PERTEMUAN 22
Cha
pter
14:
Page
2
A. Kedudukan Ekonomi Islam dalam Al-
Islam & Urgensinya
“DINUL ISLAM”
Cha
pter
14:
Page
4
KEDUDUKAN EKONOMI ISLAM (2)
Cha
ASURANSI BANK PASAR MODAL LEASING PEGADAIAN SEKTOR RIEL pter DLL
14:
Page
Pertanian, Manufaktur 6dll
KEDUDUKAN EKONOMI ISLAM (4)
Mankiw et al. Principles of Microeconomics, 2nd Canadian Edition Chapter 14: Page 8
KEDUDUKAN EKONOMI ISLAM (6)
Mankiw et al. Principles of Microeconomics, 2nd Canadian Edition Chapter 14: Page 9
KEDUDUKAN EKONOMI ISLAM (7)
Mankiw et al. Principles of Microeconomics, 2nd Canadian Edition Chapter 14: Page 10
KEDUDUKAN EKONOMI ISLAM (8)
Jika jauh jarak perbedaan (kajian) syariah dengan kajian non syariah dalam bidang ekonomi ini, maka akan
jauhlah kebenaran dan kebatilan, antara hidayah dan kesesatan.
Karena umat Islam jauh dari kajian muamalah, maka dalam mencari uang, banyak umat Islam tersesat ke
jalan batil, seperti bunga bank, bunga asuransi, bunga koperasi, bunga obligasi, permainan spekulasi di pasar
uang dan pasar modal, arisan berantai, money game berkedok MLM, praktek gharar dan maysir dalam
margin trading, dsb.
Akibat mengabaikan kajian Muamalah ekonomi:
Umat Islam bayak yang tidak memahami fungsi uang, sehingga tanpa rasa berdosa mempraktekkan
riba di bank, asuransi, pasar modal dan kredit lainnya.
Umat Islam (bahkan tokoh agama) banyak yang ikut-ikutan money game berkedok MLM, arisan
berantai, ikut tabungan haji di Bank Riba.
Umat Islam ikutan spekulasi mata uang.
Umat Islam ikutan spekulasi di pasar modal, margin trading, future trading.
DPR/DPRD muslim tidak faham kebijakan fiskal Islam dalam menyusun APBD/APBN.
Umat Islam kurang faham praktek mudharabah, musyarakah, ijarah, murabahah dan berbagai jenis
transaksi muamalah lainnya.
Banyak Umat Islam yang tidak faham perbedaan bank Islam dengan bank konvensional, perbedaan
margin murabahah dengan bunga, perbedaan bunga dan bagi hasil.
Banyak Umat Islam memandang sama saja bank Islam dan bank konvensional, asuransi Islam dan
konvensional,dll
Mereka menganggap Ekonomi Islam sama saja dengan ekonomi konvensional
Mankiw et al. Principles of Microeconomics, 2nd Canadian Edition Chapter 14: Page 11
KEDUDUKAN EKONOMI ISLAM (9)
Padahal ajaran tentang muamalah ekonomi ini telah dibawa oleh para Rasul
terdahulu. Sebagaimana firman Allah dalam Surah Huud (11) ayat 84-88.
Mankiw et al. Principles of Microeconomics, 2nd Canadian Edition Chapter 14: Page 12
KEDUDUKAN EKONOMI ISLAM (10)
Artinya:
84. Dan kepada (penduduk) Mad-yan (Kami utus) saudara mereka, Syu'aib. ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-
kali tiada Tuhan bagimu selain Dia. dan janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan, Sesungguhnya Aku melihat kamu dalam
keadaan yang baik (mampu) dan Sesungguhnya Aku khawatir terhadapmu akan azab hari yang membinasakan (kiamat)."
85. Dan Syu'aib berkata: "Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan
manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan.
86. Sisa (keuntungan) dari Allah[734] adalah lebih baik bagimu jika kamu orang-orang yang beriman. dan Aku bukanlah
seorang Penjaga atas dirimu"
87. Mereka berkata: "Hai Syu'aib, apakah sembahyangmu menyuruh kamu agar kami meninggalkan apa yang disembah oleh
bapak-bapak kami atau melarang kami memperbuat apa yang kami kehendaki tentang harta kami. Sesungguhnya kamu adalah
orang yang sangat Penyantun lagi berakal[735]."
88. Syu'aib berkata: "Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika Aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan dianugerahi-
Nya Aku dari pada-Nya rezki yang baik (patutkah Aku menyalahi perintah-Nya)? dan Aku tidak berkehendak menyalahi kamu
(dengan mengerjakan) apa yang Aku larang. Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama Aku masih
berkesanggupan. dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah Aku bertawakkal dan
Hanya kepada-Nya-lah Aku kembali.
[734] yang dimaksud dengan sisa keuntungan dari Allah ialah keuntungan yang halal dalam perdagangan sesudah
mencukupkan takaran dan timbangan.
[735] perkataan Ini mereka ucapkan untuk mengejek nabi Syu'aib a.s.
Ayat di atas mengisahkan perdebatan kaum Nabi Syu’aib yang mengingkari agama yang dibawanya yang
mengajarkan I’tiqad dan iqtishad (aqidah dan ekonomi)
Nabi Syu’aib mengingatkan mereka tentang kekacauan transaksi muamalah ekonomi yang mereka lakukan
selama ini.
Ayat ini berisi dua peringatan penting, yaitu aqidah dan muamalah.
Ayat ini juga menjelaskan bahwa pencarian dan pengelolaan rezeki (harta) tidak boleh sekehendak hati,
melainkan mesti sesuai dengan kehendak dan tuntunan Allah, yang disebut syari’ah .
Mankiw et al. Principles of Microeconomics, 2nd Canadian Edition Chapter 14: Page 13
KEDUDUKAN EKONOMI ISLAM (11)
Menurut Dr Abdul Sattar dalam kitabnya Al-Muamalah fil Islam (hlm.16),
Muamalah ini adalah sunnah yang terus-menerus dilaksanakan para Nabi
AS, sebagaimana firman Allah:
•• Artinya:
Artinya:”Sesungguhnya
”Sesungguhnyakami kamitelah
telahmengutus
mengutusrasul-rasul
rasul-rasulkami
kamidengan
denganmembawa
membawabuktibuktiyang
yang
nyata dan telah kami turunkan bersama mereka Al-Kitab dan neraca keadilan
nyata dan telah kami turunkan bersama mereka Al-Kitab dan neraca keadilan supaya supaya
manusia
manusiadapat
dapatmenegakkan
menegakkankeadilan
keadilanitu.
itu.Dan
Dankami
kamiciptakan
ciptakanbesi
besiyang
yangpadanya
padanyaterdapat
terdapat
kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia. Supaya mereka
kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia. Supaya mereka memergunakan memergunakan
besi
besiitu
itudan
dan supaya
supayaAllah
Allahmengetahui
mengetahuisiapa siapayang
yangmenolong
menolong(agamanya)
(agamanya)dan
danRasulNya.
RasulNya.
Padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat dan Maha
Padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat dan Maha Perkasa”. Perkasa”.
•• Menurut
MenurutDr DrAbdul
AbdulSattar,
Sattar,Ayat
Ayattersebut
tersebutmengandung
mengandungdua duamasalah
masalahpenting
penting: :
–– Bahwa
Bahwatujuan
tujuanutama
utamarisalah
risalahilahiyah
ilahiyah(dalam
(dalamkitab
kitab&&syari’ah)
syari’ah)adalah
adalahmenegakkan
menegakkan
aturan (nizham) yang adil dalam muamalah di antara
aturan (nizham) yang adil dalam muamalah di antara manusia. manusia.
–– Menegakkan
Menegakkanaturanaturansyariah
syariahtersebut
tersebutmesti
mestidengan
dengankekuasaan/kekuatan
kekuasaan/kekuatan(besi),
(besi),setelah
setelah
dakwah dan tabligh/komunikasi dilaksanakan
dakwah dan tabligh/komunikasi dilaksanakan (hlm.17) (hlm.17)
Mankiw et al. Principles of Microeconomics, 2nd Canadian Edition Chapter 14: Page 14
KEDUDUKAN EKONOMI ISLAM (12)
Fiqh Muamalah Ekonomi, menduduki posisi yang penting dalam Islam.
Hampir tidak ada manusia yang tidak terlibat dalam aktivitas muamalah,
karena itu hukum mempelajarinya wajib ‘ain(fardhu) bagi setiap muslim.
Kewajiban itu disebabkan setiap muslim tidak terlepas dari aktivitas
ekonomi. Bahkan sebagian besar waktu yang dihabiskan seorang manusia
adalah untuk kegiatan muamalah, al. mencari nafkah untuk memenuhi
kebutuhan diri, keluarga, bahkan negara.
Perbandingan Alokasi Waktu untuk Ibadah dan Muamalah.
Ibadah Mahdhah 5 x 10 menit = 50 menit
Muamalah (mencari nafkah/kerja) Mulai jam 7 pagi sd jam 19.00 = 12
jam
Menurut Dr. Yusuf Qardhowi : ” Memahami/mengetahui hukum muamalah
maliyah wajib bagi setiap muslim, namun untuk menjadi expert (ahli) dalam
bidang ini hukumnya fardhu kifayah”.
Mankiw et al. Principles of Microeconomics, 2nd Canadian Edition Chapter 14: Page 15
B. Konsep Dasar Ekonomi Islam
Tujuan Hidup
Cha
pter
14:
Page
16
TUJUAN HIDUP MANUSIA
Pada dasarnya tujuan hidup setiap manusia adalah untuk
mencapai kesejahteraan, meskipun manusia memaknai
’kesejahteraan’ dengan prespektif yang berbeda-beda.
Cha
pter
14:
Page
17
FALAH SEBAGI TUJUAN HIDUP (1)
Islam memaknai ’kesejahteraan’ dengan istilah falah.
Informasi mengenai konsep kesejahteraan ini hanya dapat diperoleh dari
Allah Subhanahu wa Ta’ala, yaitu melalui ajaran yang diwahyukan dalam
Alquran dan Sunnah.
Istilah falah disebutkan dalam beberapa ayat Alquran sebagai ungkapan atas
Cha
pter
14:
Page
18
FALAH SEBAGI TUJUAN HIDUP (2)
Falah dalam hal ini berarti kesejahteraan holistik dan seimbang antara
dimensi:
(1) material-spiritual;
(2) individual-sosial;
(3) kesejahteraan di kehidupan duniawi dan di akhirat.
Cha
pter
14:
Page
19
Tabel 1.1. Aspek Mikro dan Makro dalam Falah
Unsur Falah Aspek Mikro Aspek Makro
o Kelangsungan hidup biologis: o Keseimbangan ekologi dan
kesehatan, kebebasan lingkungan
keturunan dsb.
o Kelangsungan hidup ekonomi: o Pengelolaan sumber daya alam
kepemilikan faktor produksi o Penyediaan kesempatan berusaha
Kelangsungan untuk seluruh penduduk
Cha
pter
14:
Page
21
PERMASALAHAN DALAM MENCAPAI FALAH
(1)
Dalam upaya mencapai kesejahteraan manusia menghadapi masalah, yaitu
kesenjangan antara sumber daya (resources) yang ada dengan keinginan &
kebutuahan (want & need) manusia.
Allah telah menciptakan alam semesta ini dengan berbagai sumber daya
yang memadai untuk mencukupi kebutuhan manusia.
Cha
pter
14:
Page
22
PERMASALAHAN DALAM MENCAPAI FALAH
(2)
Ilmu ekonomi Islam lahir untuk menyelesaikan permasalahan kelangkaan relatif (relative
scarcity) ini. Sehingga dapat dicapai falah, yang diukur dengan maslahah.
Terdapat tiga aspek utama yang harus diselesaikan oleh ekonomi agar falah tercapai, yaitu:
(1) konsumsi, output atau komoditas apa dan berapa yang diperlukan agar kemaslahatan
maksimal tercapai;
(2) produksi, bagaimana output dihasilkan agar kemaslahatan maksimal tercapai; dan
Cha
pter
14:
Page
23
B. Konsep Dasar Ekonomi Islam
Tujuan Hidup
Cha
pter
14:
Page
24
DASAR EKONOMI ISLAM
Ekonomi merupakan bagian integral dari ajaran Islam. Dan
karenanya ekonomi Islam akan terwujud sempurna hanya jika ajaran
Islam diyakini dan dilaksanakan secara menyeluruh.
Falah hanya akan diperoleh jika ajaran Islam dilaksanakan secara
Cha
pter
14:
Page
25
PENGERTIAN DAN LINGKUP EKONOMI ISLAM
(1)
Secara umum, ekonomi Islam didefinisikan sebagai suatu cabang
ilmu pengetahuan yang berupaya untuk memandang, meneliti, dan
akhirnya berupaya untuk menyelesaikan permasalahan-
permasalahan ekonomi dengan cara-cara yang Islami.
Yang dimaksudkan dengan cara-cara yang Islami disini adalah cara-
Cha
pter
14:
Page
26
PENGERTIAN DAN LINGKUP EKONOMI ISLAM
(2)
Beberapa ekonom memberikan penegasan bahwa ruang lingkup ekonomi
Islam adalah masyarakat Muslim atau negara Muslim.
Namun pendapat lain lebih menekankan terhadap perspektif Islam tentang
masalah ekonomi pada umumnya.
Dari berbagai pendapat dapat disimpulkan bahwa ekonomi Islam bukan
Cha
pter
14:
Page
28
RASIONALITAS DALAM ISLAM
Ekonomi Islam dibangun atas dasar perilaku individu yang
rasional Islami.
Rasional Islami dalam hal ini tidak dimaknai sebagai rasional
Cha
pter
14:
Page
30