Anda di halaman 1dari 30

PERTEMUAN

PERTEMUAN 22

Konsep Dasar Ekonomi Islam


BAHASAN PERTEMUAN INI
A. Kedudukan Ekonomi Islam dalam Al-Islam &
Urgensinya
B. Konsep Dasar Ekonomi Islam
 Tujuan Hidup
 Ekonomi Islam dan Rasionalitas

Cha
pter
14:
Page
2
A. Kedudukan Ekonomi Islam dalam Al-
Islam & Urgensinya

2nd Canadian Edition


Mankiw et al. Principles of Microeconomics,
Cha
pter
14:
Page
3
Kedudukan
Kedudukan Ekonomi
Ekonomi Islam
Islam (1)
(1)

“DINUL ISLAM”

2nd Canadian Edition


Mankiw et al. Principles of Microeconomics,
Konpre
hensif SEMPURNA ‫كافة‬

AL-MAIDAH: 3 AL-AN’AM: 38 AN-NAHL: 89

Cha
pter
14:
Page
4
KEDUDUKAN EKONOMI ISLAM (2)

2nd Canadian Edition


Mankiw et al. Principles of Microeconomics,
 Pada hari ini telah Ku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-
cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama
bagimu (Al-Maidah (5): 3).
 Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala
sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang
berserah diri (An-Nahl (16): 89)
 Tidak ada sesuatu pun yang kami luputkan di Al-Kitab[309] (Al-An’am (6):
38).
Cha
 [472] Sebahagian Mufassirin menafsirkan Al-Kitab itu dengan Lauhul mahfudz dengan arti bahwa nasib semua makhluk itu sudah dituliskan pter
(ditetapkan) dalam Lauhul mahfudz. Dan ada pula yang menafsirkannya dengan Al-Quran dengan arti dalam Al-Quran itu telah ada pokok-
pokok agama, norma-norma, hukum-hukum, hikmah-hikmah dan tuntunan untuk kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat, dan kebahagiaan 14:
makhluk pada umumnya.
Page
5
Kedudukan
Kedudukan Ekonomi
Ekonomi Islam
Islam (3)
(3)

AQIDAH SYARIAH ALKHLAK

2nd Canadian Edition


Mankiw et al. Principles of Microeconomics,
IBADAH MUAMALAH

HUKUM PIDANA/ EKONOMI &


POLITIK
PERDATA FINANSIAL

Cha
ASURANSI BANK PASAR MODAL LEASING PEGADAIAN SEKTOR RIEL pter DLL
14:
Page
Pertanian, Manufaktur 6dll
KEDUDUKAN EKONOMI ISLAM (4)

2nd Canadian Edition


Mankiw et al. Principles of Microeconomics,
 Sesungguhnya ekonomi Islam adalah bagian integral dari sistem Islam yang
sempurna. Apabila ekonomi konvensional –dengan sebab situasi kelahirannya-
terpisah secara sempurna dari agama. Maka keistimewaan terpenting ekonomi
Islam adalah keterkaitannya secara sempurna dengan Islam itu sendiri, yaitu
aqidah dan syariah.
 (Prof. Dr. Ahmad Muhammad ‘Assal & Prof. Dr. Fathi Ahmad Abdul Karim, An-Nizham
al-Iqtishadi fil Islam, Cairo, 1977, hlm.17-18) Cha
pter
14:
Page
7
KEDUDUKAN EKONOMI ISLAM (5)

 Berdasarkan ini, maka tidak boleh kita mempelajari ekonomi


Islam secara berdiri sendiri yang terpisah dari aqidah Islam dan
syariahnya, karena sistem ekonomi Islam bagian dari syariah
Islam. Dengan demikian ia terkait secara mendasar dengan
aqidah
 (Prof. Dr. Ahmad Muhammad ‘Assal & Prof. Dr. Fathi Ahmad Abdul Karim, An-
Nizham al-Iqtishadi fil Islam, Cairo, 1977, hlm.17

