Permenpan 38 2017 Daerah 1
Permenpan 38 2017 Daerah 1
PEGAWAI ASN
PERMENPAN-RB NOMOR : 38 TAHUN 2017
Pasal 69
• Pengembangan karier PNS dilakukan berdasarkan kualifikasi,
kompetensi, penilaian kinerja, dan kebutuhan Instansi Pemerintah.
• Kompetensi Jabatan ASN meliputi Teknis, Manajerial, Sosial Kultural
2
PERMASALAHAN
PENYUSUNAN
STANDAR
KOMPETENSI
ASN
Permasalahan Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan
Selama ini
Instansi menyusun dan menetapkan standar kompetensi
Tdk ada mekanisme
1 jabatan masing-masing shg satu jabatan kompetensinya
standarisasi
berbeda krn tidak ada validasi dan mekanisme standarisasi
Pelaksana
b. Jabatan Fungsional :
Utama Penyelia
Madya Mahir
JF JF
Keahlian Muda Keterampilan Terampil
Pratama Pemula
JPT Utama
JPT Pratama
PP NOMOR 11 TAHUN 2017
Tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil
PERSYARATAN PENGANGKATAN JABATAN ADMINISTRASI
1. Administrator
Pasal 54 (1) Persyaratan untuk dapat diangkat dalam Jabatan administrator sbb :
a. berstatus PNS;
b. memiliki kualifikasi dan tingkat pendidikan paling rendah sarjana
atau diploma IV;
c. memiliki integritas dan moralitas yang baik;
d. memiliki pengalaman pada Jabatan pengawas paling singkat 3
(tiga) tahun atau JF yang setingkat dengan Jabatan pengawas
sesuai dengan bidang tugas Jabatan yang akan diduduki;
e. setiap unsur penilaian prestasi kerja paling sedikit bernilai baik
dalam 2 (dua) tahun terakhir;
f. memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan
Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi yang
dibuktikan berdasarkan hasil evaluasi oleh tim penilai kinerja PNS
di instansinya; dan
g. sehat jasmani dan rohani
2. Pengawas
Pasal 54 (2) Persyaratan untuk dapat diangkat dalam Jabatan pengawas sbb :
a. berstatus PNS;
b. memiliki kualifikasi dan tingkat pendidikan paling rendah diploma
III atau yang setara;
c. memiliki integritas dan moralitas yang baik;
d. memiliki pengalaman dalam Jabatan pelaksana paling singkat 4
(empat) tahun atau JF yang setingkat dengan Jabatan pelaksana
sesuai dengan bidang tugas Jabatan yang akan diduduki;
e. setiap unsur penilaian prestasi kerja paling sedikit bernilai baik
dalam 2 (dua) tahun terakhir;
f. memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan
Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi yang
dibuktikan berdasarkan hasil evaluasi oleh tim penilai kinerja PNS
di instansinya; dan
g. sehat jasmani dan rohani
3. Pelaksana
Ayat (2) `
Ayat (4)
Kompetensi Teknis sebagaimana Kompetensi Sosial Kultural
dimaksud pada ayat (1) diukur 1 sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diukur dari pengalaman kerja
dari tingkat dan spesialisasi
pendidikan, pelatihan teknis v berkaitan dengan masyarakat
fungsional, dan pengalaman 2 4 majemuk dalam hal agama, suku,
dan budaya sehingga memiliki
bekerja secara teknis.,
Pasal 55 wawasan kebangsaan.
PP : 11- 2017
Ayat (5)
Ayat (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai
Kompetensi Manajerial
sebagaimana dimaksud pada ayat 3 5 pedoman penyusunan Kompetensi
Teknis, Kompetensi Manajerial, dan
(1) diukur dari tingkat pendidikan, Kompetensi Sosial Kultural
pelatihan struktural atau sebagaimana dimaksud pada ayat
manajemen, dan pengalaman (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur
kepemimpinan.
About Company – www.premast.com
Pengangkatan Pertama JF
Pengangkatan dalam JF keahlian melalui pengangkatan
pertama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74 huruf a
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. berstatus PNS;
Pasal b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;
75 c. sehat jasmani dan rohani;
d. berijazah paling rendah sarjana atau diploma IV sesuai
dengan kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan;
e. mengikuti dan lulus uji Kompetensi Teknis, Kompetensi
Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural sesuai
standar kompetensi yang telah disusun oleh instansi
pembina;
f. nilai prestasi kerja paling sedikit bernilai baik dalam 1
(satu) tahun terakhir; dan
g. syarat lainnya yang ditetapkan oleh Menteri.
Pengangkatan Perpindahan dari jabatan lain
Pengangkatan dalam JF keahlian melalui perpindahan dari Jabatan lain
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74 huruf b harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
a. berstatus PNS;
b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;
c. sehat jasmani dan rohani;
d. berijazah paling rendah sarjana atau diploma IV sesuai dengan
Pasal kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan;
e. mengikuti dan lulus uji Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial,
76 dan Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi yang
telah disusun oleh instansi pembina
f. memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang JF yang
akan diduduki paling kurang 2 (dua) tahun;
g. nilai prestasi kerja paling sedikit bernilai baik dalam 2 (dua) tahun
terakhir;
h. berusia paling tinggi: l) 53 (lima puluh tiga) tahun untuk JF ahli
pertama dan JF ahli muda; 2) 55 (lima puluh lima) tahun untuk JF
ahli madya; dan 3) 60 (enam puluh) tahun untuk JF ahli utama bagi
PNS yang telah menduduki JPT; dan
i. syarat lainnya yang ditetapkan oleh Menteri.
Pengangkatan Promosi
(1) Pengangkatan dalam JF keahlian dan JF keterampilan melalui
promosi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74 huruf d harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. mengikuti dan lulus uji Kompetensi Teknis, Kompetensi
Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar
Pasal kompetensi yang telah disusun oleh instansi pembina;
81 b. nilai prestasi kerja paling sedikit bernilai baik dalarn 2 (dua)
tahun terakhir; dan
c. syarat lainnya yang ditetapkan oleh Menteri.
Pasal 107
Persyaratan untuk dapat diangkat dalam JPT dari kalangan PNS
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 105 sebagai berikut :
a. JPT utama:
1. memiliki kualifrkasi pendidikan paling rendah sarjana atau
diploma IV;
2 memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan
Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi
Jabatan yang ditetapkan;
3. memiliki pengalaman Jabatan dalam bidang tugas yang
terkait dengan Jabatan yang akan diduduki secara
kumulatif paling singkat selama 10 (sepuluh) tahun;
4. sedang atau pernah menduduki JPT madya atau JF jenjang
ahli utama paling singkat 2 (dua) tahun;
b. JPT madya:
1. memiliki kualilikasi pendidikan paling rendah sarjana atau diploma IV;
2. memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi
Sosial Kultural sesuai standar kompetensi Jabatan yang ditetapkan;
3. memiliki pengalaman Jabatan dalam bidang tugas yang terkait
dengan Jabatan yang akan diduduki secara kumulatif paling singkat
selama 7 (tujuh) tahun;
4. sedang atau pernah menduduki JPT pratama atau JF jenjang ahli
utama paling singkat 2 (dua) tahun
c. JPT pratama:
1. memiliki kualifikasi pendidikan paling rendah sarjana atau diploma IV;
2. memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi
Sosial Kultural sesuai standar kompetensi Jabatan yang ditetapkan;
3. memiliki pengalaman Jabatan dalam bidang tugas yang terkait
dengan Jabatan yang akan diduduki secara kumulatif paling kurang
selama 5 (lima) tahun;
4. sedang atau pernah menduduki Jabatan administrator atau JF
jenjang ahli madya paling singkat 2 (dua) tahun;
Pasal 108
Persyaratan untuk dapat diangkat dalam JPT dari kalangan non-PNS sebagai berikut:
a. JPT utama:
1. warga negara Indonesia;
2. memiliki kualifrkasi pendidikan paling rendah pascasarjana;
3. memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi
Sosial Kultural sesuai standar kompetensi Jabatan yang ditetapkan;
4. memiliki pengalaman Jabatan dalam bidang tugas yang terkait dengan
Jabatan yang akan diduduki secara kumulatif paling singkat 15 (lima
belas) tahun;
. JPT madya:
1. warga negara Indonesia;
2. memiliki kualilikasi pendidikan paling rendah pascasarjana;
3. memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi
Sosial Kultural sesuai standar kompetensi Jabatan yang dibutuhkan;
4. memiliki pengalaman Jabatan dalam bidang tugas yang terkait dengan
Jabatan yang akan diduduki secara kumulatif paling singkat l0 (sepuluh)
tahun;
Pasal 109 ayat (4) dan (5) PP 11 Tahun 2017
(4) (5)
Standar Kompetensi Teknis, Ketentuan lebih lanjut mengenai
Kompetensi Manajerial, dan pedoman penyusunan
Kompetensi Sosial Kultural Kompetensi Teknis, Kompetensi
sebagaimana dimaksud pada Manajerial, dan Kompetensi
ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) Sosial Kultural sebagaimana
ditetapkan oleh Menteri dimaksud pada ayat (2), ayat (3),
berdasarkan usulan Instansi dan ayat (4) diatur dengan
Pemerintah. Peraturan Menteri.
MANAJEMEN KARIER PNS
Pasal 165
SISTEM MANAJEMEN KARIER PNS
Kompetensi Manajerial
Integritas
Pengambilan Kerjasama
Keputusan
Perekat Orientasi
Mengelola Perekat
Bangsa pada Hasil
Perubahan Bangsa
Pelayanan
Pengembangan Publik
diri & orang lain
6 Bahasa dan Pembinaan bahasa dan sastra 9 Bahasa dan sastra (jawa/sunda/minang)
Sastra yang penuturnya dalam Daerah
kabupaten/kota
O. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERHUBUNGAN
Level 5
Level 4 Expert
Mengkreasikan
Advance
mengembangkan,
Mengevaluasi
Level 3- konsep, teori,
suatu proses
Intermediate kebijakan
pekerjaan
Menerapkan Sebagai sumber
Level 2 Mengembangk
dg analisis rujukan utama
Basic an teknik
Tdk (mentor)
metode kerja
Menerapkan memerlukan Memberi
sesuai bimbingan
pedoman arahan atau
Dapat tanpa panduan
Level 1 Berdasar membimbing
Awaeness pedoman/pa orang lain
Tingkat memahami, nduan
memecahkan
mengerti substansi memerlukan masalah
pekerjaan sederhana bimbingan teknis
dg pedoman/
panduan operasional
Bimbingan intensif
6
STANDAR
KOMPETENSI
JABATAN
ASN
Standar Kompetensi Jabatan ASN
Pengambilan Integritas
Keputusan
Mengelola
Kerjasama
Perubahan
Kompetensi Manajerial
Pengembangan Orientasi
diri & orang lain pada Hasil
Perekat
Komunikasi Pelayanan
Bangsa
Perekat Publik
Bangsa
Teknis
Kompetensi Sosial Kultural Teknis
Teknis
Teknis
Jenjang Manajerial
Teknis Indikator
Kualifikasi Pengalaman
Jurusan Diklat Fungsional Pangkat kinerja
Pendidikan kerja
Utama
Pengaturan Kompetensi dalam UU : 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah
Pasal 233,
(1) Pegawai aparatur sipil negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 208 ayat
(2) yang menduduki jabatan kepala Perangkat Daerah, harus memenuhi
persyaratan kompetensi:
a. teknis; b. manajerial; dan c. sosial kultural.
(2) Selain memenuhi kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pegawai
aparatur sipil negara yang menduduki jabatan kepala Perangkat Daerah
harus memenuhi kompetensi pemerintahan.
(3) Kompetensi teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a ditetapkan
oleh Menteri/Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian setelah
dikoordinasikan dengan Menteri.
(4 ) Kompetensi pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan
oleh Menteri.
(5) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) berlaku secara
mutatis mutandis terhadap pegawai aparatur sipil negara yang menduduki
jabatan administrator di bawah kepala Perangkat Daerah dan jabatan
pengawas.
Standar Kompetensi Jabatan ASN Permenpan 38 Tahun 2017 dan
posisi Kompetensi Pemerintahan
Pengambilan
Keputusan Integritas
Mengelola
Perubahan Kerjasama
Kompetensi Manajerial
Pengembangan
Orientasi
diri & orang lain
pada Hasil
Perekat
Komunikasi Pelayanan
Bangsa
Publik
Kompetensi Sosial Kultural
Teknis
Pemerintahan Kompetensi Pemerintahan Subtantif
Teknis Teknis
Subtantif Subtantif
Teknis
Teknis
Subtantif Kompetensi Teknis
Subtantif
Jenjang Manajerial
Teknis Indikator
Kualifikasi Pengalama
Diklat Fungsional Pangkat kinerja
Pendidikan Jurusan n kerja
Utama
Contoh : Standar Kompetensi Jabatan Pimipinan Tinggi Pratama
Nama Jabatan : Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP
Kelompok Jabatan : Jabatan Pimpinan Tinggi
Urusan Pemerintah : Penanaman Modal
Kode Jabatan : ............................... *4)
JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA
I. IKHTISAR JABATAN
Ikhtisar Jabatan Menyusun rencana program, membagi tugas, mengarahkan dan mengkoordinasikan
melaksanakan urusan pemerintahan bidang Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Satu
Pintu .
II. STANDAR KOMPETENSI
Kompetensi Level Diskripsi Indikator Kompetensi
A. Manajerial
1. Integritas 4 Mampu 4.1. Menciptakan situasi kerja yang mendorong seluruh pemangku
menciptakan kepentingan mematuhi nilai, norma, dan etika organisasi dalam
situasi kerja yang segala situasi dan kondisi.
mendorong 4.2. Mendukung dan menerapkan prinsip moral dan standar etika yang
kepatuhan pada tinggi, serta berani menanggung konsekuensinya.
nilai, norma, dan 4.3. Berani melakukan koreksi atau mengambil tindakan atas
etika organisasi penyimpangan kode etik/nilai-nilai yang dilakukan oleh orang lain,
pada tataran lingkup kerja setingkat instansi meskipun ada resiko.
2. Kerjasama 4 Membangun 4.1. Membangun sinergi antar unit kerja di lingkup instansi yang
komitmen tim, dipimpin;
sinergi 4.2. Memfasilitasi kepentingan yang berbeda dari unit kerja lain
sehingga tercipta sinergi dalam rangka pencapaian target kerja
organisasi;
4.3. Mengembangkan sistem yang menghargai kerja sama antar unit,
memberikan dukungan / semangat untuk memastikan tercapainya
sinergi dalam rangka pencapaian target kerja organisasi.
3. Komunikasi 4 Mampu 4.1. Mengintegrasikan informasi-informasi penting hasil
mengemukakan diskusi dengan pihak lain untuk mendapatkan
pemikiran multidimensi pemahaman yang sama; Berbagi informasi dengan
secara lisan dan tertulis pemangku kepentingan untuk tujuan meningkatkan
untuk mendorong kinerja secara keseluruhan;
kesepakatan dengan 4.2. Menuangkan pemikiran/konsep yang multidimensi dalam
tujuan meningkatkan bentuk tulisan formal;
kinerja secara 4.3. Menyampaikan informasi secara persuasif untuk
keseluruhan mendorong pemangku kepentingan sepakat pada
langkah-langkah bersama dengan tujuan meningkatkan
kinerja secara keseluruhan.
4. Orientasi pada 4 Mendorong unit kerja 4.1. Mendorong unit kerja di tingkat instansi untuk mencapai
hasil mencapai target yang kinerja yang melebihi target yang ditetapkan;
ditetapkan atau 4.2. Memantau dan mengevaluasi hasil kerja unitnya agar
melebihi hasil kerja selaras dengan sasaran strategis instansi
sebelumnya ;4.3. Mendorong pemanfaatan sumber daya bersama antar
unit kerja dalam rangka meningkatkan efektifitas dan
efisiensi pencaian target organisasi
5 Pelayanan Publik 4 Mampu memonitor, 4.1. Memahami dan memberi perhatian kepada isu-isu jangka
mengevaluasi, panjang, kesempatan atau kekuatan politik yang
memperhitungkan dan mempengaruhi organisasi dalam hubungannya dengan
mengantisipasi dampak dunia luar, memperhitungkan dan mengantisipasi
dari isu-isu jangka dampak terhadap pelaksanaan tugas-tugas pelayanan
panjang, kesempatan, publik secara objektif, transparan, dan professional dalam
atau kekuatan politik lingkup organisasi;
dalam hal pelayanan 4.2. Menjaga agar kebijakan pelayanan publik yang
kebutuhan pemangku diselenggarakan oleh instansinya telah selaras dengan
kepentingan yang standar pelayanan yang objektif, netral, tidak memihak,
transparan, objektif, tidak diskriminatif, serta tidak terpengaruh kepentingan
dan profesional pribadi/kelompok/partai politik;
4.3. Menerapkan strategi jangka panjang yang berfokus pada
pemenuhan kebutuhan pemangku kepentingan dalam
menyusun kebijakan dengan mengikuti standar objektif,
netral, tidak memihak, tidak diskriminatif, transparan,
tidak terpengaruh kepentingan pribadi/kelompok
6 Pengembangan diri 4 Menyusun 4.1.Menyusun program pengembangan jangka panjang bersama-
dan orang lain program sama dengan bawahan, termasuk didalamnya penetapan
pengembangan tujuan, bimbingan, penugasan dan pengalaman lainnya, serta
jangka panjang mengalokasikan waktu untuk mengikuti pelatihan / pendidikan /
dalam rangka pengembangan kompetensi dan karir;
mendorong
manajemen 4.2.Melaksanakan manajemen pembelajaran termasuk evaluasi
pembelajaran dan umpan balik pada tataran organisasi;
JABATAN ADMINISTRATOR
I IKHTISAR JABATAN
Ikhtisar Jabatan Menyusun rencana program, membagi tugas, mengarahkan dan menyelia
pelaksanaan rencana program , meyiapkan bahan kebijakan,
mengkoordinasikan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
pengembangan kompetensi sumber daya manusia aparatur
II STANDAR KOMPETENSI
Kompetensi Level Diskripsi Indikator Kompetensi
A. Manajerial
1. Integritas 3 Mampu memastikan, 3.1.Memastikan anggota yang dipimpin bertindak sesuai
menanamkan keyakinan dengan nilai, norma, dan etika organisasi dalam
bersama agar anggota yang segala situasi dan kondisi.
dipimpin bertindak sesuai 3.2. Mampu untuk memberi apresiasi dan teguran bagi
nilai, norma, dan etika anggota yang dipimpin agar bertindak selaras dengan
organisasi, dalam lingkup nilai, norma, dan etika organisasi dalam segala situasi
formal dan kondisi.
3.3. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
penerapan sikap integritas di dalam unit kerja yang
dipimpin.
B Sosial Kultural
9. Perekat Bangsa 3 Mempromosikan, 3.1. Mempromosikan sikap menghargai
engembangkan sikap perbedaan di antara orang-orang
toleransi dan yang mendorong toleransi dan
persatuan keterbukaan.
3.2. Melakukan pemetaan sosial di
masyarakat sehingga dapat
memberikan respon yang sesuai
dengan budaya yang berlaku.
Mengidentifikasi potensi kesalah-
pahaman yang diakibatkan adanya
keragaman budaya yang ada
3.3. Menjadi mediator untuk
menyelesaikan konflik atau
mengurangi dampak negatif dari
konflik atau potensi konflik
C. Teknis
10. Penyusunan 3 Mampu melakukan penilaian dan 3.1 Mampu melakukan penilaian dan evaluasi
Kebijakan evaluasi terhadap konsep terhadap naskah suatu kebijakan,
Publik kebijakan, program implementasi mengidentifikasi kekurangan dan merumuskan
dan pelaksanaan dan hasil perbaikan terhadap naskah kebijakan
monitoring dan evaluasi kebijakan 3.2 Mampu melakukan penilaian dan evaluasi
implementasi kebijakan, menguasai konten dan
konteks kebijakan, mengetahui dampak positif
dan negatif dari suatu kebijakan, mengetahui
hambatan dan daya dukung terhadap
implementasi kebijakan, serta dapat melakukan
koordinasi dengan stakeholders dalam
implementasi kebijakan
3.3 Mampu menyusun perencanaan dan
melaksanakan program monitoring dan evaluasi
terhadap penerapan suatu kebijakan; serta
melakukan analisis terhadap hasil monitoring
dan evaluasi
11. Advokasi 3 Mampu menyelenggarakan 3.1 Mampu menyusun menyiapkan intrumen dan
Kebijakan advokasi kebijakan publik. bahan bahan pekasanaan advokasi kebijakan,
Publik melalui persuasi, sosialisasi, bimbingan teknis,
pendampingan, monitoring evaluasi advokasi
kebijakan publik
3.2 Mampu mengembangkan serta menjalankan
strategi atau intervensi melalui persuasi,
sosialisasi, bimbingan teknis, pendampingan
dalam mengatasi hambatan sistemik dan
resistensi stakeholder dalam menerapkan
kebijakan
.3.3 Mampu mengimplementasikan strategi
komunikasi dengan target dan waktu yang
terukur dan terencana dengan mendapatkan
hasil sesuai yang diharapkan (antara lain:
stakeholder dapat memahami serta menerapkan
kebijakan , monitoring dan evaluasi kebijakan)
12 Manajemen 3 Mampu menyusun dan 3.1 Mampu menyusun instrumen dan atau
SDM membimbing penyusunan dan pelaksanaan tahapan dalam manajemen
pelaksanaan tahapan manajemen SDM (perencanaan kebutuhan, rekruitmen,
SDM analisis jabatan, analisis beban kerja,
evaluasi jabatan, perencanaan kinerja,
standar kompetensi, perencanaan
pengembangan kompetensi, pemeringkatan
jabatan/job grading)
3.2 Mampu penyelenggaaran penyusunan dan
perencanaan kebutuhan, rekruitmen,
analisis jabatan, analisis beban kerja,
evaluasi jabatan, perencanaan kinerja,
standar kompetensi, perencanaan
pengembangan kompetensi, pemeringkatan
jabatan/job grading)
3.3 Mampu memberikan bimbingan pegawai
lain dilingkup organiasi dalam
penyelenggaraan administrasi, penyusunan
tahapan manajemen ASN serta sistem
informasi manajamen ASN
13 Penyusunan 4 Menyusun norma, standar, 4.1 Mengevaluasi pedoman penyusunan standar
Standar prosedur, pedoman dan petunjuk kompetensi jabatan yang ada, menaganalisis
Kompetensi teknis standar kompetensi jabatan kelebihan dan kekuranganya menyusun
rekomendasi penyempurnaanya
4.2 Menyusun norma, standar prosedur,
petunjuk teknis penyusunan standar
kompetensi jabatan yang dapat menjadi
intrumen penyelenggaraan sistem merit
4.3 Mengkoordinasikan penyusunan standar
kompetensi di dan pemanfaatanya dalam
merit sistem di lingkup instansi
14 Pengembangan 4 Mampu menyusun 4.1 Mampu menganalisis perencanaan
Kompetensi norma, standar, prosedur, pengembangan kompetensi, proses dan hasil
pedoman dan petunjuk pelaksanaan pengembangan kompetensi serta
teknis pengembangan sistem evaluasi dan evaluasi pengembangan
kompetensi dan atau kompetensi yang ada pada saat ini
menemukenali kelemahan dan kelebihan yang
ada dan mebuat rekomendasi perbaikan
4.2 Menyusun norma standar, kriteria ,prosedur
pedoman, petunjuk teknis penyusunan
perencanaan pengembangan kompetensi,
pelaksanaan dan evaluasi pengembangan
kompetensi
4.3 Mampu mengkoordinasikan menyusunan
perencanaan pengembangan kompetensi
secara instansional
15 Manajmen Kinerja. 3 Mampu sasaran kinerja 3.1 Mampu merumuskan sasaran kinerja organisasi,
organisasi, membimbing penyusunan rencana pelaksanaan
membimbing, kegiatan dan penyusunan rencana kinerja
penyusunan rencana individu
kinerja mengevaluasi 3.2 Mampu mengumpulkan data kinerja,
dan menilai kinerja serta membimbing dan mengidentifikasi dan
membuat rekomendasi memecahkan permasalahan dalam pelaksanaan
tindaklanjut di lingkup kinerja di lingkup antar unit
antar unit organisasi 2.3 Mampu menganalisis capaian kinerja, melakukan
penilaian kinerja serta menyusun saran dan
rekomendasi tindak lanjut hasil penilaian kinerja
pegawai untuk berbagai kepentingan
kepegawaian di lingkup antar unit kerja
III PERSYARATAN JABATAN
Tingkat pentingnya thd
Jenis Persyaratan Uraian
Jabatan
Mutlak Penting Perlu
A. Pendidikan 1 Jenjang S1/DIV
2 Bidang Ilmu Administrasi Negara, Manajemen, Pemerintahan,
Psikologi
B. Pelatihan 1 Manajerial Kepemimpinan IV V
Kepemimpinan III V
2 Teknis - Analisis Jabatan V.
- - Standar Kompetensi
- Manajemen SDM
3 Fungsional
C. Pengalaman kerja - minimal 3 tahun V …. ….
jabatan pengawas
bidang Kepegawaian
atau JF Analis
Kepegawaian atau
analis kebijakan
bidang kepegawain
Muda
D. Pangkat Pembina
E. Indikator Kinerja Jabatan Kualitas konsep/bahan kebijakam, dan advokasi
kebijakan bidang pengembangan kompetensi
IMPORTANT TO JOB (ITJ)
adalah tingkat pentingnya suatu kompetensi dan persyaratan
terhadap jabatan berfungsi sebagai bobot prioritas
pengembangannya
Bid Penempatan Bid Perlindungan Bid. Hub Industrial & bid Pelatihan dan
Tenaga Kerja Tenaga Kerja penyelesaian Hub Ind produktivitas TK