Anda di halaman 1dari 10

ARSITEK YANG BERPERAN SEBELUM KEME

RDEKAAN
”Henry MaClaine Pont”
ARSITEKTUR KONTEMPORER
Dosen : Nia Ermalla Putri
Ariyati S.T.,M.T. 1810015111013
Henry MaClaine Pont
Henry Maclaine Pont merupakan seorang arsitek yang lahir di
Meester Cornelis pada tanggal 21 Juni 1885, sebagai anak ke-4 dari
lima bersaudara. Maclaine Pont memiliki ibu seorang Maluku,
sedangkan ayahnya merupakan blasteran Skotlandia dan Spanyol.
Maclaine Pont mulai mempelajari arsitektur pada tahun 1903 di
Techneese Hoogeschool Delft dan lulus pada usia 24 tahun.

Latar belakang konsep arsitektur Pont dalam karyanya mencoba


untuk menanamkan nilai-nilai lokalitas dengan melogikakannya
dengan sistem struktural modern. Menggabungkan arsitektur
lokal dengan eropa juga sejalan dengan diterapkannya politik etis
dimana adanya tuntutan kesetaraan sosial yang harus diberikan
bagi bangsa pribumi.
Karya-Karya Henry MaClaine Pont

1 Sekolah Tinggi Teknik di Bandung

Aula Timur dan Aula Barat ITB adalah karya Maclaine Pont yang
paling sering menjadi ikon dari Kota Bandung maupun ITB sendiri.
Aula Timur dahulu dikenal dengan Barakgebouw B, sedangkan Aula
Barat dikenal dengan Barakgebouw A. Bangunan ini menerima
respon kontroversial dari Professor C.P. Wolff Schoemaker dengan
mempermasalahkan bentuk atap kedua bangunan tersebut yang
terlihat seperti atap dari bangunan tradisional Minangkabau (Rumah
Gadang).
Sekolah Tinggi Teknik di Bandung

Gedung aula institut teknologi Bandung (1918) yang


dirancangnya memperlihatkan pendekatannya yang khas. Ia
tidak sekedar menempatkan bentuk atap yang jelas diturunkan
dari atap bangunan tradisional sebagai penghias yang
memahkotai bangunan yang dibangun dengan kontruksi
arsitektur Barat.
Sekolah Tinggi Teknik di Bandung

Dilihat dari gambar diatas, dapat dikatakan bahwa bentuk kuda-kuda


atap Aula Timur dan Aula Barat ITB adalah bentuk pelana dengan kuda-
kuda miring pada ujungnya. Benduk ini dibuat dari kayu lapis yang
disusun menjadi bentuk busur, sehingga memberikan efek bentang
lebar di bagian dalam.
Karya-Karya Henry MaClaine Pont

2 Gereja Katolik Pohsarang, Kediri

Gereja Puhsarang terletak disebuah bukit kecil yang dibawahnya mengalir


sungai berbatu-batu dengan sekelingnya penuh ditumbuhi pohon bambu.
Bukit ini merupakan sebuah desa yang disebut desa Puhsarang, dan terletak 8
kilometer dari Kediri ke arah Barat Daya, di gunung Klotok dilereng gunung
Wilis. Gereja yang di rencanakan oleh Henricus Maclaine Pont dan dibangun
atas prakarsa dari Pator H. Wolters CM. pada th 1936 sampai 1937. Beberapa
pendapat mengatakan bahwa Gereja Pusarang Kediri merupakan sebuah hasil
usaha inkulturasi dan karya monumental, karena menghadirkan gaya
Majapahit yang disatukan dengan gaya dari daerah lain, selain iman kristiani .
Gereja Katolik Pohsarang, Kediri

Sedang pada bagian depan dari gereja merupakan sebuah serambi


yang menyerupai pendopo dalam tatanan arsitektur jawa.
Pendopo ini mempunyai bentuk yang berbeda dengan pedopo
pada umumnya di Jawa, konstruksi bangunan ini menyerupai
rumah orang Minangkabau atau pelana kuda yang merupakan
bentuk rumah tradisional Sunda Besar

Secara fisik bentuk Gereja Katolik Puhsarang


Kediri, bangunan utamanya merupakan bentuk
yang menyerupai sebuah tenda, yang ditopang
pada keempat sudutnya dan disebut sebagai
“soko guru” dengan bentuknya pilar segitiga
atau pilar berbentuk huruf A.
Gereja Katolik Pohsarang, Kediri

Bagian lainnya adalah berupa bangunan


pendukung yang terpisah, akan tetapi
tetap menggunakan atap pelana kuda,
yakni teras bagian belakang, tempat
untuk membasuh kaki yang terletak di
sebelah belakang gereja sebelah kanan
dan garasi sebelah kiri, sedikit kebawah
sebelah tempat pembasuhan kaki
terdapat kedai dan tempat menjual
patung2, dan yang terakhir adalah
bangunan disebelah utara sejajar
dengan kedai digunakan untuk gamelan.
Karya-Karya Henry MaClaine Pont

Nieuwe Station Semarang-West ( Stasion Het Nieuwe hoffdbureau der Semarang-


Kereta Api Semarang Barat ) Cheribon Stoomtrammaatschappij te Tegal

Stasion Pontjol untuk pertama kalinya Menurut Ballegoijen ( 1993: h.157 )


menyambung ketiga kota pelabuhan
( Batavia, Cirebon, Semarang ) dengan jalur Stasion Kereta Api Tegal di depan
transportasi kereta api. bangunan ini dirancang Maclaine
Pont.
……

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai