Anda di halaman 1dari 17

Correlates of diarrhea and stunting among under-

five children in Ruvuma, Tanzania; a hospital-


based cross-sectional study
Modern G, Sauli E, Mpolya E.
2020. Scientific African Journal. 8(1): 1-9.
Metode

Abstrak 2

Result

Conclusions
Dipengaruhi oleh kemiskinan dan ekonomi
Malnutrisi (gizi lebih buruk di negara berkembang
& gizi kurang)

Penyebab setengah dari kasus


Defisiensi kematian & rentan penyakit
Wasting Stunting VitMin

Stunting telah didefinisikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai tinggi Latar Belakang 3
badan untuk skor-z usia kurang dari dua negatif (HAZ <-2) atau singkatnya untuk usia
Ini mempengaruhi sekitar 165 juta anak di seluruh dunia, setara dengan 23% dari
semua anak di bawah usia lima tahun (sekitar satu dari setiap empat anak)
menderita stunting.

Disfungsi Enterik Lingkungan (EED) sedang diteliti sebagai kemungkinan penyebab


stunting, selain kerawanan pangan. Disfungsi Enterik Lingkungan (EED) adalah kondisi
subklinis yang didapat yang disebabkan oleh kontaminasi fecal-oral berulang, yang
mengakibatkan peradangan usus kronis dan vili tumpul, hingga diare.
GAP ANALYSIS

Di Tanzania, prevalensi stunting rata-rata telah menurun dari sekitar 50% pada tahun 1991/92
menjadi 34% pada tahun 2015 yang mempengaruhi satu dari setiap tiga anak di bawah usia
lima tahun. Meskipun prevalensi nasional telah diamati menurun, ada kelompok prevalensi
stunting yang tinggi di wilayah Tanzania yaitu Rukwa (56%), Njombe (49%) dan Ruvuma
(44%), mempengaruhi sekitar satu dari setiap dua anak.

Latar Belakang 4

OBJECTIVE

Peneliti menyelidiki korelasi yang dapat berkontribusi pada stunting di Songea, Tanzania.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memahami korelasi atau faktor yang
bertanggung jawab atas tingginya prevalensi stunting melalui penilaian keadaan WASH di
beberapa rumah sakit tertentu di Songea.
Population
Pasien anak dibawah lima tahun pada Rumah Sakit Rujukan
01 Study Design
Cross sectional
Regional Songea di Kota Songea / Kota Songea dan Rumah Sakit
Misi St. Joseph Peramiho di Distrik Pedesaan Songea .

Place
Distrik Kota dan Pedesaan Songea berada,
Wilayah Ruvuma, Tanzania
02 Sample Size
430 anak di bawah usia lima
tahun
Metode 5

Subject Criteria
Anak-anak di bawah usia lima tahun, tanpa komplikasi medis yang
bersedia dilakukan oleh ibunya
03 Sample Size
Here you could describe the
topic of the section

Operational Defisinition
Z-score <-2 (stunting)
04 Metode Pengukuran
Kuisioner, antrpometri
Data Analysis 01
WHO Antroplus Status stunting dengan membandingkan Exposure
tinggi/Panjang anak
Diare
R versi 3.4.4
Uji chi-square
pada p <0,05
Analisis univariat & multivariat
Menentukan secara statistik variabel
penjelas yang signifikan untuk status
stunting dan diare
02
Metode 6

Dependent
Variable
Status stunting ( tingkat kerdil & normal)
03 Outcome
serta status diare (tingkat ya dan tidak.)
Stunting

04
Independent 75 variabel bebas, diantaranya umur,
tinggi badan, berat badan dan LILA
Variable 7
Variable 8
Hasil 9
- Anak laki-laki berisiko 1,7945 kali lebih besar terkena stunting dibandingkan
dengan anak perempuan. [OR : 1,7945, CI 95% : 1,1944-2,712]

- Peningkatan usia pada fase awal memberi risiko 1,3122 kali lebih besar terhadap
kejadian stunting dibandingkan dengan peningkatan usia pada fase selanjutnya
[OR : 1,3122, CI 95% : 1,1484-1,507] Interpretasi 10

- Anak yang mencuci tangan sebelum makan memiliki faktor proteksi sebesar
0,5403 kali dibandingkan yang tidak mencuci tangan sebelum makan [OR :
0,5403, CI 95% : 0,3042-0,940]
Hasil 11
- Anak yang berbagi toilet berisiko 2,154 kali lebih besar terkena diare dibandingkan
dengan yang tidak menggunakan toilet bersama. [OR : 2,154, CI 95% : 1,153-3,953]

- Anak yang menggunakan toilet memiliki factor protektif sebesar 0,510 kali lebih
besar dibandingkan yang tidak menggunakan toilet [OR : 0,510, Ci 95% : 0,259-
Interpretasi 12

0,941]
- Dalam beberapa tahun terakhir, tidak ada penelitian yang melaporkan
status WaSH di Wilayah Ruvuma meskipun prevalensi stuntingnya tinggi
(44%). Penelitian ini menunjukkan bahwa, kira-kira satu dari setiap dua
anak mengalami stunting.

- Dari analisis multivariat, model tidak menunjukkan hubungan yang


signifikan secara statistik antara stunting anak dengan ketersediaan air dan
pengobatan maupun ketersediaan fasilitas jamban: sehingga penelitian ini
menemukan hubungan kecil antara kebiasaan WaSH yang diteliti dan
stunting.
Disscussion 13
- Humphrey Jean dkk. juga tidak menemukan pengaruh intervensi air, Supporting
sanitasi dan kebersihan pada stunting. literature

- Sebagian besar anak mengalami stunting selama 2 tahun pertama (<24


bulan) pertumbuhan, tetapi seiring bertambahnya usia anak, ia
meningkatkan risiko menjadi stunting.
- Terdapat peningkatan risiko stunting yang dikaitkan dengan anak laki-
laki.

- Studi saat ini menunjukkan bahwa risiko stunting dapat dikurangi


secara signifikan ketika keluarga mempraktikkan mencuci tangan
sebelum makan.

- Telah dilaporkan bahwa risiko anak terhadap diare dapat meningkat


ketika rumah tangga berbagi jamban/toilet, tetapi dapat berkurang jika
anak di bawah lima tahun menggunakan toilet rumah tangga secara
Disscussion 14

langsung.

- Tumwine dan rekannya menemukan peningkatan risiko diare jika kotoran


anak dibuang dengan menggali lubang, yang mendukung penelitian ini Supporting
literature
tentang pengurangan risiko dengan pembilasan kotoran anak yang benar di
toilet.
Kurangnya jumlah variabel penjelas yang signifikan (5 dari 30 variabel untuk
stunting dan 3 dari 30 variabel untuk diare), dalam penelitian ini mungkin
disebabkan oleh beberapa alasan.

- Pertama, kemungkinan bias recall tinggi dengan desain studi cross-


sectional

- Mungkin karena desain cross-sectional yang melekat pada penelitian yang Limitation
mengarah ke informasi yang sangat berkorelasi di antara variabel, desain
tindak lanjut mungkin akan menunjukkan perubahan temporal dalam Disscussion 15
informasi tersebut

- Kedua rumah sakit yang diteliti tidak jauh dari satu sama lain, sehingga
mungkin ada efek spasial dalam arti bahwa sebenarnya untuk sebagian
besar variabel respon antara dua lokasi agak mirip, desain yang lebih
heterogen secara spasial mungkin dapat menjadi perbaikan dalam masa
depan.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa stunting dikaitkan dengan jenis kelamin, usia dalam
bulan, dan mencuci tangan sebelum makan.
Kesimpulan
Penyakit diare dikaitkan dengan kemampuan anak menggunakan jamban dan berbagi jamban
antar rumah tangga.

16

Memberikan edukasi/Pendidikan sanitasi kepada masyarakat. Jika mencuci tangan dengan


Saran sabun dan meningkatkan kebersihan dilakukan pada skala yang lebih besar, risiko stunting akan
berkurang secara signifikan.
Thanks 17

Does anyone have any questions?

Anda mungkin juga menyukai