Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN

PENGGUNAAN TEMBAKAU ATAU ROKOK

Disusun Oleh :
Kelompok 11
1. Julianti Abdullah (1801022)
2. Sri Antuke (1801079)
3. Dita Nita Sari Mantang (1801058)
A. Latar Belakang
 Membicarakan rokok tidak terlepas dari unsur utama rokok itu sendiri, yaitu tembakau.
Penggunaan tembakau terus berlanjut sebagai bahan yang menyebabkan kerusakan pada
kesehatan manusia.
 Menurut data WHO tahun 2010, Indonesia merupakan Negara ketiga dengan jumlah
perokok terbesar di dunia setelah Cina dan India.
 Upaya pemerintah dalam menyikapi pencegahan dan pengawasan peredaran rokok
diantaranya melakukan upaya advokasi, promotif dan preventif.
1. upaya advokasi yang dilakukan pemerintah adalah dengan penyebarluasan strategi
perluasan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), salah satu tatanan kawasan tanpa rokok adalah
tempat proses belajar mengajar, tempat anak bermain, dan tempat-tempat umum yang
dapat diakses oleh masyarakat umum, termasuk anak-anak.
2. Dalam upaya promotif Kemenkes juga menyelenggarakan peringatan Hari Tanpa Tembakau
Sedunia (HTTS) setiap tahun dengan berbagai variasi acara/event anti merokok yang
diminati oleh 12 generasi muda. Selain itu, tengah dikembangkan dan dikumandangkan
Gerakan Sekolah Sehat Tanpa Asap Rokok bersama Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
3. Dalam upaya preventif diadakan pelembagaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
dalam Pembangunan Kesehatan. Indikator keberhasilan PHBS mencakup tidak merokok di
dalam rumah tangga, tempat kerja, dan di tempat-tempat umum. (Kemenkes RI, 2012)
Konsep Dasar Keluarga

a. Menurut WHO (1969) Keluarga adalah anggota rumah tangga


yang saling berhubungan melalui pertalian darah, adopsi, atau
perkawinan.
b. Menurut Departemen RI (1988) Keluarga adalah unit terkecil
dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa
orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah
suatu atap dalam keadaan saling tergantungan.
Konsep Dasar Rokok

 Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120
mm (bervariasi tergantung negera) dengan diameter sekitar 10 mm yang
berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah
satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat
mulut pada ujung lainnya. (Aula, 2010).
 Komponen rokok menurut Sudiono (2007) menyebutkan kandungan didalam
rokok tidak hanya tembakau, tetapi terdapat bahan kimia yang berbahaya
bagi tubuh. Kandungan utama dalam rokok yaitu nikotin, tar, dan
karbonmonoksida.
 Menurut leventhal & clearly ( dalam komasari & Alvin,2000) terdapat 4 tahap dalam perilaku
merokok sehingga menjadi perokok, yaitu :

1. Tahap preparatory
Seseorang mendapatkan gambaran yang menyenangkan mengenai merokok dengan cara
mendengar, melihat, atau dari hasil bacaan. Hal-hal ini menimbulkan minat untuk merokok.
2. Tahap intiation
Tahap perintisan merokok yaitu tahap apakah seseorang akan meneruskan ataukah tidak
terhadap perilaku merokok.
3. Tahap becoming a smoker
Apabila seseorang telah mengkonsumsi rokok sebanyak 4 batang per hari maka mempunyai
kecenderungan menjadi perokok.
4. Tahap maintenance of smoking
Tahap ini merokok sudah menjadi salah satu bagian dari cara pengaturan diri (selfregulating).
Merokok dilakukan untuk memperoleh efek fisiologis yang menyenangkan.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA SECARA TEORI
1. Pengkajian
 Variable data dalam pengkajian keperawatan keluarga mencakup :

a. Data umum/ identitas keluarga mencakup nama kepala keluarga, komposisi anggota keluarga,
alamat, agama, suku, bahasa sehari-hari, jarak pelayanan kesehatan terdekat dan alat transfortasi.
b. Kondisi kesehatan semua anggota keluarga terdiri dari nama, hubungan dalam keluarga, umur,
jenis kelamin, pendidikan terakhir, pekerjaan saat ini, status gizi, tanda-tanda vital, status
imunisasi dasar, dan penggunaan alat bantu atau protesa serta status kesehatan anggota keluarga
saat ini meliputi keadaan umum, riwayat penyakit/ alergi.
c. Data pengkajian individu yang mengalami masalah kesehatan (saat ini sedang sakit) meliputi
nama individu yang sakit, diagnosis medis, rujukan dokter atau rumah sakit, keadaan umum,
sirkulasi, cairan, perkemihan, pernafasan, musculoskeletal, neurosensory, kulit, istirahat dan tidur,
status mental, komunikasi dan budaya, kebersihan diri, perawatan diri sehari-hari, dan data
penunjang medis individu yang sakit (lab,radiologi, EKG, USG).
lanjutan

d. Data kesehatan lingkungan mencakup sanitasi lingkungan pemukiman antara lain ventilasi,
penerangan, kondisi lantai, tempat pembuangan sampah.
e. Struktur keluarga : struktur keluarga mencakup struktur peran, nilai (value), komunikasi,
kekuatan. Komponen sruktur keluarga ini akan menjawab pertanyaan tentang siapa anggota
keluarga, bagaimana hubungan diantara anggota keluarga.
f. Riwayat dan tahap perkembagan keluarga. Variable perkembangan keluarga ini akan menjawab
tahap perkembangan keluarga, tugas perkembangan keluarga.
g. Fungsi keluarga. Fungsi keluarga terdiri dari aspek instrumental dan ekspresi. Aspek
instrumental fungsi keluarga adalah aktivitas hidup sehari-hari seperti makan, tidur, pemeluharaan
kesehatan. Aspek ekspresi fungsi keluarga adalah fungsi emosi, komunikasi, pemecahan masalah,
keyakinan dan lain-lain.
lanjutan

h. Faktor – faktor yang mempengaruhi remaja merokok :


a. Faktor Predisposisi
Faktor – faktor yang mendukung terjadinya masalah penggunaan tembakau atau rokok adalah
faktor biologis, psikologis, faktor lingkungan sosial, faktor demografis, faktor sosial - kultural, faktor
sosial politik, namun pada remaja yang paling mempengaruhi perilaku merokok adalah
1) Pengaruh 0rangtua
2) Pengaruh teman.
3) Faktor Kepribadian.
4) Pengaruh Iklan.
ANALISA DATA

 Cara Analisa Data dalam Keperawatan Keluarga :


a. Validasi data, yaitu meneliti kembali data yang dikumpulkan dalam pengkajian.
b. Mengelompokkan data berdasarkan kebutuhan biopsiko-sosial dan
spritual.
c. Membandingkan dengan standart.
d. Membuat kesimpulan tentang kesenjangan yang ditemukan.
e. Data dibagi dalam data subyektif dan obyektif.
2. Rumusan Masalah

 Masalah Keperawatan Keluarga Yang Mungkin Muncul


1. Keluarga tidak mampu mengenal masalah kesehatan tiap anggota keluarganya.
2. Keluarga tidak mampu mengambil keputusan yang tepat untuk melakukan tindakan yang tepat.
3. Keluarga tidak mampu merawat anggota keluarganya yang sakit atau yang tidak dapat menolong
dirinya sendiri karena cacat atau karena usianya terlalu muda.
4. Keluarga tidak mampu mempertahankam suasana rumah yang menguntukan kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarganya.
5. Kelurga tidak mampu mempertahankan hubungan timbal – balik antara keluarga dan lembaga
kesehatan.
3. Perencanaan
Tindakan keperawatan dalam keperawatan keluarga

 Tujuan :
a. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenal masalah kebutuhan kesehatan
dengan cara :
1. Memberi informasi yang tepat.
2. Mengindentifikasi kebutuhan dan harapan keluarga tentang kesehatan.
3. Mendorong keluarga agar memiliki sikap yang baik dalam menyelesaikan persoalan.

b. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan keluarga yang tepat, dengan cara :
1. Mengindentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan.
2. Mengindentifikasi sumber – sumber yang dimiliki keluarga.
3. Mendiskusikan tentang konsekuensi tiap tindakan. 
c. Meningkatkan kepercayaan diri keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit, dengan cara :
1. Mendemonstrasikan cara perawatan.
2. Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah.
3. Mengawasi keluarga dalam melakukan perawatan anggota keluarga yang sakit.

4. Membantu keluarga agar menemukan cara memodifikasi lingkungan menjadi lingkungan yang sehat,
dengan cara :
a. Menemukan sumber – sumber yang dapat digunakan keluarga.
b. Melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin.

5. Memotifasi keluarga agar dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, dengan cara :
a. Mengenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga.
b. Membantu keluarga meenggunakan fasilitas kesehatan yang ada.
 
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai