Anda di halaman 1dari 26

HUBUNGAN KORBANAN DENGAN KORBANAN

Disusun Oleh :
Njjjdnskxkxk
1. Ariq Indra Shafwansyah (135190051)
2. Anggi Ambarwati N. (135190064)
3. Nadine Sadida R. (135190070)
4. Zahra Ranadhifa P. (135190075)
5. Febryandicky Aqfal M. R (135190095)
HUBUNGAN KORBANAN DENGAN KORBANAN

• Hubungan antara produk dengan dua buah korbanan variabel, ditulis dalam bentuk fungsi produksi,
sebagai berikut :
Y = f (X1, X2, X3, … ,Xn)
• Untuk menghasilkan suatu produk dapat ditempuh dengan berbagai Metode Produksi
 Suatu kombinasi faktor2 produksi yang dibutuhkan untuk memproduksi satu satuan produk
• Contoh :
Metode Produksi Korbanan 1 (X1) Korbanan 2 (X2) Produk (Y)
(MP)
1 100 25 25
2 75 50 25
3 50 100 25

• Untuk memperoleh Y = 25 dapat ditempuh dengan tiga metode produksi X 1 sampai suatu batas tertentu
dapat digantikan oleh X2 artinya, X2 mempunyai daya atau kemampuan menggantikan  X1  Daya
Substitusi
ISOKUAN (ISOQUANT/ISOPRODUCT)

ISO = sama , QUANT = kuantitas . Isoquant menunjukan kurva produksi yang sama.
Isoquant merupakan kurva menggambarkan semua kombinasi X1 dan X2 untuk menghasilkan output yang
sama .
ISOKUAN (ISOQUANT/ISOPRODUCT)
Sifat-sifat kurva isokuant diantaranya :
1. Tidak pernah berpotongan
2. Berbentuk cembung terhadap titik asal/linear
3. Makin ke kanan jumlah output semakin banyak
4. Sumbu X dan Y menandakan labor (tenaga kerja) dan Capital (modal)
ISOKUAN (ISOQUANT/ISOPRODUCT)
ISOKUAN (ISOQUANT/ISOPRODUCT)
Contoh :
Seorang produsen ingin memproduksi produk dalam jumlah tertentu, untuk memproduksi barang tersebut
dia menggunakan kombinasi tenaga kerja dan modal yang dibutuhkan. Tujuan untuk menghasilkan 2000 unit
barang tersebut digunakan kombinasi tenaga kerja dan modal ssb:

Kombinasi Tenaga Kerja Modal


1 2 14
2 4 8
3 8 2
4 14 2
ISOKUAN (ISOQUANT/ISOPRODUCT
DAYA SUBSTITUSI (RATE OF SUBSTITUTION)
Daya substitusi adalah kemampuan suatu korbanan untuk menggantikan korbanan yang lain pada
suatu tingkat produk tertentu

Marginal Rate of Technical Substitution (MRTS)


• Daya substitusi X1 terhadap X2

= = Slope Isokuan = MRTS

• Ditinjau dari daya substitusi, bentuk dari hubungan korbanan-korbanan adalah :


1. Hubungan dengan Daya SubstitusiTetap(Constant Rate of Substitution)Hubungan yang Ekstrim
Setiap penambahan satu satuan dari suatu korbanan (X1) akan menyebabkan pengurangan pada
korbanan yang lain (X2) dalam jumlah yang tetap  jumlah produk tetap
DAYA SUBSTITUSI (RATE OF SUBSTITUTION)
Contoh :

X1 X2 Y Daya substitusi = 4/5 = 0,8


0 16 30 Setiap penambahan 5 satuan X1 menyebabkan
pengurangan
5 X2
12yang tetap
30 jumlahnya,
5 yaitu 4 sebesar 4 satuan. Untuk mendapatkan
sejumlah produk yang tetap, yaitu 30 satuan. Besar
10 8 30 5 dan X2 4
kemampuan subtitusi rata-rata dari X1 adalah 4/5 = 0,8
15 4 30 5 4
20 0 30 5 4
DAYA SUBSTITUSI (RATE OF SUBSTITUTION)
2. Hubungan Komplementer  Hubungan yang Ekstrim
Jika, dua korbanan tidak mempunyai daya substitusi tetapi keduanya harus dikombinasikan dalam
suatu perbandingan yang tetap. Hubungan komplementer, dimana faktor-faktor produksi itu sama
sekali tidak mempunyai kemampuan subtitusi satu sama lainnya.

Untuk memperoleh produk Y1, maka dilakukan pengkombinasian antara X1


dengan X2, dengan perbandingan sebesar 1:1. Kelebihan atas salah satu faktor produksi tidak akan
berpengaruh pada besarnya Y1. Apabila ingin memperoleh Y2, maka tingkat pemakaian
kedua faktor tersebut harus dirubah bersama-sama, namun perbandingan nya tetap
seperti semula.
DAYA SUBSTITUSI (RATE OF SUBSTITUTION)
3. Hubungan Dengan Daya Substitusi Berkurang(Decreasing Rate of Substitution)Hubungan yg Umum

Jumlah korbanan yang satu dapat digantikan oleh korbanan yang lain yang semakin kecil

Contoh :
X1 X2 Y  X1  X2
0 100 25    
10 80 25 10 20
20 65 25 10 15
30 55 25 10 10
40 50 25 10 5
50 48 25 10 2
GARIS HARGA (ISOCOST/PRICE LINE/BUDGET
LINE)

Garis isocost adalah titik-titik yang menghubungkan kombinasi 2 input yang menghabiskan biaya yang sama.
Setiap titik pada garis isocost mewakili kombinasi-kombinasi input yang bisa dibeli menggunakan jumlah
biaya yang sama

M = PX1 . X1 + PX2 . X2
 
GARIS HARGA (ISOCOST/PRICE LINE/BUDGET
LINE)
Dua hal penting isocost :
1. Jaraknya terhadap titik asal
• Ketika harga tetap, kemungkinan setiap TVC memiliki garis isocost yang berbeda-beda
• Ketika TVC naik, maka garis isocost bergeser menjauh dari titik awal

2. Kemiringan
Perubahan harga input mempengaruhi perubahan kemiringan garis isocost.
• Penurunan harga input maka menunjukan semakin banyak input yang bias dibeli dengan TVC yang
sama.
• Peningkatan harga input , maka menunjukan semakin sedikit input yang bias dibeli dengan TVC yang
sama.
KOMBINASI OPTIMUM
Kombinasi optimum merupakan kombinasi penggunaan dua buah korbanan (X1 dan X2) yang optimum yang
memberikan keuntungan maksimum. Kombinasi optimum tercapai apabila kurva isoquant bersinggungan
dengan kurva isocost. Kombinasi optimum dapat ditempuh menggunakan dua cara yaitu dengan
meminimumkan biaya produksi untuk menghasilkan tingkat produksi tertentu atau dengan memaksimumkan
produk dengan biaya produksi tertentu.
 = TR – TC
TR = f (X1, X2) = Y . Py
TC = f (X1, X2) = VC + FC

Syarat pemaksimuman keuntungan jangka pendek yaitu dengan membandingkan hasil penjualan total dengan
biaya total. Maka, dengan cara pertama ini keuntungan maksimum akan dicapai apabila perbedaan nilai antara
hasil penjualan total menunjukkan keadaan dimana hasil penjualan marginal sama dengan biaya marginal.
Maksimisasi keuntungan dicapai pada saat hasil penjualan (MR) sama dengan biaya marginal (MC)

MR = MC
KOMBINASI OPTIMUM
1. Jika Tidak Ada Pembatas

Kombinasi penggunaan dua buah korbanan (X1 dan X2) apabila


tidak memiliki batasan, maka kemiringan isokuan sama dengan
kemiringan isocost. Perubahan X2 dibanding perubahan X1 sama
dengan harga X1 dibanding dengan harga X2.
KOMBINASI OPTIMUM
Menghitung Lagrange dengan adanya pembatas Y dapat dilakukan apabila syaratnya dipenuhi. Syarat-syarat
tersebut antara lain :

Bukti pembatas Y (tertentu) maksimum yaitu :

<0

<0
KOMBINASI OPTIMUM
2. Jika Ada Pembatas (Constraint)
A. Pembatas Y tertentu
Pembatas Y tertentu diperoleh dengan cara meminimumkan biaya yang dikeluarkan untuk
memproduksi suatu barang (C)
Dalam menghitung nilai ekstrim sebuah fungsi yang mengalami
kendala berupa sebuah fungsi lain menggunakan Metoda
Lagrange. Cara ini dilakukan dengan menjumlahkan fungsi yang
hendak dioptimalkan ditambah hasil kali pengganda Lagrange
() dengan fungsi kendalanya. Atau bisa dengan menjumlahkan
fungsi sasaran dengan fungsi pembatas.
b1 b2
L = (PX1 . X1 + PX2 . X2) +  (Y – A .
X1 .
X2 )
fungsi sasaran fungsi pembatas
KOMBINASI OPTIMUM
B. Pembatas C tertentu
Pembatas C tertentu diperoleh dengan cara memaksimumkan Y agar suatu perusahaan
memperoleh keuntungan maksimum
b
1 b2
X
L = (A . 1 .
X2 ) +  C – (PX1 . X1 + PX2 . X2)

fungsi sasaran fungsi pembatas


Menghitung Lagrange dengan adanya pembatas C dapat dilakukan
apabila syaratnya dipenuhi. Syarat-syarat tersebut antara lain :

Bukti pembatas C (tertentu) minimum yaitu :

>0 & >0


GARIS PERLUASAN USAHA (EXPANSION PATH)

Merupakan garis yang menghubungkan titik-titik kombinasi optimum pada tingkat perluasan usaha produksi .
Garis ini merupakan petunjuk bagi pengusaha ke arah mana usahanya harus diperluas
EFEK PERUBAHAN HARGA INPUT

Industri dengan biaya Tenaga Kerja merupakan bagian terbesar dari biaya total dan permintaan sangat elastis,
maka efek outputnya sangat besar.

• Penawaran Input:
Perusahaan memperoleh dari tiga sumber:
1. Tenaga kerja → Individu yang melamar
2. Modal → Diproduksi perusahaan lain
3. Sumber daya alam → Tanah
EFEK PERUBAHAN HARGA INPUT
X2 Berdasarkan gambar di samping :
• Harga X1 (PX1) naik ; Harga X2 (PX2) tetap
 
A
• Rasio harga (PX1 / PX2)  ditunjukkan oleh slope garis harga ( g1 =
 
  AA1); X1 yang dapat dibeli 0A1

• Jika PX1 naik dan PX2 tetap  garis harga berputar ke kiri ( g2 =
g1 AA2 ); X1 yang dapat dibeli 0A2
g2
g3
 
  • Jika PX1 naik lagi dan PX2 tetap  garis harga berputar lagi ke kiri ( g3 =
 
   X1
AA3 ); X1 yang dapat dibeli 0A3
0 A3 A2 A1
 
       

      • Dan seterusnya
EFEK PERUBAHAN HARGA INPUT
Secara teoritis, efek perubahan harga korbanan ada dua, yaitu :
1. Efek Substitusi (The Substitution Effect)
Merupakan substitusi satu input untuk input lainnya, sebagai respon terhadap perubahan harga
suatu input untuk menjaga agar jumlah output konstan
• selalu negative
• sepanjang isokuan  Y tetap
Mengurangi Efek Substitusi : Penurunan penggunaan TK akibat kenaikan w tergantung pada
seberapa mudah perusahaan melakukan substitusi TK dengan faktor produksi lain. Ukuran efek
substitusi tergantung pada jangka waktu yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian.

2. Efek Output (The Output Effect)


Merupakan efek dari perubahan harga sebuah input terhadap jumlah input yang dipergunakan
perusahaan, sebagai akibat perubahan tingkat outputnya
• bisa negatif atau positif
• isokuan berubah (baru)  Y berubah
Biaya dan Efek Output : besarnya efek output akan tergantung pada:
• Seberapa besar kenaikan biaya marjinal akibat kenaikan tingkat upah
• Seberapa besar jumlah yang diminta akibat kenaikan harga.
EFEK PERUBAHAN HARGA INPUT

Perusahaan yang memaksimisasi laba akan memperbanyak Tenaga Kerja yang dipekerjakan dengan
alasan : perusahaan akan mengganti input lain yang relatif lebih mahal dengan TK yang lebih murah → efek
substitusi penurunan upah akan mengurangi biaya marjinal → output naik → TK naik → efek output
EFEK PERUBAHAN HARGA INPUT
Berdasarkan gambar di samping:
Titik E  titik kombinasi optimum (equilibrium)
Mula-mula :
• Tingkat produksi  Y0
• Rasio harga input  g0
• Input yang digunakan  0X10 dan 0X20
PX10 naik menjadi PX12 (PX12 > PX10) ; PX2 tetap
1. Efek Substitusi  selalu negatif
• Pergeseran sepanjang Y0 (dari E0 ke E1) ;
Y0 tetap (g0  g1)
X10  X11 dan X20  X21 (X1 disubstitusi X2)
PX1 naik ; Y tetap  X1 turun
2. Efek Output  umumnya juga negative (memperkuat efek substitusi)
• Pergeseran penggunaan input karena perubahan output (Y0  Y2)
pada PX12
• E1  E2 karena g1  g2 dan Y0  Y2
• X11  X12 dan X21  X22
PX1 =
Efek• Total naik turun  X+1 turun
; YSubstitusi
Efek Efek Output
DAFTAR PUSTAKA

Sugiarto,dkk.2007. Ekonomi Mikro. Jakarta.Gramedia


Jaenuri.2017.Faktor-Faktor Produksi Pertanian. https://jaenuriblog.wordpress.com/2017/11/
05/ faktor-faktor-produksi-pertanian/(diakses pada 16 April 2020)
Dumairy. 2012. Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM
Yogyakarta
Anonymous.2015.https://slideplayer.info/slide/3755763/ (diakses tgl 15 apr jam 22.21)
Anonymous.2020. https://www.dosenpendidikan.co.id/pasar-input/ (diakses tgl 15 apr jam 22.46)
Anonymous. https://www.kudupinter.com/2019/12/faktor-produksi.html
Anonymous. https://ardra.biz/tag/pengertian-marginal-rate-of-technical-substitution-mrts/
Zuhroida,Ayu.2012.https://www.kompasiana.com/ayuzahra13.com/55100f8ba33311c037ba7e95/faktor-
 
 
TERIMAKASIH
FASHION GENERAL

Anda mungkin juga menyukai