Kekerasan
(PK)
Group 5, Presents...
Definisi
adaptiv maladaptive
SKEMA
Batasan ungkapan marah :
Loomis (1970)
1. Menyatakan harapan pada klien dengan cara
positif.
2. Membantu klien menggali alasan dan maksud
tingkah laku klien.
3. Bersama klien menetapkan alternative cara
mengungkapkan marah
Proses keperawatan...
1. Pengkajian
A. faktor predisposisi
Factor factor yang mendukung terjadinya
masalah perilaku kekerasan adalah factor
biologis,psikologis dan sosiokultural.
1. Factor biologis
a. Instinctual drive theory (teori dorongan
naluri)
b. Psycomatic theory (teori psikomatik)
Lanjutan....
2. Factor psikologis
a. Frustasion aggression theory (teori agresif frustasi)
b. Behaviororal theory (teori perilaku)
c. Existensi theory (teori eksistensi)
3. Factor social cultural
d. Social environment theory (theory lingkungan )
e. Social learning theory (theory balajar social )
B. Factor presipitasi
Stressor yang mencetus perilaku kekerasan bagi
setiap individu bersifat unik. Stressor tersebut
dapat disebabkan dari luar maupun dari dalam.
Contoh stressor yang berasal dari luar antara lain
serangan fisik, kehilangan, kematian. Sedangkan
stressor yang berasal dalam adalah putus
hubungan dengan orang yang berarti kehilangan
rasa cinta, ketakutan terhadap penyakit fisik.
Selain itu lingkungan yang terlalu rebut, padat,
kritikan yang mengarah pada penghinaan,
tindakan dapat memicu perilaku kekerasan.
C. Mekanisme koping
Perawat perlu mengidentifikasi mekanisme
koping klien sehingga dapat membantu klien
untuk mengembangkan mekanisme koping yang
konstruktif dalam mengekpresikan marahnya.
Mekanisme koping yang umum digunakan
adalah mekanisme pertahanan ego seperti
displacement, sublimasi, proyeksi, depresi,
denial dan reaksi formasi.
D. Perilaku
Perilaku yang berkaitan dengan periaku kekerasan
antara lain:
1. Menyerang atau menghindar
2. Menyatakan secara asertif
3. Membrontak
4. Perilaku kekerasan
Data yang perlu dikaji:
Masalah keperawatan Data yang perlu di kaji
Aniaya fisik
Aniaya seksual
Penolakan
Tindakan criminal
Lain-lain
Jelaskan:
1. Suaminya yang sangat kejam dan sering memukulinya. Suaminya
menginjak perutnya karena tidak mau menggugurkan kandungannya
saat hamil 6 bulan.
2. –
3. Penolakan, bila klien sedang marah ayah klien tambah memarahinya,
sehingga klien menjadi amuk.
4. Kekerasan dalam keluarga. Suami klien sangat kejam dan sering
memukulinya.
Masalah Keperawatan: Resiko tinggi kekerasan
4. Anggota keluarga yang gangguan jiwa: tidak ada
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan?
Dulu saat hamil 6 bulan, suaminya menginjak perut klien karena tidak
mau menggugurkan kandungannya sehingga klien mengamuk dan
membanting TV. Klien mudah marah, cepat tersinggung dan selalu
merusak lingkungan sejak gagal dalam pendidikan dan
perkawinannya.
IV. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda vital :
a. Tensi : 150/90 mmHg
b. Nadi : 102 x/mnt
c. Suhu : 36,5 ˚C
d. RR : 24 x/mnt
2. Ukuran BB : 50kg TB : -
3. Keluhan fisik : tidak ada
V. Psikososial
1. Genogram :
Keterangan :
laki-laki perempuan klien
2. Konsep diri
1. Identitas diri : Klien mengatakan tidak
bekerja
2. Peran : - Klien mengatakan tidak
bisa menjadi istri dan anak
yang baik.
3. Ideal diri : - Klien mengatakan tidak
ingin menggugurkan
kandungannya.
4. Harga diri : Klien merasa minder karena
kakak dan adinya seorang
dokter dan berhasil semua.
Masalah keperawatan : Harga diri rendah.
3. Hubungan Sosial
1. Orang yang berarti : Suami
2. Peran serta kegiatan kelompok/ masyarakat : klien
tidak pernah mengikuti kegiatan kelompok ( sosial )
dilingkungan
3. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Merasa minder karena kakak dan adiknya berhasil
semua tetapi klien gagal dalam pendidikan dan
perkawinannya.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial.
4. Spiritual : Klien mengatakan beragama islam
tetapi semenjak suaminya meninggalkan klien,
klien tidak pernah menjalankan ibadah.
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan : Tidak rapi
Jelaskan : klien tampak kotor, rambut kotor, kusut, gigi kotor dan
kuning, kuku hitam dan panjang.
Masalah keperawatan : defisit perawatan diri.
2. Pembicaraan : Keras
Jelaskan : klien kelihatan sangat bersemangat, wajah tegang, muka
merah ketika menceritakan masalahnya, terutama saat menceritakan
suaminya yang sangat kejam dan sering memukulinya.
3. Aktivitas Motorik : tegang
Jelaskan : klien mengatakan mudah kesal dan jengkel, membanting-
banting barang, merasa bahwa semua barang itu tidak ada harganya.
4. Afek dan Emosi : Amarah
Jelaskan : klien mudah marah, cepat tersinggung dan selalu merusak
lingkungan ( membanting barang), kalau marah klien juga biasa
mengurung di kamar mandi berjam-jam.
Masalah keperawatan : Resiko mencederai diri.
5. Interaksi selama wawancara : mudah tersinggung
Jelaskan : menurut keluarga klien mudah marah, cepat tersinggung
dan selalu merusak lingkungan sejak gagal dalam pendidikan dan
perkawinannya.
Masalah keperawatan : Resiko tinggi perilaku kekerasan.
6. Persepsi Sensori
1. Apakah ada gangguan : tidak ada.
2. Halusinasi : tidak ada.
3. Ilusi : tidak ada.
7. Proses pikir
a. Proses pikir : klien terlihat pandangan tajam saat di ajak
berkomunikasi. Klien terlihat menyendiri.
b. Isi pikir : klien saat ini berpikir pesimisme, dimana klien
berpandangan bahwa masa depan dirinya suram karena pendidikan
dan perkawinannya gagal.
8. Tingkat Kesadaran :
a. waktu : klien kurang dapat mengetahui kapan klien masuk RSJ,
dan dia kurang mengerti kapan saja waktu ia harus mandi
b. tempat : klien mengetahui saat ini klien berada di RSJ
c. orang : kilen dapat mengenali seseorang.
9. Memori : Klien mampu mengingat kejadian
yang telah lalu, misalnya saat suaminya
menginjak perut klien ketika hamil 6 bulan.
10. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung : Klien
mampu berhitung dengan baik, saat diberi
soal penambahan, klien mampu menjawab
dengan baik.
Proses terjadinya masalah
1. Predisposisi
a. Suaminya sangat kejam dan sering memukulinya
b. Saat hamil 6 bulan suaminya menginjak perutnya karena tidak
mau menggugurkan kandungannya
c. Suaminya meninggalkan klien setelah menginjak perut klien
2. Presipitasi
d. Ditegur atas kesalahannya dengan membanting barang dan
berendam di kamar mandi berjam-jam
e. Kakak dan adiknya seorang dokter dan berhasil semua sehingga
menimbulkan perasaan minder pada diri klien.
3. Mekanisme koping
Mekanisme koping yang digunakan klien yaitu maladaptif dengan
membanting barang, mudah tersinggung, cepat marah dan merusak
lingkungan dan merendam diri di kamar mandi selama berjam-jam
4. Penilaian primer
Menurut kelompok kami, stressor yang mempengaruhi keadaan klien
saat ini sangat berarti untuk klien. Karena semua stressor tersebut
membuat keadaan klien terutama aspek afektif yaitu pengendalian diri
klien terhadap emosi klien terganggu yang ditandai dengan klien sulit
untuk mengendalikan emosi dan sering mengamuk karena perasaan
minder terhadap keluarganya dan klien yang dimarahi ayahnya saat
klien berendam dikamar mandi selama berjam-jam.
5. Penilaian sekunder
a. Dari sisi ekonomi secara tersirat nampak bahwa ekonomi klien lebih
rendah dibandingkan dengan saudara dan keluarganya
b. Dari sisi pendidikan klien juga lebih rendah dari saudaranya kakak
dan adiknya yang menjadi dokter dan berhasil semua.
c. Dari sisi dukungan social, yang dimiliki klien sangat rendah terbukti
dengan ayah klien yang memarahinya disaat klien marah dan
berendam dikamar mandi selama berjam-jam.
d. Motivasi dalam diri klien sangat rendah karena klien sudah tidak
memperdulikan diri dan penampilannya sehari-hari
Analisa Data
Data Problem
Klien minder bila berada dalam lingkungan keluarga karena Harga Diri Rendah
kakak dan adik klien seorang dokter dan berhasil semua
Kalau marah klien juga biasa mengurung di ISOS
kamar mandi berjam-jam
HDR Isos
Semoga Bermanfaat