Anda di halaman 1dari 17

PERTEMUAN KE- 6 DAN 7

POKOK BAHASAN :
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI LANJUT USIA
PERMASALAHAN YANG TERJADI PADA LANSIA
Menurut Charles Zastrow

 Jumlah lansia semakin meningkat dari tahun ke tahun;  Kehilangan keluarga dan teman; seiring dengan
sementara kelahiran bayi menurun, fenomena ini terjadi berjalannya waktu lansia akan ditinggalkan oleh
di berbagai Negara. pasangan atau anggota keluarga dan teman karena
 Status yang rendah; dalam masyarakat industri/modern kematian; hal ini akan menjadi masalah bagi dirinya
posisi lansia masanya tidak panjang/lama dan apakah menikah kembali atau hidup sendiri.
selanjutnya akan digantikan oleh generasi muda, maka  Dimana lanjut usia tinggal; apakah mereka tinggal
akan lebih cepat berpindahnya posisi tersebut, dan tidak dengan keluarganya, dengan anaknya, dengan
jarang berakhir jabatan tersebut. perawatnya, atau di lembaga pelayanan lansia.
 Pengunduran diri lebih awal; pengunduran diri ini bisa  Sarana transportasi; mengendarai dan memiliki
jadi Karena ketentuan atau keterpaksaan secara fisik kendaraan sendiri adalah sesuatu yang mewah,
sudah tidak memungkinkan untuk tetap bertahan sementara kondisi fisik dan ekonomi sudah tidak
bekerja, sementara generasi muda cukup capable. memungkinkan lagi untuk dilakukan, maka sarana
mobilitas yang dapat digunakan adalah public services.
 Perhatian masyarakat dan pemerintah tertuju kepada
 Korban kriminal; lansia merupakan kelompok yang
generasi muda; karena yang muda lebih energik, banyak
rentan terhadap segala tindakan kejahatan yang
ide baru dan kreatif, mobilitas cukup tinggi dan mudah,
dilakukan oleh orang yang lebih kuat, maka lansia
mampu bersaing dengan waktu dan perubahan ilmu
menjadi korban tindak kejahatan.
pengetahuan dan teknologi.
 Masalah sexual; kemampuan sexual masih normal
 Masalah kesehatan dan biaya perawatan yang mahal; hal sementara pasangan sudah tidak mampu atau meninggal,
ini menunjukkan kondisi fisik yang rentan terhadap maka hal ini menjadi masalah bagi lansia.
segala penyakit dan memerlukan biaya yang cukup  Malnutrisi/Kekurangan Gizi; lapisan penduduk yang
mahal. paling kekurangan makanan.
 Peningkatan usia para lansia; kualitas hidup lansia cukup  Masalah emosional; tingkat emosi lansia dalam
baik maka usia harapan hidup lansia semakin meningkat. menghadapi kehidupan lebih tinggi dibandingkan
 Penghasilan yang tidak memadai; penghasilan lansia generasi muda.
relatif semakin berkurang sementara kebutuhan sebagai  Kematian; bila kematian menjemput siapa yang
manusia tetap harus terpenuhi, maka yang terjadi tidak mengurus dan bertanggung jawab akan pemakamannya,
memadainya penghasilan untuk semua keperluan hidup. apakah keluarga, masyarakat atau pemerintah.
1.
PENINGKATAN POPULASI LANJUT USIA

Ada tiga ciri yang menandakan peningkatan populasi lanjut usia yaitu : jumlah,
proporsi dan kecepatan perkembangan. Beberapa alasan yang mendasari pertumbuhan
secara cepat dari penduduk usia lanjut adalah :
1.
1. Bertambah baiknya perawatan ibu-ibu hamil dan bayi-bayi yang baru lahir
telah mengurangi tingkat kematian bayi dan memungkinkan meningkatnya
proporsi bayi-bayi tersebut
2.
2. untuk tetap hidup sampai tua.
2. Obat-obat baru, Sanitasi yang lebih baik dan kemajuan-kemajuan di bidang
kedokteran telah meningkatkan harapan hidup, sebagai contoh di AS. Tahun
1900 harapan hidup adalah 49 tahun, menjadi 72 tahun pada tahun 1977.
3. Tingkat kelahiran yang rendah mengakibatkan lebih sedikit jumlah bayi yang
dilahirkan dan bertambah besarnya Proporsi penduduk usia lanjut.
Berdasarkan laporan Emil Salim, sewaktu menjabat Menteri Kependudukan dan
Lingkungan Hidup bahwa jumlah lanjut usia akan mengalami kenaikan sebesar 72%
selama 15 tahun mendatang.
Sebagai gambaran di Indonesia jumlah penduduk lanjut usia pada tahun 1985 adalah
9,4 juta orang, dan pada tahun 2000 jumlah itu bertambah menjadi 16,2 juta.
Pertumbuhan kelompok ini akan lebih dari 2 x lipat dibanding lanju pertumbuhan
penduduk seluruhnya.
2.
STATUS LANJUT USIA

 Penduduk usia lanjut menjadi masalah karena  Ada beberapa alasan penyebab rendahnya status
masyarakat pada dasarnya tidak berhasil orang usia lanjut yaitu :
menemukan sesuatu yang penting atau memuaskan  Penduduk usia lanjut tidak lagi berkedudukan sebagai
untuk dikerjakan/dilakukan oleh usia lanjut. Pada pemegang kekuasaan ekonomi.
zaman dahulu penduduk asia lanjut di mata  Orang usia lanjut tidak dapat melaksanakan tugas-
sebagian besar penduduk dihargai dan dianggap tugas yang dipandang penting bagi masyarakat karena
seringkali keterampilan-keterampilan kerja dari orang
bermanfaat bagi mereka, sedangkan di zaman asia lanjut dipandang sudah kuno/ketinggalan zaman
sekarang penduduk memandang penduduk usia atau tidak sesuai lagi dengan persyaratan kerja dewasa
lanjut dianggap kecil dan tidak bermanfaat lagi. ini bahkan sebelum mereka berhenti bekerja/pensiun.
 Industrialisasi dan pertumbuhan masyarakat  Orang usia lanjut tidak lagi memiliki kekuatan politik,
modern telah merampas status yang tinggi misalnya sebagai tuan tanah ini bukan merupakan
lambang kekuasaan status seseorang, tetapi status
penduduk usia lanjut di dalam masyarakat.
seseorang ditentukan atau dituntut adalah keahlian
Sebelum Industrialisasi, penduduk usia lanjat dan keterampilan, Sehingga bila seseorang tidak
adalah pemilik-pemilik utama dari berbagai harta mempunyai keahlian/keterampilan atau
kekayaan. Tanah merupakan sumber kekuasaan profesionalisme maka status yang dimilikinyapun
yang terpenting dan oleh karena itu penduduk usia dipandang rendah.
lanjut mengendalikan hampir semua kekuasaan  Adanya pergeseran fungsi keluarga, misalnya dalam
bidang teknologi komunikasi, karena dengan
politik dan ekonomi. Pada saat ini orang
kemajuan bidang tersebut setiap problema-problema
memperoleh penghasilannya dari pasar kerja (job yang dibahas dan dibicarakan melalui buku-buku
market), dan sebagian terbesar penduduk usia maupun alat-alat komunikasi yang lain telah
lanjut memiliki tanah yang sempit dan dipandang membahasnya, sehingga fungsi orang tua sebagai
sebagai tenaga kerja yang tidak bergaji. supervisor akan berkurang.
3.
PENGUNDURAN DIRI LEBIH AWAL

Pemensiunan/pemberhentian kerja lebih awal ini dapat terjadi bila


dilihat bahwa lapangan pekerjaan yang tersedia sangat terbatas,
sedangkan orang yang mau bekerja semakin banyak atau
bertambah, maka ini akan terjadi ketimpangan. Salah satu cara yang
digunakan oleh masyarakat untuk mengurangi jumlah angkatan
kerja agar sesuai dengan daya tampung lapangan kerja atau cara
yang dapat ditempuh dan yang paling mudah adalah melakukan
pemberhentian kerja lebih awal.

Pemberhentian kerja yang dilaksanakan ini seringkali menimbulkan


beban-beban psikologis dan keuangan, karena orang-orang yang
diberhentikan tersebut biasanya tidak mempersiapkan diri atau
tidak memperoleh bantuan yang memadai untuk menghadapi
pemberhentian bekerja tersebut (sebagai contoh PHK yang terjadi
sering menimbulkan keresahan).

Ada 2 (dua) kelompok yang PRO dan KONTRA pada prinsip


Pemberhentian kerja lebih awal yaitu :
a. Kelompok Yang Pro
b. Kelompok Yang Kontra
4.
PERHATIAN TERPUSAT PADA PEMUDA

 Titik berat perhatian pada pemuda ditandai dengan rasa “senang”,


apabila seseorang mengira kita lebih muda dari usia kita yang
sebenarnya.
 Ada beberapa faktor yang menyebabkan (yang tidak sepenuhnya jelas)
masyarakat mementingkan pemuda, antara lain :
 Industrialiasi, mengakibatkan tuntutan akan tenaga kerja yang
energik, cerdas dan kuat.
 Cepatnya kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan menyebabkan
pengetahuan lama dan ketrampilan kerja spesialis tertentu menjadi
usang (tidak terpakai).
 Ada sejumlah nilai yang melandasi titik berat pada pemuda, antara
lain :
 Kompetisi, Benjamin Franklin menegaskan bahwa kerja keras adalah
terhormat dan menganggur (iddleness) adalah berbahaya.
 Individualisme, gagasan bahwa seseorang berhak penuh untuk
menentukan nasibnya sendiri.
5.
MASALAH KESEHATAN DAN BIAYA PERAWATAN

 Salah satu faktor yang menyebabkan usia lanjut


merupakan suata masalah sosial adalah tingginya
biaya perawatan kesehatan. Lebih dari 3/4 orang usia
lanjut mengalami satu penyakit kronis dan lebih dari
50 % mengalami 2 atau 3 penyakit kronis. Terdapat 1
diantara 10 yang tidak dapat meninggalkan tempat
tidur karena menderita sakit. Terdapat 4 dari 10
mengalami kelemahan-kelemahan phisik, sehingga
tidak dapat melakukan sendiri tugas-tugas utama
dalam hal perawatan diri sendiri.
 Proses penuaan fisik (senescene) merupakan salah
satu alasan mengapa orang lanjut usia mengalami
tingkat masalah kesehatan yang lebih tinggi. Faktor
lain adalah tekanan-tekanan pribadi dan sosial.
Kondisi medis (kesehatan fisik) lanjut usia juga
disebabkan oleh makanan di bawah standar, latihan
yang tidak memadai, merokok dan minum alkohol
yang berlebihan.
 Menurut Flyn, ada 4 faktor yang menyebabkan
seseorang berusia panjang, antara lain : a. peranan
yang jelas di masyarakat, b. kegiatan yang positif, c.
kegiatan fisik yang teratur, dan d. tidak merokok.
6.
PENINGKATAN USIA

 Orang lanjut usia juga menjadi masalah ketika usia mereka


bertambah tua, masalah utama adalah penghasilan yang
rendah sementara biaya perawatan kesehatan sangat besar.

 Masalah lain yang umumnya dihadapi para orang yang


“sangat lanjut usia” antara lain :
 Cenderung menjanda/duda (hidup tanpa pasangan)
 Memiliki masalah kesehatan yang lebih parah
 Lebih merasa tertekan.
7.
PENGHASILAN/INCOME YANG TIDAK MEMADAI

 Seperti telah dibahas sebelumnya, bahwa terdapat beberapa


faktor yang menyebabkan rendahnya penghasilan (income)
pada lanjut usia (seperti pemberhentian/pemensiunan lebih
awal). Sementara itu para lanjut usia banyak yang
berhadapan dengan masalah kesehatan.

 Masalah keuangan yang mempengaruhi para lanjut usia


adalah :
 Biaya perawatan kesehatan yang tinggi.
 Inflasi, hal ini merupakan pembinasa bagi orang yang
berpenghasilan tetap.
8.
KEHILANGAN KELUARGA DAN TEMAN-TEMAN

 Orang lanjut usia yang hidup sendiri pada


umumnya kurang beruntung (kurang baik)
dibandingkan dengan yang menikah. Realita
menunjukkan jangka hidup wanita lebih
panjang dibanding pria, namun sialnya hal ini
menyebabkan lebih dari ½ kaum wanita
hidup tanpa pasangan.
 Menurut penelitian Gordon dan Walter Moss
tentang nilai perkawinan bagi orang lanjut
usia adalah bahwa kebersamaan merupakan
sumber kebahagiaan utama bagi kedua
pasangan.
 Kehidupan orang lanjut usia akan lebih
terasing dan kesepian apabila teman-teman
dekat dan sanak saudara telah pergi atau
meninggal dunia.
9.
TEMPAT TINGGAL PARA LANJUT USIA

 Kita banyak mendengar informasi-informasi


tentang rumah-rumah perawatan, tetapi kita
tidak menyadari bahwa masih banyak para
orang tua yang tidak tinggal di rumah
perawatan.
 Orang-orang lanjut usia di pedesaan pada
umumnya memiliki status lebih baik, mereka
yang sumber penghasilannya dari tanah
cenderung lebih dapat mempertahankan harga
diri dibanding dengan mereka yang sumber
penghasilannya dari suatu pekerjaan tertentu
(buruh/karyawan/pegawai).
 Para lanjut usia yang tidak berumah tangga
(perceraian, kehilangan pasangan karena
kematian, tidak menikah) tinggal di rumah
sanak saudara mereka, terutama salah satu
dari anak mereka.
10. TRANSPORTASI
Memiliki kendaraan pribadi merupakan
suatu kemewahan yang hanya sanggup
dilaksanakan oleh lanjut usia yang memiliki
kekuatan phisik dan kaya. Sehingga
kurangnya kenikmatan dan kurangnya
transportasi murah merupakan masalah
yang dihadapi kebanyakan orang lanjut
usia.

11. MENJADI KORBAN KEJAHATAN


Karena menurunnya tenaga, kekuatan dan
kesigapan dari para lanjut usia, menjadikan
mereka mudah menjadi korban dari tindak
kejahatan/kriminal seperti perampokan,
penyergapan, pencopetan, perlakuan kejam
dan penipuan.
Kebanyakan orang lanjut usia selalu
ketakutan akan menjadi korban kejahatan.
12.
SEKSULITAS PADA USIA LANJUT

• Terdapat persepsi yang salah pada Menurut Master dan Johnsons,


kebanyakan orang yang menganggap faktor-faktor utama yang
orang lanjut usia kehilangan dorongan menghambat aktivitas seksual dari
seksual mereka. Apabila mereka
seseorang lanjut usia adalah :
menunjukkan keinginan seksual, orang
tersebut akan diberi cap “orang tua  Tidak ada pasangan.
kotor”. Apabila orang lanjut usia  Terlalu banyak mengkonsumsi
berlainan jenis menunjukkan perilaku makanan dan minuman yang
seksual yang normal, seseorang akan digemari.
berkata “apakah mereka orang genit?”.
 Kebosanan terhadap pasangan.
• Meskipun demikian, banyak orang
lanjut usia yang memiliki minat  Sikap (yang salah) terhadap seks,
seksual yang kuat dan mengalami seperti keyakinan bahwa seks
kehidupan seksual yang memuaskan. tidak cocok bagi orang lanjut usia
Hanya sedikit bukti yang menunjukkan
 Keadaan kesehatan fisik dan
bahwa kapasitas seksual (terutama
wanita) dipengaruhi oleh proses mental yang buruk.
ketuaan, bahkan dalam proses yang  Sikap terhadap monopause
besar pria lanjut usia mampu  Kekhawatiran akan
mengadakan hubungan seksual.
ketidakmampuan melakukan
aktivitas seks.
13.
MALNUTRISI/KEKURANGAN GIZI

Menurut Mc.Goven, orang usia lanjut merupakan


lapisan penduduk yang paling kekurangan makanan.
Terdapat sejumlah faktor yang berkaitan dengan
mengapa orang lanjut usia mengalami malnutrisi
kronis, antara lain :
a. Kesulitan transportasi untuk menjangkau toko
makanan dan minuman
b. Kurangnya pengetahuan tentang nutrisi yang baik
c. Kurangnya uang untuk membeli sejumlah
makanan yang baik dan seimbang
d. Keadaan gigi yang buruk yang membatasi
kemampuan makan yang baik.
e. Kurangnya perangsang/insentif untuk
menyiapkan/membuat makanan yang lezat,
apabila mereka hidup sendiri.
f. Tidak memadainya fasilitas (perlengkapan)
makanan dan minuman serta perlengkapan
memasak.
14.
MASALAH-MASALAH EMOSIONAL

• Depresi merupakan masalah emosional yang pada umumnya dialami oleh orang lanjut usia.
Sebenarnya kebanyakan masalah yang dialami oleh lanjut usia diciptakan oleh masyarakat kita
sendiri, karena kitalah yang membuat orang lanjut usia merasa “tidak berguna”.
• Apabila seseorang mengalami masalah-masalah emosional pada masa awal kehidupannya (masa
kanak-kanak) - kecuali telah dipecahkan, maka masalah tersebut akan berlanjut terus hingga mereka
berusia lanjut. Seringkali maslah tersebut menjadi lebih parah oleh adanya tekanan-tekanan yang
dialaminya selama proses menjadi tua.
• Lembaga kesehatan Amerika menemukan adanya 2 faktor yang merupakan penghambat bagi orang
lanjut usia untuk memperoleh kesehatan mental yang baik, yaitu :
1. Kegagalan untuk dapat pulih kembali setelah mengalami kehilangan-kehilangan psikologis dan
sosial.
2. Kegagalan dalam hal memiliki tujuan-tujuan hidup yang “penuh arti”.

• Usia lanjut merupakan suatu periode waktu pada kehidupan


manusia. Pada masa tersebut orang lanjut usia mengalami
perubahan-perubahan besar (drastis) yang secara emosional akan
menimbulkan masalah, seperti :
1. Kehilangan pekerjaan dan status yang terkait pada pekerjaan
tersebut.
2. Kehilangan pasangan hidup.
3. Kehilangan kawan-kawan dan sanak saudara karena meninggal
atau pindah tempat.
4. Keadaan kesehatan yang buruk.
5. Kehilangan penghasilan.
6. Berubahnya corak hubungan dengan anak-anak dan cucu-cucu.
• Celakanya, terdapat anggapan bahwa keadaan “umur/lemah badan”
dan “penyakit mental” dari lanjut usia tidak dapat disembuhkan.
Tetapi menurut Robert Butler, bahwa orang lanjut usia dapat
menanggapi/menerima dengan baik upaya penyembuhan yang
berbentuk individual maupun kelompok.
15.
KEMATIAN

• Orang lanjut usia selalu mencurahkan perhatiannya pada pristiwa-peristiwa kematian, terutama pada
peristiwa/kejadian yang dialami oleh orang menjelang kematian. Besarnya perhatian (keprihatinan)
orang lanjut usia terhadap proses kematian lebih sering pada perasaan-perasaan ketakutan pada
ketidakmampuan, rasa sakit dan lamanya jangka waktu “penderitaan” yang dialami sebelum
kematian.
• Orang lanjut usia mengharapkan agar meninggal dalam keadaan terhormat, meninggal di rumah
sendiri, penderitaan sekecil mungkin, memiliki kemampuan-kemampuan mental yang masih lengkap
dan kawan-kawan serta sanak saudaranya berada di dekatnya menjelang kematian.
• Pada masyarakat, cenderung menyingkirkan orang yang hampir meninggal dengan diam-diam, hal ini
menunjukkan bahwa tindakan tersebut agar kita tidak secara langsung berhadapan dengan kematian,
kita cenderung memaksakan orang meninggal dengan kesendirian. Begitupun yang terjadi di rumah
sakit-rumah sakit; pasien yang hampir meninggal dipindahkan ke ruang terpisah. Seringkali staf
medis berupaya mencegah orang yang hampir meninggal menyadari bahwa kematiannya akan segera
tiba.
• Sejumlah ahli telah mendesak kita untuk memperlakukan kematian secara lebih terbuka.
Keterbukaan ini akan memungkinkan orang yang hampir meninggal dipersiapkan dengan lebih baik
menjelang kematian yang akan dihadapinya. Lebih lanjut, orang yang hampir meninggal memiliki
lebih banyak waktu untuk menerima kematian secara wajar, dan memiliki waktu untuk mengatur
serta mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan keuangan (seperti membuat surat wasiat).
• Bagi anggota keluarga, keterbukaan ini akan memberikan waktu atau kesempatan untuk melakukan
pengaturan yang diperlukan, dan memperbaiki atau memberikan ganti rugi terhadap kesalahan-
kesalahan yang dibuat oleh orang lanjut usia serta memulihkan atau menyelesaikan kesalahpahaman
yang berkaita dengan orang lanjut usia tersebut.
• Bagi masyarakat, keterbukaan ini akan memungkinkan masyarakat untuk dapat menghadapi secara
lebih baik dan secara psikologis memproleh kesepakatan tentang kematian yang sewaktu-waktu dapat
terjadi.

Anda mungkin juga menyukai