Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA DENGAN HIPERTENSI


KELOMPOK 35 :

1. SEMUEL YAN DUMGAIR (201701081)

2. RIRIN RAHMAWATI(201701072)

3. MIFTAHUS SHOLICHAH (201701153)

4. SRI AGUSTIN HIDAYATI (201701165)


5. ITA FATIKHATUL LAILA (201701010)
LAPORAN PENDAHULUAN
Definisi Hipertensi
Hipertensi adalah suatu keadaan ketika seseorang
mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal atau
peningkatan abnormal secara terus menerus lebih dari
suatu periode, dengan tekanan sistolik diatas 140 mmHg
dan tekanan diastolik diatas 90mmHg. (Aspiani, 2014)
MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala utama hipertensi adalah (Aspiani, 2014) menyebutkan
gejala umum yang ditimbulkan akibat hipertensi atau tekanan darah tinggi
tidak sama pada setiap orang, bahkan terkadang timbul tanpa tanda
gejala. Secara umum gejala yang dikeluhkan oleh penderita hipertensi
sebagai berikut:
a. Sakit kepala
b. Rasa pegal dan tidak nyaman pada tengkuk
c. Perasaan berputar seperti tujuh keliling serasa ingin jatuh
d. Berdebar atau detak jantung terasa cepat
e. Telinga berdenging yang memerlukan penanganan segera
Menurut teori (Brunner dan Suddarth, 2014) klien hipertensi mengalami
nyeri kepala sampai tengkuk karena terjadi penyempitan pembuluh darah
akibat dari vasokonstriksi pembuluh darah akan menyebabkan
peningkatan tekanan vasculer cerebral, keadaan tersebut akan
menyebabkan nyeri kepala sampe tengkuk pada klien hipertensi.
ETIOLOGI
Etiologi Hipertensi Berdasarkan penyebabnya hipertensi terbagi menjadi dua golongan menurut (Aspiani,

2014) :

A. Hipertensi primer atau hipertensi esensial Hipertensi primer atau hipertensi esensial disebut juga

hipertensi idiopatik karena tidak diketahui penyebabnya. Faktor yang memengaruhi yaitu : (Aspiani, 2014)

1) Genetik

2) Jenis kelamin dan usia Laki - laki berusia 35- 50 tahun dan wanita menopause beresiko tinggi untuk

mengalami hipertensi.

3) Diet Konsumsi diet tinggi garam secara langsung berhubungan dengan berkembangnya hipertensi.

4) Berat badan Faktor ini dapat dikendalikan dimana bisa menjaga berat badan dalam keadaan normal

atau ideal.

5) Gaya hidup

B. Hipertensi sekunder

Hipertensi sekunder terjadiakibat penyebab yang jelas.salah satu contoh hipertensi sekunder adalah

hipertensi vaskular rena, yang terjadiakibat stenosi arteri renalis.


PATOFISIOLOGIS
Tekanan arteri sistemik adalah hasil dari perkalian cardiac output (curah jantung)
dengan total tahanan prifer. Cardiac output (curah jantung) diperoleh dari perkalian
antara stroke volume dengan heart rate (denyut jantug). Pengaturan tahanan perifer
dipertahankan oleh sistem saraf otonom dan sirkulasi hormon. Empat sistem kontrol
yang berperan dalam mempertahankan tekanan darah antara lain sistem
baroreseptor arteri, pengaturan volume cairan tubuh, sistem renin angiotensin dan
autoregulasi vaskular (Udjianti, 2010). Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan
relaksasi pembuluh darah terletak di vasomotor, pada medula diotak. Pusat
vasomotor ini bermula pada saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah korda spinalis
dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen.
Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon
pembuluh darah terhadap rangsangan vasokontriksi.
vasokonstriksi yang mengakibatkan penurunan aliran keginjal, menyebabkan
pelepasan rennin. Rennin merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian
diubah menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya
merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini 14 menyebabkan
retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume intra
vaskuler. Semua faktor ini cendrung mencetuskan keadaan hipertensi (Padila, 2013).
KLASIFIKASI HIPERTENSI
Menurut (WHO, 2018) batas normal tekanan darah adalah
tekanan darah sistolik kurang dari 120 mmHg dan tekanan darah
diastolik kurang dari 80 mmHg. Seseorang yang dikatakan
hipertensi bila tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan
tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg.
KATEGORI SISTOLIK DIASTOLIK
Normal < 120 mmHg < 80 mmHg
prehipertensi 120-1229 mmHg < 80 mmHg
Hipertensi stage I 130-139 mmHg 80-89 mmHg
Hipertensi stage II > 140 mmHg > 90 mmHg

(Sumber : American Heart Association, Hypertension Highlights 2018 :


Guideline For The Prevention, Detection, Evaluation And Management Of High
Blood Pressure In Adults 2013)
KOMPLIKASI
Komplikasi Tekanan darah tinggi bila tidak segera diobati atau
ditanggulangi, dalam jangka panjang akan menyebabkan
kerusakan ateri didalam tubuh sampai organ yang mendapat
suplai darah dari arteri tersebut. Komplikasi yang dapat terjadi
pada penderita hipertensi yaitu : (Aspiani, 2014)
a. Stroke
b. Infark miokard
c. Gagal jantung
d. Ginjal tekanan darah tinggi bisa menyebabkan kerusakan
ginjal.
PENATALAKSANAAN
a. Penatalaksanaan nonfarmakologis dengan modifikasi gaya hidup sangat penting dalam
mencegah tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan
mengobati tekanan darah tinggi , berbagai macam cara memodifikasi gaya hidup untuk
menurunkan tekanan darah yaitu : (Aspiani, 2014)
b. Pengaturan diet
1) Rendah garam, diet rendah garam dapat menurunkan tekanan darah pada klien
hipertensi.
2) Diet tinggi kalium
3) Diet kaya buah sayur.
4) Diet rendah kolesterol sebagai pencegah terjadinya jantung koroner.
c. Penurunan berat badan Mengatasi obesitas, pada sebagian orang dengan cara
menurunkan berat badan mengurangi tekanan darah, kemungkinan dengan mengurangi
beban kerja jantung dan voume sekuncup.
d. Olahraga teratur seperti berjalan, lari, berenang, bersepeda bermanfaat untuk
menurunkan tekanan darah dan memperbaiki kedaan jantung. Olahraga teratur selama 30
menit sebanyak 3-4 kali dalam satu minggu sangat dianjurkan untuk menurunkan tekanan
darah. Olahraga meningkatkan kadar HDL, yang dapat mengurangi terbentuknya
arterosklerosis akibat hipertensi.
Lanjutan
e. Memeperbaiki gaya hidup yang kurang sehat dengan cara berhenti
merokok dan tidak mengkonsumsi alkohol, penting untuk
mengurangi efek jangka oanjang hipertensi karena asap rokok
diketahui menurunkan aliran darah ke berbagai organ dan dapat
meningkatkan kerja jantung.
f. Penatalaksanaan Farmakologis
1) Terapi oksigen
2) Pemantauan hemodinamik
3) Pemantauan jantung
4) Obat-obatan : (a) Diuretik : Chlorthalidon, Hydromax, Lasix,
Aldactone, Dyrenium Diuretic bekerja melalui berbagai
mekanisme untuk mengurangi curah jantung dengan mendorong
ginjal meningkatkan ekskresi garam dan airnya. Sebagai diuretik
(tiazid) juga dapat menurunkan TPR.
Pengkajian Keluarga

I. Data Umum
1. Nama kepala keluarga : Tn. M
2. TTL : Mojokerto, 18 Agustus 1962
3. Usia : 59 Tahun
4. Alamat : Ds. Jabon, Rt.01/Rw 02
5. PekerjaanKK : Wiraswasta
6. Pendidikan KK : SMA
7. Telepon : 0838329******
8. Komposisi keluarga : Ayah, ibu dan dua orang anak
Komposisi Keluarga

