Anda di halaman 1dari 20

A.K.

Gani, Biografi Singkat &


Puisinya
The Biggest Sumggler in Southeast Asia

Kemas A.R. Panji


G.I. Priyanti Gani
Vebri Al Lintani
Faldy Leornado

|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|

Diterbitkan Atas Kerjasama:


Komunitas Pecinta Sejarah
Dengan
Museum Pahlawan Nasional
Mayjen (Purn) Dr. A.K. Gani

2018

ii INTISARl BIOGRAFI A.K. GANI


Intisari Biografi A.K.
Gani
Adenan Kapau Gani, pria berambut ikal yang akrab
di panggil A.K.Gani, lahir 16 September 1905,
di Desa Palembayan, Kecamatan Palembayan,
Kabupaten Agam, Bukit Tinggi, Sumatera Barat,
dilahirkan dari pasangan Abdul Gani Sutan
Mangkuto dan ibunya yang asli Palembang,
bernama Siti Rabayah, A.K Gani meninggal di
Palembang, Sumatera Selatan, 23 Desember
1968 pada usia 63 tahun.
Gani kecil dulu bersekolah di Sekolah
rakyat atau sekolah pemula (primary School)
di Sugihwaras, Kapau, Padang dan Solok
tahun 1915-1923, kemudian melanjutkan
studinya di Sekolah lanjutan 1 ELS (setingkat
SMA zaman Belanda), kemudian pindah ke
Jakarta masuk di Stovia, Melanjutkan ke
Algemene Middlebare School (AMS)
kesemuanya itu dia lalui tahun 1923 sampai
1927, dan melajutkan kuliah kedokteran di
Geeneskundige Hoge School (GHS) tamat
tahun 1940.

Anak seorang guru ini, dimasa remajanya


pun memang sudah aktif dalam dunia politik
dan sosial, ini terlihat dari rentang
perjalanan sejarah beliau, yang tergabung
dalam berbagai organisasi yang sifatnya
kedaerahan di tahun 1920 masuk ke dalan
Jong Sumatranen Bond dan Jong Java, beliau
1 INTISARl BIOGRAFI A.K. GANI pun terlibat dalam kongres Pemuda II tahun
1928 di Jakarta dan di tahun 1931 beliau
masuk ke Partindo tak lama setelah
Jiwa A.K Gani
memang terlahir
menjadi seorang
aktivis, meskipun
sudah lulus jadi
dokter pada 1940
dan
kembali
ke
berprakte sebaga
kPalembang
dokter, i
sejatinya hasrat
terjun ke
untuk
pergerakan poilitik
kambuh lagi. ketik
Hasilnya
, Jepang a
mulai
menjajah Indonesia
pada 1942, ia A.K Gani bersama Moh.
ditahan oleh Polisi Hatta
Militer Jepang(Kempetai) dan mengalami penyiksaan selama kurang
lebih 13 bulan. Gara-gara hasratnya yang begitu kuat untuk berkiprah
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Pada akhir masa
penjajahan Jepang, Adnan pernah aktif di beberapa organisasi dan
lembaga yang mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

Tak heran ketika Proklamasi 17 Agustus 1945 dicetuskan oleh Bung


Karno dan Bung Hatta di Jakarta, Adnan praktis dipandang sebagai
tokoh sentral di Sumatera Selatan. Bahkan AK Gani lah yang
mengambil inisiatif membacakan teks Proklamasi dan mengibarkan
pertama kali Bendera Merah Putih di Palembang pada tanggal 25
Agustus 1945, Setelah itu, Gani diangkat jadi Kepala Pemerintahan
Bangsa Indonesia untuk Keresidenan Palembang, dan dalam waktu
singkat, berhasil menyusun badan-badan pemerintahan RI di seluruh
Sumatera Selatan.

Setelah Indonesia merdeka, Gani ditunjuk untuk membentuk kesatuan


militer di Sumatera, Sejak Oktober 1945 sampai Juli 1946, ia menjadi
2 INTISARl BIOGRAFI A.K. GANI
koordinator
Badan Keamanan
Rakyat(BKR)
untuk Sumatera
Selatan. BKR ini
adalah cikal-bakal
lahirnya Tentara
Nasional Indonesia
sekarang.
K e m u d i a n
menjadi Gubernur
Militer Sumatera
Selatan pada
revolusi
period1945-1949,
fisik
e Agresi Militer
saat
Belanda I dan
pernah menjadi
juga
Mobil dinas A.K.
Gani. anggota
Perundingan Linggarjati pada tahun 1946 delegasi

Berkat hasrat yang begitu kuat di dunia politik dan kemiliteran, ketika
Amir Sjarifuddin menjadi Menteri Pertahanan, Gani diangkat jadi Wakil
Kementerian Keamanan dan Pertahanan untuk Pulau Sumatera
Selatan.

Di sinilah awal mula AK Gani mendapat julukan pers asing sebagai


"The Biggest Smuggler in Southeast Asia" (Penyelundup Terbesar di
Asia Tenggara), karena semasa aktif di kemiliteran dalam BKR maupun
sebagai Wakil Kementerian Keamanan dan Pertahanan di Sumater
Selatan, Adnan selain memimpin secara langsung perjuangan
bersenjata di lapangan, namun juga aktif mengumpulkan senjata dan
membeli barang-barang kebutuhan rakyat dengan cara
penyelundupan. Dari aksi inilah A.K Gani termasuk salah seorang yang
berjasa dalam menembus blokade ekonomi yang dilakukan oleh
Belanda.
3 INTISARl BIOGRAFI A.K. GANI
Pada 5 Januari 1947 A.K Gani diutus oleh Pemerintah Pusat untuk
menghentikan pertempuran lima hari lima malam di kota Palembang.
Dari Juni 1947 hingga Februari 1948 ia ditunjuk menjadi Wakil Perdana
Menteri merangkap Menteri Kemakmuran, seraya menjadi anggota
Delegasi RI pada perundingan Linggajati.

Semua kiprah beliau pada masa itu, memang terkonsentrasi di


Palembang, Sumatera Selatan. Sehingga antara Desember 1948 hingga
Februari 1950, ia menjabat sebagai Gubernur Militer Daerah Sumatera
Selatan bagian Selatan, yang mana wilayah kekuasaannya meliputi
Keresidenan Palembang, Lampung, Jambi, dan Bengkulu.

Seluruh hidupnya beliau abdikan untuk memimpin perjuangan


melawan Belanda yang hendak kembali menguasai Indonesia,
menyusul kekalahan Jepang dari tentara sekutu pada Agustus 1945.
Yang mencapai puncaknya,

4 INTISARl BIOGRAFI A.K. GANI


Panitia Besar bergambar bersama setelah terbentuk pada pertemuan PPPI yang bertugas melebur
berbagai organisasi pemuda ke dalam Indonesia Muda. (berdiri paling kiri) terpilih sebagai
Administrator I.

ketika AK Gani ikut serta sebagai anggota Delegasi RI pada perundingan


Indonesia-Belanda untuk merealisasikan hasil Konferensi Meja Bundar,
dan membahas pengembalian Irian Barat ke pangkuan Indonesia.

Setelah Indonesia sepenuhnya merdeka, AK Gani pernah jadi Menteri


Perhubungan dalam kabinet Ali Sastroamijoyo(November 1954 sampai
Agustus 1955). Setelah hasil pemilu pertama Indonesia pada 1955
diumumkan, AK Gani terpilih sebagai anggota Dewan Konstituante
mewakili PNI dari Sumatera Selatan. Setelah Dewan Konstituante
dibubarkan karena dianggap menemui jalan buntu membentuk
Undang- Undang Dasar baru, dan keluarnya Dekrit Presiden 5 Juli
1959, Adnan kembali ke Palembang dan meneruskan praktek
dokternya.

A.K Gani wafat di Rumah Sakit Charitas Palembang pada dinihari 23


Desember 1968 dalam usia genap 63 tahun. Sebagai pejuang, dan
pensiunan Mayor Jenderal, dan pemegang sejumlah bintang tanda
jasa, di antaranya bintang gerilya, jenazahnya dimakamkan di Taman
Makam Pahlawan Ksatria Siguntang, Palembang.

5 INTISARl BIOGRAFI A.K. GANI


Rumah kediaman dan kantor setengah resmi A.K. Gani di Jalan Kepandean 17 (sekarang Jalan T.P.
Rustam Effendi) Palembang. Bung Karno pernah menginap di sini selama dua bulan. Dari rumah ini
terpancar api proklamasi ke seluruh Sumatera Selatan. Sayang rumah ini telah tiada, sudah menjadi
tempat pertokoan yang megah.

Sejak 1976, namanya diabadikan sebagai nama rumah sakit Kasdam


II/Sriwijaya: RS Dokter AK Gani dan Untuk mengenang jasa-jasanya,
pada tanggal 9 November 2007 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Almarhum A.K. Gani
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 66/2007 TK. Selain itu
namanya juga diabadikan sebagai nama ruas jalan beberapa kota di
Indonesia, seperti Palembang, Jambi, Bengkulu, Prabumulih, Curup,
Baturaja dan Muaraenim.

Untuk Lebih mengenal Dr. A.K. Gani, mungkin kita bisa mengunjungi
museum pribadinya yang terletak di Jalan Mochtar Prabu (MP)
Mangkunegara atau Jalan Raya Kenten, Kecamatan Sako, Palembang
Sumatera Selatan.

6 INTISARl BIOGRAFI A.K. GANI


Sepuluh Puisi A. K.
Gani
Panggilan Tanah Air Kepada Pemuda
(Semboyan)
Puisi Karya : dr. A.K. Gani

Dan jauh, kau kupandang tetap terang


Ku-tilik, kau renungi, ku-tinjau ku-merenungi,
Hening… selalu
Putera Indonesia, pemimpin ksatria Waktu…
dahulu
Tetapi… kini?
O, tuan sudah mencukupi Buktimu ini, hingga
di sini? Terhadap Indonesia, Ibu Pertiwi?
Telah tempatnya kau duduk setiap hari? Telah
waktunya kau memangku tangan?

Serta mengenakan akan kesenagan diri?


Tidak, kau masih jauh dalam perjalanan!
Singsingkanlah kembali lengan bajumu !
Berjuang, bersatu padu di belakang pemimpin
kita! Bersama menjaga Tanah Pusaka
Indonesia Raya!
Dari jauh kau ku tunjang walaupun dengan
Bisikan sukmaku!

24 PUISI KARYA A.K. GANI


Mengusir
Puisi Karya : dr. A.K.
Penjajah
Gani

Jika kambing pulang ke


kandang Jika ayam pulang ke
kolong
Jika itik pulang ke air
Jika janggut pulang ke dagu
Jika manusia pulang ke
rumah Jika bangsa pulang ke
tanah air

Enyahlah penjajahan dari


bumi kami Apa pun
bentuknya
Politik, Ekonomi dan
Kebudayaan
Biar kami mengurus negeri
kami sendiri Kami sanggup
berdiri sendiri

25 PUISI KARYA A.K. GANI


Membangun Bangsa
Karya : dr. A.K. Gani

Hai anak, lekaslah gadang Janganlah engkau menjadi


kijang
Karena kijang dikejar, diburu, dibunuh Dan dagingnya
dimakan orang
Ibu tak suka anaknya menjadi kijang

Jangan pula menjadi musang


Karena musang malam-malam pergi ke rumah orang
Mencuri ayam di kandang
Ibu tak suka anaknya menjadi musang

Apalagi menjadi barang


Karena barang dibikin di pabrik, diolah Dijual-belikan
orang
Ibu tak suka anaknya menjadi barang

Ibu mengharap
Oh… anak, lekaslah gadang Agar dapat menjadi orang
Untuk mencari barang yang hilang

Bumi kami telah hilang…!!! Kemerdekaan kami telah


hilang…!!! Kami sanggup berjuang…!!!
Karena kemerdekaan, untuk semua orang…!!!

Merdeka! Merdeka!! Merdeka!!!

26 PUISI KARYA A.K. GANI


Harus Tahu
Kewajiban
Puisi Karya : dr. A.K. Gani
Lima kali lima, dua puluh lima Hutang
lama menjadi lama Kapan ditagih pergi ke
huma
Hendak dibayar dengan hutang pula!

Kita sebagai bangsa dan warga negara


Harus tahu kewajiban bernegara Hutang
harus dibayar
Pinjam harus dikembalikan

Pajak rakyat harus dibayar


Wajib kontrol sosial harus berjalan Untuk
rakyat, dari rakyat, oleh rakyat !!

27 PUISI KARYA A.K. GANI


Zonder Merdeka, Terus
Menggempur
Puisi Karya : dr. A.K. Gani
Merdeka! Merdeka!! Merdeka!!!

Seruan alam dari gunung ke gunung! Seruan


rakyat dari kampung2 ke kampung! Seruan
bapak membajak di sawah!
Seruan ibu dan bayi di rumah!

Seruan si gadis di pinggir sungai! Seruan


pemuda dari hulu ke pantai! Seruan buruh
menggali tambang!
Seruan pekerja menghasil tambang!

Seruan pedagang menjual produksi! Seruan


pegawai mengatur negeri!
Seruan prajurit bertahan di darat! Seruan
santri dijajah keparat!

Serukan si tua bermimpi bahri! Serukan si


muda bermimpi nanti! Serukan si malas
lekas bangun tidur! Serukan si bimbang
jangan salah ukur!

Celaka rakyat pemimpin bercerai! Pemimpin


mimpi tujuan tak sampai! bisikan
kekasihku!
Sabar menunggu!

Sorak Merdeka Gemuruh Guntur! Zonder


merdeka terus menggempur! Nusantara
geger bergoyang gempa! Indonesia pasti
abadi merdeka

28 PUISI KARYA A.K. GANI


Komando
Perjuangan
Puisi Karya : dr. A.K. Gani
Jika tentara Belanda
menyerang, TNI mengelak.
Jika tentara Belanda Lengah,
TNI menyerang.

Jika tentara Belanda mundur,


TNI mengejar.
Jika tentara Belanda bersiap,
dibiarkan saja.

29 PUISI KARYA A.K. GANI


Hukum
Puisi Karya : dr. A.K. Gani
Alam
Cacing lemah ayam kuat, cacing
dimakan ayam Ayam lemah
musang kuat, ayam dimakan
musang Musang lemah macan kuat,
musang dimakan macan Macan
lemah manusiakuat, macan dimakan
manusia Indonesia harus kuat, agar
tidak dimakan penjajah

30 PUISI KARYA A.K. GANI


Janggut
Puisi Karya : dr. A.K.
Gani
Janggut pulang kedagu Ayam pulang kekolong Kambing
pulang kekandang Manusia pulang kerumah Bangsa pulang ke
tanah air

Kalau janggut tidak pulang kedagu, bukan janggut namanya.


Kalau ayam tidak pulang kekolong, bukan ayam namanya.
Kalau kambing tidak pulang kekandang, bukan kambing
namanya.
Kalau manusia tidak
pulang kerumah, bukan manusia namanya.
Kalau bangsa tidak pualng ketanah airnya, bukan bangsa
namanya.

31 PUISI KARYA A.K. GANI


Hukum
Rimba
Puisi Karya : dr. A.K. Gani
Siapa lemah dia dibawah, siapa kuat dia diatas. Cacing lebih
lemah dari ayam, cacing dimakan ayam.
Ayam lebih lemah dari musang, ayam dimakan musang.
Musang lebih lemah dari macan, musang dimakan macan.
Macam lebih lemah dari manusia, macan dimakan manusia.
Dahulu bangsa Indonesia lebih lemah dari bangsa belanda,
bangsa Indonesia dimakan bangsa Belanda.

32 PUISI KARYA A.K. GANI


Lekaslah Gadang
Puisi Karya : dr. A.K. Gani

Wahai anak, lekaslah gadang.... Jangan engkau menjadi barang.


Jangan engkau menjadi kijang. Jangan engkau menjadi musang.

Wahai anak, lekaslah gadang....


Jangan engkau menjadi barang, sebab barang dijual belikan orang.
Jangan engkau menjadi kijang, sebab kijang diburu, ditembak orang.
Jangan engkau menjadi musang, sebab musang suka mencuri ayam
orang.

Wahai anak lekaslah gadang, Untuk mencari barang yang hilang.


Barang yang hilang bagi suatu bangsa adalah kemerdekaan. Kini
merdeka telah kita rebut, kita genggam.
Sekarang harus kita pertahankan, supaya jangan hilang lagi.

33 PUISI KARYA A.K. GANI


Daftar
Pustaka
Agus Nugroho, dkk. 2009. Sosok Pejuang Bangsa dr. Adenan Kapau
Gani.
Jakarta: Museum Sumpah Pemuda.

Ruben Nalenan dan Iskandar Gani, 2004. Dr. A.K. Gani, Pejuang
Berwawasan Sipil dan Militer. Palembang: Dinas Kesejahteraan
Sosial Provinsi Sumatera Selatan.

Djohan Hanafiah. 1998. Sejarah Perkembangan Pemerintahan


Kotamadya Daerah Tingkat II Palembang. Palembang: Pemkot Dati
II Kota Palembang.

Djohan Hanafiah. 1998. Delapan Puluh Dua Tahun Pemerintahan


Kota Palembang. Palembang: Humas Pemkot Dati II Kota
Palembang.

Warnak Tohir. 2017. Sejarah Perang 5 Hari 5 Malam Palembang,


Palembang: Dinas Kebudayaan Kota Palembang.

34 PUISI KARYA A.K. GANI

Anda mungkin juga menyukai