Anda di halaman 1dari 44

JUVENILE DIABETES

By
Lidia Aditama Putri, SST., M.K.M
Setelah mengikuti pertemuan ini, mahasiswa
diharapkan mampu memahami Patofisiologi
Kelainan Kongenital dan pada masa
pertumbuhan pada sistem endokrin :
Juvenile Diabetes
PENDAHULUAN

• Juvenile diabetes merupakan salah satu penyakit


kronis yang sampai saat ini belum dapat
disembuhkan.
• Juvenile Diabetes adalah penyakit yang telah
menyerang banyak anak-anak di seluruh dunia.
• Juvenile diabetes disebut juga sebagai Diabetes
Mellitus (DM) tipe-1
DEFINISI

• Kelainan sistemik akibat terjadinya gangguan


metabolisme glukosa yang ditandai oleh
hiperglikemia kronik
• Keadaan ini diakibatkan oleh kerusakan sel-β
pankreas baik oleh proses autoimun maupun
idioptaik sehingga produksi insulin berkurang
bahkan terhenti
EPIDEMOLOGI

• Angka kejadian sekitar 1 dari setiap 1500 anak


(usia 5 tahun) & 1 setiap 350 anak (usia18 tahun)
• Puncaknya terjadi pada usia 5 -7 tahun
• Gejala klinisnya berbeda dengan DM tipe 2. Pada
umumnya bersifat akut dengan adanya poliuri,
polidipsi dan polifagia serta adanya kehilangan
berat badan pada masa pertumbuhan dan
perkembangan
ANATOMI
Lanjutan…

• Pankreas menghasilkan enzim pencernaan yang


dihasilkan oleh sel asini, tetapi juga mempunya
fungsi endokrin
• Diantara jaringan asini, terdapat + 1 juta kumpulan
sel yang disebut pulau Langerhans.
• Pulau Langerhans mengandung sel penghasil
hormon yang terlibat dalam proses pengendalian
kadar glukosa darah.
Lanjutan…
• Sel beta  membentuk hormon insulin, yang
mempercepat pengambilan glukosa oleh sel &
mempercepat perubahan glukosa menjadi glikogen
untuk disimpan didalam hati
• Sel alfa  menghasilkan glukagon  berfungsi
berlawanan dengan sel beta yaitu meningkatkan
kadar glukosa darah
• Sel delta  membentuk somatostatin yang
mengatur sel beta dan sel alfa (mengatur produksi
insulin dan glukagon)
PENGATURAN KADAR GULA
DARAH
• Saat pencernaan tubuh memecah zat gizi yang
berasal dari makanan & minuman sebagai sumber
energi
• Sumber energi utama adalah glukosa yg dibawa
aliran darah keseluruh sel.
• Glukosa yang berlebihan disimpan didalam hati,
otot & lemak untuk dilepaskan kembali jika
dibutuhkan
• Tubuh harus mampu mengatur kadar gula darah
untuk tetap stabil
Proses pengaturan Gukosa darah
PATOFISIOLOGI
Krusakan sel-β pankreas baik oleh proses autoimun
maupun idioptaik  produksi insulin berkurang
bahkan terhenti

Glukosa tidak dapat memasuki sel  kosentrasi


dalam darah meningkat (hiperglikemia)

Terjadi proses osmosis  pergerakan cairan dari


intraseluler ke ekstraseluler  dari ekstraseluler
diekskresikan oleh ginjal
Jika glukosa darah melebihi ambang ginjal
(+ 180mg/dl)  glukosa akan berlebih di dalam urin
(glikosuria) disertai dengan pemindahan air secara osmotik
(poliuria)

Kehilangan cairan yang berlebihan melalui urin 


menyebabkan rasa haus yang berlebihan (polidipsia)

Glukosa tidak mampu memasuki sel  tubuh menggunakan


simpanan lemak & protein untuk memenuhi energi 
mekanisme lapar  asupan makanan meningkat (polifagia)
KRITERIA DIAGNOSIS
• DM ditegakkan dengan ada tidaknya gejala.
• Bila dengan Trias geala DM (poliuri, polifagia &
polidhipsi) , maka pemeriksaan gula darah abnormal satu
kali sudah dapat menegakkan diagnosis DM
• Menurut clinical practice consensus guidelines (2009)
kriteria hasil pemeriksaan gula darah abnormal:
a. Kadar gula darah sewaktu >200mg/dl atau,
b. Kadar gula darah puasa >126 mg/dl atau,
c. Kadar gula darah 2 jam postprandial >200mg/dl
Periode Pra Diabetes
• Gejala klinis diabetes belum nampak  karena
baru ada proses destruksi sel beta pankreas.
• Sekresi insulin mulai berkurang ditandai dengan
mulai berkurangnya sel beta pankreas yang
berfungsi (kadar c-peptide mulai turun)
Periode Manifestasi Klinis
• Gejala klinis DM sudah mulai muncul.
• Sudah terjadi kerusakan sel beta pankreas hampir
90%
• Karena sekresi insulin sangat kurang  kadar
glukosa darah meningkat. Kadar glukosa darah
yang melebihi > 180mg/dl menyebabkan deuresis
osmotik  pengeluaran cairan & elektrolit melalui
urin (poliuri, dehidrasi & polidipsi)
Lanjutan…
• Karena glukos darah tidak dapat di uptake ke
dalam sel, penderita akan merasa lapar (polifagia),
akan tetapi BB akan semakin kurus
• Pada peride ini penderita membutuhkan insulin
dari luar agar glukosa darah dapat di uptake ke
dalam sel
Periode honey-moon
• Periode ini disebut juga fase remisi atau sementara
• Pada periode ini sisa2 sel beta pankreas akan
bekerja optimal sehingga akan diproduksi insulin
dari tubuh sendiri
• Pada saat ini kebutuhan insulin dari luar akan
berkurang, akan tetapi hanya sementara, bisa
dalam hitungan hari ataupun bulan.
Periode ketergantungan insulin yg menetap
• Periode ini merupakan periode terakhir dari
penderita DM
• Pada periode ini penderita akan membutuhkan
insulin kembali dari luar tubuh seumur hidupnya
PITFALL DALAM DIAGNOSIS
• Diagnosis diabetes seringkali salah, disebabkan
gejala-gejala awal yang tidak terlalu khas & mirip
dengan gejala lain.
• Tenaga medis sering tidak menyadari
kemungkinan penyakit ini karena DM pada anak
jarang terjadi
Beberapa Gejala yang sering menjadi
pitfall
1. Sering kencing
Kemungkinan diagnosisi yang diambil adalah
ISK atau karena terlalu banyak minum
2. BB turu atau tidak mau naik
Seringkali diduga karena asupan nutrisi yang
kurang atau merupakan salah satu gejala dari TB
paru
Lanjutan…
3. Sesak napas
Kemungkinan diagnosis yang diambil
bronkopneumonia  padahal jika diamati tipe
napasnya adalah kusmaul yang sangat berbeda
dengan bronkopneumonia
4. Nyeri perut
Seringkali diduga adanya peritonitis atau
apendisitis
1. Insulin

• Terapi mutlak yang harus diberikan pada juvenile


diabetes
• Dalam pemberian insulin perlu diperhatikan jenis
insulin, dosisi insulin dan cara penyuntikan
• Terdapat beberapa area suntikan yang baik dalam
proses absorbsi yaitu; abdomen (paling baik
absorbsi), lengan atas dan lateral paha
2. Nutrisi

• Diat pada anak dengan juvenile diabetes mengacu


pada upaya mengoptimalkan pertumbuhan
• Karbohidrat merupakan nutrien yang paling
berpengaruhterhadap glukosa darah
• 90-100% karbohidrat akan dirubah menjadi
glukosa dalam waktu 15 sampai 60 menit setelah
makan
3. Edukasi
4. Olah Raga
5. Edukasi

• Edukasi diberikan baik pada penderita ataupun


pada orang tua
• Keluarga perlu mendapatkan edukasi terkait
penyakitnya, patofisiologinya, apa yang boleh dan
apa yang tidak diperbolehkan, manajemen insulin,
monitor gula darah dan juga target gula darah yang
diinginkan
Thank for Your
Attention

Anda mungkin juga menyukai