Mankiw et al. Principles of Microeconomics, 2nd Canadian Edition Chapter 14: Page 8
KEDUDUKAN EKONOMI ISLAM (6)

 Ulama sepakat bahwa muamalat (ekonomi didalamnya) itu


sendiri adalah masalah kemanusiaan yang maha penting
(dharuriyah basyariyah).
 (Prof. Dr. Ahmad Muhammad ‘Assal & Prof.Dr. Fathi Ahmad Abdul Karim, An-
Nizham al-Iqtishadi fil Islam, Cairo, 1977, hlm.14)

Mankiw et al. Principles of Microeconomics, 2nd Canadian Edition Chapter 14: Page 9
KEDUDUKAN EKONOMI ISLAM (7)

 Sesungguhnya dua sisi syariah Islam ialah ibadat dan muamalat.


Keduanya terkait laksana satu tubuh dan keduanya satu tujuan,
(yaitu dalam rangka ibadah dan ketaatan kepada Sang Khalik
Allah Swt).
 (Samir Abdul Hamid Ridwan, Aswaq al-Awraq al-Maliyah, IIIT, Cairo, 1996, hlm.
166)

Mankiw et al. Principles of Microeconomics, 2nd Canadian Edition Chapter 14: Page 10
KEDUDUKAN EKONOMI ISLAM (8)
 Jika jauh jarak perbedaan (kajian) syariah dengan kajian non syariah dalam bidang ekonomi ini, maka akan
jauhlah kebenaran dan kebatilan, antara hidayah dan kesesatan.
 Karena umat Islam jauh dari kajian muamalah, maka dalam mencari uang, banyak umat Islam tersesat ke
jalan batil, seperti bunga bank, bunga asuransi, bunga koperasi, bunga obligasi, permainan spekulasi di pasar
uang dan pasar modal, arisan berantai, money game berkedok MLM, praktek gharar dan maysir dalam
margin trading, dsb.
 Akibat mengabaikan kajian Muamalah ekonomi:
 Umat Islam bayak yang tidak memahami fungsi uang, sehingga tanpa rasa berdosa mempraktekkan
riba di bank, asuransi, pasar modal dan kredit lainnya.
 Umat Islam (bahkan tokoh agama) banyak yang ikut-ikutan money game berkedok MLM, arisan
berantai, ikut tabungan haji di Bank Riba.
 Umat Islam ikutan spekulasi mata uang.
 Umat Islam ikutan spekulasi di pasar modal, margin trading, future trading.
 DPR/DPRD muslim tidak faham kebijakan fiskal Islam dalam menyusun APBD/APBN.
 Umat Islam kurang faham praktek mudharabah, musyarakah, ijarah, murabahah dan berbagai jenis
transaksi muamalah lainnya.
 Banyak Umat Islam yang tidak faham perbedaan bank Islam dengan bank konvensional, perbedaan
margin murabahah dengan bunga, perbedaan bunga dan bagi hasil.
 Banyak Umat Islam memandang sama saja bank Islam dan bank konvensional, asuransi Islam dan
konvensional,dll
 Mereka menganggap Ekonomi Islam sama saja dengan ekonomi konvensional

Mankiw et al. Principles of Microeconomics, 2nd Canadian Edition Chapter 14: Page 11
KEDUDUKAN EKONOMI ISLAM (9)
 Padahal ajaran tentang muamalah ekonomi ini telah dibawa oleh para Rasul
terdahulu. Sebagaimana firman Allah dalam Surah Huud (11) ayat 84-88.

Mankiw et al. Principles of Microeconomics, 2nd Canadian Edition Chapter 14: Page 12
KEDUDUKAN EKONOMI ISLAM (10)
 Artinya:
 84. Dan kepada (penduduk) Mad-yan (Kami utus) saudara mereka, Syu'aib. ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-
kali tiada Tuhan bagimu selain Dia. dan janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan, Sesungguhnya Aku melihat kamu dalam
keadaan yang baik (mampu) dan Sesungguhnya Aku khawatir terhadapmu akan azab hari yang membinasakan (kiamat)."
 85. Dan Syu'aib berkata: "Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan
manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan.
 86. Sisa (keuntungan) dari Allah[734] adalah lebih baik bagimu jika kamu orang-orang yang beriman. dan Aku bukanlah
seorang Penjaga atas dirimu"
 87. Mereka berkata: "Hai Syu'aib, apakah sembahyangmu menyuruh kamu agar kami meninggalkan apa yang disembah oleh
bapak-bapak kami atau melarang kami memperbuat apa yang kami kehendaki tentang harta kami. Sesungguhnya kamu adalah
orang yang sangat Penyantun lagi berakal[735]."
 88. Syu'aib berkata: "Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika Aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan dianugerahi-
Nya Aku dari pada-Nya rezki yang baik (patutkah Aku menyalahi perintah-Nya)? dan Aku tidak berkehendak menyalahi kamu
(dengan mengerjakan) apa yang Aku larang. Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama Aku masih
berkesanggupan. dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah Aku bertawakkal dan
Hanya kepada-Nya-lah Aku kembali.
 [734] yang dimaksud dengan sisa keuntungan dari Allah ialah keuntungan yang halal dalam perdagangan sesudah
mencukupkan takaran dan timbangan.
 [735] perkataan Ini mereka ucapkan untuk mengejek nabi Syu'aib a.s.

 Ayat di atas mengisahkan perdebatan kaum Nabi Syu’aib yang mengingkari agama yang dibawanya yang
mengajarkan I’tiqad dan iqtishad (aqidah dan ekonomi)
 Nabi Syu’aib mengingatkan mereka tentang kekacauan transaksi muamalah ekonomi yang mereka lakukan
selama ini.
 Ayat ini berisi dua peringatan penting, yaitu aqidah dan muamalah.
 Ayat ini juga menjelaskan bahwa pencarian dan pengelolaan rezeki (harta) tidak boleh sekehendak hati,
melainkan mesti sesuai dengan kehendak dan tuntunan Allah, yang disebut syari’ah .

Mankiw et al. Principles of Microeconomics, 2nd Canadian Edition Chapter 14: Page 13
KEDUDUKAN EKONOMI ISLAM (11)
 Menurut Dr Abdul Sattar dalam kitabnya Al-Muamalah fil Islam (hlm.16),
Muamalah ini adalah sunnah yang terus-menerus dilaksanakan para Nabi
AS, sebagaimana firman Allah:

•• Artinya:
Artinya:”Sesungguhnya
”Sesungguhnyakami kamitelah
telahmengutus
mengutusrasul-rasul
rasul-rasulkami
kamidengan
denganmembawa
membawabuktibuktiyang
yang
nyata dan telah kami turunkan bersama mereka Al-Kitab dan neraca keadilan
nyata dan telah kami turunkan bersama mereka Al-Kitab dan neraca keadilan supaya supaya
manusia
manusiadapat
dapatmenegakkan
menegakkankeadilan
keadilanitu.
itu.Dan
Dankami
kamiciptakan
ciptakanbesi
besiyang
yangpadanya
padanyaterdapat
terdapat
kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia. Supaya mereka
kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia. Supaya mereka memergunakan memergunakan
besi
besiitu
itudan
dan supaya
supayaAllah
Allahmengetahui
mengetahuisiapa siapayang
yangmenolong
menolong(agamanya)
(agamanya)dan
danRasulNya.
RasulNya.
Padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat dan Maha
Padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat dan Maha Perkasa”. Perkasa”.
•• Menurut
MenurutDr DrAbdul
AbdulSattar,
Sattar,Ayat
Ayattersebut
tersebutmengandung
mengandungdua duamasalah
masalahpenting
penting: :
–– Bahwa
Bahwatujuan
tujuanutama
utamarisalah
risalahilahiyah
ilahiyah(dalam
(dalamkitab
kitab&&syari’ah)
syari’ah)adalah
adalahmenegakkan
menegakkan
aturan (nizham) yang adil dalam muamalah di antara
aturan (nizham) yang adil dalam muamalah di antara manusia. manusia.
–– Menegakkan
Menegakkanaturanaturansyariah
syariahtersebut
tersebutmesti
mestidengan
dengankekuasaan/kekuatan
kekuasaan/kekuatan(besi),
(besi),setelah
setelah
dakwah dan tabligh/komunikasi dilaksanakan
dakwah dan tabligh/komunikasi dilaksanakan (hlm.17) (hlm.17)

Mankiw et al. Principles of Microeconomics, 2nd Canadian Edition Chapter 14: Page 14
KEDUDUKAN EKONOMI ISLAM (12)
 Fiqh Muamalah Ekonomi, menduduki posisi yang penting dalam Islam.
Hampir tidak ada manusia yang tidak terlibat dalam aktivitas muamalah,
karena itu hukum mempelajarinya wajib ‘ain(fardhu) bagi setiap muslim.
Kewajiban itu disebabkan setiap muslim tidak terlepas dari aktivitas
ekonomi. Bahkan sebagian besar waktu yang dihabiskan seorang manusia
adalah untuk kegiatan muamalah, al. mencari nafkah untuk memenuhi
kebutuhan diri, keluarga, bahkan negara.
 Perbandingan Alokasi Waktu untuk Ibadah dan Muamalah.
 Ibadah Mahdhah 5 x 10 menit = 50 menit
 Muamalah (mencari nafkah/kerja) Mulai jam 7 pagi sd jam 19.00 = 12
jam
 Menurut Dr. Yusuf Qardhowi : ” Memahami/mengetahui hukum muamalah
maliyah wajib bagi setiap muslim, namun untuk menjadi expert (ahli) dalam
bidang ini hukumnya fardhu kifayah”.

Mankiw et al. Principles of Microeconomics, 2nd Canadian Edition Chapter 14: Page 15
B. Konsep Dasar Ekonomi Islam
 Tujuan Hidup

2nd Canadian Edition


Mankiw et al. Principles of Microeconomics,
 Ekonomi Islam dan Rasionalitas

Cha
pter
14:
Page
16
TUJUAN HIDUP MANUSIA
 Pada dasarnya tujuan hidup setiap manusia adalah untuk
mencapai kesejahteraan, meskipun manusia memaknai
’kesejahteraan’ dengan prespektif yang berbeda-beda.

2nd Canadian Edition


Mankiw et al. Principles of Microeconomics,
 Sebagian besar paham ekonomi (konvensional)
memaknai kesejahteraan sebagai kesejahteraan material
duniawi.

Cha
pter
14:
Page
17
FALAH SEBAGI TUJUAN HIDUP (1)
 Islam memaknai ’kesejahteraan’ dengan istilah falah.
 Informasi mengenai konsep kesejahteraan ini hanya dapat diperoleh dari
Allah Subhanahu wa Ta’ala, yaitu melalui ajaran yang diwahyukan dalam
Alquran dan Sunnah.
 Istilah falah disebutkan dalam beberapa ayat Alquran sebagai ungkapan atas

2nd Canadian Edition


Mankiw et al. Principles of Microeconomics,
orang-orang yang sukses.
 Misalnya dalam beberapa ayat disebut dengan kata muflihun (QS 3:104;
7:8,157; 9:88,23; 23:102; 24:51), dan aflah (QS 23:1; 91:9).
 Falah berasal dari bahasa Arab dari kata kerja aflaha-yuflihu yang berarti
kesuksesan, kemuliaan dan kemenangan.
 Dalam pengertian literal, falah adalah kemuliaan dan kemenangan dalam
hidup.

Cha
pter
14:
Page
18
FALAH SEBAGI TUJUAN HIDUP (2)
 Falah dalam hal ini berarti kesejahteraan holistik dan seimbang antara
dimensi:
 (1) material-spiritual;
 (2) individual-sosial;
 (3) kesejahteraan di kehidupan duniawi dan di akhirat.

2nd Canadian Edition


Mankiw et al. Principles of Microeconomics,
 Sejahtera dunia diartikan sebaga segala yang memberikan kenikmatan hidup
inderawi, baik fisik, intelektual, biologis maupun material.
 Sedangkan kesejahteraan akhirat diartikan sebagai kenikmatan yang yang
diperoleh setelah kematian manusia.
 Prilaku manusia di dunia diyakini akan berpengaruh terhadap kesejahteraan
di akhirat yang abadi.
 Dalam konteks dunia, falah merupakan konsep yang multidimensi. Ia
memiliki implikasi pada aspek mikro maupun makro.

Cha
pter
14:
Page
19
Tabel 1.1. Aspek Mikro dan Makro dalam Falah
Unsur Falah Aspek Mikro Aspek Makro
o Kelangsungan hidup biologis: o Keseimbangan ekologi dan
kesehatan, kebebasan lingkungan
keturunan dsb.
o Kelangsungan hidup ekonomi: o Pengelolaan sumber daya alam
kepemilikan faktor produksi o Penyediaan kesempatan berusaha
Kelangsungan untuk seluruh penduduk

2nd Canadian Edition


Mankiw et al. Principles of Microeconomics,
Hidup o Kelangsungan hidup sosial: o Kebersamaan sosial, ketiadaan
persaudaraan dan harmoni konflik antar kelompok
hubungan sosial
o Kelangsungan hidup politik: o Jati diri dan kemandirian
kebebasan dalam partisipasi
politik
o Terbebas dari kemiskinan o Penyediaan sumber daya untuk
Kebebasan seluruh penduduk
berkeinginan o Kemandirian hidup o Penyediaan sumber daya untuk
generasi yang akan datang
o Harga diri o Kekuatan ekonomi dan kebebasan
dari utang
Kekuatan dan
o Kemerdekaan, perlindungan o Kekuatan militer
harga diri
terhadap hidup dan
kehormatan Cha
Sumber: M. Akram Khan (1994). An Introduction to Islamic Economics, Islamabad: IIIT Pakistan
pter
14:
Page
20
MASLAHAH SEBAGAI TUJUAN ANTARA UNTUK
MENCAPAI FALAH

 Falah dapat terwujud apabila terpenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup manusia secara


seimbang sehingga tercipta maslahah.
 Maslahah adalah segala bentuk keadaan, baik material maupun non material, yang
mampu meningkatkan kedudukan manusia sebagai makhluk yang paling mulia.
 Maslahah dasar bagi kehidupan manusia terdiri dari lima hal, yaitu agama (dien), jiwa

2nd Canadian Edition


Mankiw et al. Principles of Microeconomics,
(nafs), intelektual (’aql), keturunan (nasl), dan material (maal).
 Dien  dibutuhkan oleh manusia  menuntun keyakinan, memberikan
ketentuan/aturan hidup, dan membangun moralitas.
 Nafs  sesuatu yang membantu eksistensinya merupakan kebutuhan, yang
mengancam kehidupan harus dijauhi
 ’Aql  Islam mewajibkan tholabul ilm  karena tanpanya manusia akan
mengalami kesulitan dan penderitaan.
 Nasl  kelangsungan generasi dan kehidupan dunia sangat penting
 Maal  Ia dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dan sebagai
sarana untuk ibadah (banyak ibadah membutuhkan harta)

Cha
pter
14:
Page
21
PERMASALAHAN DALAM MENCAPAI FALAH
(1)
 Dalam upaya mencapai kesejahteraan manusia menghadapi masalah, yaitu
kesenjangan antara sumber daya (resources) yang ada dengan keinginan &
kebutuahan (want & need) manusia.
 Allah telah menciptakan alam semesta ini dengan berbagai sumber daya
yang memadai untuk mencukupi kebutuhan manusia.

2nd Canadian Edition


Mankiw et al. Principles of Microeconomics,
 Penyebab Kelangkaan relatif (relative scarcity):
 (1) Ketidakmerataan distribusi sumber daya  contoh: kelangkaan
BBM  manusia mencari alternatif biogas dst.
 (2) Berbagai keterbatasan manusia  contoh: (1) keterbatasan ilmu
pengetahuan yang dikuasi, (2) keserakahan manusia (sifat buruk).
 serta (3) munculnya konflik antara tujuan duniawi dan ukhrawi 
contoh: korupsi  korbankan akhirat  timbulkan scarcity bagi pihak
lain.

Cha
pter
14:
Page
22
PERMASALAHAN DALAM MENCAPAI FALAH
(2)
 Ilmu ekonomi Islam lahir untuk menyelesaikan permasalahan kelangkaan relatif (relative
scarcity) ini. Sehingga dapat dicapai falah, yang diukur dengan maslahah.
 Terdapat tiga aspek utama yang harus diselesaikan oleh ekonomi agar falah tercapai, yaitu:
 (1) konsumsi, output atau komoditas apa dan berapa yang diperlukan agar kemaslahatan
maksimal tercapai;
 (2) produksi, bagaimana output dihasilkan agar kemaslahatan maksimal tercapai; dan

2nd Canadian Edition


Mankiw et al. Principles of Microeconomics,
 (3) distribusi, bagaimana sumber daya dan output didistribusikan agar setiap mendapatkan
maslahah yang maksimal.
 Ketiga aspek tersebut merupakan kesatuan integral untuk mewujudkan maslahah kehidupan.
 Aktivitas ekonomi harus menuju pada tujuan yang sama untuk mencapai maslahah yang
maksimum bagi umat manusia, dimana:
 Konsumsi  orientasi keseimbangan pemenuhan kebutuhan antar individu dan antar aspek
kehidupan.
 Produksi  orientasi efisien dan adil, sehingga mencukupi kebutuhan semua manusia
 Distribusi  orientasi adil dan merata agar semua memiliki kesempatan yang sama untuk
memenuhi kebutuhan.
 Dengan demikian diharapkan falah dapat tercipta bagi setiap manusia.

Cha
pter
14:
Page
23
B. Konsep Dasar Ekonomi Islam
 Tujuan Hidup

2nd Canadian Edition


Mankiw et al. Principles of Microeconomics,
 Ekonomi Islam dan Rasionalitas

Cha
pter
14:
Page
24
DASAR EKONOMI ISLAM
 Ekonomi merupakan bagian integral dari ajaran Islam. Dan
karenanya ekonomi Islam akan terwujud sempurna hanya jika ajaran
Islam diyakini dan dilaksanakan secara menyeluruh.
 Falah hanya akan diperoleh jika ajaran Islam dilaksanakan secara

2nd Canadian Edition


Mankiw et al. Principles of Microeconomics,
kafah (sempurna).
 Ekonomi Islam mempelajari prilaku ekonomi individu-individu yang
secara sadar dituntun ajaran Islam Alquran dan Sunnah dalam
memecahkan masalah ekonomi yang dihadapinya.

Cha
pter
14:
Page
25
PENGERTIAN DAN LINGKUP EKONOMI ISLAM
(1)
 Secara umum, ekonomi Islam didefinisikan sebagai suatu cabang
ilmu pengetahuan yang berupaya untuk memandang, meneliti, dan
akhirnya berupaya untuk menyelesaikan permasalahan-
permasalahan ekonomi dengan cara-cara yang Islami.
 Yang dimaksudkan dengan cara-cara yang Islami disini adalah cara-

2nd Canadian Edition


Mankiw et al. Principles of Microeconomics,
cara yang didasarkan atas Alquran dan Sunnah. Jadi, ilmu ekonomi
Islam mendasarkan segala aspek tujuan, metode penurunan ilmu,
dan nilai-nilai yang terkandung pada agama Islam.
 Penurunan kebenaran atau hukum dalam ekonomi Islam didasarkan
pada kebenaran deduktif wahyu Ilahi (ayat qauliyah) yang didukung
oleh kebenaran induktif empiris (ayat kauniyah).

Cha
pter
14:
Page
26
PENGERTIAN DAN LINGKUP EKONOMI ISLAM
(2)
 Beberapa ekonom memberikan penegasan bahwa ruang lingkup ekonomi
Islam adalah masyarakat Muslim atau negara Muslim.
 Namun pendapat lain lebih menekankan terhadap perspektif Islam tentang
masalah ekonomi pada umumnya.
 Dari berbagai pendapat dapat disimpulkan bahwa ekonomi Islam bukan

2nd Canadian Edition


Mankiw et al. Principles of Microeconomics,
hanya merupakan praktik ekonomi yang dilakukan oleh individu dan
komunitas muslim yang ada, namun juga merupakan perwujudan perilaku
ekonomi yang didasarkan pada ajaran Islam.
 Berbeda dengan ekonomi konvensional yang hanya lebih menekankan pada
analisis terhadap masalah ekonomi dan alternatif solusinya. Dalam
padangan ini tujuan ekonomi dan nilai-nilainya (value) dianggap sebagai hal
yang sudah tetap (given) atau diluar bidang ilmu ekonomi.
 Ekonomi Islam dan konvensional berbeda dalam cara menyelesaikan
masalah dan cara melihat masalah.
 Ekonomi Islam adalah ilmu yang mempelajari usaha manusia untuk
mengalokasikan dan mengelola sumber daya untuk mencapai falah
berdasarkan pada prinsip-prinsip dan nilai-nilai Al-Qur’an dan Sunah.
Cha
pter
14:
Page
27
EKONOMI ISLAM SEBAGAI SUATU ILMU DAN
NORMA

 Ekonomi positif (positive economics) dan ekonomi


normatif (normative economics)
 Ilmu ekonomi konvensional melakukan pemisahan
secara tegas antara aspek positif dan normatif.  Fakta

2nd Canadian Edition


Mankiw et al. Principles of Microeconomics,
ekonomi independen terhadap norma (tidak ada
kausalitas)  norma diluar ilmu ekonomi
 Ekonomi Islam hanya akan dihasilkan dengan integrasi
norma dan ilmu ekonomi.

Cha
pter
14:
Page
28
RASIONALITAS DALAM ISLAM
 Ekonomi Islam dibangun atas dasar perilaku individu yang
rasional Islami.
 Rasional Islami dalam hal ini tidak dimaknai sebagai rasional

2nd Canadian Edition


Mankiw et al. Principles of Microeconomics,
sempit, melainkan perilaku logis bagi setiap individu yang sadar
dan perhatian untuk memperoleh falah.
 Hal ini menuntut manusia untuk bervisi dan berfikir jangka
panjang.
 Dalam hal tertentu, manusia akan mengorbankan kepentingan
duniawinya untuk mendapatkan kesejahteraan akhirat atau
melakukan tindakan etis yang mengorbankan kepentingan
individu atau material demi memperoleh maslahah yang lebih
besar.
 Perilaku etis dipandang sabagi perilaku rasional ketika sejalan
Cha
dengan nilai-nilai falah. pter
14:
Page
29
2nd Canadian Edition
Mankiw et al. Principles of Microeconomics,
Wallahu’alam bishawab
Jazakumullah Khoiron Katsiraa

Cha
pter
14:
Page
30

Anda mungkin juga menyukai