Pengembangan
Formula
KELOMPOK 3
ELVIN BURA 1801009
AZHIZAH M.P.UMAR
1801020
MUTAWAFFIQAH 18
01035
GRACESITA SAMBAR
A 1701044
Judul : Polymeric nanoparticle drug delivery
technologies for
oral delivery
Jurnal : Expert opinion
Volume & Hal : Vol 12 (5)
Tahun : 2015
Penulis : Eric M. Pridgen, Frank A & Omid C.F
R e vi e w
J u r n al
P o l y m e r i c n a n o p a r t i k e l d r u g d e l i v1e r y t e c h n o2l o g i e s f o r 3o r a l
delivery application
Jurnal ini membahas hambatan terkait pemberian oral. Strategi yang digunakan untuk
mengatasi hambatan gastrointestinal(dipengaruhi oleh pH, degradasi enzimatik, dan
permeabilitas rendah oleh epitel usus) dengan menggunakan nanopartikel polimer,
termasuk biomaterial mukoadhesif dan menargetkan nanopartikel polimer ke jalur
transcytosis yang terkait dengan sel M dan enterosit.
2. Menargetkan sel M
Hidrofobisitas merupakan cara untuk merancang nanopartikel untuk menargetkan sel-M.
Nanopartikel dengan ukuran 130-950 nm diidentifikasi sebagai ukuran yang ideal untuk penyerapan
oleh sel-M. Terapi oleh sel-M memiliki keterbatasan karena sel-M hanya mewakili sebagian kecil (5-
10%) dari epitel manusia.
3. Menargetkan enterosit
Enterosit merupakan sel target yang menarik untuk pemberial oral karena sel ini membentuk
sebagian besar permukaan absorpsi usus.
Aplikasi pemberian secara oral
1. Kemoterapi oral
Kemoterapi oral memiliki keterbatasan pada bioavailabilitas atau karena merupakan substrat untuk
protein P-gp yang memompa obat yang diserap oleh enterosit kedalam lumen usus. Contoh : Taxanes.
2. Insulin oral
Rute pemberian insulin oral meniru farmakodinamik pelepasan insulin endogen memasuki hati setelah
penyerapan usus, seperti insulin yang disekresikan oleh pancreas. Hati memetabolisme 50-75% insulin yang
disekresikan oleh pancreas. Hati lebih sensitive terhadap insulin dan bertindak lebih cepat untuk
menurunkan kadar gula darah.
3. Penyakit radang usus
Strategi pemberian oral untuk IBD dengan memanfaatkan proses patofisiologis yang terkait dengan
penyakit untuk memberikan terapi hanya ke area usus yang meradang. Proses ini termasu peningkatan
produksi lender dan peningkatan permeabilitas usus ditempat peradangan.
4. Vaksin oral
Aplikasi vaksinasi oral yang sedang dikembangkan adalah nanopartikel kitosan yang mengandung DNA
yang telah digunakan untuk menghasilkan perlindungan kekebalan terhadap beberapa allergen.
Judul : Chapter 3
Nanomaterial for oral drug administration
Pengarang : Joao P. Martins and Helder A. Santos
Penerbit : Academic Press An Imprint Of Elsevier
Tahun Terbit : 2020
Jumlah Halaman : 49 hal
R e vi e w
Buk u
1
Pengantar 2 3
Sejak tahun 90-an, industri farmasi telah mengakui nanoteknologi sebagai salah satu alat paling ampuh untuk
mengatasi masalah obat-obatan yang sulit larut dalam air dengan mengurangi partikel obat menjadi ukuran
nanometer.
Berawal dari Gris-PEG, produk oral pertama yang disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) yang
mengandung senyawa aktif dalam partikel berukuran nano, banyak produk oral lainnya yang berbasis nanocrystals
telah diluncurkan. Sampai saat ini, berbagai macam sistem pengiriman obat skala nano oral telah dikembangkan.
Tujuan akhirnya adalah peningkatan hasil terapeutik obat oral yang sudah dipasarkan dengan masalah ketersediaan
hayati, dan penawaran formulasi oral baru yang efisien untuk senyawa yang baru ditemukan atau untuk API yang
sudah dipasarkan dengan rute yang berbeda.
DESAIN RASIONAL PEMBAWA NANO UNTUK
1 2 3
FORMULASI OBAT ORAL
Sejak perkembangan nanoteknologi, penelitian farmasi telah melihat nanomedicine berpotensi untuk mengatasi
hambatan ini. Meskipun sebagian besar obat yang diproduksi ditujukan untuk penggunaan oral, hamper semua obat
nano yang disetujui FDA diberikan melalui injeksi intravena. Sebuah titik awal untuk obat nano oral diformulasi
secara efisien dan layak dengan mempertimbangkan faktor pengisian pengisian dan pelepasan obat,
biokompatibilitas dan biodistribusi, stabilitas fisik dan kimia formulasi, khasiat serta toksisitas. Namun, tidak semua
obat cocok diformulasikan dalam nanosistem terutama obat yang kurang ampuh dan membutuhkan dosisi tinggi,
karena biasanya nanocarier tidak mencapai nilai loading obat yang sangat tinggi. Setelah pemberian oral, nasib
nanocarrier ditentukan oleh interaksinya dengan lingkungan fisiologis yang akan ditemuinya selama pengobatan.
Formulasi harus mempertahankan stabilitas yang sesuai dalam kondisi GIT dan faktor utama yang harus
dipertimbangkan adalah tekanan kimiawi (yaitu pH, enzim hidrolitik), waktu tinggal dan volume cairan GI.
Jenis material nano
1. Nanocrystals dan nanosuspensions
• Nanocrystals" adalah partikel padat obat berukuran nano yang terdiri dari 100% API tanpa bahan pembawa, sedangkan istilah "nanosuspensions"
digunakan untuk mendefinisikan nanocrystals yang tersebar dalam cairan, umumnya larutan berair.
• Mengenai pembuatannya, nanocrystals dapat diproduksi dengan metode yang berbeda, yang terbagi dalam dua kategori: pendekatan top-down dan
bottom-up, tergantung pada bahan awalnya. Metode top-down didasarkan pada penguraian fisik material kasar dengan menerapkan gaya dalam
proses mekanis seperti penggilingan kering, penggilingan basah, dan homogenisasi tekanan tinggi. Dengan metode bottom-up, nanocrystals dibentuk
dalam kondisi terkontrol dari larutan oleh pengendapan yang disebabkan oleh penguapan pelarut atau penambahan antisolvent
2. Nanocarrier berbasis polimer
Bahan polimer menunjukkan karakteristik yang diinginkan untuk aplikasi dalam pemberian obat: bahan tersebut sangat stabil dan tersedia dalam
berbagai macam struktur, menawarkan fleksibilitas desain yang cukup. Karena keuntungan ini, sejumlah sistem pengiriman obat oral nanosized berbasis
polimer telah dikembangkan; mereka termasuk nanosfer, nanokapsul, misel polimer, nanogel, dendrimers dan konjugat obat-polimer. Struktur yang
berbeda dari nanomaterial polimerik ini disusun dalam skema Gambar 2
2.4 Dendrimers
• Pertama kali dilaporkan pada akhir 1970-an [67], dendrimers mewakili kelas unik dari struktur nano, memiliki arsitektur berskala nano, tiga
dimensi, bercabang tinggi dengan polidispersitas sangat rendah. Molekul obat dapat dilekatkan pada gugus fungsi pada permukaan dendrimer
atau dienkapsulasi dalam interior bola hidrofobik dendritik.
• Dendrimers dengan komposisi berbeda telah dievaluasi sebagai sistem penghantaran obat untuk berbagai cara pemberian, seperti parenteral,
transdermal dan akhirnya, oral. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan permeabilitas pada konsentrasi 10mM dari dendrimers yang
mengandung gugus amino dan karboksilat, meskipun perubahan histologis yang signifikan diamati pada konsentrasi ini, menyiratkan bahwa
toksisitas yang membatasi dosis dapat terjadi pada konsentrasi yang sama secara in vivo.
3.3. Nanopartikel lipid padan (SLN) dan Pembawa lipid berstruktur nano (NLC)
Nanokarrier lipid dengan matriks padat berbentuk padat pada suhu kamar serta suhu tubuh dan mencakup dua jenis:
nanopartikel lipid padat (SLN) dan pembawa lipid berstruktur nano (NLC). Ada banyak teknologi yang tersedia untuk
produksinya, tetapi metode yang paling umum adalah homogenisasi tekanan tinggi dan teknik mikroemulsi. Imobilisasi obat
dalam matriks lipid padat memungkinkan stabilitas fisik yang lebih tinggi dan perlindungan yang lebih baik dari obat
tertutup dibandingkan dengan liposom, serta memberikan pelepasan yang berkelanjutan atau terkontrol dari terapeutik
yang dimuat.
penelitian tentang nanomaterial untuk pemberian obat oral baru-baru ini melihat perluasan jenis bahan dan peningkatan kompleksitas formulasi, bersama
dengan pengembangan nanosystems "cerdas" yang inovatif. Sementara obat nano oral menunjukkan hasil terapeutik yang tidak mungkin dilakukan dengan
bentuk sediaan tradisional, pemahaman yang lebih baik tentang sifat farmakokinetik, hubungan fungsi struktur dan profil keamanan nanosystems ini serta
optimalisasi pengembangan formulasi dan pembuatannya adalah tantangan utama yang dihadapi akademisi dan industry.
Th ank Have
you!
a great day
ahead