Anda di halaman 1dari 39

PENGERTIAN, PERISTILAHAN & TEORI

DASAR DALAM LINGKUP


HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

Dr. Martitah,M.Hum
PERISTILAHAN HAN
Administratief Recht, Bestuursrecht (Belanda);
Administrative Law (Inggris, Amerika);
Verwaltungsrecht (Jerman);
Droit Administratif (Prancis);
Hukum Tata Pemerintahan, Hukum Tata Usaha Negara, Hukum Administrasi Negara
(Indonesia)

HTP --> SK Mendikbud RI No.0918/U/1972;


HTUN --> UU No.14 Tahun 1970 & UU No.5 Tahun 1986;
HAN --> SK Mendikbud No.31/DJ/Kep/1983, Pertemuan Cibulan
ADMINISTRASI

 Administrate (Latin), artinya: to serve, melayani;


 Administration (Inggris), ”to manage” (mengelola)
 Besturen (Belanda), berarti fungsi pemerintah. Derivasinya
antara lain menjadi ”administratio” (besturing) atau
pemerintahan.

Administrasi adalah segala proses dan kegiatan baik


ketatausahaan maupun aktivitas lain terkait dengan
penyelenggaraan pemerintahan negara, khususnya oleh
eksekutif.
Administrasi dalam arti sempit (tata usaha) yaitu segala kegiatan tulis
menulis, catat mencatat, surat menyurat, ketik mengetik serta
penyimpanan dan pengurusan teknis ketatusahaan (administrasi).
(G. Kartasapoetra, Munawardi Reksodiprawiro, Harris Muda)
Administrasi dalam arti luas dapat dipahami dari sudut proses/kegiatan,
fungsi dan kepranataan maupun segi obyeknya.
Dari segi proses adalah keseluruhan proses, mulai dari pemikiran, pengaturan,
pencapaian tujuan sampai proses tercapainya tujuan itu. (Leonard D White,
The Liang Gie, R.D.H. Kusumaatmadja, Sondang P. Siagian)
Dari segi fungsi/tugas adan kepranataan dalah keseluruhan tindak/aktivitas-
aktivitas sadar administrator sebagai suatu institusi. (J. Wajong, Wijana)
.

Dari segi obyek dapat dibagi dalam tiga golongan, yaitu Administrasi berobyek
kenegaraan (Public Administration); Administrasi berobyek Private atau Bussines
(Bussines Administration); dan Administrasi berobyek Internasional.
(Prof. Dr. Mr. Prajudi Atmosudirdjo)
Bagaimana Administrasi Diwujudkan?

Administrasi diwujudkan melalui 8 tindakan:

1. Membuat organisasi.
2. Melalukan manajemen.
3. Melakukan ta-hub/ komunikasi.
4. Melakukan tata-usaha.
5. Melakukan manajemen SDM.
6. Melakukan manaj.keuangan.
7. Melakukan manaj.perbekalan.
8. Melakukan tata-humas.
ADMINISTRASI NEGARA
 Pola Pemikiran Pertama
Memandang administrasi Negara sebagai satu kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah, khususnya oleh lembaga eksekutif.
Marshall Edward Dimock dan Gladys Ogden Dimock, Dimock & Koening, Leonard D. White,
Utrecht, Bahsan Mustafa; Prajudi Atmosudirdjo, C.S.T. Kansil

 Pola Pemikiran Kedua


Pola kedua menyatakan bahwa administrasi Negara lebih luas daripada
sekedar membahas aktivitas-aktivitas lembaga eksekutif saja. Artinya
Administrasi Negara meliput seluruh aktivitas dari ketiga cabang pemerintahan,
mencakup baik lembaga eksekutif maupun lembaga legislatif dan yudikatif, yang
semuanya bermuara pada fungsi untuk memberikan pelayanan publik.
(J.M. Pfifftner, H.A. Simon, Prof. Dwight Waldo, Felix A. Nigro dan Lloyd G. Nigro,
Soewarno Handayaningrat, Bintoro Tjokroamidjojo, Sondang P. Siagian)
Administrasi negara :

Keseluruhan aparatur pemerintah yang melakukan


berbagai aktivitas atau tugas-tugas negara selain tugas
pembentukan UU dan pengadilan.
Meskipun dalam perkembangannya kegiatan
administrasi negara juga tidak dapat dilepaskan
sepenuhnya dengan kegiatan pembentukan peraturan
perundang-undangan dan kegiatan ”mengadili” seiring
dengan perkembangan tugas-tugas pemerintahan,
khususnya dalam ajaran ”welfare state”.
PENGUASA Paul de Haan
A.M. Donner Istilah pemerintahan
Penguasa adalah organ yang menguasai sesuatu memiliki dua
melalui fungsi tertentu. Konsep kekuasaan adalah
pengertian, dalam arti
konsep hukum publik, sedang kewenangan adalah
konsep kekuasaan dalam HAN. Ada empat macam “fungsi pemerintahan”
bentuk dari penguasa, yaitu: Pemelihara Ketertiban, (kegiatan/aktivitas
Pengelola Keuangan, Tuan tanah & Pengusaha memerintah
dalam”penyelenggaraa
PEMERINTAH & PEMERINTAHAN n kepentingan umum
oleh dinas publik”, dan
Bagir Manan dan Kuntana Magnar: dalam arti “organisasi
Pemerintah dalam arti sempit (in the narrow sense) adalah pemerintahan”
organ/alat kelengkapan negara yang diserahi tugas pemerintahan (kumpulan dari
untuk melaksanakan UU (Eksekutif atau Bestuur). kesatuan-
kesatuan/organ
SF. Marbun dan Moh. Mahfud : pemerintahan (umum)
Pemerintah dalam arti luas (in the broad sense) dapat disebut yang dibebani dengan
Pemerintahan yaitu keseluruhan badan/organ/alat negara yang pelaksanaan tugas
menyelenggarakan semua kekuasaan negara baik eksekutif, pemerintahan).
legislatif dan yudikatif (Trias Politika Montesquieu) maupun alat
kelengkapan negara lain yang bertindak untuk & atasnama negara.
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
HAN: “Keseluruhan aturan Hukum yg menentukan cara
bagaimana negara sebagai penguasa menjalankan usaha-
usahanya untuk memenuhi tugas-tugasnya” (Kusnardi
Pujosewoyo);
HAN/HTP itu meliputi segala sesuatu mengenai pemerintahan
yakni seluruh aktivitas pemerintah yg tidak termasuk
pengundangan dan peradilan (Rochmat Seomitro);
HAN: “Seperangkat aturan hukum yg memungkinkan
administrasi negara menjalankan fungsinya, sekaligus juga
melindungi warga terhadap sikap tindak administrasi
negara, dan melindungi administrasi negara itu sendiri
(Scahran Basah);
HAN sebagai menguji hubungan hukum istimewa yg diadakan
akan memungkinkan para pejabat administrasi negara
melakukan tugas mereka yg khusus (J. Austin).
Hukum mengenai
Pemerintah/Eksekutif di dalam
kedudukannya, tugas-tugasnya,
fungsi dan wewenangnya sebagai
Administrator Negara.
A/B = KN – (RG+RP)
=
A/B Administratiefrecht/Bestuurrecht

KN = Kekuasaan Negara

RG = Regelgeving (kegiatan
legislatif)
RP

= Rechtspraak (kegiatan
yudisiil)
           
Kedudukan HAN
Hukum
Administrasi
Negara
=
HUKUM
PUBLIK

Perbuatan Pengaturan
dalam Hukum dalam Hukum Pengenaan
Perdata Administrasi Pidana
Negara
UNSUR HAN
Pengendalian

Pemerintah Masyarakat
Perlindungan (Warga
(Administrasi Hukum Negara)
Negara)

Partisipasi
Fungsi HAN
Mengkordinasikan kepentingan dlm
masykt dan memberikan pemecahannya.
Menjaga agar pelaksanaan HAN berjalan
lancar.(melindungi administrasi
negara itu sendiri);
Melibatkan kegiatan masyarakat dalam
pembangunan;
melindungi warga terhadap sikap
tindak administrasi negara.
Sjachran Basah
1. Direktif, sebagai pengarah dalam membangun untuk membentuk masyarakat yang
hendak dicapai sesuai dengan tujuan kehidupan bernegara.
2. Integratif, sebagai pembina kesatuan bangsa.
3. Stabilitatif, sebagai pemelihara (termasuk ke dalamnya hasil-hasil pembangunan)
dan penjaga keselarasan, keserasian, dan keseimbangan dalam kehidupan
bernegara dan bermasyarakat.
4. Perfektif, sebagai penyempurna terhadap tindakan-tindakan administrasi negara,
maupun sikap tindak warga negara dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat.
5. Korektif, baik terhadap warga negara maupun administrasi negara dalam
mendapatkan keadilan. .

Philipus M. Hadjon
1. Fungsi normatif yang menyangkut penormaan kekuasaan memerintah jelas
berkaitan erat dengan
2. Fungsi instrumental yang menetapkan instrumen yang digunakan oleh pemerintah
untuk menggunakan kekuasaan memerintah
3. Fungsi Jaminan dan pada akhirnya norma pemerintahan dan instrumen
pemerintahan yang digunakan harus menjamin perlindungan hukum bagi rakyat
OBJEK HTP/HAN
 Sebagian hukum mengenai hubungan hukum antara
alat perlengkapan negara yang satu dengan alat
perlenkapan negara yang lain
 Sebagian aturan hukum mengenai hubungan hukum
antara perlengkapan negara dengan perseorangan
privat,serta perhubungan hukum yang
memungkinkan pejabat melakukan tugas istimewa;
 Jadi dg demikian objek HAN adalah semua
perbuatan pemerintah yg tidak termasuk tugas
mengadili.
 HAN Merupakan hukum istimewa (Utrecht).
RUANG LINGKUP HAN
“HAN berkenaan dg kekuasaan pemerintahan negara”

R.G Rh

K
N

BESTUUR

BESTUUR = KEKUASAAN NEGARA – (REGELGEVING + RECHTSPRAAK


•LAPANGAN HAN
Kelompok yang sepakat pembagian lapangan HAN
•W.F. Prins
Hukum administrasi khusus adalah peraturan-peraturan hukum yang berhubungan dengan bidang
tertentu dari kebijaksanaan penguasa.
Hukum administrasi umum adalah peraturan hukum yang tidak terikat pada suatu bidang tertentu
dari kebijaksanaan penguasa.
•H.D. van Wijk dan Willem Konijnenbelt
HAN Umum (algemeen deel); berkenaan dengan peraturan-peraturan umum (peraturan dan prisip
umum) mengenai tindakan hukum dan hubungan hukum administrasi dalam semua bidang hukum
administrasi dan tidak terikat pada bidang tertentu.
HAN khusus (bijzonder deel), yaitu peraturan-peraturan yang berkaitan dengan bidang tertentu
seperti peraturan tentang tata ruang, kepegawaian, pertanahan, kesehatan, perpajakan, bidang
pendidikan, pertambangan dan sebagainya.
•Prof. Dr. Prajudi Atmosudirdjo, SH.
HAN Heteronom, bersumber pada UUD, TAP MPR, dan UU adalah hukum yang mengatur seluk
beluk organisasi dan fungsi administrasi Negara;
HAN Otonom, adalah hukum operasional yang dicipta oleh Pemerintah dan Administrasi Negara
(AN) sendiri guna memperlancar penyelenggaraan dari segala apa yang dikehendaki dan menjadi
keputusan pemerintah dalam rangka penunaian tugas-tugasnya.
Kelompok yang sepakat pembidangan lapangan HAN

Skema Van Vollenhoven


HAN dalam Kerangka Hukum Nasional
Pemerintahan

HTN Materiil Peradilan

Kepolisian
Hukum Acara PTUN
Hk. Perdata Materiil
Hukum Perundangan
Hk. Acara Perdata
Nasional
Hk. Pidana Materiil Hukum Acara
Hk. Peradilan Peradilan Tata Negara

Hk. Pemerintahan
Hk. Acara Pidana
HAN Materiil & Formil Hk. Kepolisian

Hk. Proses Perundang-undangan


Skema Soetomo
HAN dalam Kerangka Hukum

HTN Materiil

Hk. Acara Ketatanegaraan


(Straatsrechtelijke
Hk. Perdata Rechtspleging)
Materiil

Hukum Hk. Pemerintahan


Hk. Acara Keperdataan
(Burgerlijke Rechtspleging)
Hk. Pidana Materiil (Bestuurrecht)

Hk. Pengadilan Hk. Acara Kepidanaan


(Strafrechtspleging)
Hukum (Justitlerecht)
Administrasi
Negara
Hk. Polisi Hk. Acara Kepidanaan
(Strafrechtspleging)
(Politierecht)

Hk. Peraturan
(Refelaarsecht)
SIFAT HAN
Tidak seragam
Sukar dikodifikasi
Peka terhadap politik
Mencoba mengatur kehidupan
dalam masyarakat
Mrembes ke segala aspek
kehidupan
ASAS-ASAS HAN
 Asas legalitas;
 Asas tidak boleh menyalahgunakan wewenang
(detournement de pouvoir);
 asas Axes de Pouvoir;
 Asas non diskriminatif;
 Asas upaya memaksa;
KODIFIKASI DAN HUBUNGAN HAN
DENGAN ILMU HUKUM LAINNYA
SISTEMATIKA DAN KODIFIKASI HAN
Johan Rudolf Thorbecke
Sistematika adalah suatu kebulatan susunan atau keseluruhan yang
kompleks atau terorganisir; atau satu himpunan dan perpaduan yang
terdiri dari bagian-bagian untuk mencapai tujuan dan bagian tersebut
saling bergantung satu dengan lainnya.
Kodifikasi adalah penyusunan satu jenis hukum ke dalam satu sistem
Kitab UU secara lengkap dan bulat.

HAN sampai sekarang belum memiliki sistematika dan kodifikasi


umum tersebut, karena cakupan studi HAN yang begitu luas dan
selalu berkembang. Bahan-bahan ilmu HAN ini tidak teratur dalam
sistematika tertentu dan sulit dikodifikasikan berbeda dengan
hukum perdata yang telah memiliki KUH Perdata (BW), Hukum
pidana memiliki KUH Pidana (WvS), Hukum Dagang telah memiliki
KUHD (WvK) dan seterusnya. Artinya sampai saat ini materi HAN
masih berserak dan terpisah dalam berbagai sub bidang. Yang
dapat dilakukan hanya membagi bidang atau bagian-bagian HAN.
HUBUNGAN HAN DENGAN BIDANG
HUKUM LAINNYA
Ilmu Administrasi Negara & HAN

 Objek forma IAN: pelayanan publik,


manajemen publik & kebijakan publik;
 Arti administrasi dalam HAN TIDAK
SAMA dengan administrasi dalam IAN;
 HAN  Bestuur, IAN  seluruh
kegiatan negara (eks,leg, yud,
maupun diluar itu);
 IAN cabang Ilmu Sosial (Ilmu Politk),
HAN cabang ilmu hukum.
Hubungan HAN dengan Ilmu Negara

Ilmu Negara HAN


Mempelajari negara dalam Mempelajari negara dalam
pengertian abstrak (hakekat pengertian konkrit (hukum
negara) positif)
Ilmu teoritis Ilmu praksis (praktis)
Objk forma : Pengertian, fungsi, Hk ttg Pemerintahan negara
asal usul, tumbuh kembangnya dlm menjalankan tugas &
& hakekat negara, dll fungsinya

Sifat umum Sifat khusus


“ILMU NEGARA ADALAH ILMU PENGANTAR
BAGI STUDI
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA”
Hubungan antara HAN & HTN
Terdapat dua pandangan mengenai hubungan tsb.
Ada perbedaan prinsip Tidak ada perbedaan
HAN adalah residu dari Kajian HTN dan HAN adlh
HTN, Hk.Pidana & Hk sama dan dulunya satu
Perdata (Materiil) cabang ilmu, pembedaannya
karena perluasan kajian.

HAN mempelajari negara HAN adalah hukum khusus,


dlm keadaan bergerak, HTN hukum umum
HTN diam.

Sifat HAN: Khusus, aktif & statis. HTN: umum, statis & pasif
“PEMERINTAH TANPA HTN AKAN
LUMPUH KARENA TIDAK MEMILIKI
KEWENANGAN, sebaliknya
PEMERINTAH TANPA HAN AKAN
TERBANG BEBAS TANPA KENDALI”
(Van Vollen Hoven)
HAN & ILMU POLITIK
HAN
Aktivitas pemerintah  kepentingan umum;
Objek : Hukum & perbuatan pemerintah dalam rangka
menjalankan tugas2nya
Sifatnya objektif  memusatkan pada kepentingan umum.
ILMU POLITIK
Membicarakan prilaku kekuasaan dalam negara;
Objek: kekuasaan dalam negara, parpol, kepentingan2
dalam masyrakat;
Sifatnya subjektif, memusatkan kekuasaan dalam
masyarakat.
Batas HAN, Hk. Pidana & Hk Perdata
 Hk. Pidana  Hulp Recht  in cauda venenum;
– Penetapan sanksi pidana  menegakkan
HAN
– Pert Administratif dapat dimasukkan dalam
hukum pidana.
 Hk. Perdata  terdapat dua pandangan
a) Dua bidang hukum tsb tidak saling sentuh
menyentuh (Van Praag);
b) Dalam praktek peradilan ADM banyak
digunakan Pokok Hukuim Perdata;
 HAN  hukum antara
Bestuurszorg:
Penyelenggaraan Kepentingan/Kesejahteraan Umum

Apa yang dimaksud dengan kepentingan umum?


1. Teori Keamanan; Teori ini mengatakan bahwa kepentingan masyarakat yang
terpenting adalah kehidupan aman dan sentosa.
2. Teori Sejahtera; Teori ini mengatakan bahwa kepentingan masyarakat yang
terutama adalah kesejahteraan yaitu terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan
pokok masyarakat yang berupa : Pangan, Kesehatan, dan Kesempatan kerja,
tugas pemerintah menciptakan lapangan kerja, sehingga tidak terjadi
pengangguran.
3. Teori Effisiensi Kehidupan; Bahwa kepentingan uama dari masyarakat adalah
hidup secara effisiensi, agar supaya kemakmuran dan produktivitas lebih
meningkat dalam segala bidang social, ekonomi, budaya dan pendidikan dan
lain sebagainya.
4. Teori Kemakmuran Bersama; Bahwa kepentingan masyarakat yang utama
adalah kebahagiaan dan kemakmuran bersama, masalah-masalah sosial
harus dapat dikendalikan, jurang pemisah antara si kaya dengan si miskin
tidak terlalu lebar.
Freies Ermessen

Freies Ermessen, berasal dari bahasa Jerman, Frei artinya: bebas, merdeka, tidak terikat.
Ermessen artinya menilai dan memperimbangkan sesuatu. Artinya kepada Administrasi Negara
diberikan kebebasan untuk bertindak atas inisiatif sendiri melakukan perbuatan-perbuatan guna
menyelesaikan persoalan-persoalan yang mendesak dengan cepat guna kepentingan
umum/kesejahteraan umum. Dalam bahasa Perancis disebut dengan Pouvoir Discretionnaire
(diskresi).
Jadi Freies Ermessen (Pouvoir Discretionnaire) bertujuan untuk kesejahteraan umum yang
merupakan keputusan administrasi Negara untuk tercapainya suatu tujuan/sasaran dan berbeda
dengan keputusan hakim yang bertujuan menyelesaikan suatu sengketa sesuai dengan aturan
hukum yang berlaku.

Unsur-unsur Freies Ermessen adalah:


a.Dilakukan untuk kepentingan umum/kesejahteraan umum.
b.Dilakukan atas inisiatif administrasi Negara itu sendiri.
c.Untuk menyelesaikan masalah konkrit dengan cepat yang timbul secara tiba-tiba.
d.Tindakan itu dimungkinkan oleh hukum
Contoh: Polisi lalu lintas menyelesaikan masalah kemacetan lalu lintas
dengan mengalihkan/mengatur kendaraan melanggar rambu lalu lintas.
HAN DI INDONESIA
PENYELENGGARAAN HAN DI INDONESIA

Untuk itu dalam penyelenggaraan administrasi Negara yang


baik diperlukan adanya:
1.Social participation (dukungan & partisipasi rakyat dalam
administrasi negara).
2.Social responsibility (harus ada pertanggung jawaban dari
kegiatan administrasi negara oleh administrator)
3.Social support (dukungan dari rakyat pada administrasi
negara)
4.Social control (pengawasan dari rakyat kepada kegiatan
administrasi negara)
Hubungan antara Administrasi Negara
dengan Publik

Pihak II
Pihak I:
UU Prosedur
Administrasi Administrasi Negara
Negara

PUBLIK

UU Prosedur Administrasi Negara


sebagai kontrol dan partisipasi
Aktivitas Administrasi Negara
Pruefung auf orraussetzung
(Pemeriksaan Syarat-syarat)
Verwaltungs-verfahren
(proses Adm. Negara)
Vorbereitung (persiapan)

Verwaltungs- handlung
(Aktivitas Adm. Negara) Entscheidung (Keputusan)
Verwaltung-sakt
(tindakan Adm. Negara) Verfuegung
(dekrit/instruksi)

Abschluss oeffentlich-
rechtlicher Vertrag
(Perjanjian kontrak berdasar
hukum publik)

andere hoheitliche
Massnahme
(tindakan kekuasaan negara
lainnya)
Langkah-Langkah Teknis Prosedur Administrasi Negara
Pengujian/Pemeriksaan Syarat-Syarat

Persiapan
Tak ada keberatan (memenuhi Keberatan
(Pengujian/
persyaratan)
Fakta Umum Keraguan (Inventarasi tertulis) Pemeriksaan)
Pengabulan Dengar Pendapat Verwanaltungs
Melihat Dokumen
Administrasi Negara vervahren

Batas Waktu

Ermessen & Keseimbangan (InventarisasiTertulis)

Tindakan Berupa
Keputusan
(Verwaltungsact)
Pengabulan Penolakan

Sanggahan

Dengar Pendapat

Penolakan Pengabulan

Pengaduan/Gugatan Perbaikan

Pengadilan Tata Usaha Negara

Anda mungkin juga menyukai