No. Nama JK Hubungan TTL Pendidikan

Kepala Lamongan, 18 Agustus 1962 (Usia


1. Tn.M L SMA
Keluarga 59 Tahun)

Mojokerto, 12 Juli 1969 (usia 52


2. Ny.K P Istri SMA
tahun)

Mojokerto, 1 Maret 1990 (31


3. Tn.B L Anak SMA
tahun)

Mojokerto, 17 Januari 1999 (22


4. An. Y P Anak SMA
tahun)
9. Tipe keluarga
Tipe keluarga adalah keluarga inti (Nuclear Family) dengan orang tua dan dua anak kandung .
10. Suku
Keluarga klien berasal dari suku Jawa atau Indonesia kebudayaan yang dianut tidak bertentangan dengan
masalah kesehatan, bahasa sehari-hari yang digunakan yaitu bahasa Jawa.
11. Identifikasi agama
Keluarga ini memeluk agama islam dan aktif dalam kegiatan keagamaan di lingkungan sekitar. Ny.K
sering mengikuti pengajian ibu-ibu setiap satu minggu sekali pada hari selasa.
12. Status sosial ekonomi keluarga
Sumber pendapatan keluarga diperoleh dari bekerja sebagai security disebuah perusahaan dan anaknya
yang bekerja di pabrik.
Penghasilan :
Securuty : 1.500.000,00
Anak : 2.000.000,00 +
3.500.000,00
13. Aktivitas rekreasi atau waktu luang
Pada hari libur, biasanya keluarga Tn.M berkumpul di rumah untuk membersihkan rumah mereka.
Waktu luang juga biasa digunakan Ny.K untuk berbincang dengan tetangga.
II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn.M merupakan tahap VIII keluarga usia lanjut.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menurut Ny.K , suaminya saat ini sedang menjalang masa pensiun. Tn.M bingung dengan
kegiatan apa yang akan ia lakukan setelah pensiun. Karena selama ini sebagai Security adalah
satu-satunya kegiatan Tn.M. Saat ditanya bagaimana perasaan Tn.M menjelang masa pensiun oleh
Ny.K, Tn.M menjawab dengan suara keras pada Ny.K. karena merasa tidak bisa memenuhi
kebutuhannya lagi dan tidak mempunyai cukup tabungan di hari tuanya.
3. Riwayat keluarga inti
a. Tn. M sebagai Kepala Keluarga jarang sakit, mempunyai hipertensi sejak 10 th yang lalu,
tidak mempunyai masalah dengan istirahat, makan maupun kebutuhan dasar lainnya .
b. Ny. K jarang sakit tidak mempunyai masalah dengan istirahat, makan, maupun kebuthan
dasar yang lainnya.
c. Tn. B jarang sekali sakit, tidak mempunyai masalah kesehatan yang serius, tidak ada masalah
istirahat, makan maupun kebutuhan dasar yang lain, tidak mempunyai keturunan hipertensi. Merokok sejak
usia 20 tahun.
4. Riwayat keluarga sebelumya
Tn. M menderita hipertensi tapi keluarganya Tn.R dari pihak Bapak/ Ibu tidak ada yang menderita
hipertensi.
III. Data Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Status kepemilikan rumah yang ditempati sekarang adalah milik keluarga sendiri. Luas rumah
yang ditempati 70 m2 terdiri dari 1 ruang tamu, 3 kamar tidur, 1 ruang dapur, 1 kamar mandi dan WC.
Bangunan rumah berbentuk rumah permanen. Lantai rumah terbuat dari ubin dengan keadaan bersih.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Lingkungan di mana keluarga Tn.M tinggal merupakan tempat hunian yang padat. Jarak antara satu
rumah dengan rumah yang lainnya hanya 2 meter. Kelas sosial ekonomi masyarakat adalah menengah
kebawah.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga sudah menetap dan menempati rumah sejak tahun 1950. Sejak menikah, mereka sudah
tinggal di lingkungan yang saat ini mereka tempati dan tidak pernah pindah rumah.
4. Hubungan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn. M mengatakan dia berangkat bekerja dari pukul 07:00 WIB sampai dengan 19:00 WIB .
Interaksi dengan masyarakat baik
5. Sistem pendukung sosial keluarga
Tempat berobat yang sering dipakai keluarga adalah Puskesmas tetapi jarak antar puskesmas cukup
jauh sehingga kelurga tidak bisa memeriksakan kesehatan secara berkala.
IV. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi
2. Struktur kekuatan keluarga
3. Struktur peran (formal dan informal)
4. Nilai atau norma budaya
V. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
2. Fungsi sosialisasi
3. Fungsi perawatan keluarga

VI. Stress dan Koping keluarga


1. Stressor Jangka Pendek dan Panjang
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi stessor
3. Strategi koping yang digunakan
4. Strategi adaptasi disfungsional
VII. Pemeriksaan Fisik
Dari pemeriksaan fisik yang dilakukan, pada keluarga secara umum kondisi kesehatan secara
fisik, Ny.K tidak memiliki gangguan. Sedangkan Tn.M merasa pusing dan berat pada tengkuk. Tn.B
dan An. Y belum terkaji karena mereka tidak ada dirumah saat dilakukan pengkajian. Dibawah ini akan
dijabarkan hasil pemeriksaan fisik Tn.M dan Ny.K.
No Prosedur Hasil Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan
Tn.M Ny.K

1. Pemeriksaan Umum

a. Penampilan umum Saat ini Tn.M berusia 59 tahun. Saat ini Ny.K berusia 52 tahun.
Tubuh Ny.K proporsional
Tubuh Tn.M proporsional dengan TB dengan TB 150 cm dan BB 60
168 cm dan BB 62 kg, cara kg, cara berpakaian rapi, tubuh
dan pakaian terlihat bersih.
berpakaian rapi, tubuh dan pakaian
terlihat bersih.

b. Status mental Status emosi Tn.M terkadang Status emosi Ny.K, orientasi
berubah menjadi sensitif, orientasi baik, cara bicara normal dan
baik, cara bicara normal dan dapat dapat dimengerti.
dimengerti.
2. Pemeriksaan kulit, kuku dan rambut

Kulit Kulit terlihat bersih, pigmentasi Kulit terlihat bersih, pigmentasi


kulit merata, turgor kulit elastis, kulit merata, turgor kulit elastis,
permukaan kulit tidak kering, permukaan kulit tidak kering,
tekstrur kulit lembut, tidak terdapat tekstrur kulit lembut, tidak
lesi, sensitivitas baik. terdapat lesi, sensitivitas baik.

Rambut dan kulit Rambut dan kulit kepala terlihat Rambut dan kulit kepala terlihat
kepala bersih, warna rambut hitam, tebal, bersih, warna rambut hitam,
tekstur halus, jumlah dan distribusi tebal, tekstur halus, jumlah dan
normal, tidak terdapat lesi pada kulit distribusi normal, tidak terdapat
kepala. lesi pada kulit

Kuku Kuku bersih, rata dan tidak terdapat Kuku bersih, rata dan tidak
kelainan terdapat kelainan.
3. Pemeriksaaan Kepala dan Leher

Kepala Kepala terlihat simetris, bentuk oval, tidak ada Kepala terlihat simetris, bentuk oval,
lesi dan tenderness. Rambut berwarna hitam dan tidak ada lesi dan tenderness. Rambut
distribusi merata, testur halus, tebal, tidak ada berwarna hitam dan distribusi merata,
kutu dan ketombe. Tn.M mengatakan kepala testur halus, tebal, tidak ada kutu dan
terasa pusing. ketombe.
Muka Wajah terlihat simetris, warna kulit sawo matang, Wajah terlihat simetris, warna kulit
distribusi warna merata sesuai dengan warna kulit sawo matang, distribusi warna merata
tubuh. sesuai dengan warna kulit tubuh.
Telinga Telinga tidak ada kelainan, tidak ada lesi, Telinga tidak ada kelainan, tidak ada
bengkak maupun nyeri tekan. lesi, bengkak maupun nyeri tekan.
Mata Mata simetris, konjungtiva berwarna merah Mata simetris, konjungtiva berwarna
muda, sklera berwarna putih. merah muda, sklera berwarna putih.
Hidung dan Hidung terlihat simetris, tidak ada lesi maupun Hidung terlihat simetris, tidak ada lesi
Sinus cairan. maupun cairan.
Mulut dan Warna bibir merah muda, lembab, tidak terdapat Warna bibir merah muda, lembab, tidak
tenggorokan caries gigi, tidak ada gigi berlubang dan tidak ada terdapat caries gigi, tidak ada gigi
bau mulut. berlubang dan tidak ada bau mulut.
Leher Leher terlihat simetris, tidak ada gangguang Leher terlihat simetris, tidak ada
fungsi dan kelainan anatomis. Akan tetapi Tn.AM gangguang fungsi dan kelainan
mengatakan terasa berat pada tengkuk. anatomis.
4. Pemeriksaan Dada

Pernapasan Pernapasana normal, 18 kali per menit, Pernapasana normal, 18 kali per menit,
Tn.M tidak mengalami gangguan Ny.K tidak mengalami gangguan
pernapasan. Terdengar suara bronchial pernapasan. Terdengar suara bronchial
pada trakea, bronkhovesikuler pada pada trakea, bronkhovesikuler pada
bronkus, vesikuler pada paru-paru. Tidak bronkus, vesikuler pada paru-paru.
terdengar suara atau bunyi napas Tidak terdengar suara atau bunyi napas
tambahan. tambahan.

Kardiovaskular Bunyi jantung normal, terdengar suara Bunyi jantung normal, terdengar suara
S1 dan S2. Tidak terdengar suara S1 dan S2. Tidak terdengar suara
murmur. TD 140/90 mmHg, nadi 88 kali murmur. TD 120/80 mmHg, nadi 86
per menit. kali per menit.

5. Pemeriksaan Abdomen

Bising usus terdengar jelas pada kuadran kanan atas, Bising usus terdengar jelas pada kuadran kanan
frekuensi 10 kali per menit, turgor elastis. atas, frekuensi 8 kali per menit, turgor elastis.

6. Pemeriksaan Ekstremitas

Ekstremitas tidak ada kelainan, tidak ada gangguan Ekstremitas tidak ada kelainan, tidak ada
fungsi maupun kelainan anatomis. gangguan fungsi maupun kelainan anatomis.
I.I Analisa Data
No. Data Masalah

1. Data Subyektif : Managemen regimen


terapeutik tidak efektif Tn.M.
a. Tn.M mengatakan kepalanya terasa pusing keluarga Tn.M.
b. Terasa berat pada tengkuk
c. Sudah didiagnosis hipertensi sejak 3 tahun lalu
d. Tn.M tidak pernah berobat, bila keluhan datang Tn.M hanya
istirahat atau membeli obat warung
e. Tn.M tidak pernah berobat, bila keluhan datang Tn.M hanya
istirahat atau membeli obat warung
f. Tn.M dan Ny.K tidak mengetahui penyebab hipertensi
g. Tn.M dan Ny.K tidak mengetahui tanda dan gejala hipertensi
selain pusing dan berat pada tengkuk
h. Menurut Ny.K dan Tn.M tidak terlalu mengkhawatirkan
karena keluhan akan hilang dengan sendirinya
i. Keluarga tidak mengetahui cara merawat Tn.M. saat nyeri.

Data Objektif :

a. TD 140/90 mmHg
b. Nadi 88 kali per menit
c. Tidak memiliki obat hipertensi
2. Data Subyektif : Perubahan Pemeliharaan
Kesehatan Tn.M Keluarga
a. Ny.K mengatakan bahwa meskipun Tn.M di diagnose Tn.M
oleh dokter hipertensi 3 tahun yang lalu Tn.M sering
makan diluar yang banyak garam dan suka agar-agar
rumput laut.
b. Ny.K bahwa Tn.M tidak pernah berobat, bila keluhan
datang Tn. M hanya istirahat atau membeli obat
warung.
c. Fasilitas penunjang kesehatan yang dimiliki keluarga
masih kurang misalnya tidak tersedia obat P3K dalam
rumah serta tidak menganggarkan biaya untuk
pemeliharaan kesehatan.

Data Objektif :

d. TD 140/90 mmHg
e. Nadi 88 kali per menit
f. Tidak memiliki obat hipertensi
g. Tn.M terlihat bingung
h. Tn.M sering bertanya tentang penyakitnya
I.V Diagnosa Keperawatan Prioritas
Prioritas Diagnosa Skor

1. Ketidakefektifan Managemen Regimen 4 1/2


Terapeutik Tn.M pada keluarga Tn.M.
berhubungan dengan ketidakmampuan
merawat anggota keluarga dengan Hipertensi.

2. Perubahan Pemeliharaan Kesehatan 4 1/6


berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
tentang penyakit hipertensi.
Thank You Everybody 

Anda mungkin juga menyukai