Kel 7 - Terapi ARV-1
Kel 7 - Terapi ARV-1
Eva Syarifah
Nina Herliandari
Ranty Ranadhany
TERAPI ARV
Antiretroviral (ARV) adalah obat
yang menghambat replikasi Human
Immnodeficiency Virus (HIV).
PENGGOLONGAN
ARV
02
Entry Inhibitors (Penghambat Masuknya Virus)
bekerja dengan cara menghalangi virus HIV
dan AIDS memasuki sel T yang sehat.
03
Protease Inhibitor (PI)
Bekerja dengan cara mengikat enzim protease.
Untuk bisa menyalin virus di dalam tubuh, HIV
membutuhkan enzim protease.
Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak diprioritaskan pada
dilaksanakan oleh seluruh fasilitas pelayanan kesehatan daerah dengan epidemi HIV meluas dan terkonsentrasi,
sedangkan upaya pencegahan IMS dapat dilaksanakan di seluruh
baik pemerintah maupun swasta sebagai bagian dari
fasilitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan tanpa melihat
LKB dan menitikberatkan pada upaya promotif dan tingkat epidemi HIV.
preventif.
MEMAKSIMALKAN KESEMPATAN TES
PENDEKATAN INTERVENSI
03 HIV DAN IMS BAGI PEREMPUAN USIA 04 STRUKTURAL
REPRODUKSI
Memaksimalkan kesempatan tes HIV dan IMS bagi perempuan Pendekatan intervensi struktural, dengan melibatkan
usia reproduksi (seksual aktif), ibu hamil dan pasangannya dengan masyarakat dan pemangku kepentingan dalam bentuk
penyediaan tes diagnosis cepat HIV dan IMS; memperkuat jejaring
advokasi sektor terkait untuk peningkatan kapasitas dan
rujukan layanan HIV dan IMS (termasuk akses pengobatan ARV);
dan pengintegrasian kegiatan PPIA ke layanan KIA, KB, pengembangan kebijakan yang mendukung pelaksanaan
kesehatan reproduksi, dan kesehatan remaja. program.
TUJUAN PMTCT
Pada masa kehamilan, sirkulasi darah janin dan sirkulasi darah ibu dipisahkan oleh beberapa lapis sel yang terdapat di
plasenta. Hanya oksigen, zat makanan, antibodi, dan obat-obatan yang dapat menembus plasenta, namun HIV tidak dapat
menembusnya.
Plasenta justru melindungi janin dari infeksi HIV. Tetapi, jika terjadi peradangan, infeksi ataupun kerusakan pada plasenta,
maka HIV bisa menembus plasenta, sehingga terjadi penularan HIV dari ibu ke anak. Oleh karena itu pentingnya
pemeriksaan pada ibu hamil yang merupakan salah satu upaya preventif penularan HIV dari ibu ke bayi
PITC HIV
Provider Initiated Testing and Counseling (PITC)
merupakan salah satu strategi penting dalam
meningkatkan cakupan layanan tes HIV dan
menghubungkan klien ke layanan lanjutan.
1 2 3
Counselling Consent Confidentiality
Konseling dalam PITC bertujuan Consent atau persetujuan Prinsip Confidentiality menyatakan
memberikan informasi dan untuk bertujuan untuk menghormati bahwa kerahasiaan hasil tes dan
menentukan diagnosis dan otonomi pasien sehingga pasien identitas tidak akan diungkapkan
intervensi yang tepat untuk pasien. dapat menerima atau menolak kepada orang lain yang tidak terkait
Selain itu juga menyediakan dilakukan tes. Tindakan tes HIV dan tanpa seizin pasien.
dukungan sosial dan psikologis merupakan tindakan sensitif
pada orang dengan HIV/AIDS dan sehingga memerlukan informed Rekam medis dan hasil tes hanya
keluarga. Konseling diharapkan consent dari pasien. Pasien boleh diketahui oleh petugas yang
dapat menurunkan penularan yang tidak ingin melakukan tes merawat.
infeksi diberi kesempatan untuk
menolak.
KEBIJAKAN HIV
Kebijakan tentang HIV/AIDS mencakup serangkaian
keputusan dan aksi yang mempengaruhi lembaga,
organisasi, dan system penyedia layanan dan
pendanaan terkait dengan HIV/AIDS.
PERIODE 1987-1996
Tahun 1988 Pemerintah Indonesia mulai mempunyai
inisitatif untuk melakukan respon terhadap HIV AIDS
dengan mengeluarkan beberapa kebijakan terkait dengan
isu HIV/AIDS yang diantaranya adalah SK Menkes No.
339/IV/1988 mengenai Pembentukan Panitia
Penanggulangan HIV AIDS.