Anda di halaman 1dari 11

Upaya paksa

PENANGKAPAN & PENAHANAN

Adzra Rayhana
Pengertian upaya paksa
merupakan salah satu kewenangan atau sekumpulan tindakan yang diberikan
Undang-undang kepada aparat penegak hukum (Polisi-Penyidik, Jaksa, Hakim)
untuk melakukan perampasan kebebasan
Bentuk-bentuk upaya paksa
Penangkapan
Penahanan
Penggeledahan
Penyitaan
Pemeriksaan surat
Penangkapan
Suatu tindakan penyidik berupa pengekangan kebebasan sementara waktu tersangka atau
terdakwa apabila terdapat cukup bukti guna kepentingan penyidikan atau penuntutan dan atau
peradilan dalam hal serta menurut yang diatur dalam undang-undang ini. (Pasal 1 butir 20
KUHAP)
Alasan atau syarat penangkapan (Pasal 17
KUHAP)
seorang yang diduga keras melakukan tindak pidana;
dugaan yang kuat itu didasarkan pada bukti permulaan yang cukup.

Penjelasan Pasal 17 KUHAP mengatakan bahwa pasal ini menentukan bahwa


perintah penangkapan tidak dapat dilakukan dengan sewenang-wenang, tetapi
ditujukan kepada mereka yang betul-betul melakukan tindak pidana
Yang perlu diperhatikan saat
penangkapan
Pasal 7 ayat 1 (d) KUHAP Pasal 18 ayat 1 KUHAP
Dilakukan oleh penyidik Polri/ PPNS Memperlihatkan surat tugas
Surat penangkapan harus mencantumkan :
a. Identitas seorang yang hendak
ditangkap
b. Menyebutkan alasan penangkapan
c. Uraian singkat perkara
d. Tempat ia diperiksa
Lama penangkapan
1 hari (Pasal 19 ayat 1 KUHAP)
Khusus untuk kasus narkotika, lama penangkapan 3 hari dan dapat diperpanjang
3 hari (Pasal 76 ayat 1 dan 2 UU Narkotika)
Penahanan
Penempatan tersangka atau terdakwa di tempat tertentu oleh penyidik, atau
penuntut umum atau hakim dengan penetapannya, dalam hal serta menurut
cara yang diatur dalam undang-undang ini (Pasal 1 angka 21 KUHAP)
Tujuan penahanan (Pasal 20 KUHAP)
 Untuk kepentingan penyidikan, penyidik atau penyidik pembantu atas perintah penyidik
berwenang melakukan penahanan
 Untuk kepentingan penuntutan, penuntut umum berwenang melakukan penahanan atau
penahanan lanjutan
 Untuk kepentingan pemeriksaan hakim di sidang pengadilan dengan penetapannya berwenang
melakukan penahanan
Referensi
M. Yahya Harahap, S.H. 2006. Pembahasan Permasalahan Dan Penerapan KUHAP Penyidikan Dan Penuntut
an. Sinar Grafika.

 www.hukumonline.com

Anda mungkin juga menyukai