Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes ------------------------------- Volume 0 Nomor 0, Bulan 0000

p-ISSN 2086-3098 e-ISSN 2502-7778

DOI: http://dx.doi.org/10.33846/sf00000
Pengaruh Penyuluhan Menggunakan Media Leaflet Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu
Balita Mengenai Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Abeli Kota Kendari

Agues Salim
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Mandala Waluya;

ABSTRACT

The Abeli Health Center has the highest prevalence of stunting for toddlers, where in 2019 there were 12
stunting cases in toddlers, including stunted (short) cases. The purpose of this study was to determine how the
effect of counseling using Leaflet Media in increasing the knowledge and attitudes of mothers of children under
five about stunting in the working area of Abeli Public Health Center, Kendari City. This type of research is a
quantitative study with a Pre-Experimental Study with a research design using one group pre-test-post-test
design. The results showed that there was an effect of counseling on the level of knowledge of mothers about
stunting with a value of p = 0.000 (p <0.05). There was an effect of counseling on mothers' attitudes about
stunting with a value of p = 0.000 (p<0.05) in the working area of the Abeli Public Health Center, Kendari City
before and after health counseling.

Keywords: Health Counseling; Stuntin; Knowledge and Attitude

ABSTRAK

Puskesmas Abeli memiliki prevalensi stunting balita tertinggi, dimana tahun 2019 ada 12 kasus stunting pada
balita yang termasuk kasus stunted (pendek). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
pengaruh Penyuluhan menggunakan Media Leaflet dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu balita
mengenai stunting di wilayah kerja Puskesmas Abeli Kota Kendari. Jenis penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan studi Pre Eksperimental Study dengan desain penelitian menggunakan one group pre test-
post test design. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan
Ibu mengenai stunting dengan nilai p = 0,000 (p<0,05). Ada pengaruh penyuluhan terhadap sikap Ibu mengenai
stunting dengan nilai p = 0,000 (p<0,05) di wilayah kerja Puskesmas Abeli Kota Kendari sebelum dan sesudah
dilakukan penyuluhan kesehatan.
Kata kunci: Penyuluhan Kesehatan; Stunting; Pengetahuan dan Sikap

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah lima tahun) akibat dari
kekurangan gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga
mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil)
dari standar usianya.(1) Menurut data World Health Organization (WHO) prevalensi stunting secara global tahun
2017 adalah 22,2% atau sekitar 150,8 juta balita didunia mengalami stunting, Namun angka ini sudah
mengalami penurunan jika dibandingkan dengan angka stunting pada tahun 2015 (23,2%), 2010 (26,1%), 2005
(29,3%), dan tahun 2000 yaitu (32,6%). Pada tahun 2017 lebih dari setengah balita stunting didunia berasal dari
Asia (55%) sedangkan lebih dari sepertiganya (39%) tinggal di Afrika. Dari 83,6 juta balita stunting di Asia,
proporsi terbanyak berasal dari Asia Selatan (58,7%) dan proporsi paling sedikit di Asia Tengah (0,9%).
Stunting merupakan masalah gizi utama dan makin mengkhawatirkan mengingat terdapat hubungan antara
stunting dan terjadinya penyakit tidak menular di kemudian hari. Stunting menjadi salah satu indikator status
gizi kronis yang menggambarkan terhambatnya pertumbuhan karena terjadinya malnutrisi dalam jangka
panjang.
Prevalensi stunting di Provinsi Sulawesi Tenggara dalam 5 (lima) tahun terakhir mengalami penurunan,
jika tahun 2013 ditemukan 333 kasus, maka pada tahun 2017 turun menjadi 220 kasus. Pada tahun 2017,
diketahui tidak terdapat daerah di Provinsi Sulawesi Tenggara yang bebas dari kasus gizi buruk, bahkan rata-
rata berada di atas 10 kasus gizi buruk, dengan Kabupaten Bombana, Muna dan Buton memiliki jumlah kasus
tertinggi.(2)Pada tahun 2019, diketahui prevalensi stunting Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 31,44%,
menduduki urutan ke delapan dari 34 Provinsi yang memiliki kejadian stunting tertinggi bahkan lebih tinggi dari
prevalensi stunting secara nasional.(3)

1 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes ------ http://forikes-ejournal.com/index.php/SF


Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes ------------------------------- Volume 0 Nomor 0, Bulan 0000
p-ISSN 2086-3098 e-ISSN 2502-7778

Persentase stunting usia-0-59 bulan (balita) di Kota Kendari tahun 2019 sebesar 0,12%. Angka tersebut
menurun dari tahun sebelumnya dimana persentase balita pendek sebesar 46,99%. Pada tahun 2019, Puskesmas
Abeli memiliki persentase stunting tertinggi sebesar 2,23%. Pada tahun 2019 terdapat 12 kasus stunting pada
balita yang termasuk kasus stunted (pendek). Begitu pula pada tahun 2020, dimana jumlah kasus stunting pada
balita juga sebanyak 12 kasus yang termasuk kasus stunted (pendek). Sedangkan di tahun 2021 terjadi sedikit
penurunan jumlah kasus stunting pada balita yakni sebanyak 10 kasus stunted (pendek) dan 1 (satu) kasus
severely stunted (sangat pendek). Kasus Stunting di Kecamatan Abeli tersebar di beberapa kelurahan, 3 (tiga)
kasus berada di kelurahan Benua Nirae, 2 (dua) kasus di kelurahan Talia, dan yang tertinggi berada di kelurahan
Tobimeita dengan 6 (enam) kasus stunted (pendek).(4)
Keterbatasan pengetahuan dan informasi tentang stunting bagi ibu balita dapat menjadi pencetus perilaku
atau kebiasaan tidak sehat ibu balita. Hal ini berawal dari pengetahuan ibu balita yang menabukan terkait
dengan pemberian ASI yang tidak eksklusif dan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR). Salah satu cara untuk
meningkatkan pengetahuan Ibu tentang Stunting adalah dengan cara memberikan penyuluhan kesehatan
mengenai stunting. Hal ini dikarenakan semakin tinggi pengetahuan tentang gizi akan berpengaruh terhadap
pengetahuan konsumsi makanan dan gizi pada bayi. Edukasi dapat dilakukan melalui beberapa media dan
metode. Edukasi penyuluhan yang dilaksanakan dengan bantuan media akan mempermudah dan memperjelas
audiens dalam menerima dan memahami materi yang disampaikan.(5)
Leaflet merupakan sebuah media informasi yang dicetak dalam selembar kertas. Tujuan dari leaflet
adalah untuk menyebar luaskan suatu informasi. Kairani (2019) menyebutkan bahwa pendekatan promosi
kesehatan melalui media leaflet pada siswa memberikan pengaruh yang signifikan karena proses belajar
menggunakan leaflet dapat mudah dimengerti. Leaflet di gunakan untuk memberikan informasi tentang
pendidikan kesehatan.
Hasil survey pendahuluan yang dilakukan terhadap 10 (sepuluh) orang masyarakat yang memiliki bayi
dengan cara mewawancarai secara langsung didapatkan bahwa mereka tidak mengetahui cara pencegahan
stunting. Dari permasalahan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
penyuluhan menggunakan media leaflet terhadap tingkat pengetahuan dan sikap ibu balita mengenai stunting di
wilayah kerja Puskesmas Abeli Kota Kendari”

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh Penyuluhan menggunakan Media Leaflet
dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu balita mengenai stunting di wilayah kerja Puskesmas Abeli
Kota Kendari.

Hipotesis

Adapun hipotesis penelitian ini adalah :


1. Pengetahuan
Ho : Tidak ada Pengaruh Penyuluhan Menggunakan Media Leaflet Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu
Balita Mengenai Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Abeli Kota Kendari
Ha : Ada Pengaruh Penyuluhan Menggunakan Media Leaflet Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu Balita
Mengenai Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Abeli Kota Kendari.
2. Sikap
Ho : Tidak ada Pengaruh Penyuluhan Menggunakan Media Leaflet Terhadap Sikap Ibu Balita Mengenai
Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Abeli Kota Kendari
Ha : Ada Pengaruh Penyuluhan Menggunakan Media Leaflet Terhadap Sikap Ibu Balita Mengenai
Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Abeli Kota Kendari.

METODE

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan studi Pre Eksperimental Study yang
menggunakan rancangan pretest, post-test. Ciri penelitian ini adalah mengungkapkan hubungan sebab akibat
dengan cara melibatkan suatu kelompok subjek. Kelompok subjek diobservasi sebelum dilakukan intervensi,
kemudian observasi lagi setelah diintervensi.(6)
Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 11 sampai 26 Agustus 2022 di Wilayah Kerja Puskesmas
Abeli. Populasi dalam penelitian ini adalah Ibu yang memiliki Balita periode bulan Januari-Mei 2022 di
kelurahan Tobimeita dengan jumlah 251 orang, sampel dalam penelitian ini adalah 70 responden Teknik

2 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes ------ http://forikes-ejournal.com/index.php/SF


Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes ------------------------------- Volume 0 Nomor 0, Bulan 0000
p-ISSN 2086-3098 e-ISSN 2502-7778

penentuan sampel yang digunakan yaitu proportional random sampling. Pemilihan sampel juga berdasarkan
kriteria inklusi dan eksklusi yang ditentukan oleh peneliti.
Data primer diperoleh melalui penghitungan skor pengetahuan responden melalui kuesioner pre-test dan
post-test . Data sekunder digunakan sebagai penunjang dari data primer yang ada Puskesams Abeli. Pengolahan
Data dilakukan dengan melalui: editing, koding, skoring, tabulating, dan entri. Analisis Data dilakukan secara
univariat dan bivariat.

HASIL

Analisis Univariat
Analisis univariat dalam penelitian ini menggambarkan variabel yang diteliti meliputi pengetahuan dan
sikap.
a. Pengetahuan
Pengetahuan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah segala sesuatu yang diketahui Ibu tentang
stunting. Distribusi responden menurut pengetahuan (Pre Test dan Post Test) disajikan pada tabel berikut :.

Tabel 1. Distribusi Responden Pre Test dan Post Test Pengetahuan tentang Stunting di Wilayah Kerja
Puskesmas Abeli Kota Kendari Tahun 2022

N
Pengetahuan Pre Test % Post Test %
o
1. Baik 13 18,6 44 62,9
2. Cukup 17 24,3 19 27,1
3. Kurang 40 57,1 7 10,0
Total 70 100 70 100
Sumber : Data primer, diolah Agustus 2022

Tabel 2. Deskriptif Statistik Skor Pre Test dan Post Test Pengetahuan tentang Stunting di Wilayah
KerjaPuskesmas Abeli Kota Kendari Tahun 2022
Skor Pengetahuan n Mean
Pre Test 70 47,7
Post Test 70 81,1

b. Sikap
Sikap yang dimaksud dalam penelitian ini adalah respons tertutup responden dalam mencegah stunting.
Distribusi responden menurut sikap (Pre Test dan Post Test) disajikan pada tabel berikut :
Tabel 3. Distribusi Responden Pre Test dan Post Test Sikap tentang Stunting di Wilayah Kerja
Puskesmas Abeli Kota Kendari Tahun 2022
N Pre Post
Sikap % %
o Test Test
1. Baik 11 15,7 43 61,4
2. Cukup 25 35,7 22 31,4
3. Kurang 34 48,6 5 7,1
Total 70 100 70 100
Sumber : Data primer, diolah Agustus 2022

Tabel 4. Deskriptif Statistik Skor Pre Test dan Post Test Sikap tentang Stunting di Wilayah Kerja
Puskesmas Abeli Kota Kendari Tahun 2022
Skor Sikap n Mean
Pre Test 70 47,96
Post Test 70 76,66

Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (Penyuluhan Kesehatan)
dengan variabel dependen (Pengetahuan dan sikap) ditunjukkan dengan nilai p > 0,05. Selanjutnya untuk
mengetahui data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data yang digunakan adalah
Kolmogorov-Smirnov, karena sampel > 30 orang. Sedangkan uji hipotesis yang digunakan yaitu apabila data
terdistribusi normal, maka uji yang digunakan adalah uji paired sample t-test dan apabila data terdistribusi tidak
normal maka menggunakan uji Wilcoxon.

3 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes ------ http://forikes-ejournal.com/index.php/SF


Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes ------------------------------- Volume 0 Nomor 0, Bulan 0000
p-ISSN 2086-3098 e-ISSN 2502-7778

a. Pengaruh Penyuluhan Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu


Tabel 5. Uji Normalitas Data Pre Test dan Post Test Pengetahuan tentang Stunting di Wilayah Kerja
Puskesmas Abeli Kota Kendari Tahun 2022

Kolmogorov-
Pengetahuan
Smirnova (P Value)
Pre Test 0,000
Post Test 0,001
Sumber : Data primer, diolah Agustus 2022

Tabel 6. Uji Wilcoxon Test Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Responden tentang
Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Abeli Kota Kendari Tahun 2022

Variabel
Median (min- Keterangan
Pengetahuan P Value
max)

Selisih Negatif = 0
Pre Test 42,0 ( 28-84)
Selisih Positif = 70
0,000
Ties = 0
Post
88,0 (42-98)
Test

Sumber : Data primer, diolah Agustus 2022

b. Pengaruh Penyuluhan Terhadap Sikap Ibu


Tabel 7. Uji Normalitas Data Pre Test dan Post Test Sikap tentang Stunting di di Wilayah Kerja
Puskesmas Abeli Kota Kendari Tahun 2022

Kolmogorov-
Sikap
Smirnova (P Value)
Pre Test 0,079
Post Test 0,065
Sumber : Data primer, diolah Agustus 2022

Tabel 8. Uji Paired Sample t-Test Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Sikap Responden tentang
Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Abeli Kota Kendari Tahun 2022

Mean ± Standar Perbedaan


Variabel Deviasi Mean
n P Value
Sikap
Pre 70 47,96 ± 18,102
Test -
0.000
Post 70 76,66 ± 15,239 28,700
Test
Sumber : Data primer, diolah Agustus 2022

PEMBAHASAN

Hasil analisis menggunakan uji Wilcoxon Test diperoleh Asymp. Sig. (2-tailed) menemukan bahwa Ho
ditolak dan Ha diterima yang artinya bahwa ada pengaruh tingkat pengetahuan Ibu mengenai stunting di wilayah
kerja Puskesmas Abeli sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan kesehatan.

4 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes ------ http://forikes-ejournal.com/index.php/SF


Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes ------------------------------- Volume 0 Nomor 0, Bulan 0000
p-ISSN 2086-3098 e-ISSN 2502-7778

Sebelum penyuluhan, pengetahuan ibu balita di wilayah kerja Puskesmas Abeli tentang stunting masih
sangat kurang. Salah satu faktor yang memengaruhi pengetahuan yang kurang adalah karena kekurangan
informasi. Pemberian informasi melalui penyuluhan akan meningkatkan pengetahuan, selanjutnya akan
menimbulkan kesadaran dan akhirnya seseorang akan melakukan praktek sesuai dengan pengetahuan yang
dimiliki, hal ini dibuktikan setelah dilakukan penyuluhan tentang stunting nilai rata-rata skor (Mean)
pengetahuan sesudah penyuluhan naik.
Setelah dilakukan penyuluhan dengan menggunakan media leaflet, dimana pada saat penyuluhan,
responden sangat antusias untuk mengikuti penyuluhan dengan sesi tanya jawab yang cukup lama antara peneliti
dan responden serta pada post test responden memberikan jawaban yang cukup memuaskan sehingga dapat
meningkatkan pengetahuan responden yang cukup signifikan. Pengetahuan ibu tentang stunting yang semakin
baik maka diharapkan dapat menerapkannya dalam kegiatan sehari hari.
Asumsi peneliti, adanya pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan responden tentang stunting
dikarenakan mayoritas responden merupakan responden yang latar belakang pendidikannya menengah, sehingga
ketika disampaikan suatu informasi, mereka dengan mudah menyerap setiap pembahasan yang disampaikan.
Selain itu faktor usia juga berpengaruh, mayoritas dari responden merupakan usia reproduktif yaitu antara 20
sampai 40 tahun dengan usia tersebut mereka akan lebih mudah dalam memahami setiap penyuluhan tentang
stunting, dibandingkan dengan responden yang usia lebih tua. Tetapi hal ini, belum bisa dibuktikan lebih baik
karena keterbatasan peneliti yaitu tidak adanya kelompok kontrol dalam penelitian dan Pre test serta post test
tidak dilakukan dalam kelompok orang tapi dilakukan rumah ke rumah.

Pengaruh penyuluhan terhadap sikap Ibu mengenai Stunting


Hasil analisis menggunakan uji Paired Sample t-Test diperoleh Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya
bahwa ada pengaruh sikap Ibu mengenai stunting di wilayah kerja Puskesmas Abeli sebelum dan sesudah
dilakukan penyuluhan kesehatan.
Sebelum penyuluhan, sikap ibu di wilayah kerja Puskesmas Abeli tentang stunting sangat kurang. Salah
satu faktor yang memengaruhi sikap yang kurang adalah karena kekurangan pengetahuan atau informasi.
Sehingga setelah melakukan penyuluhan kesehatan yang diberikan pada responden dapat merubah sikap
responden dari yang belum paham menjadi paham. Pemberian informasi melalui penyuluhan akan
meningkatkan pengetahuan, selanjutnya akan menimbulkan kesadaran dan akhirnya seseorang akan melakukan
praktek sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki, hal ini dibuktikan setelah dilakukan penyuluhan tentang
stunting nilai rata-rata skor (Mean) sikap sesudah penyuluhan naik.
Setelah diberikan penyuluhan, secara umum terjadi perubahan pada sikap responden. Rata-rata skor sikap
meningkat. Sejalan dengan hal tersebut, kategori sikap responden juga berubah menjadi kategori baik. Hal ini
membuktikan bahwa pennyuluhan dapat meningkatkan atau merubah sikap ibu tentang stunting. Selain itu,
perubahan sikap responden setelah diberikan penyuluhan dikarenakan media leaflet yang menarik dan mudah
dimengerti tidak hanya berguna untuk menambah pengetahuan, tetapi juga berpengaruh pada sikap responden
yang akan termotivasi untuk bersikap mendukung pencegahan stunting.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : Ada pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan Ibu
mengenai stunting di wilayah kerja Puskesmas Abeli dan ada pengaruh penyuluhan terhadap sikap Ibu
mengenai stunting di wilayah kerja Puskesmas Abeli.

DAFTAR PUSTAKA

1. Riset Kesehatan Dasar. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional 2007. Jakarta Badan
Litbangkes, Depkes RI. 2018;
2. Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara. Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara. Kendari Dinas Kesehatan
Provinsi Sulawesi Tenggara. 2017;
3. Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara. Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara. Kendari Data Inf Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara. 2020;
4. Puskesmas Abeli. Profil Puskesmas Abeli. Abeli; 2022.
5. Nurul. Pola Konsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food), Status Gizi dan Kenaikan Berat Badan Pada
Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan dan Fakultas Teknik. Surakarta: Universitas Muhamammadiyah
Surakarta; 2016.
6. Nursalam. Metodologi penelitian ilmu keperawatan pendekatan praktis. Jakarta Salemba Med. 2013;

5 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes ------ http://forikes-ejournal.com/index.php/SF

Anda mungkin juga menyukai