Anda di halaman 1dari 40

PENCEGAHAN

&
PENANGANAN
CEDERA OLAHRAGA

D R . P I N K Y R E G I N A G A R M I AT I
BKOM BANDUNG - 2019
CEDERA OLAHRAGA

 Segala bentuk rudapaksa atau jejas yang


terjadi pada otot dan rangka tubuh yang
disebabkan oleh kegiatan olahraga, pada
saat berolahraga maupun setelah
berolahraga

 Terjadi karena ketidakmampuan jaringan


(otot, sendi, tendon, kulit) dan organ tubuh
lainnya dalam menerima beban latihan
pada saat berolahrga
KLASIFIKASI CEDERA OLAHRAGA

 Berdasarkan waktu terjadi


 AKUT : tiba-tiba, nyeri, bengkak
 KRONIS : cedera berulang
 Berdasarkan penyebab
 LUAR : kontak, alat, lingkungan
 DALAM : anatomi, pemanasan, konsentrasi
 OVERUSE
 Berdasarkan berat ringan cedera
 RINGAN : kelelahan, kaku otot
 BERAT : diskontinuitas, robek pemb.darah, tanda radang
KLASIFIKASI CEDERA OLAHRAGA
 Berdasarkan jaringan yang terkena
 LUNAK : kulit, otot/tendon, ligament  strain, sprain
 KERAS : tulang sendi  fraktur, dislokasi
 Berdasarkan mekanisme
 TRAKSI : tarikan berlawanan arah
 KOMPRESI : tekanan dari 2 arah
 BENGKOKAN : hiperfleksi, hiperekstensi
 TORSI : putaran yang berlebihan
 TEKANAN MEMOTONG
 OVERLOAD : kelebihan beban
 OVERUSE : penggunaan terus menerus
PENYEBAB CEDERA OLAHRAGA

 Faktor internal
usia, jenis kelamin, anatomis, komposisi tubuh,
kebugaran, kondisi kesehatan, keahlian,
psikologis, pengalaman, metoda latihan, dll

 Kurangnya peregangan
waktu pemanasan dan pendinginan

 Keadaan lingkungan
o Panas (luar gedung, dalam gedung)
o Dingin (kolam renang, laut)
PENYEBAB CEDERA OLAHRAGA

 Karakteristik olahraga
 Full contact
signifikan – disengaja – diperbolehkan  tinju, gulat, tarung
drajat
 Semi contact
sistem poin – terkontrol  karate, taekwondo, pencaksilat
 Limited contact
jarang terjadi – ada hukuman  basket, sepakbola
 Non contact
jalur sendiri – tidak kontak  atletik, renang
PENYEBAB CEDERA OLAHRAGA

 Fasilitas olahraga
– lapangan olahraga (Lantai, ventilasi,
penerangan/lampu)
– alat-alat olahraga (net, bola, raket)
– pakaian olahraga (kaos, celana, sepatu)

 Event olahraga
 situasi permainan, perilaku pemain, dll
MACAM CEDERA OLAHRAGA

 LUKA LECET, MELEPUH


 Luka yang terjadi karena adanya
gesekan dengan benda rata, misal
tanah, aspal

 LUKA SOBEK
 Luka yang disebabkan
oleh benda tajam

 PUNCTUM
 Luka yang disebabkan oleh suatu tusukan
MACAM CEDERA OLAHRAGA

 HEMATOMA
 perdarahan di bawah kulit akibat
benturan langsung

 DISLOKASI
 bergesernya letak sendi dari yang seharusnya
MACAM CEDERA OLAHRAGA

 FRAKTUR
 patah tulang akibat benturan atau
pukulan

 MUSCLE CRAMP
 kontraksi otot yang berkepanjangan
 indikator kelelahan

 HEAT EXHAUSTION
 Kelelahan akibat panas
MACAM CEDERA OLAHRAGA

 STRAIN
 cedera pada otot-tendon karena
overuse dan overstretching

 SPRAIN
 cedera pada ligamen karena
overstretching
PENCEGAHAN CEDERA OLAHRAGA

PEMERIKSAAN
TAHAPAN PERALATAN
PRA
BEROLAHRAGA LATIHAN
PARTISIPASI

FASILITAS
LINGKUNGAN
OLAHRAGA
PEMERIKSAAN PRE PARTISIPASI

Tujuan
– Ada/tidak ada kelainan fungsional atau struktur tubuh
– Jenis olahraga yang akan dilakukan
– Ada/tidak ada kontra indikasi untuk
olahraga
Contoh
– Pengisian PAR-Q, Stratifikasi Risiko
– Anamnesa
– Pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan kebugaran, EKG,
laboratorium, dll
TAHAPAN BEROLAHRAGA

• PEREGANGAN (streching)
• PEMANASAN (warming up)
1

• LATIHAN INTI atau latihan fisik /


2 olahraga

• PENDINGINAN (cooling down)


3
CONTOH PEREGANGAN

dinamis

PNF
proprioceptive
statis
neuromuscular
facilitation
PERALATAN LATIHAN

• Pakaian olahraga jangan sempit atau longgar


• Sepatu olahraga yang nyaman dan sesuai
• Alat pelindung : topi, sunblock, kacamata, dll
FASILITAS OLAHRAGA

 Permukaan lapangan datar, rata,


tidak licin
 Penerangan cukup
 Ruangan ada ventilasi
 Tersedia perlengkapan P3K
LINGKUNGAN

• Mengatur kegiatan / latihan fisik yang


sesuai dengan kondisi lingkungan
• Minum sebanyak 300 cc setiap ½ jam
latihan fisik atau olahraga
• Nutrisi sebelum berolahraga
• Gunakan krim pada saat berolahraga
diluar ruangan dan dibawah panas
matahari
PENANGANAN CEDERA OLAHRAGA

Tanda cedera yang harus diwaspadai


o Nyeri sendi : khusus lutut, siku,
pergelangan tangan dan kaki
o Nyeri tekan yang hebat
o Bengkak
o Range of motion (ROM) menurun
Luka Ringan

Luka perdarahan di rongga hidung


– Lidocain + aqua (1:3) → tekan

Luka perdarahan di gusi / mulut


– Tekan dengan tampon

Luka perdarahan di telinga


– Bersihkan dan beri antibiotik tetes telinga
Luka lecet / melepuh
– Bersihkan atau keluarkan cairan
– Beri mercurohchrome atau yodium

Luka perdarahan di pelipis / kelopak mata


– Tekan, masih berdarah → hecting

Luka perdarahan di mata


– Antibiotik tetes mata
MUSCLE SPASM (KRAM OTOT)

• Kontraksi terus menerus otot akibat gangguan


sirkulasi darah
• Tentukan otot yang kram  otot keras & nyeri
tekan
• Biasanya otot betis
• Penanganan :
o Lakukan peregangan pasif  Dorsofleksi
o Pemijatan
o Menghangatkan daerah yang kram
o Rehidrasi / nutrisi
HEAT CRAMPS (KRAM KARENA PANAS)

– Kejang otot karena cuaca panas


– Biasanya pada betis dan kaki
– Penanganan :
 Bawa penderita ke tempat dingin
 Lepaskan sepatu dan pakaian ketat
 Minum air mineral/sport drink (10°C)
 Cairan IV bila kesadaan turun
HEAT EXHAUSTION
(KELELAHAN KARENA PANAS)
– Kondisi yang terjadi akibat terpapar oleh suhu tinggi
– Gejala :
 Haus berlebihan, lemah, sakit kepala, penurunan
kesadaran
 Mual, muntah, kram otot, pusing
 Kulit pucat dan dingin, keringat banyak
 Detak jantung lemah dan cepat,
– Tatalaksana :
o Bawa penderita ke tempat dingin
o Kompres dingin
o Hidrasi (oral atau IV)
HEAT STROKE
– Kondisi akibat menerima paparan suhu tinggi atau
kelelahan karena latihan intensitas berat diluar batas
toleransi tubuh
– Gejala :
 Kulit kering dan panas, suhu tubuh tinggi, sakit kepala
hebat, mual muntah
 Nadi kuat dan cepat/irreguler, penurunan kesadaran /
gelisah
– Tatalaksana :
o Bawa penderita ke tempat dingin
o Rendam/guyur/kompres dingin seluruh tubuh
o Hidrasi per oral atau intravena
o Rujuk bila memburuk
DEHIDRASI

 Kondisi ketika tubuh kehilangan lebih banyak


cairan daripada yang didapatkan
 Kandungan air 60% dari BB
 Gejala :
Kehausan, bibir kering, pecah-pecah, sakit
kepala, kulit kering, pegal pada sendi, lemah,
letih, lesu
 Tatalaksana :
o Minum air mineral/sport drink
o Cairan IV bila kesadaan turun
FRAKTUR

• Keadaan terputusnya kontinuitas tulang,


berupa retak atau patah tulang yang utuh
• Fraktur Tertutup
- Atasi perdarahan
- Pasang spalk  Rujuk RS
• Fraktur Terbuka
- Atasi perdarahan
- Reposisi, bila mampu laksana
- Pasang spalk  Rujuk RS
METODE R.I.C.E.

Prinsip Penanganan :
• Meminimalisasi perluasan cedera awal
• Menurunkan derajat nyeri dan inflamasi
• Meningkatkan proses penyembuhan kerusakan
jaringan
• Memelihara dan memulihkan kelenturan serta
semua unsur kebugaran selama proses
penyembuhan
• Mempercepat fungsi tubuh saat pemulihan
untuk kembali berolahraga
METODE R.I.C.E.

• Tindakan pertama untuk cedera otot,


tendo, ligamen, dan memar
• 24-48 jam pertama setelah cedera
• Tidak boleh diberikan pada luka yang
terbuka
• Aplikasi es selama 15-20 menit setiap
± 1 – 4 jam
METODE R.I.C.E.

INDIKASI
Cedera yang akut atau kronis eksaserbasi akut
 hematom, sprain, strain, fraktur tertutup, dislokasi setelah
dilakukan reposisi

KONTRA-INDIKASI
– Kram otot
– Fraktur terbuka
– Adanya luka pada kulit
REST
 Segera istirahatkan bagian yang cedera
 Tujuan :
• Mencegah bertambah parahnya cedera
• Mengurangi aliran darah ke area cedera 
mengurangi pembengkakan
 Letakkan pasien dengan posisi yang nyaman dengan
cara dibaringkan / duduk
 Bagian yang mengalami cedera di imobilisasikan dan
diberi penyangga
 Mobilisasi dapat menimbulkan perdarahan akibat
peningkatan aliran darah
ICE
Tujuan :
 Melokalisir daerah yang cedera
 Mematikan ujung saraf  sakit berkurang
 Mencegah bertambahnya bengkak
 Meminimalkan perdarahan bawah kulit

Cara kompres es :
 Masukkan es dalam kantong plastik
 Alasi kulit bagian yang cedera dengan kain / handuk
 Letakan pada bagian yang mengalami cedera selama 10-15 menit,
setiap 1-2 jam sekali (hari pertama), kemudian 10-15 menit setiap 4
jam, dalam 72 jam pertama
PERHATIAN
 Jangan letakkan es langsung diatas kulit karena dapat
menyebabkan luka bakar karena es
 Jangan letakkan es pada kulit orang yang sensitif terhadap es

JENIS ES

ice bag ice pack ice cube


Kloretil spray
o Praktis
o Efek bertahan sangat singkat (10-15 detik)
o Untuk cedera ringan (kontusio), local pain relief
o Bijak dalam pemberian
COMPRESSION

– Penerapan tekanan yang ringan pada daerah


cedera dengan cara pembalutan atau pembebatan
sederhana
– Penekanan dapat :
o Mengurangi bengkak dan perdarahan
o Memfiksasi kantung es agar tidak bergeser
o Memberikan intensitas tekanan yang sama
pada bagian yang dikompres
– Gunakan verban elastik / kassa untuk
mengkompres bagian yang diberi es dengan cara
melingkari bagian yang dikompres
ELEVATION

 Elevasikan (angkat/tinggikan) bagian yang


dikompres lebih tinggi dari posisi jantung
 Prinsip
 daerah yang cedera diusahakan lebih
tinggi dari jantung
 Tujuan :
 mengurangi aliran darah ke area cedera
sehingga mengurangi peradangan dan
perdarahan
PROSES PENYEMBUHAN
DENGAN RICE - TANPA RICE
DO NOT H.A.R.M.
 HEAT : Pemanasan meningkatkan vasodilatasi dan
oedema
 ALKOHOL : Meningkatkan vasodilatasi dan
oedema
 RUNNING : Latihan kembali terlalu cepat dapat
menimbulkan cedera ulang
 MASSAGE : 48 – 72 jam pertama menambah trauma
 meningkatkan bengkak & pendarahan
RUJUKAN
 Penyerahan tanggungjawab dari satu pelayanan kesehatan ke
pelayanan kesehatan lain dengan fasilitas lebih lengkap
 Pertolongan kegawatdaruratan
 Pemeriksaan penunjang lain
 Langkah-langkah :
1. Persiapan
 tenaga kesehatan pendamping, peralatan kesehatan,
pasien/keluarga pasien, obat-obatan, kendaraan yang
layak, dana
2. Pelaksanaan
 surat pengantar rujukan, penghantaran pasien,
keadaan umum pasien
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai