Sediaan Tablet
Widdy Kurniawan Santoso, M.Sc., Apt
Cara Pembuatan Tablet
•
Granulasi basah
•
Granulasi kering
•
Kempa langsung
G
R
A
N
U
L
A
S
I
B
A
S
A
H
GRANULASI BASAH
Prinsip dari metode ini adalah membasahi massa atau campuran zat aktif
kebasahan tertentu
dimasukan terpisah.
GRANULASI BASAH
Cairan pengikat yang ditambahkan akan membentuk jembatan cair di antara
partikel dan kekuatan ikatannya akan meningkat bila jumlah cairan yang
ditambahkan meningkat
Jika sudah diperoleh massa basah atau lembab maka massa dilewatkan pada
ayakan dan diberi tekanan dengan alat penggiling atau oscillating granulator
tujuannya agar terbentuk granul sehingga luas permukaan meningkat dan proses
pengeringan menjadi lebih cepat, setelah pengeringan granul diayak kembali ukuran
ayakan tergantung pada alat penghancur yang dugunakan dan ukuran tablet yang
akan dibuat
Bahan pengikat dapat ditambahkan dalam berbagai bentuk :
Larutan/muscilago/suspensi
Dalam bentuk kering baru kemudian ditambahkan pelarutnya
Pelarutnya saja
Penambahan Bahan Pengikat Pada GRANULASI BASAH
Cara penambahan yg paling disukai dan banyak digunakan yaitu dengan
menambahkan dalam bentuk larutan/muscilago/suspensi bahan pengikat sudah
tercampur homogen efektivitas pengikatan lebih baik
Mekanisme pengikatan jika menggunakan bahan pengikat cair :
1. Pengadukan lar pengikat yg sudah ditambahkan ke dalam campuran
2. Terbentuk suatu jembatan cair antar partikel serbuk tersebut
3. Dengan adanya pengeringan, pelarut akan menguap dan terbentuk jembatan
padat
Mekanisme pengikatan menggunakan bahan pengikat dalam bentuk serbuk :
1. Bahan pengikat dalam bentuk serbuk ditambahkan dengan pelarut akan
larut dan mengembang
2. Bahan pengikat yang sudah mengembang akan melingkupi partikel – partikel
terbentuk jembatan cair
3. Dengan adanya pengeringan, terbentuk jembatan padat
Kuntungan & Keterbatasan Metode GRANULASI BASAH
Keuntungan :
Memperbaiki sifat alir
meningkatkan kompresibilitas (pemadatan) serbuk
mencegah pemisahan komponen campuran selama proses (homogenitas
campuran cukup baik)
Mengurangi debu (fines)
meningkatkan kecepatan disolusi (permukaan hidrofobik menjadi lebih
hidrofilik)
Mengurangi adanya udara yang terjebak di dalam granul
Keterbatasan :
banyak tahap dalam proses produksi yang harus divalidasi, biaya cukup
tinggi
dimungkinkan terjadinya kehilangan bahan selama proses
Formula berubah validasi menjadi lebih complicated
zat aktif yg tidak tahan lembab dan panas tidak dapat dikerjakan dengan
metode ini
Mekanisme Pembentukan Granul
Akibat Penambahan Bahan Pengikat
1.Pembentukan Inti
Setelah penambahan cairan pengikat, partikel serbuk melekat satu
sama lain membentuk jembatan cair
2.Tahap Transisi
Perbesaran inti partikel sehingga menjadi partikel yg lebih besar.
Perbesaran ini dapat melalu 2 cara yaitu partikel partikel bergabung
menjadi besar atau partikel inti bergabung dengan partikel inti lain u/
menghasilkan partikel yg lebih besar lagi
2.Pertumbuhan Bola
Inti inti yang besar akan bergabung membentuk granul granul
(massa yg besar) dimana setelah diayak akan menghasilkan granul
Mekanisme Pembentukan Granul
Akibat Penambahan Bahan Pengikat
4 Mekanisme Pertumbuhan Granul
1.Pelapisan
Campuran serbuk yg ditambahkan pada granulasi melekat pada
granul yang ada u/ membentuk lapisan permukaan dan peningkatan ukuran
granul
2.Penghancuran dan Pelapisan
Beberapa granul pecah menjadi fragmen yg melekat pada granul lain
membentuk suatu lapisan bahan di atas granul yg masih utuh
3.Penggabungan
Dua granul atau lebih bergabung membentuk granul yang lebih besar
4.Transfer Kikisan
Bahan yang terkikis akibat gesekan granul melekat pada granul lain
sehingga ukurannya meningkat
4 Mekanisme Pertumbuhan Granul
Tahap yg Krusial pada Metode GRANULASI BASAH
Keuntungan :
meningkatkan sifat alir serbuk
meningkatkan luas permukaan kontak meningktkan kelarutan zat aktif
meningkatkan bioavailabilitas z. aktif
meningkatkan keseragaman kandungan z. Aktif pada tiap tablet yg dihasilkan
meningkatkan efisiensi proses pengeringan meningkatkan kualitas granul
Kekurangan :
kemungkinan berubahnya bentuk polimorfisme dari partikel dimungkinkan dpt
mengurangi aktivitas z. Aktif/mungkin menjadi tidak aktif mjd tdk stabil
Menurunkan bulk density menurunkan fluiditas tjd segregasi (pemisahan)
ketika proses pencampuran
meningkatkan daya absorpsi partikel terhadap udara sulit terbasahi
(mengganggu proses disintegrasi dan disolusi)
Tahap yg Krusial pada Metode GRANULASI BASAH
Pencampuran
Faktor – faktor yg mempengaruhi efektivitas proses pencampuran
Bentuk partikel
Ukuran dan distribusi ukuran partikel
Kerapatan antar partikel/densitas
kelembaban partikel
muatan elektrostatika pada permukaan partikel
waktu pencampuran
peralatan yang digunakan
Pengempaan
Ada 5 tahapan pengempaan secara umum :
1.Tahap 1 : punch atas berada pada posisi paling
atas dan punch bawah berada pada posisi paling
bawah
2.Tahap 2 : serbuk yang akan dikempa mengalir
memasuki bagian ruang cetakan (die)
3.Tahap 3 : punch atas bergerak turun ke bawah,
sementara punch bawah tetap pada posisi semula,
sehingga serbuk akan terkompres menjadi tablet
4.Tahap 4 : punch atas naik ke posisi atas dan
punch bawah juga naik untuk mendorong tablet
keluar dari ruang cetakan (die)
5.Tahap 5 : kembali ke posisi semula
Tahap yg Krusial pada Metode GRANULASI BASAH
Pengempaan
Ada 5 tahapan pengempaan secara umum :
1. Tahap 1 : punch atas berada pada posisi paling atas dan punch bawah
berada pada posisi paling bawah
2. Tahap 2 : serbuk yang akan dikempa mengalir memasuki bagian ruang
cetakan (die)
3. Tahap 3 : punch atas bergerak turun ke bawah, sementara punch bawah
tetap pada posisi semula, sehingga serbuk akan terkompres menjadi
tablet
4. Tahap 4 : punch atas naik ke posisi atas dan punch bawah juga naik untuk
mendorong tablet keluar dari ruang cetakan (die)
5. Tahap 5 : kembali ke posisi semula
Tahap yg Krusial pada Metode GRANULASI BASAH
Pengempaan
Ada 5 tahapan pengempaan secara umum :
1. Tahap 1 : punch atas berada pada posisi paling atas dan punch bawah
berada pada posisi paling bawah
2. Tahap 2 : serbuk yang akan dikempa mengalir memasuki bagian ruang
cetakan (die)
3. Tahap 3 : punch atas bergerak turun ke bawah, sementara punch bawah
tetap pada posisi semula, sehingga serbuk akan terkompres menjadi
tablet
4. Tahap 4 : punch atas naik ke posisi atas dan punch bawah juga naik untuk
mendorong tablet keluar dari ruang cetakan (die)
5. Tahap 5 : kembali ke posisi semula
Tahap yg Krusial pada Metode GRANULASI BASAH
Pengempaan
Ada 5 tahapan pengempaan secara umum :
1. Tahap 1 : punch atas berada pada posisi paling atas dan punch bawah
berada pada posisi paling bawah
2. Tahap 2 : serbuk yang akan dikempa mengalir memasuki bagian ruang
cetakan (die)
3. Tahap 3 : punch atas bergerak turun ke bawah, sementara punch bawah
tetap pada posisi semula, sehingga serbuk akan terkompres menjadi
tablet
4. Tahap 4 : punch atas naik ke posisi atas dan punch bawah juga naik untuk
mendorong tablet keluar dari ruang cetakan (die)
5. Tahap 5 : kembali ke posisi semula
Metode ini dilakukan apabila zat aktif tidak tahan terhadap panas dan
lembab
Tahapan Proses Granulasi Kering :
G
1. Penimbangan semua bahan yang dibutuhkan
R
2. Pencampuran bahan yang telah ditimbang
A
3. Pengempaan bahan yg telah dicampur homogen sehingga menjadi slug
N
(lembaran)
U
4. Penghancuran slug menjadi butiran granul
L
5. Pengayakan terhadap granul yg telah diperoleh
A
6. Pencampuran dengan bahan pelicin (glidant) dan bahan penghancur
S
7. Pengempaan tablet
I
Keuntungan Granulasi kering dibandingkan dgn granulasi basah :
peralatan dan ruang yang dibutuhkan lebih sedikit
K
Energi yg dibutuhkan lebih kecil dan lebih murah
E
Kekurangan :
R
Dibutuhkan mesin tablet bertekanan tinggi
I
Distribusi warna tidak homogen
N
Timbul banyak debu dan berpotensi terjadinya kontaminasi
G
Proses Pengikatan Partikel pada GRANULASI KERING
1.Pengaturan Kembali Partikel
Gerakan partikel u/ mengisi celah yg ada lalu masing masing partikel bergerak
bersama sama lebih dekat sehingga meningkatkan kepadatan campuran serbuk bentuk dan
ukuran partikel serbuk menjadi faktor penentu.
2.Perubahan Bentuk Partikel Pada Titik Kontak
Yg diharapkan perubahan bentuk plastik dimana setelah pemberian tekanan bentuk
pertikel tdk kembali ke bentuk awal gaya tegangan luluh (yield stress)
Apabila partikel seerbuk tersusun sangat rapat maka tidak ada celah yg menyebabkan
setelah diberi tekanan akan menyebabkan perubahan bentuk pada titik kontak
Perubahan bentuk dpt meningkatkan area kontak sehingga terbentuk ikatan
3.Fragmentasi dan Perubahan Bentuk
Pada pemberian tekanan yg lebih tinggi akan terjadi pecahan shg me memperbanyak
retakan
Fragmentasi akan meningkatkan jumlah partikel dan membentuk permukaan baru yg
bersih dan menambah titik kontak sehingga harapannya mampu membentuk ikatan yang
kuat
Tahap yg Krusial pada Metode GRANULASI KERING
K
E
R
I
N
Roller Compation G
Proses pembuatan tablet dengan langsung mengempa
K
campuran serbuk (zat aktif dan eksipien) dan tidak ada
E
proses sebelumnya, kecuali PENIMBANGAN & M
PENCAMPURAN P
Proses pembuatan tablet dengan langsung mengempa A
campuran serbuk (zat aktif dan eksipien) dan tidak ada
L
proses sebelumnya, kecuali PENIMBANGAN & A
PENCAMPURAN N
Material yg digunakan u/ kempa langsung merupakan G
S
pengembangan dari material yg sudah ada (modifikasi
U
material dasar) harganya relatif mahal N
Material yg dapat dikempa langsung material dengan G
sifat alir dan kompresibilitas yg baik
Mengapa metode ini tetap menjadi pilihan Industri Farmasi..??
Tersedianya material untuk kempa langsung yg mempunyai
K
kompresibilitas dan fluiditas baik. Ex : spray dried lactose, E
anhydrous lactose, starch 1500, sorbitol, mycrocrystalin M
cellulose, Di-pac P
Proses lebih singkat dan ekonomis (waktu, tenaga, peralatan, A
proses validasi)
Mengeliminasi panas dan kelembaban meningkatkan
L
A
stabilitas
N
Proses disintegrasi dan disolusi lebih baik ketika tablet
G
bersentuhan langsung dengan air, partikel obat langsung S
lepas (tidak di dalam granul) U
Keseragaman dari batch to batch sangat tinggi tahapan N
proses sangat sedikit G
Apa keterbatasan metode ini..??
Permasalahan homogenitas pada zat aktif dengan dosis kecil
dapat diatasi dgn pencampuran interaktif yg kemudian dikempa K
langsung E
Zat aktif dengan dosis tiggi dan bulk volume besar M
kompresibilitas dan fluiditasnya buruk sebaiknya tidak dengan P
kempa langsung. Ex : Aluminium Hidroksida dan Magnesium A
Hidroksida
Pemilihan eksipien untuk kempa langsung sangat kritis (bahan pengisi L
maupun bahan pengikat) diperoleh campuran bahan yg memiliki A
kompresibilitas dan fluiditas yang baik. N
Zat aktif dalam bentuk amorf tdk dapat dikempa langsung G
Proses pencampuran lebih sulit karena ukuran partikel dan densitas S
obat maupun eksipien tidak sama dapat menggumpal akibat U
perbedaan muatan antar partikel N
Tidak seragamnya distribusi warna terutama apabila ada zat aktif G
yang mempunyai warna yang mencolok
Tahapan proses kempa langsung :
Penimbangan bahan Pencampuran zat aktif dan eksipien
Pengempaan tablet
K
Eksipien untuk kempa langsung : bahan pengisi, pengikat dan penghancur
E
Sifat fisika kimia dari bahan seperti ukuran partikel, fluiditas dan
M
kandungan lembab merupakan faktor kritis pada kempa langsung
P
Sifat eksipien yg ideal untuk kempa langsung :
A
Kompresibilitasnya baik
Mempunyai kekerasan yang baik setelah dikempa
L
Memiliki sifat alir yang baik
A
Memiliki sifat inert (tidak berubah secara fisika maupun kimia)
N
Stabil terhadap udara, panas dan kelembaban
G
Tidak mengganggu warna bahan lain serta memberikan homogenitas
S
warna yang baik
U
Memberikan rasa enak jika akan diformulasikan pada tablet yang
N
hancur/larut di mulut. Ex : manitol memberi sensasi manis dan dingin
G
Tidak menganggu aktivitas biologis zat aktif