1. Konsep Pendidikan
2. Tujuan Pendidikan
3. Karakteristik Jalur, Jenjang, dan Jenis
Pendidikan
4. Faktor yang mempengaruhi Pendidikan
5. Kegunaan dan Peran Pendidikan
Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui konsep pendidikan.
2. Untuk mengetahui tujuan dari Pendidikan
3. Untuk mengetahui apa saja karakteristik
Jalur, Jenjang, dan Jenis Pendidikan.
4. Untuk mengetahui apa saja faktor yang
mempengaruhi pendidikan.
Behaviorisme Konstruktivisme
Aliran Behaviorisme suatu proses pembelajaran yang
mengondisikan siswa untuk
didasarkan pada melakukan proses aktif
B K
perubahan tingkah laku membangun konsep baru,
yang dapat diamati. pengertian baru, dan pengetauan
baru berdasarkan data.
K H
HUMANISTIK
Kognitivisme Pendekatan yang berfokus
teori ini menyatakan bahwa ilmu pada potensi manusia untuk
pengetahuan dibangun dalam diri
seorang individu melalui proses
mencari dan menemukan
interaksi yang berkesinambungan kemampuan yang mereka
dengan lingkungan. punya dan mengembangkan
kemampuan tersebut
KONSEP PENDIDIKAN
PESERTA DIDIK AZAZ BELAJAR
Individu yang memiliki potensi fisik Konsep belajar yang diusung oleh
dan psikis yang khas, sedang Ki Hadjar Dewantara memiliki lima
berkembang, membutuhkan asas antara lain, asas
bimbingan individual dan perlakuan kemerdekaan, asas kodrat alam,
manusiawi serta memiliki asas kebudayaan, asas kebangsaan,
kemampuan untuk mandiri. dan asas kemanusiaan.
PENDIDIK
Berpedoman pada prinsip Tut Wuri
Handayani. Memberikan motivasi,
gagasan atau ide dan menjadi
teladan bagi peserta didik.
METODE BELAJAR
Metode Among, yaitu mendampingi
TUJUAN BELAJAR dan mengarahkan. Pendidik
Manusia merdeka, baik secara fisik, berkewajiban mengembangkan
mental, dan kerohanian. peserta didik sesuai dengan
karakter peserta didik dan karakter
lingkungan budaya setempat
TUJUAN PENDIDIKAN
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Pasal 3
Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
PENDIDIKAN NONFORMAL
PENDIDIKAN FORMAL PENDIDIKAN INFORMAL 1. Program yang dibuat sesuai dengan kebutuhan
1. Diselenggarakan dalam kelas terpisah menurut 1. Tidak terikat tempat dan masyarakat.
jenjangnya. waktu. 2. Materi yang diberikan bersifat praktis atau sesuatu yang
2. Ada persyaratan usia. 2. Tidak terikat jenjang usia. dibutuhkan oleh masyarakat pada saat itu dan segera
3. Ada jangka belajar tertentu. 3. Dapat berlangsung tanpa ada dapat dipenuhi melalui pendidikan singkat.
4. Ada jadwal waktu belajar. guru dan murid secara 3. Waktu yang diperlukan relatif singkat.
5. Proses belajar diatur secara tertib dan terstruktur. khusus. 4. Biaya relatif murah.
6. Materi pembelajaran disusun berdasarkan kurikulum 4. Tidak menggunakan metode 5. Usia peserta berbeda-beda.
dan dijabarkan dalam silabus tertentu. tertentu. 6. Jenjang kelas tidak menunjukkan tingkatan yang jelas.
7. Materi pembelajaran lebih banyak bersifat akademis 5. Tanpa menggunakan rencana 7. Pelaksanaan kegiatan disusun melalui perencanaan
intelektual dan berkesinambungan. pembelajaran (kurikulum). yang baik.
8. Guru mengajarkan menggunakan metode, media, 8. Tujuan pendidikan terarah untuk mendapat pekerjaan
dan urutan pengajaran tertentu. atau meningkatkan taraf hidup.
9. Ada sistem rapor, evaluasi belajar, serta ijazah. 9. Waktu dan tempat belajar disesuaikan dengan yang
10. Sekolah punya anggaran pendidikan yang membutuhkannya.
dirancang dalam kurun waktu tertentu. 10. Umumnya berdampingan dengan lembaga formal.
11. Muncul karena ada perubahan cepat dalam masyarakat.
JENJANG PENDIDIKAN
UU No. 20 Tahun 2003 Bab I, Pasal 1 Ayat 8
PENDIDIKAN TINGGI
PENDIDIKAN Program pendidikan
MENENGAH diploma, sarjana,
magister, spesialis, dan
PENDIDIKAN Sekolah Menengah Atas
doktor yang
DASAR (SMA), Madrasah Aliyah
diselenggarakan oleh
Sekolah Dasar (SD) dan (MA), Sekolah Menengah
perguruan tinggi.
Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kejuruan (SMK), dan
atau bentuk lain yang Madrasah Aliyah
sederajat serta Sekolah Kejuruan (MAK), atau
Menengah Pertama bentuk lain yang
(SMP) dan Madrasah sederajat.
Tsanawiyah (MTs), atau
bentuk lain yang
sederajat.
JENIS PENDIDIKAN
UU Nomor 20 Pasal 1 Tahun 2003
Pendidikan umum
Pendidikan dasar dan menengah
yang mengutamakan perluasan
pengetahuan yang diperlukan oleh 1
peserta didik untuk melanjutkan Pendidikan Kejuruan
pendidikan ke jenjang yang lebih Pendidikan menengah yang
tinggi. mempersiapkan peserta didik
2 terutama untuk bekerja dalam
bidang tertentu.
Pendidikan Akademik
Pendidikan tinggi program sarjana
dan pasca sarjana yang diarahkan 3
terutama pada penguasaan disiplin Pendidikan Profesi
ilmu pengetahuan tertentu. Pendidikan tinggi setelah
program sarjana yang
4 mempersiapkan peserta didik
untuk memiliki pekerjaan dengan
Pendidikan Vokasi persyaratan keahlian khusus.
Pendidikan tinggi yang
mempersiapkan peserta didik untuk 5
memiliki pekerjaan dengan keahlian Pendidikan Keagamaan
terapan tertentu maksimal setara Pendidikan dasar, menengah
dengan program sarjana. dan tinggi yang mempersiapkan
peserta didik untuk dapat
6 menjalankan peranan yang
Pendidikan Khusus menuntut penguasaan
Pendidikan untuk peserta didik yang pengetahuan tentang ajaran
berkelainan atau peserta didik yang memiliki agama dan/atau menjadi ahli
kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan
7 ilmu agama.
secara inklusif atau berupa satuan
pendidikan khusus pada tingkat pendidikan
dasar atau menengah.
Faktor yang Mempengaruhi Pendidikan