Anda di halaman 1dari 57

ANATOMI FISIOLOGI ORGAN

REPRODUKSI WANITA &


PRIA

9/19/2012 10:52:24 PM 2

By : ERLINAWATI, SST, M.Keb


1. Anatomi Organ Reproduksi Wanita
1. Genetalia Eksterna
RONGGA PELVIS

Terletak di bawah, berhubungan dengan rongga


abdomen, dibentuk oleh os iski dan os pubis pada sisi
samping dan depan, os sakrum dan os koksigis
membentuk batas belakang dan pinggiran pelvis
dibentuk oleh promontorium sakrum di belakang
iliopektinal sebelah sisi samping dan depan dari
tulang sakrum (Syaifudin, 2010).
1. VULVA

 Merupakan organ yang tampak dari luar dan berbentuk


lonjong dengan ukuran panjang dari muka ke belakang
 Terdiri atas mons pubis, labia mayora, labia minora, klitoris,
vestibulum dan hymen.
 Hanya mons dan labia mayora yang dapat terlihat pada
genetalia eksterna wanita.
 Arteri pudenda interna mengalirkan darah ke vulva.
2. MONS PUBIS

 Bagian yang menonjol berupa tonjolan lemak yang besar


yang berisi jaringan lemak dan jaringan ikat
 Letak : bagian anterior simpisis os pubis
 Bentuk : segitiga
Masa pubertas ditumbuhi rambut
3. LABIA MAYORA

 Dua lipatan dari kulit diantara kedua paha bagian atas. Labia
mayora banyak mengandung urat syaraf. Labia mayora merupakan
struktur terbesar genetalia eksterna wanita dan mengelilingi organ
lainnya, yang berakhir pada mons pubis.
 Merupakan lemak lanjutan mons pubis
 Letak : ke arah bawah Membentuk Perineum

 Bagian dalam : kelenjar lemak (sebecea)


 Bagian luar : tertutup oleh rambut (cilia)
4. LABIA MINORA

 Merupakan lipatan bagian dalam labia mayora tanpa rambut.


 Letak :
Bagian atas preputium clitoridis
Bagian belakang kedua lipatan mengelilingi orifisium vagina
bersatu juga Fourchette
5. KLITORIS

 Sebuah jaringan ikat erektil kecil kira-kira sebesar


biji kacang hijau yang dapat mengeras dan tegang
(erectil) jika mendapat rangsangan.
 Analog dengan penis laki-laki.
 Mengandung banyak pembuluh darah dan syaraf
6. VESTIBULUM

 Merupakan rongga sebelah :


 Lateral (kiri dan kanan) : dibatasi oleh kedua labia
minora
Atas : klitoris
Bawah : fourchet
4 lobang kecil :
- 2 muara kel bartholini
- 2 muara kel skene
7. HYMEN

 Lapisan/membran tipis yang menutupi sebagian besar dari liang


senggama, ditengahnya berlubang supaya kotoran menstruasi
dapat mengalir keluar, bentuknya berbeda-beda ada yang seperti
bulan sabit.
 Konsistensinya ada yang kaku, dan ada yang lunak, lubangnya
ada yang seujung jari, ada yang dapat dilalui satu jari
(Syaifudin,1997). Himen mungkin tetap ada selama pubertas atau
saat hubungan seksual pertama kali.
 Setelah melahirkan hymen merupakan tonjolan kecil yang disebut
Karungkule mirtiformis
HYMEN......
8. PERINEUM

 Merupakan bagian terendah dari badan berupa sebuah garis


yang menyambung kedua tuberositas iski, daerah depan
segitiga kongenital dan bagian belakang segitiga anal, titik
tengahnya disebut badan perineum terdiri dari otot fibrus yang
kuat di sebelah depan anus
 Terletak diantara vulva dan anus, panjangnya lebih kurang 4 cm
(Syaifudin, 1997).
GENITALIA EKSTERNA WANITA
2. GENETALIA INTERNA
1. VAGINA
 Menghubungkan Uterus – Vulva
 Letak : antara rektum dan vagina
 Ukuran : Dinding Depan : 9 cm
 Dinding Belakang : 11 cm
 Dinding vagina terdapat lipatan-lipatan melintang

Rugae
FUNGSI VAGINA

 Sebagai saluran keluar dari uterus yang dapat mengalirkan


darah haid & sekret dari uterus
 Organ untuk kopulasi (senggama)
 Sebagai jalan lahir saat persalinan
2. PORTIO
Bagian ujung serviks yang menonjol kedalam vagina
Portio :
 Fornik Anterior
 Fornik Posterior
 Fornik Lateral kiri
 Fornik Lateral kanan
3. UTERUS (RAHIM)

 Letak : di pelvis minor diantara kandung kemih dan rektum


 Bentuk : Buah pir
 Berat : sekitar 30 gram
 Ukuran :
 anak-anak : 2-3 cm
 nulipara : 6-8 cm
 multipara : 8-9 cm
Bagian Uterus :

Fundus uteri Korpus uteri

Serviks uteri
Dinding Uterus dibagi atas 3 bagian :
Perimetrium (peritonium)
Meliputi dinding uterus (rahim) sebelah luar, merupakan penebalan yang
diisi jaringan ikat dan pembuluh darah limfe dan urat syaraf. Meliputi tuba
dan mencapai dinding abdomen.
Myometrium (Lapisan Otot)
Merupakan lapisan yang paling tebal. Terdiri dari otot polos. Otot ini akan
tersusun menyerupai jala rapat, pada sela jala terdapat pembuluh darah
uterus.
Endometrium (selaput lendir)
Merupakan lapisan bagian dalam dari corpus uteri yang membatasi cavum
uteri. Dibentuk oleh epitel torak yang banyak mengandung kelenjar
mukosa, tebalnya ± 1 cm. Dilapisan ini banyak terdapat pembuluh darah
yang berlekuk – lekuk.
FUNGSI UTERUS

1. Endometrium : menyiapkan dan ikut bekerja untuk


proses nidasi dan ikut memelihara plasenta
2. Miometrium :
 Mengisap spermatozoa yang diejakulasikan
waktu coitus
 Untuk melancarkan aliran sperma menuju
infundibulum
 Tempat peluruhan endometrium ketika haid
LIGAMENTUM

 Adalah yang menyangga uterus dalam rongga panggul


Ligamen – Ligamen Uterus adalah :
o Ligamentum Latum
o Ligamentum Rotundum
o Ligamentum Infundibulo Pelvicum (lig. Ovarii proprium)
o Ligamentum Cardinale (Mackenrodt)
o Ligamentum Sacro Uterinum

25
LIGAMENTUM CARDINALE
(MACKENRODT) LIGAMENTUM ROTUNDUM
UTERUS
 Letak Uterus
o Ante dan Retroflexio Uteri
o Ante dan Retroversio Uteri

 Pembuluh darah uterus terdiri dari yaitu :


o Arteri Uterina
o Arteri Ovarica

30
04/24/21 01:11 AM
31
4. TUBA FALLOPII
Tuba fallopii terdapat di tepi atas ligamentum latum, terbagi menjadi 4
bagian yaitu :
Pars Interstitialis (intramuralis)
• Bgn yg berjln dlm ddg uterus,mulai ostium internum tuba
Pars Isthmica
• Stlh kelur ddg uterus, lurus & sempit
Pars ampularis
• Paling lebar berbentuk S
Infundibulum
• Ujung tuba dengan umbai-umbai:fimbriae, lubangnya disebut ostium
abdominale tubae
04/24/21 01:11 AM
32
Fungsi utama tuba fallopii yaitu :
Menangkap ovum yang dilepaskan saat ovulasi
Saluran dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi
Tempat terjadinya konsepsi
Tempat pertumbuhan dan perkembangan hasil
konsepsi sampai membentuk blastula yang siap
mengadakan implantasi (penanaman)

04/24/21 01:11 AM
33
TUBA FALOPI
5. OVARIUM

Jumlah : 2 buah (kiri dan kanan)

Ovarium terdiri dari dua bagian yaitu :


 Bagian luar (cortex)
Terdapat : folikel-folikel primordial
 Bagian dalam (medulla)
Terdapat : pembuluh darah, saraf, pembuluh limfe

04/24/21 01:11 AM
35
FUNGSI OVARIUM

1. Sebagai kelenjar eksokrin :


menghasilkan sel telur ( ovum)
2. Sebagai kelenjar endokrin :
menyekresikan estrogen & progesteron
OVARIUM
2. ANATOMI ORGAN REPRODUKSI PRIA
Pubes
Korpus penis

Dorsum penis,
skrotum

Glans penis Prepusium


penis

40
Membentuk dan mengeluarkan sperma agar seorang
perempuan menjadi hamil

Peran ini melibatkan:

 Testis: menghasilkan sperma dan hormon utama pria


(testosteron)
 Kelenjar -kelenjar: menyediakan cairan untuk menyalurkan
sperma ke penis.
 Campuran sperma dan cairan tersebut disebut semen
 Duktus-duktus: menyimpan dan menyalurkan sekresi dari
kelenjar ke penis
 Penis: deposit semen : semen ini disalurkan ke dalam vagina
saat sanggama

41
Ureter
Peritoneum
Kandung kemih
koksigis
Vesika seminalis Spermatic cord (duktus deferens,
Saraf, pemb. darah, limpatik)
Rektum
Duktus ejakulatorius Simfisis pubis

uretra prostat
Kel. bulbourethral
Duktus deferens

Korpus cavernosum
Epididimis
Scrotum Korpus spongiosum
Tunica albuginea Prepureum
Testis Glans penis
Orifisium uretra

42
Spermatic cord
Genitalia interna
Vena testiskular
Arteri testiskular
Duktus deferens

Kaput epididimis

Duktus efferens

Tunika vaginalis
Tunika albuginea

lobulus

Tubulus seminiferus

Kaudal epididimis
Rete testis
Korpus epididimis

43
Spermatogoneum
(diploid, 2n; 46 kromosom)
mitosis

Spermatosit primer
(diploid, 2n; masing-masing 46 kromosom)
Meiosis I (pengurangan ½ jumlah kromosom)

Spermatosit sekunder
(haploid, n; masing-masing 23 kromosom)

Meiosis II

spermatid
(haploid, n; masing-masing 23 kromosom)

Sperma
(haploid, n; masing-masing 23 kromosom)

44
spermatid
sperma
Spermatosit
sekunder Sperma
Spermatosit
primer

spermatogonium

Membran dasar Sel kepala


sertoli

Perkembangan sperma di
Tubulus seminiferus

ekor
tengah

45
 Pada setiap spermatogonium, salah satu dari 23 pasang
kromosom membawa informasi genetik dari turunan
akhir
 Pasangan itu terdiri dari:
- kromosom ‘X’ = kromosom perempuan
- kromosom ‘Y’ = kromosom pria

 Selama pembelahan mitosis kromosom penentu seks dibagi


antara spermatid: ½ mengandung kromosom ‘Y’, ½ nya lagi
kromosom ‘X’

46
spermatid pertama masih bersifat umum sel epiteloid
setelah sitoplasma hilang, sperma terdiri atas:
- kepala: terdapat akrosom, dibentuk dari aparatus golgi, mengandung
hialuronidase dan protease, memegang peranan penting
untuk masuknya sperma ke dalam ovum
- leher: sentriol mengelompok pada leher sperma
- badan: terdapat mitokondria tersusun berbentuk spiral
- ekor: mirip silia, mengandung mikrotubulus,
perluasan membran sel,
mengandung banyak adenosin trifosfat
(dibentuk oleh mitokondria dalam badan)

memberi energi pergerakan ekor dengan


kecepatan 20 cm/jam.

47
• sperma di tempat masuk epididimis belum matang belum
mampu membuahi sel telur
• setelah 2 minggu dalam Vas deferens sperma menjadi matang
• sperma matang dapat disimpan dalam Vas deferens dan ampula,
bertahan hidup selama > 1 bulan
• efek jumlah sperma pada fertilitas pada ejakulasi:

- semen 3,5 ml
- sperma rata-rata 120 juta/ml semen, pada orang normal dapat
bervariasi antara 35 – 200 juta/ml
- < 20 juta/ml biasanya infertil
- masa hidup maksimum 24 – 72 jam pada suhu tubuh, tetapi
dapat diawetkan > 1 tahun bila suhu minus 100º C
- pH 6 – 6,5 membuat sperma dapat bergerak optimum, pH rata-rata
semen gabungan 7,5

48
Gonad pria
Terbentuk selama gestasi sebagai respon terhadap sintesis
androgen
Androgen primer adalah testosteron, sintesisnya dimulai
pada usia kehamilan 8 minggu
Testis janin terletak di rongga abdomen pada masa gestasi
dini
Sekitar usia gestasi 6 bulan testis turun melalui kanalis
inguinalis ke dalam skrotum (terletak di sebelah dorsal penis,
maka memiliki suhu lebih rendah dari suhu tubuh kondisi
optimum untuk pembentukan sperma
Setelah turun, lubang kanalis bagian abdomen tertutup

49
bentuk bergelung-gelung
terbentuk dari sel Sertoli dan sel intertisium Leydig
terdapat dalam testis
sperma terbentuk di tepi luar testis, bermigrasi melalui
tubulus seminiferus
sel Sertoli memberi makan sperma selama pematangan
sel-sel interstisium Leydig mensintesis dan mengeluarkan
hormon
testosteron selama masa gestasi dan pubertas
testosteron penting untuk pematangan sperma dan
kelangsungan
hidup sel Sertoli

50
sperma dari tubulus seminiferus berjalan ke epididimis
epididimis melingkar di belakang testis, menuju ke atas
ke arah rongga peritoneum
kelanjutan dari epididimis adalah Vas deferens yang
masuk ke rongga peritoneum
Vas deferens yang melebar disebut ampula.
pada ampula Vas deferens membentuk duktus
ejakulatorius
duktus ejakulatorius melewati kelenjar prostat dan
bergabung dengan uretra internal di bawah kandung
kemih
uretra internal memasuki penis membentuk uretra
kelenjar penyekresi mukus melapisi uretra

51
• mengeluarkan zat mirip mukus (rangsangan seksual) yang
mengandung fruktosa (gula), prostaglandin, dan fibrinogen
yg masuk ke dalam duktus ejakulatorius
• fruktosa untuk energi sperma
• prostaglandin diperkirakan membantu sperma menembus
serviks, dapat juga membuat kontraksi saluran genetalia
perempuan
mendorong sperma dalam perjalanannya menuju sel
telur, beberapa sperma mencapai ujung tuba fallopii dalam
tempo 5 menit

52
 kelenjar berbentuk seperti buah kenari
 terletak tepat di bawah kandung kemih
 sewaktu rangsang seksual, prostat mengeluarkan cairan encer
seperti susu (mengandung enzim dan ion) ke dalam
duktus ejakulatorius
 cairan ini menambah volume cairan vesikula seminalis dan sperma
 sifatnya basa menetralkan sekresi vagina yang bersifat asam,
karena motilitas sperma akan berkurang pada pH rendah

53
isyarat saraf: pijitan glans merangsang organ akhir sensorik
pleksus sakralis nervus pudendus

medula spinalis serebrum

impuls juga dapat masuk dari daerah yang dekat dengan penis untuk
membantu rangasangan, seperti epitel anus, skrotum dan perineum

kesan seksual malahan dapat berasal dari struktur interna (uretra,


kandung kemih, prostat, vesikula seminalis, testis, dan vas deferens),
mungkin karena pengisian sekret yang berlebihan pada organ seksual

unsur psikis: emisi noturna (mimpi basah) terjadi pada banyak pria,
khususnya pada usia belasan tahun

54
ereksi: efek parasimpatis, sebanding dengan derajat perangsangan,
baik psikis maupun fisik.

pelumasan: kel. Littre dan bulbouurethralis menyekresi mukus, akan


tetapi sebagian besar pelumasan sanggama dilakukan
oleh organ seksual perempuan

emisi atau ejakulasi: puncak tindakan seksual, pusat-pusat refleks


medula spinalis memancarkan impuls simpatis,
denyut jantung dan respirasi mencapai maksimum

resolusi: kebalikan dari rangsang seksual, ereksi hilang, denyut jantung


dan pernafasan kembali normal

55
56
57

Anda mungkin juga menyukai