3 :
Teknologi
Farmasi Sediaan
“Granulasi Kering (Acetosal)”
D3 FARMASI RK
Teori Dasar
Tablet merupakan bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang biasanya dibuat dengan penambahan bahan tambahan
farmasetika yang sesuai. Tablet dapat berbeda-beda dalam ukuran, bentuk, berat, kekerasan, ketebalan, daya hancur dan aspek
lainnya tergantung pada cara pemakaian tablet dan metode pembuatannya. (Ansel hal. 244)
Keuntungan tablet adalah pembuatannya murah, ringan dan kompak, mudah ditelan serta paling kecil kemungkinan
tertinggal di tenggorokan, mudah diproduksi secara besar-besaran dan memiliki sifat pencampuran kimia, mekanik dan stabilitas
mikrobiologi yang paling baik. (Lachman hal. 645)
Kerugian tablet adalah tidak semua obat dapat dikempa menjadi padat dan kompak, tidak bisa untuk obat yang sukar
dibasahkan, lambat melarut, dosis tinggi dan absorpsi optimum tinggi, serta tidak dapat menutupi rasa pahit dan bau yang tidak
sedap pada obat. (Lachman hal. 646)
Granulasi kering bertujuan untuk memperoleh granul yang dapat mengalir bebas untuk pembuatan tablet. Granulasi kering
dilakukan apabila zat aktif tidak mungkin di granulasi basah karena tidak stabil terhadap panas, lembab atau tidak mungkin
dikempa langsung menjadi tablet karena zat aktif tidak dapat mengalir bebas dan atau dosis efektif zat aktif terlalu besar untuk
dikempa langsung.
Jens
Jens Martensson
Martensson 2
Data Preformulasi
Bahan Aktif
Asetosal/ Asam Asetil salisilat/ Acidum
Acetysalicylicum (FI III ED. 3 HAL, 43-44)
• Bobot molekul : 180,16
• Rum. molekul : C9 H8 04
• Pemerian :
hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih,
tidak berbau atau hampir tidak berbau, rasa
asam.
• Kelarutan :
agak sukar larut dalam air, mudah larut dalam
etanol (95%) P
• Khasiat : analgetikum, antipiretikum
Jens
Jens Martensson
Martensson 3
Data Preformulasi
Bahan Aktif
• Stabilitas :
stabil di udara kering, di udara lembab, terhidrolisa menjadi asam
salisilat dan asam asetat.
• Dosis :
*dewasa = 300 - 325 mg diberikan secara oral tiap 3 atau 4 jam.
*untuk anak = 15 - 20 mg/Kg BB, diberikan tiap 4 - 6 jam.
(drug information 2010 jilid 2 hal 1513)
• Inkompatibilitas :
dengan asam bebas, garam besi, fenobarbital sodium, garam
kuinin, potassium dan sodiumiodida
• pH : 2 - 3 (drug information 2010 jilid 2 hal 1513)
• Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Jens
Jens Martensson
Martensson 4
Data Preformulasi Amylum Oryzae/ Pati Beras (FI III ED. 3 HAL 93)
• Bobot molekul : 1,478
Bahan Penghancur
• Rumus molekul : (C6H10O5)n
• Pemerian :
Serbuk sangat halus; putih, tidak berbau dan tidak berasa.
• Kelarutan :
praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam etanol 95% P
• Kegunaan :
zat tambahan (penghancur tablet dan kapsul)
• PH : 4,5-7,0
• Konsentrasi : 3 – 20 % (Martindale 28 hal 508)
• Inkompabilitas :
Inkompabilitas dengan zat pengoksidasi kuat. Terbentuk
senyawa inklusi berwarna bila direaksikan dengan iodium.
• Penyimpanan :
Dalam wadah tertutup baik, ditempat sejuk dan kering
Jens
Jens Martensson
Martensson 5
Laktosa/ Lactosum/ Saccharum Lactis (FI III ED. 3
Data Preformulasi HAL 338-339)
Zat Pengisi • Bobot molekul : 342,30
• Rumus Molekul : C12H22O11.H2O
• Pemerian :
Serbuk putih atau hampir putih; tidak berbau; rasa agak
manis.
• Kelarutan :
Larut dalam 6 bagian air, larut dalam 1 bagian air
mendidih, sukar larut dalam etanol (95%) P
• Kegunaan : Zat Tambahan (pengisi)
• Konsentrasi : 20 – 30% (OOP hal 880)
• Stabilitas :
Stabil di simpan pada tempat tertutup, kering dan dingin.
• pH : 4 – 6.5
• Inkompabilitas :
Tidak kompatibel dengan asam amino, amfetamin dan
Lisinopril.
• Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Jens
Jens Martensson
Martensson 6
Magnesium Stearat/ Magnesii Stearas (FI III ED. 3
Data Preformulasi HAL 345)
Zat Lubrikan • Rum. Molekul : Mg(C18H35O2)2
• Bobot molekul : 591,27
• Pemerian :
Serbuk halus; putih; licin; dan mudah melekat pada
kulit, bau lemah khas.
• Kelarutan :
praktis tidak larut dalam air, dalam etanol 95% P
• Kegunaan :
Zat Tambahan (lubrikan) & Antasidum
• Konsentrasi : 0,25% - 5% (Handbook of
Pharmaceutical Excipients Sixth edition Hal 404)
• Stabilitas : Magnesium stearat sangat stabil
• Inkompatibilitas:
Tidak kompatibel dengan asam kuat, alkali, dan
garam besi
• Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Jens
Jens Martensson
Martensson 7
Aerosil (FI IV hal1197 )
Data Preformulasi • Rumus molekul : SiO2
Zat Glidan • Bobot molekul : 60,08
• Pemerian :
Berwarna putih kebiruan, tidak berbau, tidak berasa,
tidak terbentuk
• Kelarutan :
Praktis tidak larut dalam pelarut organic dan air
• Stabilitas :
Hidroskopis, menyerap banyak air tanpa menjadi cair,
bila digunakan dalam sistem air pada pH 0 - 7,5. Efektif
dalam meningkatkan dari sebuah sistem namun pada
PH besar dari 7,5 visikositasnya meningkat.
• Konsentrasi : 0,1% - 1% (Handbook of
Pharmaceutical Excipients Sixth edition Hal 185)
• Inkompabilitas : Dietilbestrol
• Kegunaan : Glidan
• Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Jens
Jens Martensson
Martensson 8
Alasan Pemilihan Bahan
Bahan Alasan
Merupakan bahan/ zat aktif yang bersifat tidak stabil terhadap lembab dan panas sehingga
Asetosal
dipilih metode granulasi kering.
Sebagai penghancur. Ketika kontak dengan air terjadi swelling sehingga tablet mengembang
Amylum
dan hancur.
Lactosa Sebagai pengisi. Kompresibilitas yang baik, tidak berbau dan bersifat inert.
Sebagai lubrikan tidak higroskopis. Sifat hidrofobik dari Mg Stearat membuat tablet tidak lengket
Mg Stearat
pada mesin cetak.
sebagai glidan mampu meningkatkan sifat alir campuran serbuk dan mengurangi gesekan antar
Aerosil
partikel sehingga campuran serbuk lebih mudah mengalir ke dalam ruang cetak.
Jens
Jens Martensson
Martensson
Formula
Asetosal : 300mg
IN Amylum : 10%
BOFF
Lactosa : q.s
Mg Stearat : 1%
Aerosil : 1%
Perhitungan
*Komponen Granulat : 99%
Asetosal 300mg
Amylum 10%
Formula & Perhitungan Lactosa qs
*1/2 dari komponen luar digunakan
untuk
membuat slug
Mg stearate 1%
Aerosil 1%
Jens
Jens Martensson
Martensson 10
Perhitungan
Secara teoritis, 123.75 gr komponen granulat akan dibuat 250 tablet. Pada
prakteknya Ʃ tablet yang akan diperoleh : 120/ 123.75 x 250 tab = 242 tablet.
Mg Stearat 0.625 gr
3. Dilakukan proses slugging sampai didapatkan sifat alir dan
kompresibilitas yang baik.
Aerosil 0.625 gr
4. Diayak bongkahan yang berbentuk dengan ayakan no. 14
Komponen Luar Bobot Teoritas sehingga diperlukan granul yang baik.
Mg Stearat 0.606 gr 5. Dilakukan evaluasi granul (sifat alir , kompresibilitas, dan
Distribusi ukuran partikel)
Aerosil 0.606 gr
6. Dicampur atau ditambah granul dengan sisa komponen luar
(Mg Stearat dan Aerosil) dicampur sampai homogen.
7. Dicetak masa granul dengan menggunakan alat pencetak
VS.
tablet. Kemudian dilakukan evaluasi tablet.
8. Dimasukkan tablet ke dalam wadah atau kemasan, dikemas
dan diberi etiket serta diserahkan.
Jens
Jens Martensson
Martensson
Evaluasi Granul
1. Sifat Alir
a. Secara Langsung
Cara : timbang 25 gr granul ditempatkan pada corong alat uji
waktu alir dalam keadaan tertutup, buka penutupnya, B. Secara tidak langsung
biarkan granul mengalir, catat waktunya
Cara: Timbang 25 g granul, ditempatkan pada corong
alat, dibuka penutupnya, dibiarkan mengalir, granul
ditampung pada kertas milimeter block, dicatat tinggi
Syarat : dan diameternya
Syarat :
Kecepatan alir Keterangan
> 10 Free Flowing Sudut Istirahat Sifat Alir
4 -10 Easy flowing < 25 Sangat Baik
1,6 - 4 Cohesive 25 - 30 Baik
Jens
Jens Martensson
Martensson
Evaluas
i Granu
l
3. Kadar Lembab
Persyaratan :
• 3 - 5% (Voight hal 172)
• 2 - 4% (Lachman hal 655)
Jens
Jens Martensson
Martensson
Rumus: % kompresibilitas = (Vo – Vn)/Vo x 100%
Kp = % pemampatan
Persyaratan :
Vo = Volume Awal Kompresibilitas Keterangan
5 – 15 Excellent
Vn = Volume pada tiap ketukan
12 – 16 Good
18 – 21 Fair to Possible
23 – 35 Poor
33 – 38 Very Poor
> 40 Extremly Poor
Jens
Jens Martensson
Martensson 15
Evaluasi Granul
4. Distribusi ukuran partikel (Martin hal 1037, Ansel ed IV hal 204)
• Cara:
Ditimbang 25 g granul, dipasang alat dan digunakan no. mesh 20 – 120
1. Dibiarkan selama 15 menit, alat dimatikan dan ditimbang masing-masing bobot gtanul dari no
mesh terbesar ke yang terkecil
Persyaratan: Mesh Microns inches
• 400 – 800 µm
• Kurva berbentuk lonceng (martin hal 672)
Jens
Jens Martensson
Martensson
Evaluasi Tablet
1. Keseragaman Bobot ( FI III ‘79 hal : 7)
Cara Kerja : Ditimbang 20 tablet, dihitung bobot rata-rata
tiap tablet. Jika ditimbang satu persatu tidak boleh lebih dari
2 tablet yang masing-masing bobotnya lebih dari tablet rata-
ratanya yang ditetapkan kolom A dan tidak satupun tablet
yang bobotnya menyimpang dari rata-rata yang ditetapkan
kolom B.
Alat : Neraca digital
Syarat :
Jens
Jens Martensson
Martensson
Evaluasi Tablet
2. Waktu Hancur (FI V hal 1013)
Alat : Desintegran tester
Cara Kerja : Dimasukkan 6 tablet masing-
masing 1 tablet kedalam keranjang yang terdiri
dari tabung cakram. Turun-naikkan keranjang
secara terartur 30 kali. Tiap menit dicelupkan
kedalam alat yang bersuhu 37ºC sebanyak ±100
ml.
Syarat :
1. untuk tablet bersalut <60 menit
2. untuk tablet tidak bersalut <15 menit
Jens
Jens Martensson
Martensson
Evaluasi Tablet
3. Kekerasan (Lachman 651)
Alat : Hardness tester
Cara kerja :
1. Diambil 20 tablet sebagai sampel
2. Uji satu persatu dengan cara menempelkan tablet secara
vertikal pada alat
3. Putar spiral pada alat, hingga tablet pecah secara sempurna
Syarat :
1. Tablet oral 4 - 8 kg/cm2
2. Tablet hisap min 10 kg/cm2, maks 20 kg/cm2
3. Tablet kunyah +- 3kg/cm2
Jens
Jens Martensson
Martensson
Evaluasi Tablet
Jens
Jens Martensson
Martensson
5. Friabilitas (Lachman hal 654)
Alat : Friability tester Evaluasi Tablet
Cara kerja :
1. Diambil sampel tablet yang akan diuji
sebanyak 20 tablet, kemudian ditimbang.
2. Dibersihkan tiap tablet dan juga wadah
yang akan digunakan
3. Tablet dimasukkan kedalam piringan acrylic
Jens
Jens Martensson
Martensson
Tabulasi data
1. EVALUASI GRANUL
a. SIFAT ALIR
SECARA LANGSUNG :
Jens
Jens Martensson
Martensson 22
Tabulasi data
1. EVALUASI GRANUL
a. SIFAT ALIR
SECARA TIDAK LANGSUNG
BOBOT
NO h (cm) d (cm) r (cm) Tan SIFAT ALIR
(gr)
1 25 gram 1.5 8 4 0.375 20.5560 Sangat Baik
2 25 gram 1.5 8 4 0.375 20.5560 Sangat Baik
3 25 gram 1.7 8.2 4.1 0.4146 22.5188 Sangat Baik
21.2102 SangatBaik
Jens
Jens Martensson
Martensson
TUBULASI DATA
1. EVALUASI GRANUL
B. Kompresibilitas
Jens
Jens Martensson
Martensson 24
1. EVALUASI GRANUL
KOMPRESIBILITAS RUMUS %KP = V0-Vn X100% =…
V0
X %KP =3.8 +3.8 + 5.7 =4.43% (10 KETUKAN)
3
X % KP=9.6 +11.5 +9.6 =10.23% (50 KETUKAN)
3
X% KP=13.5 + 13.5 + 15.4 =14.13% (100 KETUKAN)
3
X% KP=19.2 + 21 + 19.2 = 19.8% (500 KETUKAN)
3
MEMENUHI SYARAT
25
Tabulasi data
1. EVALUASI GRANUL
c. DISTRIBUSI UKURAN PARTIKEL
NO NO MESH DIAMETER MESH BOBOT (GR) % BOBOT % BOBOT X DIAMETER
PERHITUNGAN % BOBOT
1. % BOBOT 20 = 4.4 / 23.4 X 100% = 18.80 %
2. % BOBOT 20/40 = 6.5 / 23.4 X 100% = 27.77 %
3. % BOBOT 40/60 = 3.5 / 23.4 X 100% = 14.95 %
4. % BOBOT 60/80 = 2.5 / 23.4 X 100% = 10.68 %
5. % BOBOT 80/100 = 1.5 / 23.4 X 100% = 6,41 %
6. % BOBOT 100/120 = 1 / 23.4 X 100% = 4.27 %
7. % BOBOT 120 = 4 / 23.4 X 100% = 17.09 %
Jens
Jens Martensson
Martensson
Jens
Jens Martensson
Martensson 27
Tabulasi data
2. EVALUASI TABLET
a. KESERAGAMAN BOBOT
NO BOBOT % PENYIMPANGAN
1 0.51 2%
2 0.50 0%
3 0.52 4%
4 0.50 0%
5 0.49 2 %
6 0.48 4%
7 0.55 10 %
8 0.50 0%
9 0.48 4%
10 0.47 6%
11 0.49 2%
12 0.49 2%
13 0.50 0%
14 0.52 4%
15 0.53 6%
16 0.51 2%
17 0.50 0%
18 0.50 0%
19 0.49 2%
20 0.48 4%
2. EVALUASI TABLET Tabulasi data
a. KESERAGAMAN BOBOT
PERHITUNGAN % :
PERHITUNGAN % :
%F = W0 – W1 X 100%
%F = W0 – W1 X 100%
W0
W0
= 15.5 – 13.5 X 100%
= 15.5 – 13.5 X 100%
15.5
15.5
= 12.90%
= 12.90%
KESIMPULAN = TIDAK MEMENUHI
KESIMPULAN = TIDAK MEMENUHI
SYARAT
SYARAT
Jens
Jens Martensson
Martensson
EVALUASI TABLET
e. Waktu hancur
Percobaan per 6 tablet Waktu hancur (menit) X = 10 + 9 + 8 + 9
4
1 10 = 9 menit
MEMENUHI SYARAT
2 9
Jens
Jens Martensson
Martensson
Keterangan :
Brosur Etiket dan No
DBL 9117801110A1
Kemasan Registrasi
D Dagang
B Golongan Obat
L Obat Jadi Produksi Dalam Negeri
No Batch A020601
A Tahun
Jens
Jens Martensson
Martensson 35
Etiket
Jens
Jens Martensson
Martensson 36
Brosur
Jens
Jens Martensson
Martensson 37
Kemasan
Jens
Jens Martensson
Martensson 38
Daftar Pustaka
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV. Departemen Kesehatan RI,
Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, (2014), Farmakope Indonesia edisi V. Kementrian Kesehatan RI,
Jakarta.
Jens
Jens Martensson
Martensson 39