POKOK BAHASAN :
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI LANJUT USIA
PERMASALAHAN YANG TERJADI PADA LANSIA
Menurut Charles Zastrow
Jumlah lansia semakin meningkat dari tahun ke tahun; Kehilangan keluarga dan teman; seiring dengan
sementara kelahiran bayi menurun, fenomena ini terjadi berjalannya waktu lansia akan ditinggalkan oleh
di berbagai Negara. pasangan atau anggota keluarga dan teman karena
Status yang rendah; dalam masyarakat industri/modern kematian; hal ini akan menjadi masalah bagi dirinya
posisi lansia masanya tidak panjang/lama dan apakah menikah kembali atau hidup sendiri.
selanjutnya akan digantikan oleh generasi muda, maka Dimana lanjut usia tinggal; apakah mereka tinggal
akan lebih cepat berpindahnya posisi tersebut, dan tidak dengan keluarganya, dengan anaknya, dengan
jarang berakhir jabatan tersebut. perawatnya, atau di lembaga pelayanan lansia.
Pengunduran diri lebih awal; pengunduran diri ini bisa Sarana transportasi; mengendarai dan memiliki
jadi Karena ketentuan atau keterpaksaan secara fisik kendaraan sendiri adalah sesuatu yang mewah,
sudah tidak memungkinkan untuk tetap bertahan sementara kondisi fisik dan ekonomi sudah tidak
bekerja, sementara generasi muda cukup capable. memungkinkan lagi untuk dilakukan, maka sarana
mobilitas yang dapat digunakan adalah public services.
Perhatian masyarakat dan pemerintah tertuju kepada
Korban kriminal; lansia merupakan kelompok yang
generasi muda; karena yang muda lebih energik, banyak
rentan terhadap segala tindakan kejahatan yang
ide baru dan kreatif, mobilitas cukup tinggi dan mudah,
dilakukan oleh orang yang lebih kuat, maka lansia
mampu bersaing dengan waktu dan perubahan ilmu
menjadi korban tindak kejahatan.
pengetahuan dan teknologi.
Masalah sexual; kemampuan sexual masih normal
Masalah kesehatan dan biaya perawatan yang mahal; hal sementara pasangan sudah tidak mampu atau meninggal,
ini menunjukkan kondisi fisik yang rentan terhadap maka hal ini menjadi masalah bagi lansia.
segala penyakit dan memerlukan biaya yang cukup Malnutrisi/Kekurangan Gizi; lapisan penduduk yang
mahal. paling kekurangan makanan.
Peningkatan usia para lansia; kualitas hidup lansia cukup Masalah emosional; tingkat emosi lansia dalam
baik maka usia harapan hidup lansia semakin meningkat. menghadapi kehidupan lebih tinggi dibandingkan
Penghasilan yang tidak memadai; penghasilan lansia generasi muda.
relatif semakin berkurang sementara kebutuhan sebagai Kematian; bila kematian menjemput siapa yang
manusia tetap harus terpenuhi, maka yang terjadi tidak mengurus dan bertanggung jawab akan pemakamannya,
memadainya penghasilan untuk semua keperluan hidup. apakah keluarga, masyarakat atau pemerintah.
1.
PENINGKATAN POPULASI LANJUT USIA
Ada tiga ciri yang menandakan peningkatan populasi lanjut usia yaitu : jumlah,
proporsi dan kecepatan perkembangan. Beberapa alasan yang mendasari pertumbuhan
secara cepat dari penduduk usia lanjut adalah :
1.
1. Bertambah baiknya perawatan ibu-ibu hamil dan bayi-bayi yang baru lahir
telah mengurangi tingkat kematian bayi dan memungkinkan meningkatnya
proporsi bayi-bayi tersebut
2.
2. untuk tetap hidup sampai tua.
2. Obat-obat baru, Sanitasi yang lebih baik dan kemajuan-kemajuan di bidang
kedokteran telah meningkatkan harapan hidup, sebagai contoh di AS. Tahun
1900 harapan hidup adalah 49 tahun, menjadi 72 tahun pada tahun 1977.
3. Tingkat kelahiran yang rendah mengakibatkan lebih sedikit jumlah bayi yang
dilahirkan dan bertambah besarnya Proporsi penduduk usia lanjut.
Berdasarkan laporan Emil Salim, sewaktu menjabat Menteri Kependudukan dan
Lingkungan Hidup bahwa jumlah lanjut usia akan mengalami kenaikan sebesar 72%
selama 15 tahun mendatang.
Sebagai gambaran di Indonesia jumlah penduduk lanjut usia pada tahun 1985 adalah
9,4 juta orang, dan pada tahun 2000 jumlah itu bertambah menjadi 16,2 juta.
Pertumbuhan kelompok ini akan lebih dari 2 x lipat dibanding lanju pertumbuhan
penduduk seluruhnya.
2.
STATUS LANJUT USIA
Penduduk usia lanjut menjadi masalah karena Ada beberapa alasan penyebab rendahnya status
masyarakat pada dasarnya tidak berhasil orang usia lanjut yaitu :
menemukan sesuatu yang penting atau memuaskan Penduduk usia lanjut tidak lagi berkedudukan sebagai
untuk dikerjakan/dilakukan oleh usia lanjut. Pada pemegang kekuasaan ekonomi.
zaman dahulu penduduk asia lanjut di mata Orang usia lanjut tidak dapat melaksanakan tugas-
sebagian besar penduduk dihargai dan dianggap tugas yang dipandang penting bagi masyarakat karena
seringkali keterampilan-keterampilan kerja dari orang
bermanfaat bagi mereka, sedangkan di zaman asia lanjut dipandang sudah kuno/ketinggalan zaman
sekarang penduduk memandang penduduk usia atau tidak sesuai lagi dengan persyaratan kerja dewasa
lanjut dianggap kecil dan tidak bermanfaat lagi. ini bahkan sebelum mereka berhenti bekerja/pensiun.
Industrialisasi dan pertumbuhan masyarakat Orang usia lanjut tidak lagi memiliki kekuatan politik,
modern telah merampas status yang tinggi misalnya sebagai tuan tanah ini bukan merupakan
lambang kekuasaan status seseorang, tetapi status
penduduk usia lanjut di dalam masyarakat.
seseorang ditentukan atau dituntut adalah keahlian
Sebelum Industrialisasi, penduduk usia lanjat dan keterampilan, Sehingga bila seseorang tidak
adalah pemilik-pemilik utama dari berbagai harta mempunyai keahlian/keterampilan atau
kekayaan. Tanah merupakan sumber kekuasaan profesionalisme maka status yang dimilikinyapun
yang terpenting dan oleh karena itu penduduk usia dipandang rendah.
lanjut mengendalikan hampir semua kekuasaan Adanya pergeseran fungsi keluarga, misalnya dalam
bidang teknologi komunikasi, karena dengan
politik dan ekonomi. Pada saat ini orang
kemajuan bidang tersebut setiap problema-problema
memperoleh penghasilannya dari pasar kerja (job yang dibahas dan dibicarakan melalui buku-buku
market), dan sebagian terbesar penduduk usia maupun alat-alat komunikasi yang lain telah
lanjut memiliki tanah yang sempit dan dipandang membahasnya, sehingga fungsi orang tua sebagai
sebagai tenaga kerja yang tidak bergaji. supervisor akan berkurang.
3.
PENGUNDURAN DIRI LEBIH AWAL
• Depresi merupakan masalah emosional yang pada umumnya dialami oleh orang lanjut usia.
Sebenarnya kebanyakan masalah yang dialami oleh lanjut usia diciptakan oleh masyarakat kita
sendiri, karena kitalah yang membuat orang lanjut usia merasa “tidak berguna”.
• Apabila seseorang mengalami masalah-masalah emosional pada masa awal kehidupannya (masa
kanak-kanak) - kecuali telah dipecahkan, maka masalah tersebut akan berlanjut terus hingga mereka
berusia lanjut. Seringkali maslah tersebut menjadi lebih parah oleh adanya tekanan-tekanan yang
dialaminya selama proses menjadi tua.
• Lembaga kesehatan Amerika menemukan adanya 2 faktor yang merupakan penghambat bagi orang
lanjut usia untuk memperoleh kesehatan mental yang baik, yaitu :
1. Kegagalan untuk dapat pulih kembali setelah mengalami kehilangan-kehilangan psikologis dan
sosial.
2. Kegagalan dalam hal memiliki tujuan-tujuan hidup yang “penuh arti”.
• Orang lanjut usia selalu mencurahkan perhatiannya pada pristiwa-peristiwa kematian, terutama pada
peristiwa/kejadian yang dialami oleh orang menjelang kematian. Besarnya perhatian (keprihatinan)
orang lanjut usia terhadap proses kematian lebih sering pada perasaan-perasaan ketakutan pada
ketidakmampuan, rasa sakit dan lamanya jangka waktu “penderitaan” yang dialami sebelum
kematian.
• Orang lanjut usia mengharapkan agar meninggal dalam keadaan terhormat, meninggal di rumah
sendiri, penderitaan sekecil mungkin, memiliki kemampuan-kemampuan mental yang masih lengkap
dan kawan-kawan serta sanak saudaranya berada di dekatnya menjelang kematian.
• Pada masyarakat, cenderung menyingkirkan orang yang hampir meninggal dengan diam-diam, hal ini
menunjukkan bahwa tindakan tersebut agar kita tidak secara langsung berhadapan dengan kematian,
kita cenderung memaksakan orang meninggal dengan kesendirian. Begitupun yang terjadi di rumah
sakit-rumah sakit; pasien yang hampir meninggal dipindahkan ke ruang terpisah. Seringkali staf
medis berupaya mencegah orang yang hampir meninggal menyadari bahwa kematiannya akan segera
tiba.
• Sejumlah ahli telah mendesak kita untuk memperlakukan kematian secara lebih terbuka.
Keterbukaan ini akan memungkinkan orang yang hampir meninggal dipersiapkan dengan lebih baik
menjelang kematian yang akan dihadapinya. Lebih lanjut, orang yang hampir meninggal memiliki
lebih banyak waktu untuk menerima kematian secara wajar, dan memiliki waktu untuk mengatur
serta mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan keuangan (seperti membuat surat wasiat).
• Bagi anggota keluarga, keterbukaan ini akan memberikan waktu atau kesempatan untuk melakukan
pengaturan yang diperlukan, dan memperbaiki atau memberikan ganti rugi terhadap kesalahan-
kesalahan yang dibuat oleh orang lanjut usia serta memulihkan atau menyelesaikan kesalahpahaman
yang berkaita dengan orang lanjut usia tersebut.
• Bagi masyarakat, keterbukaan ini akan memungkinkan masyarakat untuk dapat menghadapi secara
lebih baik dan secara psikologis memproleh kesepakatan tentang kematian yang sewaktu-waktu dapat
terjadi.