Anda di halaman 1dari 15

Proposal Projek Akhir Arsitektur Periode LXXVi

Pondok Pesantren Hafal Al-Quran di semarang

VEBRIAN NUGROHO JANITRA HASBI

12.11.0092

Pembimbing :

Ir. CH. Koesmartadi,MT


Latar Belakang
Kota Semarang sebagai Ibu Kota dari Provinsi Jawa Tengah merupakan kota dengan pemeluk Islam

terbanyak di Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah,

tercatat wilayah Kota Semarang memiliki penduduk yang mayoritas memeluk agama Islam dengan

jumlah 1.290.038 penduduk atau 88,6% dari total jumlah penduduk. Namun, hal ini tidak dibarengi

dengan ketersediaan fasilitas yang dapat digunakan masyarakat untuk mendalami kaidah-kaidah dalam

ajaran Islam. Selama ini, konsentrasi dari kegiatan dakwah dan beribadah hanya dilakukan di masjid-

masjid dengan skala yang cenderung kecil. Selain masjid, di Kota Semarang juga terdapat sekolah

Islam. Namun, kedua fungsi tersebut masih berdiri sendiri-sendiri dengan fungsinya masing-masing.

Masjid yang hanya difungsikan sebagai rumah ibadah bagi masyarakat umat Islam dan sekolah-sekolah

Islam sebagai tempat menimba ilmu pengetahuan dan agama.


Pengertian
PONDOK PESANTREN adalah sekolah islam atau wadah dari aktivitas-aktivitas kemasyarakatan
yang berdasarkan Islam. Islam dalam pengertiannya sebagai agama maupun Islam dalam
pengertian yang lebih luas sebagai pegangan hidup (way of life). Dengan demikian aktivitas di
dalamnya mencakup nilai- nilai peribadatan yang sekaligus nilai-nilai kemasyarakatan. Pondok
Pesantren hafal quran dapat mewadahi segala kegiatan yang dilandaskan pada ajaran
Islam.Bangunan-bangunan yang terdapat pada pondok pesantren harus dapat
merepresentasikan budaya Jawa.Komplek Pondok Pesantren dapat menjadi symbol pada
kawasan daerah kecil serta menjadi kesatuan dengan masyarakat sekitar
Pernyataan Masalah Desain

 Bagaimana merancang tata ruang dan bentuk yang mempengaruhi tingkat

kenyamanan dan fungsi bangunan

 Diharapkan Kompleks pondok pesantren dapat mengakodomasi pertambahan

umat yang naik setiap tahunnya selama 20 tahun kedepan


Gambaran Umum Lokasi dan Tapak

Jl. Lemah abang bandungan karangjati pringapus jawa tengah


Area : 1,6 Ha
RTH : 60 %
KDB : 40 %
KLB : Pendidikan maksimal 5 lantai dan KLB 3,0
Peribadatan maksimal 3 lantai dan KLB 1,8
GSB : 10 meter
 
- Sebagai Daerah arah pengembangan Kota

- Sebagai salah satu jalan utama

- Dekat dengan Fasilitas ruang

- Berada pada lingkungan pendidikan


Tujuan

• Menjadikan Pondok Pesantren Modern sebagai pusat pembelajaran yang

• berwawasan lingkungan bagi komunitas pesantren dan masyarakat sekitar.

• Terciptanya bangunan Pondok Pesantren yang tanggap terhadap iklim dan lingkungan sekitar

namun tetap bernuansa Islami.

• Mewadahi berbagai kegiatan yang berhubungan dengan syiar agama Islam.

• Menarik minat calon santri untuk lebih semangat dalam belajar agama Islam.

• Sebagai sarana untuk mendidik dan menggembleng kader – kader penyebar agama Islam

yang di masa yang akan datang.

• Sarana fisik Pondok Pesantren Modern dapat memberi Muatan Positif bagi pengguna dan

lingkunganya untuk berperilaku Islami.


Tema Desain

 
Bangunan-bangunan yang terdapat pada Komplek pondok pesantren merepresentasikan
budaya Jawa, khususnya Jawa Tengah. Masjid dari Komplek pondok pesantren ini
menggunakan atap joglo
Pelaku

◦ Pengunjung, dibagi menjadi dua yaitu


orang tua siswa pondok pesantren, dan masyarakat umum yang inin sholat di area masjid besar
◦ Pengelola, dibagi menjadi pengelola masjid, pengelola bangunan serbaguna, dan pengelola
perpustakaan, pengelola asrama, pengelola ruang belajar
◦ Pengurus Raudhatul Athfal, seperti kepala dan ustadz/ustadzah pendamping
◦ Pelajar / santri
◦ Pengurus Kantin
◦ Cleaning Service
◦ Security
Fasilitas
Pengelompokan Usia Anak :
− Masjid umum - Usia 0-4 tahun
− Mushola dalam - Usia 4-8 tahun
− Ruang pondok tempat - Usia 9-12 tahun
tinggal - Usia 12-15 tahun
− Bangunan sekolah
− Lemari Buku Anak Kepemilikan Bangunan
− Ruang Permainan Edukatif
Kepimilikan bangunan Oleh pihak Swasta yang di dukung oleh
− Ruang Bermain
Pemerintah dan LSM
− Ruang Art and Craft
− Ruang Pengelola
− Area Kafetaria
− Fasilitas Umum
Kajian Teoritik

Bentuk Bangunan

a. Bentuk / Wujud
Wujud merupakan hasil konfigurasi tertentu dari permukaan-permukaan dan sisi bentuk (ching, 1979 : 50 ).
Bentuk dapat dikenali karena memiliki ciri-ciri visual yaitu :
• Dimensi
• Warna
• Tekstur
• Posisi
• Orientasi
• visual
b. Ekspresi Bentuk
Ekspresi bentuk adalah apa yang kita lihat menurut pengaruh atau pengalaman sebelumnya. (Smithies, 1984)
Ekspresi dapat dipengaruhi oleh beberapa aspek yakni Fungsi, Struktur dan Budaya
Kajian Teoritik
Arsitektur neo vernacular

Arsitektur Neo-Vernakular merupakan suatu paham dari aliran Arsitektur Post-Modern yang lahir
sebagai respon dan kritik atas modernisme yang mengutamakan nilai rasionalisme dan
fungsionalisme yang dipengaruhi perkembangan teknologi industri. Arsitektur Neo-Vernakular
merupakan arsitektur yang konsepnya pada prinsipnya mempertimbangkan kaidah-
kaidah normative, kosmologis, peran serta budaya lokal dalam kehidupan masyarakat serta
keselarasan antara bangunan, alam, dan lingkungan. Elemen yang dapat mengkomunikasikan ekspresi
suatu bangunan yang di inginkan yaitu :
a. Tekstrur
b. Pola
c. Bentuk/ Massa
d. Warna
Kajian Teoritik

Tata Ruang dan Bentuk Massa Pada Bangunan

• Tata merupakan seperangkat unsur yang berinteraksi, atau berhubungan, atau membentuk satu
kesatuan bersama. Sedangkan ruang (trimatra) merupakan rongga yang dibatasi permukaan bangunan.
• Bentuk dalam arsitektur meliputi permukaan luar dan ruang dalam. Pada saat yang sama, bentuk
maupun ruang mengakomodasi fungsi-fungsi (baik fungsi fisik maupun non fisik).
Strategi Desain
Kerangka Alur Pikir
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai