Anda di halaman 1dari 92

FONEM

Diakui apabila mempunyai makna


atau dapat mempengaruhi makna
FONEM
• satuan bunyi bahasa yang terkecil yang
mampu menunjukan perbedaan makna.
• dalam ilmu bahasa fonem itu ditulis diantara
dua garis miring…../ misalnya bunyi a/, /i, /u/
e/,dan/o. Jika satu fonem saja diganti atau
dihilangkan atau bahkan ditambahkan maka
akan mengubah kata
Macam-macam Fonem
• fonem dibedakan atas vocal dan konsonan. Fonem &
huruf merupakan dua hal yang berbeda.
• Fonem adalah bunyi dari huruf (untuk didengar),
sedangkan huruf adalah lambang dari fonem (untuk
dilihat). Huruf abjad bahasa Indonesia ada 26.
• Fonem huruf e,fonem huruf o dan k contoh nya adalah
sebagai berikut : •Variasi fonem huruf e : Makanan
favoritku adalah sate. •Variasi fonem huruf o :
Pedagang burung beo itu sedang makan soto. •Variasi
fenom huruf k : Beliau dapat menghabiskan tiga pak
rokok dalam sehari.
Peranan fonem/9/ dan /E/ sebagai pembeda makna
• Seret/s9r9t/= tidak lancar; tersendat-sendat
• Seret/sErEt/ = menarik suatu benda menyusur tanah
• Apel /ap9l = nama buah
• Apel / apEl/ = wajib ikut upacara
Atau
Cari-jari-lari-mari-tari
Bayu-kayu-sayu
Kerang-perang-serang-terang
morfem
Satuan bentuk terkecil dalam bahasa adalah
fonem dan yang terbesar adalah karangan
karangan

alenia

kalimat

frasa

kata

morfim

fonim
Ketujuh bentuk bahasa baru diakui eksitensinya
jika mempunyai makna atau dapat
mempengaruhi makna/ kehadirannya dapat
mengubah makna atau menciptakan makna
baru
PENGERTIAN
• Morfem adalah suatu bentuk terkecil yang
dapat membedakan makna dan atau
mempunyai makna.
• Kesatuan bunyi terkecil yang mengandung arti
serta tidak mempunyai bentuk lain sebagai
unsur pembentuknya.
Perhatikan morfim pembentuk kata baru (-
an,di-,-lah,me-, ter-)
Kata dasar makan
Makanan
Dimakan
Makanlah
Memakan
termakan
Wujud morfem/ macamnya
• imbuhan
• Partikel (kah, tah, lah, pun), dan
• kata dasar
(misalnya –an, -lah, -kah, -bawa). Contoh :
Morfen –an, -di, me-, ter, -lah, jika digabungkan
dengan kata makan, dapat membentuk kata
makanan, dimakan, memakan, termakan,
makanlah yang mempunyai makna baru yang
berbeda dengan makna kata makan.
Menurut bentuk dan maknanya
1) Morfem bebas, yaitu morfem yang dapat berdiri
sendiri dari segi makna tanpa harus dihubungkan
dengan morfem yang lain. Semua kata dasar
tergolong sebagai morfem bebas.
2) Morfem terikat, yaitu morfem yang tidak dapat
berdiri sendiri dari segi makna. Semua imbuhan
(awalan, sisipan, akhiran, serta kombinasi awalan
dan akhiran) tergolong sebagai morfem terikat.
• Partikel
Kah siapakah, siapapun.
• Imbuhan
Me-aku memakan kamu
Me-kan
Meng-i
Sisipan
Berkebangsaan, berkeadilan,
mempertanggungjawabkan
•kata
Pengertian
1. Bentuk terkecil (dari kalimat) yg dapat berdiri
sendiri dan mempunyai arti
2. atau sekumpulan huruf yang mempunyai arti,
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang
merupakan perwujudan kesatuan perasaan
dan pikiran yang dapat digunakan dalam
berbahasa
Makna Kata
Makna kata (Semantik) memiliki pengertian
yang sangatlah beragam.
Mansoer Pateda (2001:79) mengatakan bahwa
istilah makna merupakan kata-kata dan istilah
yang membingungkan. Makna tersebut selalu
menyatu pada tuturan maupun kalimat.
Dari bentuknya
1. Bermorfem tunggal/ kata dasar/ kata yg tidak
berimbuhan
2. Bermorfem banyak
Jenis kata
1. Kata benda/ nominal
2. Kata kerja / verb
3. Kata sifat/ adjektiva
4. Kata ganti /pronomina
5. Kata keterangan / adverbia
6. Kata bilangan/ numeralia
7. Kata sambung/ konjungsi
8. Kata sandang/ artikel
9. Kata seru/ injeksi
10. Kata depan/ preposisi
A.    Jenis Makna Kata

• 1.      Makna Leksikal adalah makna kata


secara lepas, tanpa kaitan dengan kata lainnya
dalam sebuah struktur.
• Contoh : rumah, makan
• 2.      Makna Gramatikal adalah makna batu
yang timbul akibat terjadinya proses
gramatikal (pengimbuhan, pengulangan,
pemajemukan).
• Contoh : Berumah, makanan
3. Makna Idiomatik : makna kata yang tidak
mengandung makna leksikal dan gramatikal
tapi mengandung makna denotasi dan
konotasi atau gabungan kata yang
membentuk kesatuan arti baru.
• Contoh dari idiom adalah bentuk membanting tulang dengan
makna ’bekerja keras’, meja hijau dengan makna
’pengadilan’.
• anak emas : anak kesayangan
• bau kencur : masih muda, belum banyak pengalaman
 kepala dingin : berpikiran tenang
 makan angin : berjalan-jalan untuk mencari hawa bersih,
sekedar menghabiskan waktu
 bertekuk lutut : tunduk, kalah, menyerah
Kata Ganti
A. Pengertian kata ganti
Kata ganti (pronoun) ialah kata yang
dipergunakan untuk menggantikan kata
benda.
B. Macam-macam kata ganti
Menurut fungsinya kata ganti dibedakan sbb:
1. Kata ganti orang, ialah kata yang menggantikan
orang. Kata ganti orang ada tiga macam, yaitu:
a. Kata ganti orang pertama
Contoh : saya, aku, kami
b. Kata ganti orang kedua
Contoh : kamu, anda, engkau, saudara, bapak
c. Kata ganti orang ketiga
Contoh : dia, ia, beliau, -nya
2. Kata ganti milik, ialah kata ganti
yang dipakai di belakang kata benda
yang menyatakan pemilikan.
Contoh: Bukuku dipinjamnya.
Lukisannya sangat bagus.
3. Kata ganti penunjuk, ialah kata ganti
untuk menunjukkan sesuatu.
Contoh: Lemari itu sangat besar.
Bulan ini ia akan berangkat.
4. Kata ganti penghubung, ialah kata
ganti yang berfungsi sebagai penghubung
dalam kalimat.
Contoh: Rumah yang besar itu
sekarang sudah dijual.
Gadis yang ramah itu
disenangi teman-temannya.
5. Kata ganti penanya, ialah kata yang dipergunakan
untuk bertanya atau menanyakan orang, benda,
sifat, keadaan, waktun atau tempat.
Contoh: Dimana kau simpan bukuku?
Siapa yang menempati rumah
nenek?
Mengapa ia tidak datang?
dsb.
•Kata Depan
A. Pengertian Kata Depan (preposisi)
Kata depan atau kata perangkai, ialah kata
yang terletak di depan kata lain berfungsi
menghubungkan atau merangkaikan
kata dengan kata atau kata dengan kalimat.
B. Macam-macam kata depan
Berdasarkan fungsinya, kata depan
dibedakan sebagai berikut:
1. Kata depan di, ke, dan dari, dalam
fungsi menyatakan arah atau tempat.
di : menunjukkan ada pada suatu
tempat
ke : menunjukkan tempat yang dituju
dari : menunjukkan tempat yang
ditinggalkan.
Kata depan tersebut merupakan jenis kata depan
sejati (asli). Namun demikian terdapat jenis kata
depan yang lain yang
berasal dari kata benda, kata kerja, dan lain-lain.
2. Kata depan pada atau kepada berfungsi
menyatakan waktu atau nama orang.
Contoh : Kami tunggu kehadirannya pada hari
Minggu, 26 Maret 2006.
Tanyakan kepada gurumu tentang
penjelasan soal itu.
3. Kata depan akan berfungsi
menyatakan waktu atau kegiatan yang
akan dilaksanakan atau yang akan
terjadi.
Contoh: Kami berdua akan mendaki
Gunung Gede.
Mendung seperti ini biasanya
akan turun hujan
4. Kata depan dengan berfungsi
menyatakan alat, keadaan, hubungan
kesetaraan, dan keterangan
perbandingan.
Contoh: -Ayah memotong kayu dengan
gergaji. (alat)
-Dengan tergesa-gesa mereka
berlari meninggalkan desa.
(keadaan)
-Surabaya lebih panas dibandingkan
dengan Jakarta. (perbandingan)
-dsb.
5. Kata depan atas berfungsi
menghubungkan kata benda atau kata
kerja dengan kata keterangan dan
berfungsi menggantikan kata dengan,
demi.
Contoh: -Kegiatan ini dapat terselenggara
atas kerja sama semua elemen
masyarakat.
-Terima kasih atas semua bantuan
yang diberikan.
6. Kata depan antara berfungsi
menunjukkan jarak.
Contoh: -Lokasi perkemahan itu terletak
antara Bogor dengan Jakarta.
(jarak).
-Tabrakan maut antara bus
dengan kereta menewaskan
20 penumpang bus.
Kata sambung/
konjungsi
Pengertian
Adalah kata tugas yang menghubungkan dua
kata atau kalimat/ konjungtor
Konjungtor antar kata
contoh
.....antara hidup dan mati
Anda pasti berhasil kalau rajin belajar
..atau.., karena, tatapi, ketika, sehingga, agar
Konjungtor antar kalimat
Contoh
Istri saya berbelanja ke pasar. Setelah itu, dia ke
salon
Meskipun demikian Walaupun begitu
Teatapi Namun
Setelah itu tambahan pula
Selanjutnya Kecuali itu
Oleh karena itu Dengan demikian
Kata Seru/ injeksi
Adalah kata tugas yang mengungkapkan seruan
hati seperti rasa kagum, sedih, heran, dan jijik
Contoh
Ayo, maju terus!
Aduh, gigiku sakit!
Ih, bau benar kamar ini!
Sial, astaga, he, wah
Kata Sandang
Kata sandang atau artikel adalah kata tugas yang
membatasi makna jumlah, orang atau benda.
1. Artikel yang menyatakan makna tunggal
2. Artikel yang menyatakan makna jamak
3. Artikel yang menyatakan makna netral
contoh
1. Makna tunggal : sang guru, sang suami, sang
putri, sang juara
2. Makna jamak : para petani, para hakim, para
pemimpin, para ilmuwan
3. Makna netral : si hitam manis, si dia, si
terhukum, si cantik
Frasa
Pengertian Frasa
• Kelompok kata yang tidak mengandung
predikat dan belum membentuk klausa/
kelompok kata tanpa predikat
• Klausa/ kalimat adalah kelompok kata
berpredikat
• contoh
• Klausa
• Belajar bahasa Contoh
Indonesia Frasa
• Menghilang di balik -bahasa Indonesia
awan - di balik awan
• Kakek minum air
- air minum kakek
idiom
• Dua kata atau lebih yang membentuk makna
baru dan makna itu sudah bergeser jauh dari
makna leksikal kata asal, sedangkan cakupan
makna yang dibentuk oleh frase masih
disekitar makna leksikal kata pembentuknya.

• Idiom A + B = C
• Tipis kuping = tak tahan sindiran
• Gulung tikar = bangkrut
frasa
• A + B = AB
• Jumpa pers = berjumpa dengan pers
• Siap tempur = siap untuk bertempur
• Salah hitung = salah dalam perhitungan
frasa
1. Frasa kerja/ verbal
2. Frasa sifat/ adjektival
3. Frasa keterangan
4. Frasa benda
5. Frasa depan
KALIMAT
pengertian
• Kata adalah Satuan bahasa dan belum sampai
tataran kalimat. Contoh tidak
• Frasa / kelompok kata contoh tidak tahu
• Keduanya tidak mampu mengungkapkan
suatu maksud dengan jelas, kecuali keduanya
sudah berperan sebagai kalimat.
• Kalimat adalah ujaran yang mempunyai
struktur minimal subjek dan predikat.
Unsur-unsur kalimat
• Jabatan kata dalam kalimat/ fungsi sintaksis
yaitu subjek, predikat, objek, pelengkap dan
keterangan
• Dalam kalimat bahasa indonesia baku minimal
subjek dan predikat.
predikat
• Adalah bagian kalimat yang memberi tahu
melakukan (tindakan) apa atau dalam
keadaan bagaimana subjek (pelaku). Contoh
• Ibu sedang tidur siang
• Roby mahasiswa baru
• Kucingku belang tiga
Subjek
Adalah bagian kalimat yang menunjukkan pelaku,
sosok (benda), sesuatu hal, atau masalah yang
menjadi pangkal/pokok pembicaraan. Biasanya
kata/frase benda(nominal, klausa, atau verbal.
• Klausa
• Verbal
Contoh
Meja direktur besar
Ayahku sedang melukis
Berjalan kaki menyehatkan badan
objek
Adalah bagian kalimat yang melengkapi P.
umumnya berupa nomina,frasa nominal, atau
klausa. Contoh dengan verba traansitif (verba
yang membutuhkan objek)
• Nurul meminang …..
• Juru masak menggoreng ……
Contoh verba intransitif
Nenek mandi
Tamunya pulang
Ayah tidur
Pelengkap
Atau komplemen adalah bagian kalimat yang
melengkapi P. Letak pel umumnya di belakang P
yang berupa verba. Posisi seperti itu juga
ditempati o.
Contoh
Ketua MPR membacakan Pancasila
S P O
Banyak orsospol berlandaskan Pancasila
S P Pel
Keterangan
Adalah bagian kalimat yang menerangkan
berbagai hal tentang bagian kalimat yang
lainnya. Unsur keterangan dapat berfungsi
menerangkan S, P, O, dan Pel. Posisinya
manasuka. Bisa diawal, tengah atau akhir.
Contoh
Lia memotong roti dengan pisau (ket alat)
Tono sekarang sedang belajar (ket waktu)
Macam keterangan
• Keterangan berupa keterangan tempat (di
kamar), waktu (sekarang), cara (dengan cara
damai), alat (dengan pisau), tujuan (demi
kekasihku), penyerta (dengan adiknya,
bersama orang tuanya), similatif (bagaikan
seorang dewi, seperti angin, laksana bintang
di langit), penyebaban (karena , setelah
kecerobohannya)
Kalimat Dasar
1. S P
Orang itu tidur
Saya mahasiswa
2. SPO
Ayahnya membeli mobil baru
Rani mendapat hadiah
3. SP Pel
Beliau menjadi ketua koprasi
Pancasila merupakan dasar negara kita
4. SP Ket
Kami tinggal di Jakarta
Kecelakaan itu terjadi tahun 2020
5. SPO Pel
Dia mengirimi ibunya uang
Dian mengambilkan ibunya air minum
6. SPO Ket
Pak Raden menyimpan uang di bank
Beliau memperlakukan kami dengan baik
7. SPO Pel Ket
Rudi membelikan anaknya boneka tadi siang
1. Ketujuh tipe kalimat dasar adalah kalimat
tunggal. Yaitu kalimat yang hanya memiliki satu
unsur S P O Pel dan Ket
2. Setiap kalimat tunggal dapat diperluas
menjadi kalimat yang lebih panjang dengan
menambahkan kata, frasa, dan klausa sehingga
terbentuk kalimat majemuk atau kalimat luas.
Jenis kalimat
1. Jumlah klausa
a. kalimat tunggal (kal nominal, adjektif, verbal, numerial)
b. Kalimat majemuk (setara dan bertingkat)
2. Fungsi isinya
a. Kalimat berita/ deklaratif
b. Kalimat tanya/ interogatif
c. Kalimat perintah/ imperatif
d. Kalimat seru/ ekslamatif
3. Kelengkapan unsur
a. Kalimat lengkap / major
b. Kalimat tak lengkap /minor
4. Susunan subjek predikata.
a. Kalimat biasa
• Kalimat inversi /pembalikan posisi,
• arah, susunan;
-- kalimat pembalikan susunan bagianbagian
• ia makan mangga
• menjadi makan mangga ia
• Kalimat tunggal
adalah kalimat yang terdiri atas satu
klausaKami mahasiswa indonesia ( kal.
Nominal)
• Jawaban anak itu sangat tepat (kalimat
adjektif)
• Sapi-sapi sedang merumput (kal verbal)
• Rumah orang itu ada delapan (numeral)
Kalimat majemuk
Merupakan gabungan dua atau lebih kalimat
tunggal.
• Anak- anak bermain layang-layang ketika para
dosen sedang menikmati liburan.
• Kalimat majemuk setara
• Mempunyai dua lebih kalimat dan kedudukan
tiap kalimat sederajat.
• Yusril rajin membaca, baik waktu mahasiswa,
maupun setelah bekerja.
• Engkau tinggal di sini atau ikut dengan saya.
• Saya mengonsep surat ini dan kamu
mengetiknya.
• Kalimat majemuk bertingkat
• Kalimat kedua merupakan perluasan kalimat
pertama. Penanda ketika.
• Dia datang ketika kami sedang rapat
• Gempa itu demikian hebatnya sehingga
meruntuhkan jembatan.
• Saya memahami sebagaimana ia
memahamiku.
Jenis kalimat menurut fungsinya
1. kal berita (Deklaratif)  menyatakan suatu
berita bebas
contoh
Terjadi perdebatan seru antara….
Perayaan HUT RI berlangsung meriah
2. Kal tanya kal untuk memperoleh informasi/
jawaban.
Contoh
Apakah ini milik saudara?
Siapakah tokoh pendiri Taman Siswa?
3. Kalimat perintah menyuruh atau melarang.
Contoh
Tolonglah bawa sepeda ini.
Pergilah kamu sekarang
4. Kalimat seru mengungkapkan perasaan
emosi yang kuat, termasuk kejadian yang tiba-
tiba dan memerlukan reaksi spontan.
Contoh
Aduh, saya terpeleset!
Alangkah besarnya pesawat terbang ini!
5. Kal tak lengkap/ minorkal yang tidak ber-S
atau tidak ber-P.
contoh
awas, dilarang masuk, selamat malam, cinta
ditolak, dukun bertindak.
• Dia datang ketika kami sedang rapat
• S p s p
• Dia datang ke tempat rapat
• S p k
Kalimat Inversi
• Kalimat yang P-nya mendahukui S
Contoh
Menangis Pacarku kemarin karena sedihnya
Berlari adik mengejar layangan putus
Matikan televisi itu
P S
Jenis kalimat
1. Kalimat Langsung ialah kalimat yang secara
cermat menirukan suara orang lain. Cirinya
adalah 2 tanda petik ("..."), kalimat langsung
tidak hanya berupa kalimat pernyataan tapi juga
dapat berupa kalimat perintah dan kalimat tanya.
Contoh:
• Kalimat Pernyataan
• " Ayah senang akhirnya kamu lulus ujian ini. "
kata Ayah;
• Rima mengatakan, " Rama berusahalah
dipertandingan nanti. "
• Kalimat Perintah
Ibu berkata, " Budi tutup pintu itu. "
• Kalimat Tanya
" Siapa yang membuat prakarya itu? ", Tanya
Pak guru
Kalimat Tak Langsung ialah kalimat yang
mengalami perubahan dari kalimat langsung
yang menggunakan tanda petik, ke bentuk
berita yang tidak menggunakan tanda petik.
Contoh:
•Ayah berkata kalau dia senang saya lulus ujian.
•Rima mengatakan kepada Rama untuk
berusaha dalam pertandingan nanti.
•Ibu meminta saya menutup pintu itu.
Berdasarkan Subjeknya
• Kalimat aktif adalah kalimat yang unsur subjeknya
melakukan suatu tindakan (pekerjaan). Untuk
predikatnya sendiri dalam kalimat ini berupa kata
kerja yang berawalan “me-“ dan “ber-“, selain itu
juga dapat berupa kata kerja yang tidak dapat
dilekati oleh awalan “me-“ seperti: mandi, pergi,
dll (kecuali makan & minum)
Contoh:
• Imbuhan "me-"
• Koki itu membuat menu baru untuk restorannya.
• Imbuhan "ber-"
• Kami bermain di taman.
• Kalimat ini di bagi menjadi 2
• Kalimat Aktif Transitif adalah kalimat yang dapat
diikuti oleh objek penderita. Predikatnya biasanya
berawalam “me-“ dan selalu dapat dirubah kedalam
bentuk kalimat pasif yang predikatnya berawalan “di-“.
Contoh:
• Kami membuat kue. (kalimat aktif) dapat dirubah
menjadi Kue dibuat oleh kami. (kalimat pasif)
• Kalimat Aktif Intransitif adalah kalimat yang tidak
dapat diikuti oleh objek penderita. Predikat pada
kalimat ini biasanya berawalan “ber-“. Kalimat ini tidak
dapat dirubah menjadi kalimat pasif.
Contoh:
• Kami berjaga diluar rumah.
• Andi berteriak dari dalam kamar mandi.
Kalimat pasif
• Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya
melakukan suatu tindakan. Kalimat bentuk ini memiliki
predikat berupa kata kerja yang berawalan “di-“ dan
“ter-“ dan diikuti kata depan “oleh”. Kalimat pasif
dapat dibedakan menjadi 2 bentuk, yaitu:
• Kalimat Pasif Biasa adalah kalimat pasif yang terdapat
di kalimat aktif transitif. Untuk predikatnya sendiri
selalu berawalan dengan imbuhan “di-“, “ter-“ dan
“ke-an”.
Contoh:
• Sampah dibuang Rina.
• Barang itu dijual paman.
KALIMAT EFEKTIF
Pengertian
Kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan
penutur/ penulisnya secara tepat sehingga dapat
dipahami oleh pendengar/ pembaca secara tepat
pula.
Atau kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis
atau pembicara secara tepat sehingga
pendengar/pembaca dapat memahami pikiran
tersebut dengan mudah dan lengkap seperti apa
yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya.
SYARAT-SYARAT
1. Kesatuan gagasan
Terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah kalimat/
mengandung satu ide pokok
Contoh sekretaris manajer akan memberi pengarahan kepada
pegawai baru.
2. Koherensi yang baik dan kompak/ kepaduan
Hubungan yang padu antara unsur-unsur pembentuk kalimat.
Hubungan timbal balik yang baik dan jelas antata unsur-unsur
(kata tau kelompok kata) yang membentuk kalimat itu.
Contoh setiap pengendara mobil harus memiliki SIM.
3. Penekanan/ ketegasan makna
Suatu perlakuan khusus menonjolkan bagian
kalimat sehingga berpengaruh terhadap
makna kalimat secara keseluruhan
Caranya
Meletakkan kata yang ditonjolkan di awal
kalimat, Repetisi/ pengulangan kata,
pertentangan yang ditonjolkan, penegas
(partikel penekan)
Inti pikiran/pokok dalam tiap kalimat haruslah
dibedakan.
4. Keparalelan Bentuk/ kesejajaran bentuk
Terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya,
sama pola atau susunan kata dan frasa yang
diapakai di dalam kalimat.
Contoh
Kegiatan di perpustakaan meliputi pembelian
buku, pembuatan katalog, dan pelebelan
buku.
5. Kehematan kata
Menghindari pemakaian kata, frasa, atau unsur lain
yang tidak perlu.
Contoh
Saya melihat dengan mata kepala sendiri (salah)
Saya melihat sendiri (benar)
6. Kelogisan bahasa
Ide kalimat itu dapat diterima oleh akal sehat.
Contoh
Kambing sangat senang bermain air hujan (tidak
logis karena kambing anti air)
A. Merubah-rubah posisi dalam kalimat
•Menempatkan kalimat yang dpentingkan bukan di
satu tempat.
•Kami berharap, harapan kami dst
B. Repetisi/ pengulangan kata
•Demikian harapan kita dan demikian pula...
C. Pertentangan
•Anak itu tidak malas dan curang akan tetapi rajin
dan jujur
D. Partikel penekan
•Ia pun , kami pun dst
4. variasi
•Menganekaragamkan bentuk-bentuk bahasa agar
tetap terpelihara minat dan perhatian orang.
5. paralelisme atau kesejajaran bentuk
•Membantu memberi kejelasan dalam unsur
gramatikal dengan mempertahankan bagian-bagian
yang sderejat dalam konstruksi yang lama.
7. Penalaran atau logika
•Suatu proses berpkir yang berusaha untuk
menghubung-hubungkan evidensi-evidensi menuju
kepada suatu kesimpulan yang masuk akal.
ALENIA
Pengertian
• SATUAN BAHASA yang merupakan hasil penggabungan
beberapa kalimat
• Secara umum untuk mengungkapkan ide secara luas.
• Paragrap adalah merupakan kumpulan suatu kesatuan
pikiran yang lebih tinggi serta lebih luas dari pada
kalimat.
• Atau definisi paragrap yaitu bagian yang berasal dari
suatu karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat,
yang isinya mengungkapkan satuan informasi/kalimat
dengan pikiran utama sebagai pengendaliannya dan
juga pikiran penjelas sebagai pendukungnya.
Ciri-ciri
1. kalimat pertamanya menjorok ke dalam/letaknya agak
dalaman, ke dalam lima ketukan spasi untuk jenis karangan
yang biasa.
2. paragraf memakai pikiran utama yang dinyatakan dalam
kalimat topik.
3. setiap paragraf memakai sebuah kalimat topik dan juga
selebihnya merupakan kalimat pengembang yang mempunyai
fungsi menjelaskan, menguraikan ataupun menerangkan
pikiran utama yang terdapat dalam kalimat topik.
4. paragraf memakai pikiran penjelas yang dinyatakan dalam
kalimat penjelas. Kalimat tersebut berisi mengenai detail-detail
kalimat topik. Paragraf bukanlah kumpulan kalimat topik.
Paragraf hanya berisikan satu kalimat topik dan juga beberapa
kalimat penjelas. Setiap kalimat penjelas berisi mengenai detail
yang sangat spesifik serta tidak mengulang pikiran penjelas
lainnya.
Fungsi
1. mengekspresikan gagasan yang tertulis dengan memberikan
bentuk suatu pikiran dan juga perasaan ke dalam serangkaian
kalimat yang tersusun secara logis dalam suatu kesatuan.
2. untuk menandai peralihan gagasan baru bagi karangan yang
terdiri beberapa paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran
juga.
3. untuk memudahkan pengorganisasian gagasan bagi yang
menulis dan memudahkan pemahaman bagi yang mbacanya.
4. memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan
unit pikiran yang lebih kecil.
5. untuk memudahkan pengendalian variable, terutama pada
karangan yang terdiri dari beberapa variabel.
Struktur
• Kalimat topik/ kalimat pokok
Adalah kalimat yang berisi ide pokok atau ide
utama alenia
• Kalimat topik harus ada disetiap alenia (kalau
tidak ide alania berarti tidak ada)
• Kalimat penjelas/ pendukung
Adalah kalimat yang berfungsi menjelaskaan
atau mendukung ide utama alenia.
persyaratan
1. Kesatuan
Jika seluruh kalimat dalam alenia hanya
membicarakan satu pokok pikiran/ satu
masalah.
2. Kepaduan/ koherensi
jika kalimat yang satu dan kalimat lainnya
berjalan mulus dan lancar.
Melalui susunan logis dan perkaitan antar
kalimat sehingga padu.
• Minimal 3 kalimat
• Maksimal 8 kalimat
Jenis-jenis alenia
1. menurut posisi kalimatnya
a. Alenia deduktif
B. Alenia induktif
C. Alenia deduktif-induktif
D. Alnenia penuh kalimat topik
2. Menurut fungsinya dalam karangan
a. Alenia pembuka
b. Alenia pengembang
c. Alenia penutup
3. Menurut sifat isinya
a. Alenia persuasif
b. Alenia argumentatif
c. Alenia deskriptif
d. Alenia naratif
e. Alenia eksposisi
1. menurut posisi kalimatnya

a. Alenia deduktif
Kalimat pokok ditempatkan di awal alenia. Atau paragrap yang
kalimat utama di awal kemudian diikuti dengan kalimat penjelas.
B. Alenia induktif
Kalimat pokok ditempatkan di akhir alenia atau paragrap yang
kalimat utama di akhir, sebelumnya diawali dengan kalimat
penjelas.
C. Alenia deduktif-induktif
Kalimat pokok ditempatkan di awal dan akhir aleniabentuknya
alenia campuran.
D. Alnenia penuh kalimat topik
Seluruh kalimat yang membangun alenia saama pentingnya.
Contoh paragrap deduktif
Tikus adalah musuh petani yang sangat
merugikan. Berpuluh-puluh hektar lebih sawah
di berbagai daerah mengalami gagal panen
disebabkan padinya dimakan tikus.Tanaman lain
seperti singkong pun tak luput menjadi
korbannya, bahkan buah petai cina yang sudah
tua juga habis digerogoti binatang ini. Tak hanya
itu saja bahkan binatang ternak seperti ayam
dan bebek pun juga diserang tikus.
Contoh paragrap induktif
Banyak sekali orang yang terkena penyakit
sebagai akibat dari kurangya kesadaran menjaga
kebersihan baik itu dari makanan, pakaian yang
kita gunakan maupun lingkungan tempat kita
tinggal padahal hampir semua dari kita sudah
tau bahwa kebersihan itu sangat penting untuk
kesehatan.
2. Menurut fungsinya dalam karangan

a. Alenia pembuka
Mengutarakan satu aspek pokok pembicaran dalam
karangan. Atau menghantarkan pokok pembicaraan.
b. Alenia pengembang
Mengembangkan pokok pembicaraan suatu karangan
yang sebelumnya telah dirumuskan di alenia
pembuka.
c. Alenia penutup
Simpulan karangan (per bab) atau simpulan seluruh
karangan

Anda mungkin juga menyukai