Anda di halaman 1dari 21

MANFAAT AIR REBUSAN JAHE DAN

SERAI
TERHADAP KADAR KOLESTEROL
KELOMPOK 1
1. Danu Mangippu Pasaribu 9. Yuni Astrilea (1911110427)
(1911113498) 10. Ikke Gustianti (1911110436)
2. Hasballah (1911110658) 11. Dian Tiara (1911110439)
3. Mutiara Sepjuita Audia 12. Siti Nurdiyanah
(1911110175) (1911110452)
4. Rizki Amaliyah 13. Wahyu Nukhasanah
(1911110237) (1911110485)
5. Suci Dwi Arika 14. Nurmalasari (1911110490)
(1911110248) 15. Laila Rahmadani
6. Rini Pratiwi (1911110384) (1911110522)
7. Tania Aisyah renaldi 16. Selvia Feri Marselina
(1911110393) (1911110532)
8. Fathiita Mutiara 17. Dela Andini (1911110547)
Makaminan (1911110419)
BAB 1
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kolesterol merupakan metabolit yang mengandung lemak sterol yang


ditemukan pada membran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah. Kolestrol
diproduksi secara alami oleh organ hati dan bisa juga dari makanan yang berasal
dari hewan seperti daging dan susu. Kolestrol yang terlalu tinggi dapat
menyebabkan penyakit jantung, stroke, ini dikarenakan kolestrol yang
menumpuk di dinding pembuluh darah yang membentuk plak dan akhirnya
terjadi penyumbatan.
Ada dua jenis kolesterol dan fungsinya, hati akan memproduksi zat yang
bernama lipoprotein untuk menyalurkan kolesterol ke seluruh tubuh. Ada dua
jenis lipoprotein yang utama, yaitu: 1). Low-density lipoprotein (LDL), LDL
berfungsi membawa kolesterol ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah arteri.
Apabila kadarnya terlalu tinggi, LDL akan menumpuk di dinding pembuluh
arteri. LDL dikenal sebagai ‘kolesterol jahat’. 2). High-density lipoprotein (HDL).
HDL berfungsi mengembalikan kolesterol berlebih ke hati, untuk dikeluarkan
dari tubuh. Oleh karena itu, HDL dikenal sebagai ‘kolesterol baik’.
Dalam penelitian ini akan membahas manfaat jahe dan serai terhadap
kolestrol. Jahe dan serai, merupakan rempah yang kaya akan antioksidan.
Antioksidan adalah senyawa yang dapat melindungi tubuh dari paparan
radikal bebas berlebih.
Jahe (Zingiber officinale) memiliki cita rasa dan aroma kuat, serta
memberikan efek menghangatkan tubuh. Sedangkan serai, daun dan
akarnya memiliki sifat anti-hiperlipidemia dan sifat anti-
hiperkolesterolemia yang membantu menghasilkan kadar kolesterol yang
sehat.
Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat disimpulkan


rumusan masalah yang mendasari penelitian ini adalah bagaimana
“pengaruh air rebusan jahe dan serai terhadap kadar kolesterol”
Tujuan Penelitian
1. Umum
Menganalisis pengaruh rebusan jahe dan serai terhadap kadar
kolesterol

2. Khusus
a. Mengidentifikasi kadar kolesterol setelah mengonsumsi air rebusan
jahe,
b. Mengidentifikasi kadar kolesterol setelah mengonsumsi air rebusan
serai,
c. Menganalisis efektivitasair rebusan jahe dan serai terhadap kadar
kolesterol
Manfaat Penelitian
 Manfaat teoritis

1. Manfaat dari peneliti yaitu dapat memberikan pengetahuan


tentang bagaimana cara mengurai koleterol dengan non
farmakologi.
2. Hasil ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam bidang
ilmu keperawatan terutama tentang efektivitas pemberian terapi
air rebusan jahe dan air rebusan serai terhadap penurunan kadar
kolesterol.
3. Bagi institusi pendidikan dalam memberikan terapi air rebusan
jahe atau air rebusan serai juga bisa sebagai upaya promosi
kesehatan dalam meningkatkan tambahan ilmu bagi profesi
keperawatan dalam pengembangan ilmu dan skill dapat
memberikan manfaat bagi masyarakat luar.
 Manfaat praktis
1. Diharapkan penderita kolesterol hendaknya menerapkan terapi
air rebusan jahe dan air serai ,tujuannya agar tubuh tidak
memproduksi kolesterol lebih banyak.
2. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan untuk melakukan
penelitian lebih dalam lagi tentang kandungan-kandungan yang
terdapat di dalam jahe dan serai.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Jahe

Jahe merupakan salah satu rempah-rempah yang telah dikenal luas oleh
masyarakat. Selain sebagai penghasil flavour dalam berbagai produk
pangan, jahe juga dikenal mempunyai khasiat menyembuhkan berbagai
macam penyakit seperti masuk angin, batuk dan diare. Beberapa komponen
bioaktif dalam ekastrak jahe antara lain (6)-gingerol, (6)-shogaol,
diarilheptanoid dan curcumin mempunyai aktivitas antioksidan yang
melebihi tokoferol (Zakaria et al., 2000).
Jahe yang nama ilmiahnya Zingiber officinale sudah tidak asing bagi kita,
baik sebagai bumbu dapur maupun obat-obatan. Begitu akrabnya kita,
sehingga tiap daerah di Indonesia mempunyai sebutan sendiri-sendiri bagi
jahe. Nama-nama daerah jahe tersebut antara lain halia (Aceh), bahing
(Batak karo), sipadeh atau sipodeh (Sumatera Barat), jahi (Lampung), jae
(Jawa), jahe (sunda), jhai (Madura), pese (Bugis) lali (Irian).
Pengertian Serai

Serai atau Cymbopogon citratus DC merupakan tumbuhan yang masuk ke


dalam famili rumput-rumputan atau Poaceae. Dikenal juga dengan nama
serai dapur (Indonesia), sereh (Sunda), dan bubu (Halmahera). Tanaman
ini dikenal dengan istilah Lemongrasskarena memiliki bau yang kuat
seperti lemon, sering ditemukan tumbuh alami di negara-negara tropis.
Tanaman serai mampu tumbuh sampai 1-1,5 m panjang daunnya
mencapai 70-80 cm dan lebarnya 2-5 cm, berwarna hijau muda, kasar, dan
mempunyai aroma yang kuat. Tanaman serai dengan genus Cymbopogon
meliputi hampir 80 spesies, tetapi hanya beberapa jenis yang
menghasilkan minyak atsiri yang mempunyai arti ekonomi dalam
perdagangan. Tanaman serai mampu menghasilkan minyak dengan kadar
sitronellal 7-15% dan geraniol 55-65%.
Sebagai materi awal dalam
Senyawa lemak kompleks di pembentukan empedu,
setiap sel dalam tubuh dinding sel,vitamin dan
hormone

Pengertian Kolesterol

Kolesterol dalam
pengelompokannya termasuk Kebutuhan kolesterol dalam 1
golongan steroid hari sebesar 1 gram
Manfaat Air Rebusan Jahe terhadap Kolesterol

Dislipidemia merupakan kelainan metabolisme lipid ditandai dengan peningkatan


kadar kolesterol total, trigliserida, Low Density Lipoprotein (LDL) serta penurunan
kadar High Density Lipoprotein (HDL), menyebabkan terjadi penurunan enzim
antioksidan dan peningkatan peroksidasi lipid (Kaviarasan dkk., 2005). Penurunan
kadar kolesterol total dipengaruhi oleh kandungan dalam jahe yaitu senyawa
flavonoid dan polifenol yang dapat mencegah adanya radikal bebas dalam tubuh,
memiliki efek hipokolesterol, antiaterogenik, penekanan aktivitas enzim HMG-KoA
reduktase yang berperan dalam sintesis kolesterol.
Modifikasi diet dan pengaturan makan merupakan upaya preventif dari penyakit
jantung dan pembuluh darah. Pengaturan makan dapat dilakukan dengan
membatasi asupan makanan yang mengandung kolesterol dan lemak serta konsumsi
makanan yang memiliki manfaat dalam menurunkan kolesterol total. Jahe merah
(Zingiber officinale var. Rubrum) merupakan salah satu jenis jahe yang dapat
menurunkan kolesterol darah. Senyawa yang terdapat pada jahe adalah senyawa
volatile dan non volatile.
Senyawa polifenol dapat mencegah terjadinya oksidasi LDL secara in
vitro dan memiliki aktivitas hipolipidemik secara in vivo sehingga dapat
mencegah terjadinya aterosklerosis. Fungsi utama dari HDL yakni untuk
menghilangkan kolesterol dari jaringan poliferal dan mengangkutnya
menuju hati untuk ekskresi empedu dalam proses transportasi kolesterol
balik. Selanjutnya kolesterol diangkut ke apolipoprotein ApoA-1 yang
kekurangan lipid.
Gingerol yang merupakan salah satu senyawa bioaktif pada jahe juga
dapat menghambat biosintesis kolesterol dengan cara menghambat akses
dari substrat menuju sisi aktif dari enzim HMG-CoA reduktase. Tingkat
konsentrasi HMG-CoA reduktase pada percobaan tikus gemuk secara
signifikan diturunkan oleh gingerol yang menunjukkan bahwa adanya
penurunan sintesis kolesterol
Manfaat Air Rebusan Serai terhadap Kolesterol

Di kutip dari Doctors Health Press, Studi dari African Journal of


Biotecnology 2007 membuktikan ekstrak minyak serai secara signifikan
bisa mengurangi kolesterol tinggi. Sebab serai memiliki sifat anti-
hiperlipidemia dan hiperkolesterolmia guna mendukung kadar kolesterol
sehat. Penelitian membuktikan air rebusan serai menurunkan kadar
kolesterol sekaligus penumpukan kolesterol LDL (Low Density
Lipoprotein) dalam pembuluh darah. Hal tersebut disebabkan air rebusan
serai mampu mempertahankan trigliserida dan mengurangi kolesterol
jahat. Banyak nya kolesterol yang diturunkan tergantung pada banyak
dosis yang digunakan. Untuk menurunkan lebih banyak kolesterol, maka
diperlukan lebih banyak serai.
BAB III
PENDEKATAN METODOLOGI PENELITIAN
Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pengumpulan data berdasarkan hasil pengamatan dilanjutkan dengan


analisis data secara statistik dengan menggunakan metode Rancangan
Acak Lengkap (RAL). Penelitian menggunakan pola rancangan acak
lengkap dengan lima perlakuan berdasarkan perbedaan konsentrasi jahe
dan serai yang ditambahkan.
Tempat dan Waktu

Waktu yang digunakan peneliti untuk penelitian ini dilaksanakan sejak


tanggal dikeluarkannya ijin penelitian dalam kurun waktu kurang lebih 2
(dua) bulan, 1 bulan pengumpulan data dan 1 bulan pengolahan data
yang meliputi penyajian dalam bentuk laporan penelitian dan proses
bimbingan berlangsung.
Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratirium penelitian.....
Jalan.... Kecamatan......Kota....
Sumber Data
Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini umumnya diperoleh dari
kuesioner,observasi,wawancara pada masyarakat umum di berbagai
kalangan usia dan dibantu oleh berbagai jurnal penelitian lainnya
sehingga dapat di pantau berapa jumlah masyarakat yang menderita
kolestrol dengan begitu kedepannya penelitian ini bisa berjalan dengan
lancar.
Teknik Pengumpulan Data

Desain penelitian ini memnggunakan desain penelitian quasi eksperimen.


Penelitian ini menggunakan rancangan non equivalent control group
dimana pada rancangan ini dilakukan pengelompokan anggota
kelompok menjadi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Peneliti
mengumpulkan data menggunakan Easy touch GCU untuk mengukur
kadar kolesterol sampel.
Teknik Analisa Data
Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan, selanjutnya dilakukan analisa data
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
𝑓
P= X 100 %
𝑁

Keterangan:
P : Persentase
F : Frekuensi sampel yang memiliki kadar kolesterol total lebih dari normal
N : Jumlah sampel yang diteliti

Setelah diketahui persentase perhitungan, kemudian ditafsirkan dengan criteria


sebagai berikut:
76-100% : Hampir seluruh responden
51-75% : Sebagian besar responden
50% : Hampir setengah responden
26-4% : Hampir setengh responden
1-25% : Sebagian kecil responden
0% : Tidak ada satupun responden
DAFTAR PUSTAKA
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai