Anda di halaman 1dari 32

Open, Laparoscopic, and

Microsurgical
Varicocelectomy for Male
Infertility: a Systematic
Review and Meta-analysis
Putu Agus Sukarna
PENDAHULUA
N
15% pasangan mengalami infertilitas
● 50% mengalami parameter
semen abnormal
PENDAHULUA
N
Varikokel  salah satu penyebab
infertilitas pada laki-laki yang paling
berpotensi disembuhkan
PENDAHULUA
N
Varikokel klinis  vena yang melebar
dan berliku-liku dari pleksus
pampiniformis di atas dan di sekitar
testis
PENDAHULUA
N
- Insiden:
● 15% dari total populasi laki-laki dewasa
● 35% infertilitas primer pada laki-laki
PENDAHULUA
N
Tujuan terapi varikokel:
- menghilangkan stasis vena
- mempertahankan suplai arteri dan
limfatik di dalam korda spermatika
- meminimalkan kekambuhan dan
komplikasi
PENDAHULUA
N
Teknik terapi varikokel:
- Open
- Mikrosurgikal
- Laparoskopik
TUJUAN

Untuk menilai efek


varikokelektomi open, mikro, dan
laparoskopi pada jumlah pasien
dengan parameter sperma yang
meningkat 6-12 bulan setelah
operasi, tingkat kehamilan spontan
12 bulan setelah operasi, dan
parameter sperma pasca operasi
pada laki-laki infertil dengan
varikokel.
METODE
METODE
Pencarian Literatur Kriteria Inklusi
Sumber: Cochrane Library, 1. Populasi penelitian: pasien dengan riwayat
PubMed, MEDLINE, dan EMBASE infertilitas primer atau sekunder selama > 12
bulan, dan/atau satu atau lebih parameter
Batas waktu: seluruh artikel sperma abnormal
sebelum Desember 2018 2. Varikokel teraba atau klinis (berapapun
derajatnya)
Kata kunci: open surgical ligation, 3. Hasil: perubahan parameter sperma
microsurgical, and laparoscopic (konsentrasi dan motilitas sperma) dan tingkat
surgical approach in infertile male kehamilan spontan setelah operasi.
METODE
Kriteria Eksklusi Ekstraksi Data
1. Penelitian yang dilakukan pada Hasil utama:
pasien anak 1. Jumlah pasien dengan parameter sperma
2. Strategi terapi lain yang digunakan yang lebih baik (konsentrasi dan motilitas
sebelum atau selama pembedahan sperma) 6-12 bulan setelah operasi
3. Pasien dengan varikokel subklinis (didefinisikan sebagai 50% peningkatan
4. Pasien yang dirawat karena gejala parameter sperma atau "meningkat," tanpa
testis kriteria khusus yang dicatat)
5. Studi hewan atau in vitro 2. Tingkat kehamilan spontan 12 bulan setelah
6. Studi dengan data hasil yang hilang operasi
7. Data yang tidak dipublikasikan. 3. Perubahan parameter sperma pascaoperasi
(konsentrasi dan motilitas sperma).
METODE
Risiko Bias Analisis Statistik
Risiko bias dinilai menggunakan: Menggunakan Review Manager 5.3
metodologi kolaborasi Cochrane
Variabel dikotom  Odds ratio (OR) &
Convidence interval (CI) 95%

Variabel kontinyu  standardized mean


differenve (SMD) & CI 95%
HASIL
HASIL

366 artikel relevan 16 artikel tidak eligible

343 artikel dieksklusi Final : 7 artikel


OPEN  4 studi (n = 444 pasien)
Laparoskopi  4 studi (n = 191 pasien)
Microsurgery  7 studi (n = 600 pasien)
Pasien dengan Perbaikan Parameter Sperma
(Konsentrasi & Motilitas)
● 5 artikel menyatakan perbaikan parameter sperma 6-12 bulan pasca
varikokelektomi

● Hasil meta-analisis:
○ Mikrosurgikal > laparoskopi (OR = 1,63; CI 1,03-2,56; p = 0,04)
○ Mikrosurgikal > open (OR = 2,06; CI 1,57-2,70; p < 0,0001)
○ Perbedaan laparoskopi & open  tidak signifikan
Tingkat Kehamilan Spontan
● 5 artikel menyatakan kehamilan spontan ≥ 12 bulan pasca varikokelektomi
○ Mikrosurgikal : 32,46%
○ Laparoskopi : 32,51%
○ Open : 23,42%

● Hasil meta-analisis:
○ Mikrosurgikal > open (OR = 1,47; CI 1,10-1,98; p = 0,01)
○ Mikrosurgikal & laparoskopi  tidak signifikan
○ Laparoskopi & open  tidak signifikan
Parameter Sperma
● 7 artikel mencantumkan parameter sperma pasca varikokelektomi

● Hasil meta-analisis:
○ Motilitas sperma pasca operatif :
- Mikrosurgikal > laparoskopi (WMD 3,55; CI 2,31-4,79; p < 0,0001)
- Mikrosurgikal > open (WMD 4,80; CI 0,79-8,81; p = 0,02)
- Laparoskopi & open  tidak signifikan
○ Konsentrasi sperma pasca operatif :
- Mikrosurgikal > laparoskopi (WMD 1,75; CI 0,38-3,12; p = 0,01)
- Mikrosurgikal & open  tidak signifikan
- Laparoskopi & open  tidak signifikan
DISKUSI
META ANALISIS TEMUAN
Membahas efek Jumlah pasien dengan peningkatan
varikokelektomi open, parameter sperma 6-12 bulan pasca
laparoskopik, dan operasi, tingkat kehamilan spontan
12 bulan pasca operasi, dan
mikrosurgikal pada
peningkatan parameter sperma
parameter sperma dan pasca operasi secara signifikan lebih
tingkat kehamilan spontan tinggi untuk varikokelektomi mikro
pada laki-laki infertil dengan dibandingkan dengan laparoskopi
varikokel atau open
Hasil konsisten dengan penelitian lain sebelumnya

● Orhan et al  laki-laki infertil ● Hosseini et al :


selama 1 tahun dengan varikokel ● Parameter sperma membaik
dilakukan: pasca varikokelektomi
● High inguinal microsurgery ● Faktor prognostik:
 parameter sperma konsentrasi sperma sebelum
membaik 42% & kehamilan operasi, varikokelektomi
41% laparoskopik, dan atrofi
● Sub inguinal microsurgery sebelum operasi
 parameter sperma
membaik 42% & kehamilan
41%
Hasil konsisten dengan penelitian lain sebelumnya

● Baazeem et al: ● Wu et al & Yuan et al:


● Efek varikokelektomi pada ● Varikokelektomi mikrosurgikal
laki-laki oligozoospermia  & laparoskopik memberikan
peningkatan konsentrasi hasil konsentrasi sperma pasca
sperma 12,32 juta/ml & operatif lebih besar
10,86% pada motilitas dibandingkan varikokelektomi
sperma pasca repair open
varikokel ● Mikrosurgikal memberikan
perbaikan lebih besar pada
motilitas & konsentrasi sperma
disbanding laparoskopi
Kehamilan Spontan

• Ding et al & Yuan et al  tingkat kehamilan


spontan lebih tinggi pada pasien dengan
varikokelektomi mikrosurgikal dibanding
open
• Cayan et al  tingkat kehamilan spontan
lebih tinggi pada mikrosurgikal  41,97%
vs open & 37,69% vs laparoskopi
• Namun, bias pada penelitian tersebut
terbilang cukup tinggi  sulit
diinterpretasikan
Kehamilan Spontan
Dalam meta analisis ini:
• Kebanyakan metode mikrosurgikal
menggunakan pendekatan sub-inguinal
& 1 pendekatan high inguinal
• Open  2 Teknik inguinal, 1 pendekatan
subinguinal, 1 ligase high peritoneal
 Dapat menjadi sumber potensial
adanya heterogenisitas
 Meta-analisis terbaru: peningkatan yang
sebanding dalam kepadatan & motilitas
sperma pasca operasi mikrosurgikal
dengan pendekatan inguinal &
subinguinal
● Penting untuk menentukan teknik bedah yang
memberikan manfaat terbesar  terutama untuk
yang ingin memiliki keturunan
● Indikasi pengobatan varikokel harus ditentukan
dengan hati-hati untuk mencegah intervensi invasif
yang tidak perlu
● Semua intervensi dikaitkan dengan potensi risiko
bedah, termasuk atrofi testis dan pembentukan
hidrokel.
BATASAN STUDI

● Artikel RCT yg digunakan tidak ada yg blinded karena


intervensi berupa pembedahan
● Hanya menggunakan 7 artikel yang terlalu sedikit untuk
membuat kesimpulan yang kuat
● Potensi sumber heterogenitas antara studi yang mungkin
telah mempengaruhi hasil termasuk tingkat varikokel, durasi
tindak lanjut, dan teknik bedah
● 3 studi tidak menggambarkan riwayat medis pasangan
wanita, yang mungkin telah mengacaukan tingkat
kehamilan spontan
KESIMPULAN
Dibandingkan dengan laparoskopi atau
varikokelektomi terbuka, varikokelektomi mikro
memberikan manfaat terbesar bagi sebagian besar
pasien, menghasilkan tingkat kehamilan spontan
yang lebih tinggi, dan menyebabkan peningkatan
yang lebih besar dalam parameter sperma pasca
operasi pada laki-laki dengan riwayat infertilitas.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai