralkan sekresi vagina yang bersifat asam,
karena motilitas sperma akan berkurang pada pH rendah
53
isyarat saraf: pijitan glans merangsang organ akhir sensorik
pleksus sakralis nervus pudendus
impuls juga dapat masuk dari daerah yang dekat dengan penis untuk
membantu rangasangan, seperti epitel anus, skrotum dan perineum
unsur psikis: emisi noturna (mimpi basah) terjadi pada banyak pria,
khususnya pada usia belasan tahun
54
ereksi: efek parasimpatis, sebanding dengan derajat perangsangan,
baik psikis maupun fisik.
55
56
57