Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KASUS

PENATALAKSANAN TEKNIK
PEMERIKSAAN CT SCAN SINUS
PARANASAL DI INSTALASI RADIOLOGI
RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA
PEKANBARU
NAMA : HUSNI HIDAYAT
NIM : 18002047
ANATOMI SINUS PARANASAL

• Sinus paranasal merupakan rongga yang berisi udara yang dilapisi oleh membran mukosa
yang berada disekitar rongga hidung. Rongga udara yang mengisi sinus paranasal
biasanya disebut dengan accessory nasal sinus. ( Bontrager, 2014)
• Sinus paranasal dibagi menjadi 4 kelompok menurut letak tulang, yaitu sinus frontalis,
sinus maksilaris, sinus ethmoidalis dan sinus sphenoidalis. Sinus maksilaris termasuk
bagian dari tulang wajah sedangkan frontalis, ethmoidalis dan sphenoidalis dimasukkan
ke dalam golongan tulang cranium.(Kelley dan Petersen, 1997)
INDIKASI CT-SCAN SINUS PARANASAL

• Sinusitis

Pada kasus sinusitis, CT-Scan akan menampakkan penebalan mukosa, air-fluid level, perselubungan homogen atau tidak
homogen pada satu atau lebih sinus paranasal, dan penebalan dinding sinus dengan sklerotik (pada kasus-kasus kronik).
• Infeksi atau alergi

Udara dalam sinus digantikan oleh cairan/ mukosa yang menebal hebat atau kombinasi keduanya.
• Mukokel

Merupakan sinus yang mengalami obstruksi. CT-Scan SPN jelas memperlihatkan ukuran dan luas mukokel.
• Karsinoma sinus atau rongga hidung

CT-Scan SPN baik dalam menampakkan dekstruksi tulang akibat tumor, luas dan invasi tumor.(Amstrong, 1989)
TEKNIK PEMERIKSAAN CT-SCAN SINUS
PARANASAL
• Pengertian
Teknik pemeriksaan CT-Scan SPN merupakan pemeriksaan radiologi untuk mendapatkan
gambaran irisan dari sinus paranasal baik secara aksial maupun coronal. CT-Scan SPN
memberiakan pandangan yang memuaskan atas sinus dan dapt menilai opasitas, penyebab,
dan jenis kelainan dari sinus. CT-Scan SPN baik dalam memperlihatkan dekstruksi tulang
dan mempunyai peranan penting dalam perencanaan terapi serta menilai respon terhadap
radioterapi. Hal-hal tersebut merupakan kelebihan CT-Scan SPN dibandingkan dengan foto
polos SPN biasa.
PERSIAPAN PASIEN

• Persiapan pasien untuk pemeriksaan CT-Scan SPN adalah sebagai berikut :


• Semua benda metalik harus disingkirkan dari daerah yang diperiksa, termasuk anting,
kalung, dan jepit rambut.
• Jika menggunakan media kontras, alasan penggunaannya harus dijelaskan kepada pasien.
• Komunikasikan kepada pasien tentang prosedur pemeriksaan sejelas-jelasnya (inform
consern) agar pasien nyaman dan mengurangi pergerakan sehingga dihasilkan kualitas
gambar yang baik
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN

• Pesawat CT-Scan
• Alat Fiksasi Kepala
LAPORAN KASUS

Identitas Pasien
• Nama : Tn. IJ
• Jenis Kelamin : Laki – laki
• Umur : 17 tahun
• Alamat : Pekanbaru
• No. RM : 198xxx
• No. Foto: 132/CT/21
• dr. Pengirim : RS PETALA BUMI
• Tanggal Pemeriksaan : 20 februari 2021
• Permintaan Pemeriksaan : CT-Scan Sinus Paranasal
• Diagnosa : Gangguan Penciuman
RIWAYAT PASIEN

Pada Tanggal 20 Februari 2021,Pasien datang dari rujukan RSUD Petala Bumi,dengan
keluhan gangguan penciuman. Dari formulir permintaan pemeriksaan,dokter meminta
untuk dilakukan CT-Scan Sinus paranasal untuk menentukan diagnosa lebih lanjut
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN

a.Pesawat CT-Scan
Nama Alat : GE OPTIMA CT-660
Type : 46-274891G1
No Seri : 147432BI9
Kondisi Maks : 140 kV/ 200 mA
b. Komputer
c. Printer
d. Alat fiksasi kepala
TEKNIK PEMERIKSAAN

• Posisi pasien : pasien berbaring prone di atas meja pemeriksaan dengan bahu diganjal
bantal. Kepala digerakkan ke belakang (hiperekstensi) sebisa mungkin dengan membidik
menuju vertikal. Gantry sejajar dengan tulang-tulang wajah.
• Posisi objek : kepala tegak atau digerakkan ke belakang (hiperekstensi) sebisa mungkin
dan diberi alat fiksasi agar tidak bergerak
• Scane Parameter : Scanogram : cranium lateral
• Protokol pemeriksaan : SPN coronal
• Slice thickness : 3 mm
• Window : Mediastinum
HASIL BACAAN DOKTER
PEMBAHASAN

• Teknik pemeriksaan CT-Scan Sinusparanasal dilakukan dengan persiapan pasien melepas benda benda
logam diarea kepala agar tidak menggangu hasil gambaran.kemudian di lanjutkan dengan posisi
pasien sesuai dengan prosedur dan mengatur potongan untuk melanjutkan pemeriksaan.
• Dari hasil pengamatan penulis selama praktik, pemeriksaan CT-Scan Sinus Paranasal di instalasi
radiologi rumah sakit islkam ibnu sina pekanbaru pada dasarnya telah sesuai dengan teori karena pada
kasus ini telah menggunakan dua jenis potongan yaitu aksial dan coronal, tetapi yang membedakan-
nya dengan teori adalah menggunakan posisi prone dengan kepala pasien hiperekstensi dengan
menggunakan protokol sinus paranasal coronal. Alasan dilakukan nya posisi prone karena hasil
gambaran yang diberikan lebih jelas dan sesuai permintaan dari dokter pengirim yaitu meminta
potongan coronal.
KESIMPULAN

• Dari pembahasan teknik pemeriksaan CT-Scan Sinus Paranasal di Instalasi Radiologi


Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanaru, penulis menarik kesimpulan bahwa pemeriksaan
CT-Scan Sinus Paranasal di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Islam ibnu sina Pekanaru
selalu menggunakan protocol pemeriksaan SPN Coronal, yaitu dengan membuat
potongan coronal setebal 3 mm tiap potongan, tanpa dilakukan reformat. Hal ini dengan
tujuan agar semua sinus beserta detail dan penyebab kelainannya dapat terlihat jelas guna
menegakkan diagnosa.

Anda mungkin juga menyukai