Anda di halaman 1dari 17

Konsep Membran Biologis & Mekanisme Transport

Fitrianti Darusman, S.Si., M.Si., Apt.


MODEL MEMBRAN MOZAIK

Terdiri atas 2 lapisan lipid protein


globular yang tidak
berkesinambungan, namun saling
menyesuaikan

Gugusan polar terletak pada


permukaan yang kontak dengan
cairan intra atau ekstraselular,
gugus non polar menghadap ke
arah dalam
MEKANISME SECARA PASIF
FILTRASI
 Filtrasi (disebut juga difusi secara
konvensional) adalah proses
masuknya senyawa melalui pori-
pori suatu membran (saluran pada
bagian protein dari membran)
 Proses tranfer hanya terjadi pada
senyawa yang larut dalam
air/hidrofil yang ukurannya lebih
kecil dari pori
 Misal : membran selular dan epitel
usus halus berukuran kecil (4-7
Angstrom) hanya dapat dilalui oleh
molekul dengan BM < 150 (untuk
Perlintasan Membran Secara senyawa bulat) atau BM < 400
Filtrasi (untuk molekul rantai panjang)
DIFUSI PASIF
• Senyawa yang dapat larut dalam
komponen penyusun membran
(dalam bentuk bebas)
• Fraksi zat aktif yang tak terion
dan larut lemak
• Kompleks zat aktif protein tidak
dapat melalui membran karena
BM >>>
• Penembusan karena adanya
perbedaan konsentrasi (tidak
memerlukan energi), sehingga
mencapai keseimbangan di kedua
sisi membran
• Waktu yang diperlukan untuk
mencapai keseimbangan, Perlintasan Membran secara Difusi
Mengikuti Hk. Fick Pasif
DIFUSI PASIF
 P tetapan permeabilitas tergantung
pada membran dan molekul obat
V  P(Ce  Ci )
D koefisien difusi berhubungan DAK
V (Ce  Ci )

dengan ukuran molekul, molekul X


yang berukuran kecil yang akan
berdifusi lebih cepat dibandingkan
V = kecepatan difusi (flux)
dengan yang berukuran lebih besar P = tetapan permeabilitas
 K koefisien partisi antara fase lipida Ce – Ci = perbedaan konsentrasi
dan fase air yang terletak di kedua D = koefisien difusi
K = koefisien partisi
sisi membran => bila molekul
A = luas permukaan membran
semakin larut-lemak, maka koefisien X = tebal membran
partisinya semakin besar dan difusi
transmembran menjadi lebih mudah
DIFUSI PASIF
 Banyaknya ZA berupa basa/asam organik, dalam keadaan terlarut 
sebagian molekul berada dalam bentuk terionkan, dan sebagian lagi dalam
bentuk tak terionkan.
 Hanya fraksi ZA yang tak terionkan dan larut lemak yang dapat melalui
membran dengan cara difusi pasif
 ZA berupa garam dari asam kuat/basa kuat (elektrolit kuat) mengalami
ionisasi sempurna sehingga sulit menembus membran lipid
 ZA berupa garam dari asam/basa lemah (elektrolit lemah) mengalami
ionisasi sebagian, maka difusi melintasi membran tergantung dari kelarutan
bentuk tak terionkan di dalam lemak.
Untuk asam :
pH = pKa + log konsentrasi bentuk terionkan (I)
konsentrasi bentuk tak terionkan (NI)

Untuk basa :
pH = pKa + log konsentrasi bentuk tak terionkan (NI)
konsentrasi bentuk terionkan (I)
• Setiap molekul obat, berbeda-beda pada perjalanan lintas-membrannya, karena
pH saluran cerna beragam antara 1-3, 5 untuk lambung, 5-6 untuk duodenum dan
±8 untuk ileum.

• ZA yang bersifat asam lemah pada lambung akan menghasilkan bentuk tak
terionkan dalam jumlah besar, sehingga penyerapan menjadi efektif, sedangkan
ZA yang bersifat basa lemah pada lambung akan terionisasi lebih besar dan
menyebabkan difusi akan berkurang, penyerapan kecil.
MEKANISME SECARA AKTIF
Transport Aktif
 Diperlukan adanya pembawa (transporter),
dapat berupa enzim atau senyawa protein
dengan molekul ZA yang dapat membentuk
kompleks pada permukaan membran.
 Kompleks melintasi membran dan selanjutnya
molekul dibebaskan pada permukaan lainnya,
lalu transporter kembali menuju permukaan
asalnya.
 Transport selalu terjadi searah, misalnya : pd
bagian usus perlintasan terjadi dari mukosa ke
serosa.
 Bersifat jenuh, artinya jika semua molekul
pembawa telah digunakan maka kapasitas
maksimalnya tercapai.
 Membutuhkan energi yang diperoleh dari
hidrolisa ATP
 Tidak bergantung pada konsentrasi
TRANSPORT OLEH PASANGAN ION
 Untuk senyawa yang
sangat mudah terionkan
pada pH fisiologis
 Terjadi pembentukan
kompleks netral dengan
senyawa endogen (ex ;
mucin)
 Terjadi difusi pasif
kompleks netral
DIFUSI TERFASILITASI
 Cara perlintasan membran
yang memerlukan suatu
pembawa dengan
karakteristik tertentu
(kejenuhan, spesifik,
kompetitif)
 Terjadi akibat gradien
konsentrasi dan tanpa
pembebasan energi
 Terjadi pada penetrasi
glukosa ke bagian dalam
sel darah.
PINOSITOSIS
 Proses perlintasan membran untuk
molekul-molekul besar (molekul
tidak larut)
 Pembentukan bintil (vesikula yang
melewati membran)

Anda mungkin juga menyukai