Anda di halaman 1dari 22

MK.

TANAMAN PENGHASIL
ENERGI DAN NABATI
MATERI I.KONTRAK
PERKULIAHAN DAN BAHAN
BAKAR NABATI
CREATED BY NURSAYUTI, SP.,MP
KONTRAK PERKULIAHAN
Penilaian (Indikator)
•Kehadiran 15 %
•Sikap 10%
•Tugas 20%
•Kuis 15%
UTS 20%
•UAS 20%
Total 100%
FORMAT PENILAIAN
Skala Nilai nilai

NM ≥ 85 A
80≤ NM < 85 A_
75≤ NM <80 B+
70≤ NM < 75 B
65≤ NM < 70 B-
60≤ NM < 65 C+
55≤ NM < 60 C
50≤ NM < 55 C_
45≤ NM < 50 D
NM < 40 E
TATA TERTIB MAHASISWA MENGIKUTI
PERKULIAHAN
Perkuliahan diikuti oleh mahasiswa yang namanya sudah
tercantum dalam daftar peserta mata kuliah
Mahasiswa hadir 5 menit sebelum perkuliahan berlangsung
Mahasiswa menandatangani daftar hadir kuliah
Mahasiswa dilarang memalsukan tanda tangan (baik miliknya
sendiri atau milik temannya) dalam daftar hadir
Mahasiswa aktif dalam kegiatan perkuliahan kelas sekurang-
kurangnya 80 %
Mahasiswa aktif dalam kegiatan praktikum sekurang-kurangnya
90%
Mahasiswa dilarang bekerja sama dan contek menyontek untuk
tugas terstruktur dan selama penyelenggaraan ujian atau kuis.
Mahasiswa dilarang masuk kelas setelah kuliah, kuis, atau ujian
berjalan 15 menit kecuali karena adanya musibah yang
mengakibatkan mahasiswa datang terlambat atau mahasiswa telah
meminta ijin sebelumnya untuk diperkenankan hadir terlambat.
Selama perkuliahan, kuis, maupun ujian, mahasiswa harus mengisi kursi deret depan
yang masih kosong, tanpa menunggu perintah dari dosen pengajar. Kuliah, kuis dan ujian
tidak akan dimulai apabila kursi deret depan belum terisi penuh. Mahasiswa yang
mendapat kursi di deret paling belakang wajib pindah ke kursi di deret depan, sampai
kursi deret depan terisi penuh. Hal ini untuk memudahkan dosen pengajar mengontrol
perkuliahan, kuis dan ujian.

Mahasiswa yang datang terlambat di perkuliahan, wajib duduk di kursi deret depan.

Dosen pengajar berhak untuk tidak memberi nilai atas ujian UTS dan UAS mahasiswa yang
karena alasan apapun, jumlah kehadiran perkuliahannya kurang dari 80% dari jumlah tatap
muka yang diwajibkan. Ketentuan ini dapat dikecualikan terhadap mahasiswa yang sedang
mendapat perawatan di rumah sakit yang dapat dibuktikan dengan surat dokter atau surat
dari rumah sakit yang resmi dan asli (bukan fotocopy).

Mahasiswa dilarang menggunakan (harus mematikan) ponsel/flexy-nya selama


perkuliahan berlangsung.

Mahasiswa dilarang mengobrol selama perkuliahan berlangsung karena suara anda akan
mengganggu konsentrasi dosen pengajar dalam berbicara di muka kelas.
Mahasiswa wajib memakai sepatu dan dilarang memakai sandal (walaupun itu berupa
selop dan sandal pesta).

Mahasiswa wajib berpakaian sopan dan dilarang memakai jeans sobek, dan bagi
mahasiswa pria dilarang memakai anting/giwang dan kalung selama perkuliahan.
Mahasiswa dilarang mengenakan asesori piercing.
SANKSI ATAS PELANGGARAN TATA TERTIB
Dengan telah diumumkannya secara jelas Tata
Tertib di atas, maka pelanggaran atas Tata
Tertib memungkinkan dosen pengajar untuk
memberikan sanksi otomatis (tanpa peringatan/
pemberitahuan) berupa pengurangan nilai dan
pengusiran dari kelas atas mahasiswa pelanggar.
 
APA PERBEDAAN BAHAN BAKAR
BAKAR MINYAK DENGAN BAHAN
BAKAR NABATI?
BBM adalah bahan bakar minyak yang
berasal dari fosil, tidak dapat diperbaharui
Sedangkan BBN adalah bahan bakar nabati
yang berasal dari tumbuhan dan tersedia
banyak
Salahsatu contoh hasil dari BBN atau Bahan Bakar
Nabati adalah Biodiesel dan Bioetanol
Di Indonesia penggunaan Bahan Bakar Nabati
sudah mulai dikembangkan. Bahan Bakar Nabati
sendiri digunakan untuk menggerakan mesin
mobil, penggilingan dan mesin-mesin lainnya
yang sesuai dengan bahan bakar yang cocok
untuk digunakan .
TANAMAN PENGHASIL BAHAN BAKAR NABATI
 Jarak Kepyar (Ricinus communis L.)
 Tebu (Saccharum officinarum L.)
 Aren (Arenga pinnata)
 Kelapa (Cocos nucifera L.)
 Bunga matahari (Helianthus annus L.)
 Kemiri Sunan (Aleurites trisperma Blanco)
 Sagu (Metroxylon spp.)
 Jagung (Zea mays)
 Wijen (Semamum indicum L.)
 Ubi jalar (Ipomoea batatas L.)
 Singkong (Manihot utilissima)
1. Jarak Kepyar (Ricinus communis L.)

 Tanaman ini sedang banyak dikembangkan


sebagai pengganti BBM jenis Diesel, tanaman
Jarak Kepyar ini bisa dipanen pada kisaran umur
100-105 hari, Jarak Kepyar pun mempunyai
varietas seperti varietas Asb 22, Asb 60, dan
Asb 81, namun yang sering ditanam petani
adalah varietas Asb 81 dengan kadar minyak
kisaran 53-56%. Produksi dari tanaman ini rata-
rata 1,6 ton/hektar.
2. Tebu (Saccharum officinarum L.)

 Tanaman ini sering kita kenal sebagai


tanaman penghasil gula, namun tanaman
tebu ini bisa dijadikan bahan untuk
menghasilkan bioetanol, untuk menghasilkan
1 liter bioetnol dibutuhkan 4kg tetes tebu.
3. Aren (Arenga pinnata)

Sama halnya dengan tebu, selain digunakan


untuk bahan baku gula aren juga bisa
digunakan sebagai bahan baku membuan
bioetanol, untuk menghasilkan 1 liter bioetanol
membutuhkan 20 hingga 25 liter bira aren
segar. Tanaman aren sendiri bisa dipanen pada
umur 6-7 tahun.
4. Kelapa (Cocos nucifera L.)
Untuk menghasilkan bioetanol air
kelapa harus melewati proses
penambahan starter, fermentasi,
destilasi, dan dehidrasi. selain air
yang bisa digunakan ternyata daging
kelapa pun bisa digunakan sebagai
cocodiesel.
Bunga matahari (Helianthus annus L.)

Bunga matahari bisa digunakan sebagai bahan


baku Bahan Bakar Nabati, kadar minyak dari
bunga matahari ini sekitar 25 sampai 50%.
Tanaman bunga matahari bisa mulai dipanen
pada umur 3-4 bulan.
6. Kemiri Sunan (Aleurites trisperma Blanco)

 Untuk menghasilkan Bahan Bakar Nabati


kebutuhan kemisi cukup banyak, sekitar 25
ton kemiri sunan bisa menghasilkan 9805
liter minyak kasar, sedangkan untuk
menghasilkan 25 ton kemiri sunan
membutuhkan 100 pohon/hektar nya.
Sagu (Metroxylon spp.)

Tanaman sagu bisa dijadikan bahan baku


bioetanol, untuk menghasilkan 7,5 kilo liter
bioetanol membutuhkan sagu sebanyak 15 ton
sagu dengan terlebih dahulu di fermentasikan.
Tanaman ini mulai bisa dipanen pada umur 8-
10 tahun.
8. Jagung (Zea mays)

Tanaman yang mempunyai nama


latin Zea mays ini ternyata bisa
dijadikan bahan baku bioetanol,
dengan kebutuhan 1 ton jagung bisa
menghasilkan 200 liter bioetanol.
Tanaman Jagung sendiri bisa
dipanen pada umur 3 bulanan.
9. Wijen (Semamum indicum L.)

Melalui proses transesterifikasi,


tanaman wijen bisa menghasilkan
biodiesel. dengan mempunyai kadar
minyak antara 45 sampai 55%.
tanaman wijen sendiri bisa dipanen
di umur 2,5 sampai 5 bulan
tergantung varietas.
10. Ubi jalar (Ipomoea batatas L.)

Ubi jalar bisa dijadikan bahan bakar


nabati atau BBN, dengan
membutuhkan 1 ton ubi jalar bisa
menghasilkan 125 liter Bio etanol.
tanaman yang mempunyai nama
latin Ipomoea batatas L. ini mulai
bisa dipanen pada umur 3 - 4 bulan.
11. Singkong (Manihot utilissima)
Ketela pohon atau singkong bisa
dijadikan bahan penghasil bio etanol
dengan kebutuhan 1 ton dapat
menghasilkan 166 liter bioetanol.
Tanaman ini bisa mulai dipanen pada
umur 6 sampai 8 bulan.
TERIMA KASIH
SELAMAT MEMAHAMI DAN MEMBACA
KEMBALI

Anda mungkin juga menyukai