Anda di halaman 1dari 34

ASKEP BERAT BAYI FITRIA

MASULILI
LAHIR RENDAH (BBLR)
PENGERTIAN (YULIASTATI & ARNIS, 2016)

Berat bayi lahir rendah (BBLR)


merupakan bayi (neonatus) yang lahir
dengan memiliki berat < 2500 gram
atau sampai 2499 gram
PENYEBAB (NURARIF & KUSUMA, 2016)

Penyebab pasti tidak diketahu.


Beberapa faktor yang berhubungan (Hasan, et.al.,
1997) yaitu:
 Faktor genetik atau kromosom
 Infeksi
 Bahan toksik
 Radiasi
 Insufisiensi atau disfungsi plasenta
 Faktor nutrisi
 Faktor lain: merokok, peminum alkohol, bekerja berat
masa hamil, plasenta previa, kehamilan ganda, obat-
obatan, dsb
KLASIFIKASI BBLR (YULIASTATI & ARNIS, 2016)

Prematuritas murni (prematur)


 Adalah neonatus dengan usia kehamilan < 37
minggu & mempunyai BB sesuai dengan BB untuk
masa kehamilan atau dikenal dengan nama
neonatus kurang bulan sesua masa kehamilan
 Ciri-cirinya:
 BB < 2500 gram
 PB < 45 cm
 LK < 33 cm
 LD < 33 cm
CONT…

 Masa gestasi < 37 minggu


 Kulit tipis & transparan
 Kepala > besar dari badan
 Lanugo banyak terutama pada dahi, pelipis, telinga
& lengan
 Lemak subkutan kurang
 Ubun-ubun & sutura lebar
 Labio minora belum tertutup oleh labio mayora
(pada wanita) & pada laki-laki testis belum turun
CONT…

 Tulang rawan & daun telingan imatur


 Bayi kecil, posisi masih posisi fetal, pergerakan
kurang & lemah, tangisan lemah, pernafasan
belum teratur & sering mengalami serangan apnea
 Refleks tonus leher lemah, refleks mengisap &
menlelan belum sempurna, serta refleks batuk
belum sempurna
CONT…

Dismaturitas
 Adalah bayi yang lahir dengan BB < dari BB
seharusnya untuk masa kehamilan
 Ciri-cirinya:
 Pada preterm seperti pada prematuritas
 Term dan post term akan dijumpai kulit
berselubung verniks kaseosa tipis atau tidak ada
CONT…

 Kulit pucat atau bernoda mekonium


 Kulit kering, keriput & tipis
 Jaringan lemak di bawah kulit tipis
 Bayi tampak gesit, aktif & kuat
 Tali pusat berwarna kuning kehijauan
PENATALAKSANAAN
(YULIASTATI & ARNIS, 2016)

WHO mengklasifikasikan penatalaksanaan BBLR


menurut kriteria:
 Bayi dengan BL 1750-2499 gram
 Bayi dengan BL < 1750 gram
CONT…

Penatalaksanaan pada bayi dengan BL 1750-2499


gram, yaitu:
Bayi dengan BL > 2250 gram umumnya cukup kuat
untuk mulai minum sesudah dilahirkan
Jaga bayi tetap hangat & kontrol infeksi, tidak ada
perawatan khusus
Sebagian bayi dengan BL 1750-2250 gram mungkin
perlu perawatan ekstra, tetapi secara normal
bersama ibunya untuk diberi minum & kehangatan,
terutama jika kontak kulit ke kulit dapat dijaga
CONT…

 Mulailah memberikan ASI dalam 1 jam sesudah lahir.


 Kebanyakan bayi mampu mengisap.
 Bayi yang dapat mengisap harus diberi ASI.
 Bayi yang tidak dapat menyusu harus diberi ASI
perah dengan cangkir & sendok.
 Ketika bayi mengisap dari putting dengan baik &
BB bertambah, kurangi pemberian minum melalui
sendok & cangkir
CONT…

 Periksalah bayi sekurangnya dua kali sehari utk


menilai kemampuan minum, asupan cairan, adanya
suatu tanda bahaya atau tanda-tanda adanya infeksi
bakteri berat  jika terdapat salah satu tanda ini,
lakukan pemantauan ketat di tempat perawatan bayi
baru lahir seperti yang dilakukan pada berat badan
lahir sanat rendah (BBLSR)
 Risiko merawat anak di rumah sakit (misalnya
mendapat infeksi nosokomial), harus seimbang
dengan manfaat yang diperoleh dari perawatanan
yang lebih baik
CONT…

Bayi dengan BL < 1750 gram


Bayi-bayi ini berisiko untuk hipotermia, apnu,
hipoksemia, sepsis, intoleransi minum &
enterokolitis nekrotikan
Semakin kecil bayi maka semakin berisiko
Semua BBLSR harus dikirim ke perawatan khusus
atau unit neonatal
CONT…

Penatalaksanaan bayi dengan BBLSR, yaitu:


Beri oksigen melalui pipa nasal atau nasl prongs jika
terdapat salah satu tanda hipoksemia
Lakukan perawatan kulit ke kulit di antara kedua payudara
ibu atau beri pakaian di ruangan yg hangat atau dalam
humidicrib (inkubator) jika perawat telah berpengalaman
menggunakannya. Jika tidak ada penghangat bertenaga
listrik, buli-buli berisi air panas yang di bungkus dengan
handuk bermanfaat untuk menjaga bayi tetap hangat.
Pertahankan suhu inti tubuh bayi sekitar 36,5-37,5°C,
dengan kaki tetap hangat & berwarna kemerahan
CONT…

 Jika mungkin berikan cairan IV 60 ml/kgBB/hari


selama hari pertama kehidupan. Sebaiknya gunakan
paediatric intravenous burette (100 ml) dengan 1
tetes/menit (1 ml/jam), jika bayi sehat & aktif beri
2-4 ml ASI perah setiap 2 jam melalui pipa lambung,
tergantung BB bayi
 Bayi sangat kecil yang ditempatkan di bawah
pemancar panas atau terapi sinar memerlukan lebih
banyak cairan dibandingkan dengan volume biasa.
Lakukan perawatan hati-hati agar pemberian cairan
IV dapat akurat karena kelebihan cairan dapat
berakibat fatal
CONT…

 Jika mungkin, periksa glukosa darah setiap 6 jam


hingga pemberian minum enteral dimulai,
terutama jika bayi mengalami apnu, letargi atau
kejang. Bayi mungkin memerlukan larutan glukosa
10%
 Mulai berikan minum jika kondisi bayi stabil
(biasanya pada hari ke-2, pada bayi yang lebih
matur mungkin hari ke-1). Pemberian minum
dimulai jika perut tidak distensi & lembut, terdapat
bising usus, telah keluar mekonium & tidak
terdapat apnu
CONT…

 Hitung jumlah minum & waktu pemberiannya. Jika


toleransi baik, tingkatkan kebutuhan perhari.
Pemberian susu dimulai dg 2-4 ml setiap 1-2 jam
melalui pipa lambung.
 Beberapa BBSLR yang aktif dapat minum dengan
cangkir & sendok atau pipet steril.
 Gunakan hanya ASI jika mungkin.
 Jika volume 2-4 ml dapat diterima tanpa muntah,
distensi perut atau retensi lambung lebih dari
setengah yang diminum, volume dapat
ditingkatkan sebanyak 1-2 ml perminum setiap
hari.
CONT…

Kurangi atau hentikan minum jika terdapat tanda-


tanda toleransi yg buruk
Jika target pemberian minum dapat dicapai dalam
5-7 hari pertama, tetesan IV dapat dilepas untuk
menghindari infeksi
Minum dapat ditingkatkan selama 2 minggu
pertama kehidupan hingga 150-180 ml/kg.BB/hari
(minum 19-23 ml setiap 3 jam untuk bayi 1 kg dan
28-34 ml untuk bayi 1,5 kg)
Setelah bayi tumbuh, hitung kembali volume minum
berdasarkan berat badan terakhir
CONT…

Faktor-faktor risiko sepsis adalah: bayi yang dilahirkan di


luar RS atau dilahirkan dari ibu yang tidak sehat, pecah
ketuban > 18 jam, bayi kecil (mendekati 1 kg)
Amati bayi secara ketat terhadap periode apnu dan bila
perlu rangsang pernapasan bayi dengan mengusap dada
atau punggung. Jika gagal, lakukan resusitasi dengan balon
& sungkup.
Jika bayi mengalami episode apnu lebih dari sekali dan
atau sampai membutuhkan resusitasi, berikan sitrat kafein
atau aminofilin. Kafein lebih dipilih jika tersedia, dosis awal
kafein 20 mg/kg.BB/oral atau IV selama 15-30 menit.
Dosis rumatan sesuai anjuran
Jika monitor apnu tersedia, alat ini harus digunakan
CONT…

 BBLRS dapat dipulangkan apabila tidak terdapat


tanda bahaya atau tanda infeksi berat, BB bertambah
hanya dengan ASI, Suhu tubuh bertahan pada kisaran
normal (36,5-37,5°) dengan pakaian terbuka, ibu
yakin & mampu merawatnya.
 BBLRS harus diberi semua vaksin yang dijadwalkan
pada saat lahir dan jika ada dosis kedua pada saat
akan dipulangkan
CONT…

 Lakukan konseling pada orangtua sebelum bayi


dipulangkan, mengenai: pemberian ASI eksklusif,
menjaga bayi tetap hangat, tanda bahaya untuk
mencari pertolongan, timbang BB, nilai minum &
kesehatan secara umum setiap minggu hingga BB
bayi mencapai 2,5 kg (2500 gram)
CARA PERAWATAN BAYI DALAM
INKUBATOR
Inkubator tertutup
 Inkubator harus selalu tertutup & hanya dibuka
apabila dalam keadaan tertentu seperti apnu, dan
apabila membuka inkubator usahakan suhu bayi
tetap hangat & oksigen harus selalu disediakan
 Tindakan pengobatan diberikan melalui hidung atau
infus
 Bayi harus keadaan telanjang (tidak memakai
pakaian) untuk memudahkan observasi
CONT…

 Pengaturan panas disesuaikan dengan BB & kondisi


tubuh
 Pengaturan oksigen selalu diobservasi
 Inkubator harus ditempatkan pada ruangan yg
hangat kira-kira dengan suhu 27°C
CONT…

Inkubator terbuka
 Pemberian inkubator dilakukan dalam keadaan
terbuka saat pemberian perawatan bayi
 Menggunakan lampu pemanas untuk memberikan
keseimbangan suhu normal & kehangatan
 Membungkus dengan selimut hangat
CONT…

 Dinding keranjang ditutup dengan kain atau yang lain


untuk mencegah aliran udara
 Kepala bayi harus ditutup karena banyak panas yang
hilang melalui kepala
 Pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan BB
sesuai dengan ketentuan (lihat pada tabel)
TABEL SUHU INKUBATOR
(JUMIARNI ILYAS, DKK, 1995; DALAM HIDAYAT)

BB lahir (gram) 0-24 jam 2-3 hari 4-7 hari 8 hari (°C)
(°C) (°C) (°C)
1500 34-36 33-35 33-34 32-33
1501 - 2000 33-34 33 32-33 32
2001 - 2500 33 32-33 32 32
> 2500 32-33 32 31-32 32
CONT…

Apabila suhu kamar 28-29°C hendaknya diturunkan


1°C setiap pekan & apabila BB bayi sudah mencapai
2000 gram, bayi boleh dirawat di luar inkubator
dengan suhu 27°C
ASUHAN KEPERAWATAN FITRIA
MASULILI
PENGKAJIAN

Riwayat kesehatan
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Ketidakefektifan pola nafas b.d imaturitas otot-otot


pernafasan & penurunan ekspansi paru
Tidak efektifnya termoregulasi b.d jaringan lemak
subkutan kurang & sistem termoregulasi imatur
Diskontinuitas pemberian ASI b.d. prematuritas
Disfungsi motilitas gastrointestinal b.d prematuritas,
ketidakadekuatan/imatur aktivitas peristaltik di
dalam sistem gastrointestinal
CONT…

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan


tubuh b.d ketidakmampuan menerima nutrisi,
imaturitas peristaltik gastrointestinal
Risiko gangguan integritas kulit
Risiko infeksi
Ikterus neonatus b.d bilirubin tak terkonjugasi dalam
sirkulasi
PERENCANAAN (SAPUTRA, 2014)

Stabilisasi suhu, jaga bayi tetap hangat 


skin to skin, perawatan metode kangguru,
pemacar panas, inkubator, penghangat
ruangan
Jaga jalan napas tetap bersih dan terbuka
Pantai tanda-tanda vital: frekuensi nadi,
frekuensi nafas, warna kulit & aktivitas
Penuhi kebutuhan cairan, teknik pemberian
sesuai kondisi bayi (ASI)
CONT…

Rawat bayi dengan teknik septik anti septik


Pantau BB bayi
Kelola sesuai kondisi spesifik atau komplikasinya
 Jika bayi mengalami gangguan napas, kelola
gangguan napas (kolaborasi dan mandiri)
 Jika bayi kejang, hentikan kejang dengan
antikonvulsan (kolaborasi)
 Jika bayi dehidrasi, pasang jalur intravena, berikan
cairan rehidrasi, IV (Kolaborasi)
 Jika bayi kuning, kelola dengan foto terapi atau
transfusi tukar
 Selesai

Anda mungkin juga menyukai